Вы находитесь на странице: 1из 50

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Tuntutan Undang-Undang no 44 tahun 2009 tentang rumah
sakit yang mewajibkan seluruh rumah sakit di Indonesia untuk
meningkatkan mutu pelayan

melalui akreditasi, ini memerlukan

suatu komitmen bersama dalam membangun mutu, komitmen


yang dilakuknan adalah semua bagian ikut berpartisipasi dalam
membangunnya

baik

sisitem

manajemen

pelayanan

berbasis

budaya kerja maupun system budaya pendokumentasian yang


mengacu kepada sisitem manajemen tersebut.
Akreditasi

merupakan

syarat

penting

yang

harus

dilaksanakan oleh sebuah rumah sakit untuk memperbaiki mutu


pelayanan terhadap pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan.
Disamping itu untuk mendapatkan pengakuan dan memperoleh
izin oprasional pelayanan rumah sakit.
Dalam hal ini, Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
sebagai salah satu ujung tombak pelayanan di rumah sakit khusus
Gigi Dan Mulut

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit.


Dalam memberikan gambaran mengenai organisasi Seksi
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut perlu disusun Pedoman
Organisasi Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

mengacu pada akreditasi versi 2012 sehingga tujuan dari akreditasi


ini dapat tercapai.

B.

Dasar Hukum

Dasar hukum yang mendasari penyusunan Pedoman Organisasi


ini adalah :
1. Undang- Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan UndangUndang Nomor 12 tahun 2012;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
4. Peraturan Pemerinah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan

dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Rumah Sakit;
5. Peraturan

Daerah

Nomor

18

Tahun

2007

tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus


Gigi dan Mulut Kota Bandung;
6. Peraturan Wali Kota Bandung Nomor : 431 Tahun 2011,
tentang rincian tugas pokok,fungsi,uraian tugas dan tata kerja
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung;
7. Keputusan

Direktur

mengeluarkan

Standar

Jenderal

Bina

Akreditasi

Upaya

Rumah

Kesehatan

Sakit

Nomor

HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit;


8. Keputusan Komisi Akreditasi Rumah Sakit tahun 2012 tentang
Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

9. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 03 Tahun 2014


Tentang

Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah

Daerah.
10. Keputusan Direktur No.

C.

TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


1.
Tujuan Umum
Terarahnya Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
2.

dalam mengemban tugas di RSKGM Kota Bandung.


Tujuan Khusus
a. Tersusunnya struktur organisasi seksi pelayanan
b.
c.
d.
e.
f.
g.

D.

Renstra RSKGM 2013-2018

kesehatan gigi dan mulut


Tersusunya uraian jabatan
Tersusunnya tata hubungan kerja
Tersusunnya pola ketenagaan
Tersusunnya kegiatan orientasi
Terjadwalnya pertemuan bulanan
Tersusunnya model pelaporan

SASARAN
Sasaran dari Pedoman
kesehatan gigi dan mulut

ini adalah kepala seksi pelayanan


beserta staf dapat bekerja dengan

tupoksi dan target yang ingin dicapai sesuai visi dan misi Rumah
Sakit.

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

BAB II
GAMBARAN UMUM RS

A.

GAMBARAN UMUM RS
Sejak Bandung berstatus gemeente pada masa pemerintahan
Hindia Belanda, telah ada institusi khusus yang menangani
kesehatan gigi masyarakat yaitu Tandheal Keundege Dienst, yang
kemudian setelah Indonesia merdeka menjadi Dinas Kesehatan Gigi
Kotamadya Bandung.
Sebelum era otonomi daerah, Dinas Kesehatan Gigi adalah institusi
pemerintah daerah yang menangani kesehatan gigi di Kota Bandung
melalui Balai Pengobatan Gigi (BPG) yang tersebar di seluruh
pelosok kota.
Tahun 2001 sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung
Nomor

06

Tahun

2001

tentang

Pembentukan

dan

Susunan

Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, Dinas Kesehatan


Gigi diubah bentuknya menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi Dan
Mulut (PPKGM) yang membawahi 48 Balai Pengobatan Gigi (BPG)
dan 1 Balai Pelayanan

Kesehatan Gigi dan

Mulut Spesialis

(BPKGMS).
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 41
tahun

2007

tentang

Organisasi

Perangkat

Daerah,

Struktur

Organisasi Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut berubah


menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kota Bandung yang ditetapkan
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 tahun 2007


tentang

pembentukan

dan

Susunan

Organisasi Rumah

Sakit

Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung


Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut terletak di Jalan LL.RE
Martadinata No. 45, Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung
Wetan, dengan batas - batas kecamatan adalah:
Sebelah Utara

Kecamatan Coblong

Sebelah Barat

: Kecamatan Cicendo

Sebelah Selatan

: Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan


Batununggal

Sebelah Timur

Kecamatan Cibeunying Kidul

Secara geografis posisinya sangat menguntungkan karena


berlokasi di pusat kota dan mudah dijangkau serta dilalui oleh
angkutan umum dari berbagai jurusan.
Dihitung dari sejak urusan kesehatan gigi diserahkan kepada
pemerintah kota Bandung dari pemerintah Hindia Belanda pada
tahun 1950, maka lembaga yang kemudian menjadi Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung telah memiliki
pengalaman lebih dari

60 tahun dalam menangani pelayanan

kesehatan gigi, sehingga bila dilihat dari segi historis pun RSKGM
posisinya juga sangat menguntungkan karena lokasinya sudah
dikenal oleh masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya yang saat ini
menjadi salah satu rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
Kota Bandung.
Prestasi yang tecatat oleh cikal bakal Rumah Sakit Khusus
Gigi

dan

Mulut

(RSKGM)

Kota

Bandung

diantaranya

adalah

mendapat Piala Citra Pelayanan Prima untuk Unit Kerja Pelayanan


Publik Percontohan Tingkat Nasional pada tahun 2006 serta
mendapat Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada
tahun 2007.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

Dilihat

dari

banyak

dan

lamanya

pengalaman

dalam

menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi di Kota Bandung maka


Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung telah
memiliki modal awal yang positif untuk memulai operasionalnya dan
layak untuk dikembangkan menjadi Rumah Sakit rujukan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut untuk masyarakat kota Bandung dan
sekitarnya.

