Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
5.500.000
MEI 2007
PK : .....
PM : Pembelian BB .. (1.560.000)
Import Bahan Penolong
FP Masukan .
(5.000.000)
(4.400.000)
PPN LB (10.960.000)
Kompensasi April 2007....
( 5.500.000)
PPN LB ...........................
(16.460.000)
JUNI 2007
PK :
Nota Tagihan PT.Rajawali 10.700.000
Penjualan ke pengecer..
Export ..
PM :
Pembelian dari pengecer
PPN KB 10.700.000
Kompensasi LB Mei 2007 .. (25.900.000)
PPN LB
15.200.000
JULI 2007
PK :
Penjualan . 9.750.000
FP Keluaran stelah DP .. 4.500.000
PM : ..
PPN KB 14.250.000
Kompensasi LB Juni 07. 15.200.000
PPN LB 950.000
kena
pajak
kepada
pengusaha
kena
Pajak
Icha
senilai
Rp.
tersebut
Jawaban:
Bagi Pengusaha Kena Pajak QQ Pajak Keluaran 10% x Rp. 75.000.000,- = Rp.
7.500.000 sebagai Pajak Masukan bagi B
Pajak Masukan : 10% x Rp. 50.000.000 = Rp. 5.000.000
3. Harga jual kendaraan bermotor Rp. 500.000.000 (termasuk PPN 10% dan
PPnBm 20% Uang muka diterima tanggal 10 Agustus 2009 sebesar Rp.
200.000.000 Kendaraan akan diserahkan tanggal 20 Sepetember 2009
dengan kekurangan bayar sebesar Rp. 300.000.000
Jawaban:
PPN dan PPnBM terutang dan harus dipungut :
a. Pada saat diterima uang muka tanggal 10 Agustus 2009 PPN yang terutang
= 10/130 x 200.000.000 = Rp. 14.000.000,- dan harus dilaporkan pada SPT
Masa PPN bulan Agustus 2009.
PPn BM yang terutang 20/130 x Rp 200.000.000,- = Rp. 30.000.000 dan
harus dilaporkan pada SPT Masa PPnBM bulan Agustus 2009. Pada saat
penyerahan kendaraan tanggal 20 September 2009.
b. PPN yang terutang = 10/130 x Rp. 300.000.000 = Rp. 21.000.000,-. dan
harus dilaporkan pada SPT Masa PPN bulan September 2009. PPnBM yang
terutang 20/130 x Rp 300.000.000,- = Rp.45.000.000 dan harus dilaporkan
pada SPT Masa PPnBM bulan Agustus 2009
3. Dealer QQ membeli sasis kendaraan bermotor ( no rangka) dari Main
Dealer Rizky seharga Rp. 150.000.000,- dengan potongan harga sebesar Rp.
1. 500.000 (Termasuk PPN) Dealer QQ menyuruh Karoseri Maitzaa mengubah
sasis tersebut menjadi kendaraan bermotor angkutan orang dengan ongkos
Rp. 15.000.000 dan PPN dipungut karoseri Maitzaa sebesar Rp. 1.500.000,- .
Dealer QQ kemudian menjual kendaraan hasil rakitan tersebut kepada
pembeli dengan harga Rp. 200.000.000,- (termasuk PPN dan PPnBM) PPnBM
terutang dan dipungut oleh Dealer QQ dengan Tarif 20%. Diminta Hitung PPN
dan PPnBM dari transaksi tersebut diatas apakah PPN lebih bayar ataukah
kurang bayar
Jawaban:
Perhitungan dan pelaporan PPN oleh Dealer QQ Rp. 150.000.000,Potongan Pembelian Rp 1.500.000,Harga beli sasis (termasuk PPN) Rp. 135.000.000,DPP PPN atas Pembelian sasis 100/110 x Rp 135.000.000 = Rp. 121.500.000,PPN atas Pembelian sasis 10% x Rp. 121.500.000,-= Rp 12.150.000,Biaya karoseri (tidak termasuk PPN) Rp. 15.000.000,PPN atas biaya karoseri 10% x Rp. 15.000.000,- = Rp 1.500.000,-
Pajak Masukan :
Pembelian sasis Rp. 12.150.000,-
Jasa karoseri Rp. 1.500.000,Jumlah Pajak Masukan Rp. 13.650.000,PPN yang harus disetor Rp. 1.550.000,PPnBMyang harus disetor 20% x Rp. 152.000.000,- = Rp. 30.400.000,-
3.000.000
1.500.000
Rp. 1.500.000
sehingga Pajak yang harus dibayar ke kas negara adalah (PK-PM) yaitu Rp.
