Вы находитесь на странице: 1из 33

STANDART PEDOMAN

PELAYANAN INSTALASI GIZI

BUKU PEDOMAN

TIM ASUHAN GIZI

RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN


2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Pengasih, karena
atas berkat-Nya buku pedoman gizi ini dapat terselesaikan.
Pelaksana pelayanan gizi di Rumah Sakit memerlukan sebuah pedoman sebagai
acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses penyembuhan pasien,
memperpendek lama hari rawat dan menghemat biaya perawatan
Kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan dan kelebihan di dalam
penulisan buku pedoman ini, baik sususnan bahasa sistimatika perlu disempurnakan dan
untuk itu mohon saran perbaikan dari pembaca.

Medan, September 2015


Penyusun

ii

TIM PENYUSUN GIZI


KELOMPOK KERJA PELAYANAN GIZI RSU SARI MUTIARA MEDAN
Ketua

: dr. Murniati Manik MSc,Sp.KK,Sp.GK

Wakil ketua

: Halimah Matondang,AMG

Seketaris

: Juliana simanjuntak, SKM


Lasmaria sitinjak

Anggota

: Methsa Purba, SKM


Rika Romauli Malango,AMG
Netty Healthyana perangin-nangin,AMG
Melda Marisi Dinar Pakpahan,AMG
Yusrini Siburian, AMG

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
TIM ASUHAN GIZIiii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................1
1.2 TUJUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT..................................................2
1.2.1 TUJUAN UMUM..2
1.2.2 TUJUAN KHUSUS..2
1.3 VISI, MISI DAN MOTTO RSU SARI MUTIARA MEDAN..............................3
1.4 SASARAN................................................................................................................3
1.5 RUANG LINGKUP................................................................................................3
1.6 DASAR HUKUM.....................................................................................................3
BAB II KETENTUAN UMUM STANDART PELAYANAN GIZI.............................4
2.1 PENGERTIAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT.......................................4
2.2 VISI DAN MISI GIZI............................................................................................4
2.3 WAKTU PENYELENGGARAN MAKANAN PELAYANAN UNIT GIZI.......4
2.4 MEKANISME PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT.......................................4
2.5 PENGORGANISASIAN PELAYANAN UNIT GIZI...........................................4
2.6 STANDART TENAGA GIZI DI RUMAH SAKIT..............................................7
2.7 POLA KETENAGAAN INSTALASI GIZI RSU SARI MUTIARA.................7
2.8 DAFTAR KETENAGAAN GIZI..........................................................................8
2.9. KEBIJAKAN...........................................................................................................8
BAB III PEDOMAN PELAYANAN GIZI......................................................................9
3.1 PENYELENGGARAAN MAKANAN...................................................................9
3.2 TUJUAN...................................................................................................................9
3.3 ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN......................................................9
3.4 BENTUK PENYELENGGARAAN MAKANAN.................................................9

iv

3.5 KEGIATAN PENYELENGGARAAN MAKANAN.........................................10


3.6 KERANGKA KONSEP.........................................................................................14
3.7 BATASAN OPERASIONAL...16
BAB IV PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN GIZI.....17
4.1 PENGERTIAN.......................................................................................................17
4.2 TUJUAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU............................17
4.3 PENCATATAN DAN PELAPORAN...................................................................17
4.4 LAPORAN DAN EVALUASI INSTALASI GIZI..............................................18
4.5 SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN GIZI..........................................19
BAB V KATA PENUTUP..............................................................................................20
LAMPIRAN.....................................................................................................................21