BAB III
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. Visi Dan Misi RSKGM Tahun 2013-2018


1. Visi

RSKGM mempunyai Visi yang disepakati bersama yaitu:


MENJADI RUMAH SAKIT UNGGULAN DI BIDANG PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT YANG BERMUTU, TERJANGKAU,
INFORMATIF DAN MEMUASKAN MASYARAKAT.
Arti dan makna Visi RSKGM adalah sebagai berikut :
a. Menjadi

rumah

sakit

unggulan

di

bidang

pelayanan

kesehatan gigi dan mulut :

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diselenggarakan di


RSKGM menjadi pilihan utama masyarakat Kota Bandung dan
sekitarnya dalam menangani masalah kesehatan gigi dan
mulut.
b. Bermutu :
Pelayanan

kesehatan

gigi

dan

mulut

kepada

pelanggan

diselenggarakan secara profesional sesuai dengan kode etik


dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan

perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi.

c. Terjangkau :
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dijangkau secara
geografis dan ekonomis sehingga seluruh lapisan masyarakat
dapat dengan mudah menjangkau sarana pelayanan dan
memperoleh pelayanan dengan biaya yang relatif murah.
d. Informatif :

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

Masyarakat mendapatkan penerangan dengan lengkap dan


jelas mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada
di RSKGM.
e. Memuaskan Masyarakat :
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut diselenggarakan dengan
mengutamakan
diantaranya
tampilan

kepuasaan

pemakai

jasa

pelayanan

ditinjau dari kepuasan pelanggan terhadap

dari

fasilitas

fisik,

kecepatan

dan

ketepatan

pelayanan, pengetahuan dan keterampilan petugas, keramah


tamahan dan kesopanan petugas dalam melayani pasien.

2. Misi

Untuk merealisasikan visi tersebut diatas, RSKGM

menjabarkan misinya sebagai berikut :


Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terbaik
bagi masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya

B. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan :
Meningkatkan

pelayanan

kesehatan

gigi

dan

mulut

yang

bermutu, terjangkau dan memuaskan pelanggan.


Sasaran 1 :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Indikator dan Target Kinerja:

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

a. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat


b. Cakupan pelayanan pasien peserta Jaminan Kesehatan
c.

Nasional (JKN)
Nilai standar

kepatuhan

Ombudsman RI
d. Prosentase pengaduan
e.

pelayanan

pelayanan

publik

rumah

menurut

sakit

yang

ditindaklanjuti.
Keberhasilan pembuatan dental appliance

Sasaran 2 :
a. Meningkatnya akuntabilitas kinerja.
Indikator dan Target Kinerja:
a. Nilai evaluasi AKIP
b. Prosentase
temuan

pengelolaan

anggaran

oleh

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti

C. NILAI
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut memiliki nilai
B- SMART yang merupakan singkatan dari:

B
S
M
A
R
T

:
:
:
:
:
:

Bijak
Semangat
Melayani
Artistik
Ramah
Tulus

Nilai tersebut di atas memiliki makna :


Bijak :
Mampu memberikan pelayanan secara bijaksana tidak membedabedakan status sosial pasien dan memberikan pelayanan sesuai
indikasi pengobatan.
Semangat :
Semangat, energik dalam melayani pelanggan.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

Melayani :
Mampu melayani

pelanggan

dengan

cara

mendengarkan

dan

memahami kebutuhannya.
Artistik:
Artistik dalam membuat produk sehingga pelanggan tampil lebih
percaya diri.
Ramah:
Ramah dalam bersikap dan mampu menyenangkan hati pelanggan.
Tulus :
Tulus ikhlas dalam bekerja secara profesional untuk mencapai ridho
Yang Maha Kuasa.

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 18 Tahun 2007


tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi RSKGM Kota Bandung,
Susunan Organisasi RSKGM terdiri dari:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Direktur
Komite Medik
Satuan Pengawas Intern
Subbag Tata Usaha
Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Seksi Keperawatan
Seksi Sarana dan Prasarana
Instalasi

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

10

Untuk lebih jelasnya, Struktur Organisasi RSKGM dapat dilihat pada


gambar di bawah ini:

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

11

Gambar 1
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT
PEMERINTAH KOTA BANDUNG ( PERDA NO. 18 TAHUN 2007 )

DIREKTUR

KOMITE

SEKSI
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT

SPI

SEKSI
KEPERAWATAN

SEKSI

SUB BAGIAN

SARANA DAN PRASARANA

TATA USAHA

INSTALASI

Grizli777 |Renstra 2014-2018

12

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

A.

SUSUNAN ORGANISASI SEKSI PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Susunan Organisasi Unit Kerja Seksi Pelayanaan kesehatan gigi dan


mulut Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung berdasarkan
Surat Keputusan Direktur

Rumah Sakit Khusus

Gigi Dan Mulut

no..................... tentang susunan organisasi Seksi Pelayanaan Kesehatan


Gigi dan Mulut Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung .
Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dipimpin oleh Kepala
Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut sebagai pejabat struktural eselon
IV A . Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya

dibantu oleh staf

pengadministrasian umum, pengelola rencana program dan evaluasi seksi


pelayanan kesehatan gigi dan mulut , pengelola mutu pelayanan medis dan
pengelola data pelayanan. Selengkapnya disajikan dalam bagan struktur
organisasi berikut ini :
Bagan Struktur Organisasi Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Kepala Seksi Pelayanan


Kesehatan Gigi dan Mulut

Pengelola aministrasi

Pengelola rencana

umum

dan evaluasi

Pengelola mutu
pelayanan

program

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

13

Pengelola data
dan laporan

BAB VI
URAIAN JABATAN

A.

URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan pada Unit Kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi


dan Mulut RS Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung meliputi:
1.

Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut ( Pndahkan dibawah bso )


a. Ikhtisar Jabatan
Merencanakan

program

kerja

seksi

Yankesgi

dan

RSKGM,

mengkoordinasikan,melaksanakan,mengendalikan kegiatan pelayanan


kesehatan gigi dan mulut lingkup instalansi rawat jalan, rawat inap,
kegawat daruratan penyakit gigi dan mulut dan rekam medis.

b. Tupoksi Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Tugas pokok

: Melaksanakan

sebagaian

tugas

pokok

Direktur lingkup pelayanan kesehatan gigi


dan mulut.
Fungsi

1) Penyusunan
kegiatan
rawat

rencana

dibidang

program

pelayanan

jalan,

rawat

kegawatdaruratan

penyakit

dan
medis
inap,

gigi

dan

mulut serta rekam medis;


2) Pengkoordinasian pelaksanaan program

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

14

dan kegiatan dibidang pelayanan medis


rawat

jalan,

rawat

kegawatdaruratan

penyakit

inap,
gigi

dan

mulut serta rekam medis dan lintas


program terkait.
3) Pelaksanaan

program

dan

kegiatan

dibidang pelayanan medis rawat jalan,


rawat inap, kegawatdaruratan penyakit
gigi dan mulut serta rekam medis;
4) Pengendalian
pelaksanaan

serta
program

evaluasi
dan

kegiatan

dibidang pelayanan medis rawat jalan,


rawat inap, kegawat daruratan penyakit
gigi dan mulut serta rekam medis; dan
5) Pelaporan hasil pelaksanaan program
dan kegiatan dibidang pelayanan medis
rawat

jalan,

rawat

inap,

kegawat

daruratan penyakit gigi dan mulut serta


rekam medis;

Uraian Tugas

1)

Memimpin,

mengatur

dan

kegiatan

seksi

Jabatan

mengendalikan

Kepala Seksi

pelayanan kesehatan gigi dan mulut;


2)

Merencanakan program dan kegiatan


seksi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut

meliputi

kegiatan

pelayanan

medis lingkup instalasi rawat jalan,


rawat inap, kegawatdaruratan penyakit
gigi dan mulut dan rekam medis dan
merencanakan program kerja RSKGM.
3)