DPP Penjualan = Harga Jual sebelum diskon dan pajak = 120% x 625.000.000
= 750.000.000
DPP Pemakaian Sendiri
Harga
Jual
Keuntungan
100/
120
180.000.000 = 150.000.000
DPP Pemberian Cuma Cuma= Harga Jual Keuntungan = 100/ 120 x
330.000.000 =275.000.000
DPP Transfer Antar Cabang
945.000.000 = 157.500.000
6. Fa. Cikurai merupakan memiliki usaha biro perjalanan yang mencatatkan
transaksi bisnis berikut. Melayani paket liburan dengan total transaksi Rp
1.575.000.000,00. Profit margin perusahaan 5%. Melayani pemesanan hotel
dengan total transaksi Rp 365.000.000,00. Komisi rata - rata yang diperoleh
sebesar 15%. Seperlima transaksi dilakukan dengan pelanggan berkala yang
memperoleh diskon 3%. Menjual gedung kantor lama yang memiliki nilai
buku Rp 310.000.000,00 dan akumulasi depresiasi Rp 150.000.000,00
dengan harga Rp 215.000.000,00.Berapakah nilai DPP untuk masing - masing
transaksi?
Jawaban
DPP
BiroPerjalanan=10%xPenggantian
sebelum
diskon&pajak=10%x1.575.000.000= 157.500.000
DPP Biro Perjalanan= 10% x Penggantian sebelum diskon&pajak=10%x
365.000.000= 36.500.000
DPP Pelepasan Aset Semula Tak Untuk Dijual = Nilai Wajar = 215.000.000
7.CV. Gamkonora melakukan impor persediaan dengan nilai pembelian $
3650, biaya pengangkutan $ 250, dan premi asuransi 15% dari nilai
pembelian. Impor tersebut dikenai Bea Masuk 10%, Bea Masuk Tambahan Rp
2.150.000,00, PPh 22 dengan tarif 2,5%, serta PPnBM dengan tarif 30%. Kurs
KMK saat pemasukan barang adalah Rp 9.100/ $, sedangkan saat melakukan
pembayaran kepada penjual adalah Rp 9.200/ $. Berapakah DPP transaksi
impor tersebut?
Jawaban
Cost
3.650
Insurance
250
547,50
4.447,50
444,75
Penjualan
kepada
konsumen
akhir
dalam
negeri
senilai
Rp
kontrak
Rp
3.775.000.000,00.
B. Ekspor ke pasar luar negeri senilai Rp 6.115.000.000,00.
C.
Penyerahan
kepada
konsumen
korporat
dengan
nilai
Tanggal Faktur
5 Januari
2. PT. Lamajang
Saat Pemfakturan
Saat penyerahan.
13 Februari
penyerahan.
3. PT. Lampobattang 22 Maret, 3 16, 21 April
pembayaran berkala.
4. Pemkot
5 Juni
5. PT. Lokon
31 Juni
Saat penagihan.
Saat akhir bulan, untuk faktur pajak gabungan.
10. Koperasi Panderman melakukan pembelian suku cadang dikenai yang PPN
untuk perawatan mesin percetakan. Koperasi mencetak kitab suci yang
penyerahannya dibebaskan dari PPN dan buku agenda yang penyerahannya
terutang PPN.
setiap periode?
No. Tahun Pembelian Suku Cadang
Penjualan
Buku
Agenda
1. 2012
65.000.000
1.250.000.000
1.250.000.000
2. 2013
80.500.000
1.500.000.000 500.000.000
3. 2014
32.125.000
1.150.000.000 3.450.000.000
4. 2015
45.750.000
1.650.000.000 825.000.000
Jawaban
No. Tahun P
Dikreditkan
1. 2012
3.250.000
2. 2013
4.012.500
3. 2014
2.409.375
4. 2015
1.525.000
11. Fa. Sanggabuana melakukan pembelian truk untuk operasional dan sedan
untuk pemasaran dengan nilai perolehan masing masing Rp
540.000.000,00 dan Rp 360.000.000,00, termasuk PPN dan PPnBM dengan
tarif 10%. Perusahaan melayani jasa reparasi kereta api bagi PT. KAI yang
tidak terutang PPN dan jasa reparasi bus bagi PT. Damri. Berikut merupakan
data pendapatan perusahaan.Fa. Sanggabuana mengkreditkan PPN
Masukan setiap awal tahun, berdasar asumsi 65% penyerahan terutang PPN.