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Formulir Pelayanan Diet Pasien Insatalasi Gizi R. Inap
Lampiran 2. Formulir Pergantian Diet Pasien Instalasi Rawat Inap
Lampiran 3. Formulir Data Pasien Gizi Berkunjung di Poli Gizi
Lampiran 4. Formulir Rotasi Diet Gizi
Lampiran 5. Formulir Pemesanan Bahan Makanan Harian (Bahan Basah)
Lampiran 6. Formulir Pemesanan Bahan Makanan Harian (Bahan Kering)
Lampiran 7. Formulir Harian Pengeluaran Bahan Makanan Basah
Lampiran 8. Inventaris Peralatan Dapur Gizi Per- Lantai
Lampiran 9. Formulir Pencatatan Stock Bahan Makanan Kering Per- !0 Hari
Lampiran 10. Formulir serah terima bahan makanan basah instalasi gizi

vi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam melaksanakan pelayanan gizi di Rumah Sakit diperlukan sumber daya
manusia yang kompeten, sarana dan prasarana yang memadai agar pelayanan gizi yang
dilaksanakan memenuhi standar yang telah di tetapkan. Pelayanan gizi merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang saling menunjang dan tidak
dipisahkan dengan pelayanan. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena
secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan
melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat
pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang sehat dan berstatus gizi baik.
Masalah gizi klinis adalah masalah gizi yang ditinjau secara individual mengenai
apa yang terjadi dalam tubuh seseorang, yang seharusnya ditanggulangi secara individu.
Demikian pula masalah gizi pada berbagai keadaan sakit yang secara langsung ataupun
tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan, harus diperhatikan secara
individual. Adanya kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan
nutrision related disease pada semua kelompok rentan dari ibu hamil, bayi, anak, remaja,
dewasa dan usia lanjut semakin dirasakan perlunya penanganan khusus. Semua ini
memerlukan pelayanan gizi yang bermutu untuk mempertahankan status gizi yang
optimal, sehingga tidak terjadi kurang gizi dan untuk mempercepat penyembuhan.
Resiko kurang gizi akan muncul secara klinis pada orang sakit, terutama pada
penderita anoreksia, kondisi mulut/ gigi geligi buruk serta kesulitan menelan, penyakit
saluran cerna disertai mual, muntah, diare, infeksi berat, usila tidak sadar dalam waktu
lama, kegagalan fungsi saluran cerna dan pasien yang mendapat kemoterapi. Fungsi
organ yang terganggu akan lebih terganggu lagi dengan adanya penyakit dan kekurangan
gizi. Disamping itu masalah gizi lebih dan obesitas yang erat hubungannya dengan
penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan darah
tinggi, penyakit kanker memerlukan terapi gizi medis untuk penyembuhan.
Pelayanan gizi di Rumah Sakit merupakan hak setiap orang, memerlukan adanya
sebuah pedoman agar hasil pelayanan yang bermutu. Pelayanan gizi yang bermutu di
Rumah Sakit akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti
pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya pengobatan.
Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat segera kembali mencari
nafkah untuk diri sendiri dan keluarganya. Sehingga pelayanan gizi yang disesuaikan
keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme
tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit,
sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien.
Sering terjadi kondisi klien/pasien semakin buruk karena tidak di perhatikan keadaan
gizi.
Terapi gizi menjadi salah satu faktor penunjang utama penyembuhan tentunya
harus diperhatikan agar pemberian tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk
1

melaksanakan fungsi metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan seiring dengan
perubahan fungsi organ selama proses penyembuhan. Dengan kata lain, pemberian diet
pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan laboratorium, baik pasien rawat inap maupun rawat jalan. Upaya
peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik di dalam maupun di luar Rumah
Sakit, merupakan tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan, terutama tenaga yang
bergerak di bidang gizi.
1.2 TUJUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT
1.2.1. Tujuan Umum
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai
bagian dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
1.2.2. Tujuan Khusus
2. Menyelenggarakan Asuhan Gizi terstandar pada pelayanan gizi rawat jalan
dan inap.
3. Menyelenggarakan Makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman
dikonsumsi.
4. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien/ pasien dan
keluarganya.
5. Menyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetik sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan tersebut dapat dicapai bila tersedia tenaga pelayanan gizi yang
mempunyai kompetensi dan kemampuan sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian gizi, faktor yang berpengaruh terhadap gangguan
gizi dan status gizi dengan cara anamnesis diet.
2. Menegakkan diagnosis gizi berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan
3. Menentukan tujuan dan merencanakan intervensi gizi dengan menghitung
kebutuhan zat gizi, bentuk makanan, jumlah serta pemberian makanan
yang sesuai dengan keadaan pasien.
4. Merancang dan mengubah preskripsi diet dan menerapkannya mulai dari
perencanaan menu sampai menyajikan makanan.
5. Memberikan pelayanan dan penyuluhan/ konseling gizi pada pasien dan
keluarganya.
6. Mengelola sumberdaya dalam pelayanan penyelenggaraan makanan bagi
konsumen di Rumah Sakit.
7. Melakukan penelitian dan pengembangan gizi sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
8. Menyelenggarakan administrasi pelayanan gizi.
1.3 VISI, MISI DAN MOTTO RSU SARI MUTIARA MEDAN
VISI