Membagi

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

tugas

dan
15

membimbing

bawahan dalam pelaksanaan program


dan kegiatan;
4)

Mengkoordinasikan

pelaksanaan

program dan kegiatan lingkup instalasi


dan unit kerja lainnya di lingkungan
RSKGM;
5)

Mengevaluasi tugas bawahan dalam


pelaksanaan program dan kegiatan;

6)

Mengkoordinasikan
petunjuk-petunjuk

dan

menyusun

teknis

operasional

pelayanan medis lingkup instalasi rawat


jalan, rawat inap, kegawat daruratan
penyakit gigi dan mulut dan rekam
medis;
7)

Menganalisis data dan informasi yang


berkaitan

dengan

penyelenggaraan

tugas seksi pelayanan kesehatan gigi


dan mulut;
8)

Melaksanakan program dan kegiatan


yangtelah

disusun

Strategis

(Renstra),

dalam

Rencana

Rencana

Kerja

(Renja) dan DPA (Dokumen Pelaksanaan


Anggaran) sesuai bidang tugas Seksi
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;
9)

Melaksanakan kegiatan peningkatan


kompetensi tenaga kesehatan RSKGM
untuk

mendukung

keberhasilan

pengobatan kepada pasien;


10) Mengawasi pelaksanaan program dan
kegiatan di bidang pelayanan medis
lingkup instalasi rawat jalan, rawat
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

16

inap, kegawatdaruratan penyakit gigi


dan mulut, dan rekam medis;
11) Membuat laporan pelaksanaan program
dan kegiatan tahunan Seksi Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut;
12) Memberikan

masukan,

daninformasi

kepada

saran
pimpinan

dan/atau unit kerja lain di lingkungan


RSKGM; dan
13) Melaksanakan tugas lain dari atasan
sesuai

dengan

tugas

pokok

dan

fungsinya.
Tanggung
Jawab

1) Kelancaran pelaksanaan kegiatan dan


program.
2) Kelancaran pelaksanaan pelayanan di
instalasi Rawat Jalan, Rekam Medis ,
Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap
3) Kelancaran pelayanan dan administrasi
pasien BPJS
4) Ketepatan pengambilan keputusan.
5) Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan
sesuai dengan rencana.
6) Keserasian antara program dan kegiatan
dengan rencana kerja anggaran yang
sudah disepakati.
7) Kedisiplinan kerja di lingkungan Seksi
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
8) Kesesuaian tugas dalam melaksanakan
kegiatan

program

pengelola.
9) Ketaatan kerja

dalam

masing-masing
pelaksanaan

kegiatan.
10) Kesesuain pelaksanaan kegiatan dengan

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

17

SPO yang sudah ditetapkan.


11) Ketepatan
penyajian
data
diperlukan
12) Kesesuaian

rencana

yang
dengan

pelaksanaan program dan kegiatan


13) Kejelasan informasi berupa masukan
dan saran kepada pimpinan dan/atau
unit kerja lain di lingkungan Rumah
Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM).
14) Kewajiban lapor kepada atasan dalam
pelaksanaan tugas lain sesuai dengan
perintah.
15) Kesesuain

dan

akuntabilitas

penggunaan anggaran.
16) Ketepatan dan kebenaran hasil kerja.
17) Keharmonisan kerja di lingkungan unit
kerja.
18) Kebenaran dan kepastian data beserta
pengolahannya

di

lingkungan

Seksi

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


19) Ketepatan
waktu
penyelesaian
penyusunan

perencanaan

kinerja

RSKGM
wewenang

1) Mengoreksi hasil kerja bawahan.


2) Memaraf/
menandatangani
naskah
dinas.
3) Mengendalikan

pelaksanaan

program

dan kegiatan.
4) Mengendalikan pelaksanaan pelayanan
lingkup instalansi Rawat Jalan, Rawat
Inap,IGD dan Rekam Medis.
5) Memantau tingkat kepuasan pelanggan
6) Memberi arahan kepada bawahan.
7) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
lingkup

instalasi

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

rawat

18

jalan,

rawat

inap,IGD dan Rekam Medis


8) Membantu pimpinan dalam pelaksanaan
tugas.
9) Menginformasikan

dan

menjelaskan

program dan kegiatan Seksi Pelayanan


Kesehatan Gigi
10) Memberi tugas kepada bawahan untuk
kelancaran program dan kegiatan.
11) Menegur kinerja bawahan.
12) Menegur bawahan yang tidak disiplin.
13) Menyetujui standar kerja.
14) Melatih dan mengembangkan
staf
bawahan.
15) Menetapkan tujuan dan sasaran yang
realistis.
16) Membuat

perencanaan

kedepan

dan

mencegah masalah.
17) Memberikan reward atas hasil kerja
yang dicapai.
18) Memberikan saran

kepada

atasan

dalam kelancaran pelaksanaan tugas


19) Memberikan saran
kepada kepala
instalasi rawat jalan, rawat inap, igd dan
rekam

medis

terhadap

kelancaran

pelayanan
20) Mendelegasikan tugas pekerjaan kepada
bawahan

sesuai

dengan

kewenangannya.
Hasil Kerja

1) Dokumen Rencana Kerja RSKGM dan


Seksi
2) Koordinasi lintas sektor dan program
3) Pelaksanaan program dan kegiatan
4) Evaluasi

pelaksanaan

program

dan

pelaksanaan

program

dan

kegiatan
5) Laporan

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

19

kegiatan

Uraian Tugas

1) Menyusun program kerja, bahan

Jabatan

dan alat perlengkapan obyek kerja

Pengadministrasian

sesuai

Umum

ketentuan

dengan

dalam

yang

prosedur

dan

berlaku,

agar

pelaksanaan

pekerjaan

dapat berjalan dengan baik:


a.

Menyusun tata naskah surat


keluar lingkup seksi pelayanan

b.

Menerima dan membantu


siswa/

mahasiswa

yang

menyusun karya ilmiah


c.

Menyusun distribusi jasa


pelayanan rumah sakit.

2) Memantau,

objek

kerja

dengan

bidang

dalam

pelaksanaan

sesuai

tugasnya,

agar

terdapat

kesesuaian dengan rencana awal.


3) Mengendalikan
sesuai

dengan

program
prosedur

kerja,
dan

ketentuan yang berlaku, agar tidak


terjadi

penyimpangan

dalam

pelaksanaan.
4) Mengkoordinasikan dengan unitunit terkait dan atau instansi lain
dalam
agar

rangka
program

pelaksanaannya,
dapat

terlaksana

secara terpadu untuk mencapai

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

20

yang optimal.
a.

Membantu menyusun jadwal


IGD bulanan

b.

Membantu menyusun jadwal


tenaga medis dan paramedis
pada hari besar

5) Mengevaluasi
laporan

dan

secara

menyusun

berkala,

sesuai

dengan prosedur dan ketentuan


yang

berlaku

sebagai

bahan

penyusunan program berikutnya :


a.

Membuat

laporan

pertanggung

jawaban

keuangan pptk seksi yankesgi


b.