Bagaimanakah penghitungan kembali PPN Masukan?
Tahun Pendapatan KAI
Penghapusan Piutang Pendapatan PT. Damri
Penghapusan Piutang
1. 2012 425.000.000
5.250.000
15.000.000
910.000.000
2. 2013 475.000.000
9.000.000
10.000.000
850.000.000
3. 2014 400.000.000
6.500.000
22.500.000
930.000.000
4. 2015 525.000.000
3.500.000
7.500.000
Jawaban:
995.000.000
Tahun Penyerahan
Koreksi Kredit
1. 2012 910.000.000
354.750
425.000.000
68,18%
7.670.250
2. 2013 850.000.000
(95.625)
475.000.000
64,15%
7.216.875
3. 2014 930.000.000
553.500
400.000.000
69,92%
7.866.000
4. 2015 995.000.000
51.750
525.000.000
65,46%
7.364.250
165.000.000
76.500.000
2. Mei
134.500.000
65.000.000
3. Juni
215.000.000
91.250.000
4. Juli
131.500.000
55.750.000
76.500.000
241.500.000
96.600.000
2. Mei
134.500.000
7.980.000
65.000.000
199.500.000
79.800.000
3. Juni2 15.000.000
12.250.000
91.250.000
306.250.000
122.500.000
4. Juli
131.500.000
7.490.000
55.750.000
187.250.000
74.900.000
1.842.500.000
Pendapatan Sewa
1.675.000.000
PPN Keluaran
Kas
167.500.000
354.500.000
Pendapatan Sewa
354.500.000
Perlengkapan
18.950.000
PPN Masukan
1.895.000
Kas
20.845.000
Beban Konsultansi
15.000.000
PPN Masukan
1.500.000
Kas
16.500.000
167.500.000
3.395.000
164.105.000
685.000.000
Penjualan
Kas
685.000.000
515.000.000
Penjualan
Kas
515.000.000
325.000.000
Penjualan
250.000.000
PPN Keluaran
25.000.000
Utang PPnBM
50.000.000
Persediaan
440.000.000
PPN Masukan
40.000.000
Kas
480.000.000
25.000.000
PPN Keluaran
Kas
Kas
2.500.000
27.500.000
71.500.000
Persediaan
65.000.000
PPN Masukan
6.500.000
22.500.000
11.000.000
PPN Masukan
33.500.000
BM : 5% x 9.000.000 = Rp 450.000
PPN : 10% x 9.450.000 = Rp 945.000
PPh : 2,5% x 9.450.000 = Rp 236.250
Tarif Spesifik
Misal: Nilai Pabean Rp 1.000.000.000 Jumlah barang 100 Ton Tarif Rp
2.500/Kg, PPN 10%, PPh 2,5%
Maka Pungutannya,
BM : 2.500 x 100.000 = Rp 250.000.000
PPN : 10% x 1.250.000.000 = Rp 125.000.000
PPh : 2,5% x 1.250.000.000= Rp 31.250.000
25. Dalam hal apa, Pajak Masukan yang belum dilaporkan, ditemukan dalam
pemeriksaan, secara mutlak tidak dapat dikreditkan ?
26. Apa korelasi positif antara indirect subtraction method dengan multi
stage levy?
27. Apakah penyerahan jasa riset yang dilakukan oleh PKP di dalam Daerah
Pabean kepada penerima jasa riset yang berkedudukan atau bertempat
tinggal di luar Daerah Pabean, memenuhi syarat sebagai ekspor JKP?
Sebutkan dasar hukum jawaban Saudara!
SOAL HITUNGAN
28. PT Lokapranata mengelola sebuah pasar swalayan Anjani dan sudah
dikukuhkan sebagai PKP sejak 8 Maret 1999. Pada akhir tahun 2010,
telah ditandatangani perjanjian waralaba dengan PT Pragota
yang
7)
b.
2)
3)
4)
5)
29
1 31 Mei
mengekspor tekstil ke beberapa negara tujuan
dengan
nilai
ekspor
seluruhnya
mencapai
Rp
15.000.000.000,00.
b.
18 Mei 2011
menerima pembayaran atas penyerahan sejumlah
tekstil sebagai bahan baku kepada PT Indogarmen
sebuah perusahaan garmen yang berkedudukan di
Kawasan Berikat Nusantara Cakung dengan Harga Jual
Rp 270.000.000,00. Penyerahannya dilakukan pada
tanggal 1 Mei 2011.
c.