Mewujudkan rumah sakit rujukan yang berlandaskan Harapan, Motivasi, Inisiatif


dan Standard akreditasi versi 2012.
MISI
Menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan

yang

profesional,bermutu,

memberikan kepuasan kepada pasien dan keluarga dengan biaya terjangkau.


Mengembangkan pelayanan kesehatan yang bersifat spesialistik, bermutu,
profesional dan etis.
Mengembangan jiwa, motivasi dalam penyelenggaraan pelayanan yang
melibatkan seluruh potensi sumber daya yang ada di rumah sakit.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan standard yang
mencangkup seluruh fungsi kegiatan rumah sakit.
MOTTO
HARMONIS yaitu Harapan, Motivasi dan Standard.
1.4 SASARAN
Pasien dan keluarga pasien
1.5 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan gizi Rumah Sakit meliputi:
1. Pelayanan gizi rawat jalan.
2. Pelayanan gizi rawat inap.
3. Penyelenggaraan makanan.
4. Penelitian dan pengembangan gizi.
1.6 DASAR HUKUM
Dasar hukum Pengorganisasian pelayanan gizi Rumah Sakit:
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, Tentang Kesehatan.
2. Undang- Undang Nomor 44 tahun 2009, Tentang Rumah sakit.
3. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004, Tentang Praktik Kedokteran.
4. Undang Undang Nomor 38 tahun 2014, Tentang Keperawatan.
5. Permenkes No. 1045/Menkes/PER/XI/2006 Tentang Pedoman Organisasi RS
di lingkungan Dep. Kes RI.
6. Permenkes No. 129 tahun 2008 Tentang Standart Pelayanan Minimal RS.
7. Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medik.
8. Permenkes No. 46 tahun 2013 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 tahun 2014, Tentang Klasifikasi dan
Perizinan RS.

BAB II
KETENTUAN UMUM STANDART PELAYANAN GIZI

2.1 PENGERTIAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT


Pelayanan gizi Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan
dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme
tubuh.
2.2 VISI DAN MISI GIZI
Visi
Pelayanan gizi yang bermutu dan paripura.
Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan gizi yang berorientasi pada kebutuhan dan
kepuasan klien/pasien dalam aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitative
untuk meningkatkan kualitas hidup.
2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya kesehatan.
3. Mengembangkan penelitian sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
2.3 WAKTU PENYELENGGARAN MAKANAN PELAYANAN UNIT GIZI
1. Pelayanan makanan dilakukan 5 kali berupa makanan lengkap 3 kali dan
makanan selingan ( snack) 2 kali dalam sehari bagi pasien rawat inap.
2. Pelayanan diet khusus ( DM) dilakukan 6 kali pemberian berupa makanan
lengkap 3 kali dan makanan selingan ( snack) 3 kali.
3. Pelayanan makanan pegawai 2 kali berupa makanan lengkap 1 kali pemberian
dan makanan kecil 1 kali dalam sehari.
2.4 MEKANISME PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT
Pengorganisasian pelayanan gizi Rumah Sakit mengacu pada SK Menkes No 983
Tahun 1998 tentang Organisasi Rumah Sakit dan Peraturan Menkes NO
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan
Departemen Kesehatan. Kegiatan pelayanan gizi rumah sakit meliputi:
1. Asuhan Gizi Rawat Jalan
2. Asuhan Gizi Rawat Inap
3. Penyelenggaraan Makanan
4. Penelitian dan pengorganisasian
2.5 PENGORGANISASIAN PELAYANAN UNIT GIZI
Rumah Sakit Umum Sari Mutiara saat ini berada pada kelas tipe B, untuk
melaksanakan tugas-tugas tersebut maka seorang dokter dan kepala unit pelayanan gizi.
Rumah Sakit harus memenuhi kriteria tertentu sebagai berikut :
a. Lulusan S1- Gizi/ Kesehatan dengan pendidikan dasar D3-Gizi.
b. Lulusan D4- Gizi dengan pendidikan dasar D3- Gizi.
c. Serendah-rendahnya lulusan D3 Gizi dengan pengalaman kerja tertentu.
Pegawai unit pelayanan gizi terdiri dari:

1. Dokter Gizi
Dokter Gizi adalah konsultan Gizi Rumah Sakit.
2. Kepala Unit Pelayanan Gizi
Kepala unit pelayanan gizi adalah penanggung jawab umum organisasi unit pelayanan
gizi di sebuah Rumah Sakit, yang ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit dengan
berdasarkan ketentuan dan peraturan kepegawaian yang berlaku. Kepala unit pelayanan
gizi Rumah Sakit bertugas memimpin penyelenggaraan pelayanan gizi di Rumah Sakit,
yang pada umumnya bertanggung jawab kepada Direktur Bidang Penunjang Medis.
Tugas unit pelayanan gizi di Rumah Sakit meliputi :
a. Memimpin, membina/ membimbing pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas
di Instalasi Gizi.
b. Mengkordinasi pelaksanaan tugas.
c. Menyusun
perencanaan
kebutuhan
bahan-bahan
makanan,
peralatan/perlengkapan masak.
d. Menyimpan bahan makanan, diet/ makanan, peralatan/ perlengkapan untuk
pengolahan makanan.
e. Mengontrol/ mendistribusikan makanan/ diet pasien ke semua unit/ ruang rawat
inap pasien.
f. Mengontrol bahan makanan untuk diet pasien.
g. Mengatur pelaksanaan pelayanan gizi terhadap pasien (menyusun daftar dinas
pegawai).
h. Membuat dan memelihara buku stok bahan makanan di gudang Instalasi Gizi.
i. Melaksanakan penerapan standar pelayanan dan etika Rumah Sakit.
j. Menyelenggarakan kordinasi serta kerja sama fungsional dengan unit lain di
lingkungan Rumah Sakit.
k. Mengikuti rapat dinas, seminar, ceramah dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
berkaitan dengan tugas.
l. Melaksanakan dan mengamankan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
m. Menyusun, membuat dan mengirimkan laporan berkala tepat waktu kepada
atasan langsung.

3. Admin Gizi.
a. Mengatur administrasi instalasi gizi, berupa arsip/ dokumen, surat-surat, faktur/
tanda terima, kwitansi, dan lain-lain yang berhubungan dengan surat-surat.
b. Mencatat semua inventaris yang ada di Instalasi Gizi, berupa: alat-alat makan, alat
perlengkapan masak dan menyusun laporannya.
c. Membuat laporan kegiatan Instalasi Gizi setiap bulannya, seperti: jumlah pasien,
inventaris, pemakaian bahan makanan dan lain-lain.
4. Pelaksana
5

Pelaksana pelayanan unit gizi yang dimaksud adalah:


Petugas Gizi
1. Mempersiapkan bahan makanan sesuai dengan menu.
2. Mencatat dan menghitung jumlah pasien dan jenis diet di buku
diet pasien.
3. Mencicipi masakan agar sesuai dengan syarat diet (DM, DL, RG,
DH,TKTP, RP, SONDE).
4. Memorsi diet dan mendampingi pengantar diet mendistribusikan
diet ke pasien.
5. Mempersiapkan makanan pegawai ( dokter, IBS, IPI dan lainnya).
6. Memonitoring sisa makanan pasien.
7. Mendampingi dokter SP.GK di poli rawat jalan.
Gizi rawat Inap
1. Ahli gizi membaca buku status di rawatan dan memilih buku status pasien
yang memerlukan konsulatasi.
2. Ahli gizi menanyakan keluhan pasien dan memberikan edukasi/pengetahuan
mengenai diet pasien diserta pemberian liflet
3. Hasil konsultasi dan edukasi di catat di buku rekam medis pasien
4. Khusus pasien yang akan dipulangkan diberikan penyuluhan oleh dokter
Sp.GK untuk pengaturan diet dirumah diruangan poli gizi.
Pengolah Diet
1. Mempersiapkan bahan makanan dan bumbu-bumbu yang sudah dipersiapkan.
2. Mengolah bahan makanan yang sudah di persiapkan.
3. Mencicipi makanan yang sudah diolah.
4. Menempatkan makanan yang di wascom tertutup.
5. Membersihkan peralatan makanan dan dapur.
Pengantar Diet
1. Membantu ahli Gizi memorsi diet pasien.
2. Mengantar diet pasien dan makanan pegawai.
3. Mengambil peralatan makanan pasien dan memisahkan sisa makanan
pasien.
4. Mengambil peralatan makanan pegawai.
5. Membersihkan peralatan makanan pasien dan pegawai.
6. Membersihkan pantry dan mengisi buku inventaris peralatan makanan.
Petugas Gudang
1. Mencek dan menerima bahan-bahan makanan yang masuk gudang sesuai
dengan permintaan.
2. Menyimpan bahan-bahan makanan sesuai dengan jenisnya (kering atau
basah).
3. Membuat stok bahan makanan sesuai jenisnya.
4. Mencek keadaan dan kondisi kadaluarsa bahan makanan.
5. Membuat laporan pemakaian bahan makanan setiap minggu, bulan, triwulan,
semester dan tahunan.

2.6 STANDART TENAGA GIZI DI RUMAH SAKIT


Berdasarkan penelitian badan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan
tahunn2012 mengenai kebutuhan tenaga gizi dengan metode perhitungan Analisis beban
kerja atau WISN ( work load indicator staf need ), diperoleh jumlah optimal tenaga RD
dan TDR menurut kelas rumah sakit agar dapat melaksanakan pelayanan gizi yang baik
dan berkualitas untuk menjamin keamanan pasien. Kebutuhan Rd dan TRD di
gambarkan pada table berikut.
Tabel 1.
Kebutuhan Tenaga Gizi berdasarkan Kelas Rumah Sakit
NO Rumah Sakit
1
2
3
4

Kelas A
Kelas B
Kelas C
Kelas D

Registered
Dietisien (RD)
56
22
18
9

Teknikal
Registered
Dietisien (TRD)
16
15
12
14

Kebutuhan
Tenaga Gizi
72
37
30
23

2.7 POLA KETENAGAAN INSTALASI GIZI RSU SARI MUTIARA


Pola ketenagaan pelayanan gizi ada 8 jenis :
a. Dokter Sp. Gk
b. Ka. Instalasi Gizi
c. Administrasi
d. Ahli gizi
e. Gizi Rawat Inap
f. Pengolah Diet
g. Pengantar Diet
h. Petugas Gudang
2.8 DAFTAR KETENAGAAN GIZI
1. Dokter
: 1 orang
2. SKM
: 2 orang
3. D III
: 5 orang
4. SMU/SMA : 23 orang
5. SMP
: 1 orang
Total
= 32 orang
2.9. KEBIJAKAN
Pelayanan gizi di Instalasi Gizi RSU Sari Mutiara Medan tertuang dalam bentuk
kebijakan secara tertulis dan disahkan oleh pejabat yang berwewenang (Direktur RSU)
yaitu:
1. SK Direktur RSU Sari Mutiara Medan No : 950 /XII.I/RSU- SM/I/2015
Tentang kebijakan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan.
2. SK Direktur RSU Sari Mutiara Medan No : 834/XII.I/RSU-SM/I/2015 Tentang
7

Kebijakan Assesment Pasien Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan.