Menghadiri rapat koordinasi


terkait dengan laporan PPTK

6) Melaksanakan

tugas

kedinasan

lain yang diperintah atasan baik


secara tertulis maupun lisan:
a.

Membantu
direktur
dalam

dan

tugas-tugas
kepala

penyediaan

seksi

data-data

PPTK
b.

Membantu

menyusun

standar-standar pelayanan
c.

Menjadi bagian dari tim


penyusunan dokumen BLUD
RSKGM

d.

Melaksanakan tugas lain


yang

diberikan

kepala seksi
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

21

direktur/

Tanggung Jawab

1) Kelancaran

penyusunan

naskah

surat keluar kegiatan seksi yankesgi


2) Kelancaran
sedang

kegiatan

PKL

siswa

ataupun

yang

menyusun

karya ilmiah di RSKGM


3) Ketepatan

dalam

Menyusun

Laporan pertanggung jawaban PPTK


4) Ketepatan

dalam

Menyusun

distribusi jasa layanan sesuai sk


direktur
5) Koordinasikan jadwal jaga IGD dan
hari besar
6) Kewajiban
dalam

lapor

kepada

pelaksanaan

atasan

tugas

lain

sesuai perintah

wewenang

1) Mendapatkan

data

kegiatan

pelayanan tepat waktu dari bagian


rekam medis, instalansi rawat jalan,
rawat inap dan IGD
2) Mendapatkan
jawaban

data

kegiatan

pertanggung
pptk

dari

sekertaris pptk
3) Mendapatkan saran dan masukan
dari Ka Seksi Yankesgi
4) Memberikan saran dan masukan
kepada Ka Seksi Yankesgi
Hasil Kerja

1) Naskah surat keluar


2) Terpenuhinya

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

kebutuhan
22

siswa

yang sedang PKL atapun menyusun


karya ilmiah di RSKGM
3) Dokumen
Laporan

Pertanggung
keuangan

jawaban

pptk

seksi

yankesgi
4) Daftar penerima jasa layanan
5) Jadwal jaga IGD dan Hari Besar
Uraian Tugas

1)

Menyusun program kerja, bahan

Jabatan Pengelola

dan alat perlengkapan obyek kerja

rencana program

sesuai

dan evaluasi seksi

ketentuan

pelayanan

dalam

kesehatan gigi dan

dapat berjalan dengan baik:

mulut

a.

dengan
yang

prosedur

dan

berlaku,

agar

pelaksanaan

pekerjaan

Mengumpulkan data yang


dibutuhkan dari setiap bagian
pelayanan,

seksi

dan

TU

RSKGM
b. Melakukan diskusi mengenai
sistematika

penulisan

dokumen
c. Menyusun dan menghasilkan
kerangka acuan dokumen
d. Menyusun dan memaparkan
hasil dokumen
e. Melakukan

koreksi

hasil

kerja

sesuai

dokumen
2)

Memantau,

objek

dengan

bidang

tugasnya,

dalam

pelaksanaan

agar

terdapat

kesesuaian dengan rencana awal.

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

23

3)

Mengendalikan
sesuai

program

dengan

kerja,

prosedur

dan

ketentuan yang berlaku, agar tidak


terjadi

penyimpangan

dalam

pelaksanaan.
a.

Menghadiri
perencanaan

rapat
dan

terkait
evaluasi

program
4)

Mengkoordinasikan dengan unitunit terkait dan atau instansi lain


dalam
agar

rangka
program

pelaksanaannya,
dapat

terlaksana

secara terpadu untuk mencapai


yang optimal.
5)

Mengevaluasi
laporan

dan

secara

menyusun

berkala,

sesuai

dengan prosedur dan ketentuan


yang

berlaku

sebagai

bahan

penyusunan program berikutnya :


a.

Mengupdate
penyusunan

peraturan
perencanaan,

monitoring

dan

evaluasi

program dari berbagai sumber


6)

Melaksanakan

tugas

kedinasan

lain yang diperintah atasan baik


secara tertulis maupun lisan:
a.

Membantu tugas direktur


dan

kepala

seksi

penyediaan
perencanaan
program
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

24

dalam

data-data
dan

evaluasi

b.

Menjadi bagian dari tim


penyusunan dokumen BLUD

c.

Melakukan
diberikan

Tanggung Jawab

1)

tugas

oleh

yang

Direktur/

Kepala Seksi
Kelancaran penyusunan dokumen
perencanaan Seksi Yankesgi dan
RSKGM yang tepat dan akurat

2)

Kelancaran penyusunan dokumen


evaluasi

kinerja

seksi

Yankesgi

yang tepat dan akurat


3)

Ketepatan

penyajian

data

yang

dibutuhkan Ka seksi Yankesgi dan


Direktur
Wewenang

RSKGM

perencanaan Program Kerja


1) Mendapaatkan
data
dibutuhkan

dari

semua

terkait
yang
bagian

manajemen dan instalansi teekait


2) Mendapatkan saran dan masukan
dari Ka Seksi Yankesgi
3) Memberikan saran dan masukan
Hasil Kerja

kepada Ka Seksi Yankesgi


1) DokumenRencana
Kerja

Seksi

Yankesgi
2) Dokumen Rencana Kerja RSKGM
3) DokumenRenstra RSKGM
4) Dokumen RBA RSKGM
5) Dokumen RSB
Uraian Tugas

1) Menyusun program kerja, bahan

Jabatan Pengelola

dan alat perlengkapan obyek kerja

mutu pelayanan

sesuai

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

dengan

25

prosedur

dan

medis

ketentuan yang berlaku, agar dalam


pelaksanaan

pekerjaan

dapat

berjalan dengan baik:


a. Membantu

Tim

pelaksanaan

dalam

Audit Medis dan

Audit Rekam Medis


b. Membantu

Tim

dalam

menyusun Standar standar


pelayanan

2) Memantau,
dengan

objek

bidang

dalam

kerja

sesuai

tugasnya,

pelaksanaan

agar

terdapat

kesesuaian dengan rencana awal.


a. Melaksanakan
peningkatan

kegiatan
kualitas

tenaga

kesehatan di RSKGM
b. Membantu

melaksanakan

kegiatan peningkatan kualitas


tenaga

kesehatan

di

luar

RSKGM

3) Mengendalikan
sesuai

program

dengan

prosedur

kerja,
dan

ketentuan yang berlaku, agar tidak


terjadi

penyimpangan

dalam

pelaksanaan.
a. Menghadiri

rapat

peningkatan

mutu

terkait
pelayanan

medis dan rekam medis

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

26

4) Mengkoordinasikan

dengan

unit-

unit terkait dan atau instansi lain


dalam rangka pelaksanaannya, agar
program dapat terlaksana secara
terpadu

untuk

mencapai

yang

optimal.
a. Mengumpulkan

data

yang

dibutuhkan dari instalasi rawat


jalan, rawat inap, rekam medis,
dan UGD terkait peningkatan
mutu pelayanan.