24 Mei 2011
menerima pembayaran atas penyerahan sejumlah
tekstil sebagai bahan baku kepada PT Busana sebuah
perusahaan garmen di kawasan industri Pulogadung
dengan Harga Jual Rp 300.000.000,00. yang penyerahan
dilakukan tanggal 2 April 2011.
d.
26 Mei 2011
menerima pembayaran atas penyerahan sejumlah
tekstil kepada pedagang besar tekstil di Tanah Abang
Jakarta dengan Harga Jual Rp 90.000.000,00. Penyerahan dilakukan pada tanggal 25 April 2011.
e.
31 Mei 2011
menyerahkan sejumlah tekstil dengan Harga Jual Rp
20.000.000,00 kepada PT Anggun di Kawasan Industri
Pulogadung untuk dibuatkan 5.000 potong pakaian
sesuai dengan pola yang telah ditentukan.
b.
c.
d.
e.
f.
2)
Jawaban:
1. fungsi Faktur Pajak
a. Sebagai bukti pungutan pajak
b. Sarana mengkreditkan pajak masukan
c. Bukti pembayaran pajak bagi pembeli BKP atau penerima JKP
2.
3.
perbedaan antara tidak dikenai PPN, dikenai PPN dengan tarif 0%,
dan dibebaskan dari pengenaan PPN
Tidak dikenai PPN
BKP dan JPKnya tersebut termasuk dalam Pasal 4A ayat (2) dan (3),
yaitu permasuk dalam kelompok Non BKP dan Non JKP.
Dikenai PPN dengan tarif 0%
BKP, BKP TB, dan JKP tersebut dikenai PPN seperti biasa namun tarifnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), yaitu dikenakan tarif
0% tidak berarti dibebaskan dari PPN dengan maksud Pajak Masukan
yang telah dibayar untuk perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa
Kena Pajak yang berkaitan dengan kegiatan tersebut dapat dikreditkan.
Dibebaskan dari pengenaan PPN
Merupakan perlakuan khusus berupa pembebasan dari pengenaan
Pajak Pertambahan Nilai mengakibatkan tidak adanya Pajak Keluaran,
sehingga Pajak Masukan yang berkaitan dengan penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang memperoleh pembebasan
4.
5.
= Rp 100.000.000
PPN
= Rp 10.000.000
PPnBM
= Rp 20.000.000
PT.A
Beli
PPN
= Rp 150.000.000
= Rp 15.000.000
= Rp 200.000.000
= Rp 20.000.000
Jadi PPN tidak pernah masuk di dalam harga jual, sedangkan PPnBM
masuk di harga perolehan PKP yang pertama kali (Importir atau
pabrikan).
7.
8.
9.
SOAL HITUNGAN
1.
Pajak
Masukan
dan
Pajak
Keluaran
yang
sudah
dapat
perhitungan
PPN
Keterangan
130.000.00
10/110 x 1.430.000.000
PK
12.000.00
10% x 120.000.000
PPN Pemungut
6.000.00
3
10% x 60.000.000
PPN Pemungut
Non BKP
1.000.00
10% x 10.000.000
PK
6.000.00
10/110 x 66.000.000
belum terutang
2.000.00
10% x 20.000.000
Nob
perhitungan
PK
PPN
Keterangan
24.000.00
PM
1.700.00
10/110 x 18.700.000
PM
1.000.00
10/110 x 11.000.000
PM TDDK
12.000.00
10% x 120.000.000
PM
8.000.00
PM
1.500.00
10% x 15.000.000
PM
151.000.000
PPN pemungut
18.000.000
2.
133.000.000
PM
47.200.000
85.800.000
= 0% x Rp 15.000.000.000
= Rp 0
PPN
= 10% x Rp 270.000.000.000
= Rp 27.000.000 (Terutang tidak dipungut tgl 1 Mei
2011)
= 10% x Rp 300.000.000
= Rp 30.000.000 (terutang pada tgl 2 April 2011)
= 10% x Rp 90.000.000
= Rp 9.000.000 (terutang pada tanggal 25 April
2011)
e. 31 Mei 2011 menyerahkan sejumlah tekstil dengan Harga Jual Rp
20.000.000,00 kepada PT Anggun di Kawasan Industri
Pulogadung untuk dibuatkan 5.000 potong pakaian
sesuai dengan pola yang telah ditentukan.