5) Mengevaluasi

dan

laporan

secara

dengan

prosedur

yang

berlaku

menyusun

berkala,
dan

sesuai

ketentuan

sebagai

bahan

penyusunan program berikutnya :

6) Melaksanakan tugas kedinasan lain


yang diperintah atasan baik secara
tertulis maupun lisan:
a. Membantu tugas direktur dan
kepala seksi dalam penyediaan
data-data

peningkatan

mutu

pelayanan
b. Menjadi

bagian

penyusunan

dari

dokumen

tim
BLUD

RSKGM
c. Melaksanakan tugas lain yang
dberikan oleh Direktur/ kepala
seksi pelayanan.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

27

Tanggung jawab

1) Ketepatan data yang akurat terkait


peningkatan mutu pelayanan
2) Kelancaran

pelaksanaan

Audit

pelaksanaan

Audit

Medis
3) Kelancaran
Rekam Medis
4) Kelancaran

kegiatan

peningkatan

kualitas tenaga kesehatan


Wewenang

1) Mendapaatkan
dibutuhkan

data

dari

yang

semua

bagian

manajemen dan instalansi terkait


2) Mendapatkan saran dan masukan
dari Ka Seksi Yankesgi
3) Memberikan saran dan masukan
kepada Ka Seksi Yankesgi
Hasil Kerja

1) Dokumentasi

dan

pelaporan

kegiatan audit medis


2) Dokumentasi

dan

pelaporan

kegiatan audit rekam medis


3) Dokumentasi
kegiatan

dan

laporan

penyusunan

hasil

standar

standar pelayanan
Uraian Tugas

1)

Menyusun program kerja, bahan

Jabatan Pengelola

dan alat perlengkapan obyek kerja

data pelayanan

sesuai

dengan

ketentuan
dalam

yang

prosedur

dan

berlaku,

agar

pelaksanaan

pekerjaan

dapat berjalan dengan baik:


2)

Memantau,

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

objek
28

kerja

sesuai

dengan

bidang

tugasnya,

dalam

pelaksanaan

agar

terdapat

kesesuaian dengan rencana awal.


3)

Mengendalikan
sesuai

dengan

program
prosedur

kerja,
dan

ketentuan yang berlaku, agar tidak


terjadi

penyimpangan

dalam

pelaksanaan.
4)

Mengkoordinasikan dengan unitunit terkait dan atau instansi lain


dalam
agar

rangka
program

pelaksanaannya,
dapat

terlaksana

secara terpadu untuk mencapai


yang optimal
5)

Mengevaluasi
laporan

dan

secara

menyusun

berkala,

sesuai

dengan prosedur dan ketentuan


yang

berlaku

sebagai

bahan

penyusunan program berikutnya :


a.

Mengumpulkan data laporan


bulanan rekam medis

b.

Menyusun laporan tahunan


pelayanan kesehatan

c.

Menyusun laporan bulanan


RL rumah sakit

d.

Menyusun laporan triwulan


RL rumah sakit

e.

Menyusun laporan trimester


RL rumah sakit

f.

Menyusun laporan tahunan


RL rumah sakit

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

29

g.

Pembinaan/

pemantauan

terhadap pelaksanaan rekam


medis
6)

Melaksanakan

tugas

kedinasan

lain yang diperintah atasan baik


secara tertulis maupun lisan:
7)

Membantu
kepala

tugas

seksi

data-data

direktur

dalam

dan

penyediaan

perencanaan

dan

evaluasi
a.

Mengupdate

peraturan

penyusunan

perencanaan,

monitoring

dan

evaluasi

program dari berbagai sumber


b.

Menghadiri rapat koordinasi


terkait

dengan

pelayanan

medis
c.

Menjadi

bagian

dari

tim

penyusunan dokumen BLUD


d.

Melaksanakan tugas lain yang


dberikan oleh Direktur/ kepala
seksi pelayanan

Tanggung jawab

Tersusunnya laporan pelayanan yang


akurat

dan

dapat

dipertanggung

jawaban
Wewenang

1) Mendapatkan data yang akuarat


dari bagian rekam medis dan semua
bagian pelayanan terkait
2) Mendapatkan saran dan masukan
dari Ka Seksi Yankesgi

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

30

3) Memberikan saran dan masukan


kepada Ka Seksi Yankesgi
1) Data laporan Rl bulanan,triwulan,

Hasil kerja

tahunan
2) Dokumen laporan tahunan seksi
yankesgi
Disamping itu Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut mempunyai
tugas tambahan sebagai koordinator penyusunan Renstra, Renja, RBA
RSKGM.
Dengan mengacu pada pasal 39 ayat 1 Permendagri Nomer 61
Tahun 2007 tentang Pengelolaan keuangan BLUD, Seksi pelayanan
kesehatan gigi dan mulut Rumah Sakit khusus Gigi dan Mulut
bertindak sebagai Pejabat Teknis dan berfungsi sebagai penanggung
jawab

teknis

melaksanakan

di

unit

tugas

kerjanya.

sebagaimana

Oleh

karena

diuraikan

di

itu,

disamping

atas

memiliki

kewajiban sebagai berikut:


1)

Melaksanakan kegiatan teknis berdasarkan RBA.

2)

Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di unit kerjanya

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

SKEMA HUBUNGAN KERJA


IRJ
REKAM
MEDIS

LAB
TG

IF.BKG
IGD
IBM

MANAJEME
N
SUBBAG
TU

I.PROM.PREV

IRAD

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

ISS

31

IRINA

INTERNAL

Seksi

PPTK

Pelayanan
Kesehatan

EKSTERNAL

BPJS
Bappeda
DKK

A. Tata Hubungan Internal

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

32

Kepala seksi pelayanan menerima laporan kegiatan pelayanan instalasi


rawat jalan, IGD, rawat inap, dan rekam medis dari para penanggung jawab
di Bagian Administrasi pelayanan kesehatan, pengelola rencana program dan
evaluasi, pengelola mutu pelayanan medis dan pengelola data pelayanan yang
selanjutnya memberi arahan dan pembinaan kepada para penanggung jawab.
Penanggung jawab memberikan laporan pertanggung jawabanya kepada
kepala seksi pelayanan yang selanjutnya

memberi arahan kepada para

penanggung jawab.
Kepala seksi pelayanan/para penanggung jawab melakukan koordinasi
dalam hal pengumpulan data kegiatan

pelayanan, peningkatan mutu

pelayanan, peningkatan kapsitas sumber daya aparatur (seminar/lokakarya


dll) dan survey kepuasan dengan seluruh instalasi terkait, komite medik dan
manajemen
Kepala seksi pelayanan melakukan koordinasi selaku

PPTK dengan

seluruh instalasi terkait, komite medik dan manajemen

B. Tata Hubungan Eksternal

Kepala

seksi

pelayanan

dan

para

penanggung

jawab

melakukan

koordinasi dengan BPJS Kesehatan dalam hal kelancaran pelayanan dan


pertanggung jawaban pelaporan kegiatan pelayanan pasein BPJS Kesehatan.
Berkoordinasi

dengan

Bapeda

Kota

Bandung

dalam

hal

penyusunan

perencanaan Renstra dan Renja RSKGM dan dengan Dinas Kesehatan Kota
Bandung dalam hal pelaporan hasil kegiatan pelayanan pasien BPJS,Pasien
Umum dan kegiatan lainnya.

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

33

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi personil berdasarakan Tugas pokok,
fungsi dan uraian tugas Unit Organisasi Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut Kota Bandung adalah sebagai berikut:
Tabel 1
KUALIFIKASI PERSONIL

No.

Uraian

Pendidikan

Kebutuhan

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan


Mulut

Dokter Gigi/ S2
Mars/S2 M.kes

Pengelola pengadministrasian umum

Pengelola Rencana Program dan Evaluasi

D3 Amkg/ D3
Kesehatan/ SKM
D3 AMkg/ SKM

Pengelola Mutu Pelayanan Medis

Dokter Gigi

Pengelola Data Pelayanan

D3 Amkg/ D3
Rekam Medis/ SKM

Mengingat lingkup pekerjaan yang ada di Seksi Yankesgi, jenis ketenagaan di


Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut membutuhkan tenaga kesehatan
yang sudah dibekali ilmu kesehatan masyarakat.
A. Kualifikasi penarikan calon (Recruitmen) dan Seleksi Pegawai Baru
1. Penarikan Calon Pegawai Baru (recruitmen)
Permintaan

kebutuhan

pegawai

baru

di

Seksi

Yankesgi

berdasarkan analisa kebutuhan tenaga yang ada di Seksi Yankesgi

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

34

dilakukan

Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Kepala Seksi Yankesgi :
Kebutuhan pegawai untuk jabatan kepala seksi Yankesgi diajukan
oleh Direktur melalui Ka SubBag TU untuk diproses dan diusulkan ke
bagian kepegawain Daerah Pemerintah Kota Bandung.

Kompetensi yang harus dimiliki :


1. Berlatar belakang Pendidikan Dokter Gigi / S2 Mars / S2 Manajemen
Pelayanan Kesehatan
2. Berpengalaman di bidang Manajemen Perumah sakitan minimal 2 tahun
3. Mempunyai kemampuan dalam perencanaan program, kegiatan dan
penganggaran perumah sakitan

Pengelola Pengadministrasian Umum


Kebutuhan penambahan pegawai ini di ajukan oleh Kepala Seksi
Yankesgi ke Kepala Sub Bag TU pada Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Kota Bandung untuk diproses dan diusulkan ke Bagian Kepegawaian Daerah
Pemerintah Kota Bandung.
Kompetensi yang harus dimiliki :
1. Latar Belakang pandidikan D3 Amkg / SKM
2. Mempunyai Kemampuan dalam Mengoprasian komputer
3. Mempunyai kemampuan dalam Pengadministrasian umum
4. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik
5. Memiliki pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut

Pengelola Rencana Program dan evaluasi seksi yang mempunyai


Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

35

Kebutuhan penambahan pegawai ini di ajukan oleh Kepala Seksi Yankesgi


ke Kepala Sub Bag TU pada Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota
Bandung untuk diproses dan diusulkan ke Bagian Kepegawaian Daerah
Pemerintah Kota Bandung.
Kompetensi yang harus dimiliki :
1. Latar Belakang Pendidikan D3

Amkg / SKM

2. Memiliki kemampuan dalam perencanaan program dan kegiatan


3. Mempunyai Kemampuan dalam Mengoprasikan komputer
4. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik
5. Memiliki pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut

Pengelola Mutu Pelayanan Medis


Kebutuhan penambahan pegawai ini di ajukan oleh Kepala Seksi Yankesgi
ke Kepala Sub Bag TU pada Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota
Bandung untuk diproses dan diusulkan ke bagian kepegawaian Daerah
Pemerintah Kota Bandung.
Kompetensi yang harus dimiliki :
1. Latar Belakang Pendidikan Dokter Gigi
2. Memiliki pengetahuan dalam peningkatan mutu pelayanan
3. Mempunyai Kemampuan dalam Mengoprasikan komputer
4. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik
5. Memiliki pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut

Pengelola Data Pelayanan


Kebutuhan penambahan pegawai ini di ajukan oleh Kepala Seksi Yankesgi
ke Kepala Sub Bag TU pada Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota
Bandung untuk diproses dan diusulkan ke bagian kepegawaian Daerah
Pemerintah Kota Bandung.
Kompetensi yang harus dimiliki :
1. Latar Belakang Pendidikan D3Amkg / D3 Rekam Medis
2. Mempunyai Kemampuan dalam Mengoprasikan komputer
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

36

3. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik


4. Memiliki pengetahuan dibidang kesehatan gigi dan mulut

Non Pegawai Negeri Sipil


Untuk pemenuhan kebutuhan tenaga profesional non PNS dapat
diajukan oleh Kepala Seksi Yankesgi ke Kepala Sub Bag TU untuk
selanjutnya diproses sesuai prosedur penerimaan pegawai BLUD

dengan

tahapan inventarisasi pelamar sesuai dengan kebutuhan, pengumuman


rekruitmen, seleksi penerimaan dan pengumuman hasil

seleksi dan

persyaratan kompetensi sama dengan pesyaratan kompetensi CPNS/PNS


.

2. Pengembangan SDM
Untuk meningkatkan
kesehatan

gigi

dan

mulut

mutu

pelayanan

diperlukan

di

pembinaan/

seksi

pelayanan

pengembangan

kompetensi tenaga melalui pendidikan dan pelatihan.


Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
a. meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan program dan
kegiatan Seksi Yankesgi
b. Menambah pengetahuan dan wawasan para pengelola pelaksana program
dan kegiatan Seksi Yankesgi.
Jika pegawai ingin meningkatkan wawasannya ke tingkat pendidikan
yang lebih tinggi pihak rumah sakit akan memberikan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan.

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

37

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi merupakan hal penting sebelum seseorang melakukan
suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi dari lingkungan tugasnya,
bertujuan

agar cepat beradaptasi dalam melaksanakan tugas.

Pengertian

orientasi adalah proses penyesuaian bagi pekerja baru dilingkungan organisasi.


Orientasi dapat diartikan sebagai usaha rumah sakit agar pegawai atau
karyawan baru dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan/iklim bisnis
suatu organisasi/ rumah sakit. Sebelum karyawan atau pegawai ditempatkan
pada pekerjaannya, maka terlebih dahulu dilaksanakan orientasi. Kata orientasi
berasal dari bahasa Inggris Orient yang artinya mengatakan penyesuaian diri
atau menyesuaikan diri, bertujuan untuk:

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

38

1)

Memperkenalkan karyawan baru untuk mengenal

organisasi, tujuan

organisasi, struktur organisasi dan para pemimpinnya.


2)

Menanamkan dalam diri karyawan baru agar mempunyai kesadaran dalam


berperan dan terlibat dalam organisasi yang jauh lebih besar dari pada
kelompok kerjanya sendiri.

3)

Membuka peluang bagi karyawan baru untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan mengenai perbagai pokok yang menyangkut dirinya.

4)

Memberikan pengarahan dasar kepada karyawan baru sesuatu yang


diperlukannya untuk berhasil dalam pekerjaannya.