PPN
= 10% x Rp 20.000.000
= Rp 2.000.000
3.
No
perhitungan
10%
200.000.000
PPN
x
Keterangan
20.00
0.000
PK terutang tidak
Agustus 2011)
dipungut
(bulan
10/120
132.000.000
10%
200.000.000
10%
280.000.000
10%
1.000.000.000
f.1.
10%
600.000.000
f.2.
10/110
44.000.000
f.3.
10/110
396.000.000
No
perhitungan
11.00
0.000
PK
20.00
0.000
0.000
100.00
0.000
PK
60.00
0.000
0.000
PK Pemungut
36.00
0.000
belum terutang
PPN
Keterangan
20.00
g.1.
0.000
PM
25.00
g.2.
0.000
PM
15.00
g.3.
0.000
PM Oktober
12.00
g.4.
0.000
PM Oktober
195.000.000
4.000.000
80.000.000
111.000.000
PM
45.000.000
66.000.000
tagihan/penj.
Ex. Paket wisata ke Bali Rp. 100.000.000
PPN = 10% x 10% x 100.000.000 = Rp. 1.000.000
32. Mobil bekas :
PK = 10 x harga jual
PM = 90% x PK
PPN = PK PM = 10% - (90% x10%) x jual = 1% x harga jual
33Pedagang Emas Perhiasan :
PK = 10 x harga jual dan PM = 80% x PK
PPN = PK PM = 10% - (80% x10%) x jual = 2% x harga jual
Semua Pajak masukan atas perolehan BKP/JKP tidak dpt dikreditkan
34. Bagi PKP yang penyerahan BKP/JKP tidak lebih dari 1.8 M setahun dapat
menggunakan mekanisme ini
Cara menghitung Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang terutang adalah dengan
mengalikan Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dengan Dasar Pengenaan
Pajak (DPP). Untuk itu perlu diperhatikan DPP-nya apakah harga jual, nilai impor,
nilai pengganti, nilai ekspor, atau nilai lain yang ditetapkan Menteri Keuangan.
Rumus yang digunakan :
PPnBM Terutang = Tarif PPnBM x Dasar Pengenaan Pajak
35. Harga mobil termasuk Pajak Pertambahan Nilai (10%) dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah (30%) sebesar Rp 140.000.000,00
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dihitung : x harga atau pembayaran atas
penyerahan BKP
t = besaran tarif PPnBM x Rp 140.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
= 30% x Rp 280.000.000,00
= Rp 84.000.000,00
PPnBM Bukan Kredit Pajak
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang sudah dibayar pada waktu perolehan atau
impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah, tidak dapat dekreditkan dengan
Pajak Pertambahan Nilai maupun Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang dipungut
berdasarkan undang-undang PPN dan PPnBM.
Berbeda dengan Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut pada setiap tingkat
penyerahan, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah hanya dipungut pada tingkat
penyerahan oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang
Tergolong Mewah atau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah.
Dengan demikian, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah bukan merupakan Pajak
masukan sehingga tidak dapat dikreditkan. Oleh karena itu, Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah dapat ditambahkan ke dalam harga Barang Kena Pajak yang
bersangkutan atau debebankan sebagai biaya sesuai ketentuan perundang-undangan
Pajak Penghasilan.
37. Bpk.Andi seorang importir mengimpor BKP Barang Mewah dengan tarif
20% seharga Rp 200.000.000,- hitung :
- PPN dan PPN-BM
- jumlah yang di bayar Bpk.Andi
jawab :
Jumlah pembayaran
Rp200.000.000,-
Rp 20.000.000,-
Rp 40.000.000,-
----------------------+
jumlah yang harus dibayar
Rp 260.000.000,-
38. PT. Cahaya membeli BKP Barang Mewah Langsung dari pabrik seharga Rp
500.000.000 tarif barang Mewah 20% kemudian barang tersebut dijual lagi
seharga Rp 750.000.000 di dalam negeri.
hitunglah :
- PPN dan PPN BM
Rp 50.000.000
Rp 100.000.000
-----------------------+
Rp 150.000.000
Rp 75.000.000
39.Bpk Sarno seorang importir mengimpor BKP Barang Mewah dengan tarif
30% seharga Rp 300.000.000,Hitung :
-PPN dan PPN Bm
-Jumlah yang harus dibayar
Jawab :
Jumlah Pembayaran
PPN 10% X Rp300.000.000
PPN BM 30% X Rp 300.000.000
Rp 420.000.000,-