5)

Mengajarkan kepada karyawan baru bahan yang secukupnya dalam hal


kebijakan dan prosedur-prosedur organisasi agar terhindar dari berbagai
kesalahan yang tidak perlu terjadi pada awal masa kerjanya.

6)

Memperkenalkan karyawan baru dengan berbagai fasilitas fisik dalam


rumah sakitnya.

Objek

orientasi

ini

dikelompokan

menjadi

dua

a. Hal-hal umum, yaitu pengetahuan tentang Organisasi


sejarah perkembangan Organisasi
produk/ pelayanan yang dihasilkan
proses produksi dan keadaan Organisasi

b.

Hal-hal khusus, berhubungan dengan pekerjaan

kondisi kerja

sistem pengupahan

program pelayanan

deskripsi jabatan atau pekerjaanya

tempat dan peralatan kerjanya

teman atau bawahan dalam pekerjaan

lain-lain sesuai dengan kebutuhan penyesuaian diri.

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

39

golongan

yaitu:

Dalam pelaksanaannya, orientasi terbagi kepada dua bentuk orientasi


yaitu:
1.

Orientasi formal
Bentuk Orientasi formal

yaitu dilakukan jika jumlah karyawan

baru yang diterima banyak. Dalam program orientasi formal, terdapat


beberapa aspek yang dikenakan dan diberikan antara lain: masalah
organisasional, perkenalan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
kerja (baik atasan, bawahan, maupun rekan sekerja), kompensasi maupun
tugas dan jabatan
2.

Orientasi informal (Buddy System)


Bentuk Orientasi Informal yaitu dilakukan jika jumlah karyawan
baru yang diterima sedikit. Buddy yang artinya adalah teman baik,
menunjukan bahwa pada Buddy System, karyawan baru diperlakukan
sebagai teman baik. Sehingga dalam program orientasinnya, karyawan baru
tersebut diajak berkeliling lokasi pekerjaan dan dikenalkan kepada
karyawan senior.

A.

Program Orientasi Formal


Ada beberapa aspek yang dibahas dalam Program Orientasi formal
pada organisasi yaitu masalah organisasional rumah sakit, perkenalan
(baik atasan, bawahan maupun rekan sekerja), kompensasi karyawan, dan
tugas jabatan.
Aspek-aspek yang Dibahas Dalam Program Orientasi
1)

Organisasional

2)

Perkenalan

3)

Kompensasi Karyawan

4)

Tugas dan Jabatan

1).

Yang dibahas dalam aspek organisasional adalah:

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

40

a. Sejarah dan Perkembangan Organisasi


Masalah

organisasional

yang

mutlak

diberikan

adalah

sejarah dan perkembangan rumah sakit. Dalam sejarah rumah


sakit biasanya dapat diketahui :

b.

Latar belakang

Para pendiri

Kapan berdiri

Filosofi nama Organisasi

Bidang usaha Organisasi

Perkembangan usaha Organisasi


Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang penting dijelaskan, karena akan

berhubungan dengan siapa yang mempunyai wewenang tertentu


dan siapa yang tidak. Melalui struktur organisasi dapat diketahui
Unit kerja /Instalasi dan divisi-divisi dan jenis pelayanan suatu
organisasi.
c.

Pengenalan Fasilitas
Pengenalan fasilitas, agar pegawai baru mengetahui fasilitas
yang ada pada organisasi kerjanya yang mendororng dalam bekerja
nyaman, efisien dan efektif.

d.

Masa Percobaan
Masa percobaan karyawan adalah masa dimana kedua belah
pihak yaitu karyawan dan organisasi dapat menggunakan haknya
masing-masing untuk melakukan pemutusan hubungan kerja
tanpa keharusan membayar pesangon kepada karyawan.

Masa

percobaan yang dilakukan adalah 3 bulan sejak karyawan mulai


dipekerjakan dan diberikan gaji sesuai yang telah disetujui oleh
karyawan.
e.

Kebijakan dan Aturan Organisasi

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

41

Kebijakan dan aturan yang diterapkan kepada karyawan


tentang pengangkatan karyawan, pemindahan karyawan, promosi
karyawan,

demosi

mengembangkan

karyawan,

karyawan.

serta

kebijaksanaan

Pengangkatan

dilakukan

dalam
setelah

seorang calon karyawan dinyatakan lulus dalam masa percobaan


dengan

cara

pengangkatan).

memberitahukan
Pengangkatan

dengan
tersebut

cara

tertulis

terhitung

sejak

(surat
calon

karyawan bekerja pada masa percobaan.


Promosi dilakukan jika ada lowongan pekerjaan pada tingkat
yang lebih tinggi. Promosi diusulkan oleh atasan berdasarkan
penilaian bahwa karyawan yang bersangkutan dianggap telah
cukup berpengalaman, bertanggung jawab, memiliki kondite yang
baik, telah memiliki program dan pelatihan yang diperlukan dan
yang paling penting adalah karyawan yang bersangkutan telah
lulus fit and propper test. Demosi (penurunan eselon / golongan
jabatan), berhak dilakukan rumah sakit atas permintaan dan
rekomendasi pimpinan. Demosi karyawan tidak mengurangi hak
atas jumlah gaji dasar dan tunjangan prestasi serta masa kerja,
meskipun fasilitas lain dikurangi.
f.

Peraturan Disiplin
Disiplin kerja yang diberlakukan di organisasi rumah sakit
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor

53 Tahun 2010

tentang disiplin pegawai yang mengatur kewajiban, larangan dan


sanksi diberikan jika terjadi pelanggaran atas larangan tersebut.
g.

Prosedur Keamanan
Prosedur keamanan kerja diberikan kepada karyawan agar
dalam bekerja, keselamatan kerja dapat terjamin. Keselamatan
kerja dimulai dari pelengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pekerjaan, meliputi pakaian kerja lapangan, pakaian dinas
harian serta alat-alat keselamatan kerja sesuai kondisi kerjanya

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

42

yaitu Helm pengaman, Sabuk pengaman/sefety belt, sarung


tangan/karet/kain katun, tangga untuk penaikan tiang, pelindung
wajah/masker, sepatu kerja dan alat pendukung lainnya, peralatan
disesuaikan dengan kondisi pekerjaanya.
h.

Buku Pedoman Karyawan


Buku pedoman karyawan adalah buku yang berisi beberapa
pedoman yang dapat dipegang oleh karyawan dalam pekerjaanya.

i.

Produk/Jasa yang dibuat


Produk dan Jasa yang dibuat oleh organisasi perlu dikenakan
pada saat orientasi, sehingga karyawan atau produk-produk dan
jasa-jasa apa saja yang dihasilkan.

2).

Perkenalan
Dalam perkenalan biasanya yang dibahas adalah:
c. Penyelia (atasan)
Dalam acara orientasi penyelia mengenalkan siapa atasan
(penyelia) bagi pekerjaan yang bersangkutan.

Hal ini jelas

diperlukan demi kelancaran pekerjaan dengan mengetahui siapa


atasannya, karyawan baru tersebut akan menemui orang yang
tepat jika ada masalah dalam pekerjaanya.
d. Pelatih/pendamping
Di samping penyelia (atasan), dalam acara orientasi juga
mengenalkan siapa yang bertindak sebagai pelatih. Hal ini jelas di
perlukan sekali jika karyawan baru menemukan kesulitan dalam
pekerjaanya. Diharapkan dengan mengetahui siapa pelatihnya,
karyawan baru akan tidak sungkan dan malu bertanya tentang
beberapa hal dalam pekerjaanya
e. Rekan sejawat

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

43

Rekan sekerja dalam satu rumah sakit juga perlu dikenalkan


pada karyawan baru. Teman sekerja jelas lebih dahulu masuk
pekerjaan itu. Sehingga kalau ada informasi-informasi yang belum
diketahui dapat ditanyakan kepada teman/rekan sekerja. Rekan
sekerja ini nantinya berfungsi sebagai penolong dalam pekerjaan
sehari-hari. Oleh karena itu, selaku orang baru, perlu mengetahui
dan mempelajari lebih lanjut karakter teman satu pekerjaan
tersebut.
f. Bimbingan karyawan
Bimbingan karyawan perlu dikenalkan (Direktur, Atasan
langsung ) pada karyawan baru.
memberikan

semacam

Bimbingan ini biasanya akan

nasehat-nasehat

yang

menyangkut

masalah-masalah mental dan pribadi karyawan.


3). Kompensasi
Kompensasi mengenalkan hal-hal:
a.

Sistem pengupahan
Beberapa komponen tetap gaji pengupahan yang menjadi hak
pegawai PNS terdiri dari :
1)

Gaji Bruto

2)

Tunjangan Jabatan

3)

Tunjangan Beras

4)

Tunjangan TPP

5)

Jasa medis

6)

Makanan Pegawai (Employees Meals)

7)

Pakaian Dinas

Sedangkan komponen tetap gaji pengupahan yang menjadi hak


pegawai BLUD dan PTT terdiri dari :
1)
2)
3)
4)

Gaji
Jasa Medis
Makanan Pegawai
Pakaian Dinas

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

44

5) Tunjangan jabatan ( bagi yang menempati jabatan tertentu )


b.

Cuti & liburan


Kebijakan pemberian cuti dalam satu tahun sebanyak 12
hari kerja.

c.

Jam istirahat
Jam istirahat untuk

yang melaksanakan

6 hari kerja

istirahat diberikan selama 1 jam yaitu jam 12.00 s/d jam 13.00.
4).

Tugas dan Jabatan


Pada saat orientasi perlu dijelasakan Lokasi pekerjaan, tugas
dan jabatan pekerjaan karyawan yang bersangkutan dan hubungan
dengan pekerja lainnya. Hal ini akan bermanfaat pada persiapan,
produktifitas,

kelancaran

dan

kecepatan

karyawan

dalam

melaksanakan pekerjaan.
B.

Program orientasi informal


Seperti telah diuraikan diatas, program orientasi informasi
(Buddy System), adalah program orientasi yanmg dilakukan jika
jumlah karyawan yang baru diterima sedikit/sangat sedikit.
Biasanya Buddy System ini diberlakukan bila karyawan baru
hanya 1 atau 2 orang. Artinya karyawan baru tersebut dibimbing
melalui program informal yaitu pertemanan. Melalui konsep teman,
karyawan baru diajak berkeliling rumah sakit dan dikenalkan kepada
karyawan senior. Proses berikutnya adalah proses pembimbingan
melalui konsep pendampingan.

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

45

BAB X
KEGIATAN RAPAT-RAPAT
Seksi
Bandung
Tugas dan

Pelayanan

Kesehatan

dan

mulut

dalam Peraturan

Walikota

No. 431 tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi Uraian
Tata Kerja RSGM Kota Bandung pada intinya mempunyai tupoksi

melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi, pengawasan dan pengendalian


pelaksanaan kebijakan operasional organisasi.
Dalam melaksanakan pembinaan, pengarahan, singkronisasi, sosialisasi
dengan para pengelola program kerja Seksi Yankesgi dan unit pelayanan di
rumah sakit dilakukan rapat mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan
terjadwal sebagai berikut:

Tabel 3
JADWAL RAPAT-RAPAT
Mingguan

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

Bul

46

Tah

Ket

No

1.

2.

3.

Uraian

Ke
I

Ke
II

Ke
III

Ke
IV

an
an

una
n

Rapat setiap minggu


sekali untuk
menyampaikan kinerja
mingguan dan rapat
insidentil bila ada hal
hal yang perlu dibahas
segera.

Rapat Bulanan tiap


bulan minggu ke I dan
rapat insidentil bila ada
hal hal yang perlu
diinformasikan segera.

Rapat Bulanan tiap


minggu ke 2 dan rapat
insidentil bila ada hal
hal yang perlu
diinformasikan segera.

Rapat dengan para pengelola


program dan kegiatan Seksi
Yankesgi

Rapat dengan kepala instalasi


lingkup pelayanan Seksi Yankesgi

Rapat dengan kepala Instalasi


Rekam Medis dan staf Rekam
Medis

Kegiatan rapat tersebut dapat dilaksanakan sendiri oleh Seksi Yankesgi


maupun dilaksanakan secara bersama sama dengan seksi lainnya. Selain
melaksanakan kegiatan rapat internal, kepala Seksi Yankesgi dan Staf Seksi
Yankesgi sering mengikuti kegiatan rapat rapat ekternal terkait dengan kegiatan
perencanaan

kinerja

RSKGM

dan

pelaksaanaan

perumahsakitan.

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

47

kegiatan

pelayanan

BAB XI
PELAPORAN
Berdasarkan struktur organisasi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota
Bandung seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut membawahi instalasi rawat
jalan, rawat inap, IGD dan rekam medis. Sehingga dalam pelaporannya seksi
pelayanan kesehatan mendapatkan laporan dan bulanan dari instalasi tersebut.
Laporan tersebut kemudian direkap dan diserahkan secara berkala oleh seksi
pelayanan kesehatan kepada direktur. Selain itu seksi pelayanan kesehatan
memberikan laporan yang berhubungan dengan tenaga kesehatan yang berada

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

48

dibawah kewenangan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yaitu tenaga dokter
gigi/ dokter.

BAB XII
PENUTUP
Dengan ditetapkannya Pedoman Pengorganisasian pelayanan Unit
Kerja Organisasi Seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut diharapkan dapat
menjadi acuan dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pembinaan,

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

49

evaluasi dan pelaporan bagi organisasi unit kerja yang terkait dengan pelayanan
seksi pelayanan kesehatan.
Dalam penerapan Pedoman Pengorganisasian

Unit Kerja pelayanan

Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi RSKGM Kota Bandung perlu dilengkapi dengan
Panduan, Standar Prosedur Operasional (SPO) bagi

Organisasi Unit Kerja

dibawah kordinasi Seksi Sarana dan Prasarana diikuti dengan pemantauan dan
evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan.

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

50

Вам также может понравиться