BAB III
PEDOMAN PELAYANAN GIZI
3.1 PENYELENGGARAAN MAKANAN
Penyelenggaraan makanan Rumah Sakit merupakan rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran
belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan
makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi.
3.2 TUJUAN
Penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit dilaksanakan dengan menyediakan
makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh
klien/ konsumen guna mencapai status gizi yang optimal.
3.3 ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN

Pelayanan
Makanan
pasien (7)

Perencanaa
n

Pengada
an

Menu (1)

Bahan
(2)

Penerimaan
&
Penyimpan
an Bahan
(3)

9
PGRS-B

Penyajian
Makanan
di

Distribusi
Makanan
(5)

Persiapan &
pengolahan
Makanan
(4)

Ruang (6)

3.4 BENTUK PENYELENGGARAAN MAKANAN


Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan Instalasi
Gizi atau unit pelayanan Gizi di Rumah Sakit. Sistem penyelenggaraan makanan yang di
lakukan RSU Sari Mutiara Medan adalah sistem swakelola. Dalam sistem swakelola ini ,
seluruh sumber daya yang di perlukan (tenaga, dana, metoda, sarana dan prasarana)
disediakan oleh pihak RS.

3.5 KEGIATAN PENYELENGGARAAN MAKANAN


Kegiatan penyelenggaraan makanan untuk konsumen RS meliputi :
1. Penetapan peraturan pemberian makanan Rumah Sakit
a. Pengertian :
Peraturan pemberian makanan Rumah Sakit (PPMRS) adalah suatu pedoman
yang ditetapkan pimpinan Rumah Sakit sebagai acuan dalam memberikan pelayanan
makanan pada pasien yang sekurangnya-kurangnya mencakup : ketentuan macam
konsumen yang dilayani, kandungan gizi, pola menu dan frekuensi makan sehari, jenis
menu.
b. Tujuan :
Tersedianya ketentuan tentang macam konsumen, standar pemberian makanan,
macam dan jumlah makanan konsumen sebagai acuan yang berlaku dalam
penyelenggaraan makanan RS ini berdasarkan :
1. Kebijakan RS setempat.
2. Macam konsumen yang dilayani.
3. Angka kecukupan Gizi yang mutakhir dan kebutuhan gizi untuk diet khusus.
4. Standar makanan sehari untuk makanan biasa dan diet khusus.
5. Penentuan menu dan pola makan.
6. Penetapan kelas perawatan.
7. Pedoman pelayanan Gizi RS yang berlaku.
2. Penyusunan Standar Bahan Makanan Rumah Sakit.
a. Pengertian :

Standar bahan makanan sehari adalah acuan/ patokan macam dan jumlah bahan
makanan (berat kotor) seorang sehari, disusun berdasarkan kecukupan gizi pasien yang
tercantum dalam Penuntun Diet dan disesuaikan dengan kebijakan RS.
b. Tujuan :
Tersedianya acuan macam dan jumlah bahan makanan seorang sehari sebagai alat
untuk merancang kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dalam penyelenggaraan
makanan.
3. Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan
a. Pengertian:
Serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah dan mutu bahan makanan yang
diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan
makanan RS.
b. Tujuan:
Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang
ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan untuk pasien RS.

4. Perencanaan Anggaran Bahan Makanan.


a. Pengertian:
Perencanaan anggaran belanja makanan adalah suatu kegiatan penyusunan biaya
yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien dan karyawan yang
dilayani.
b. Tujuan:
Tersedianya rancangan anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi konsumen/pasien yang
dilayani sesuai dengan standar yang ditetapkan.
5. Pengadaan Bahan Makanan
Kegiatan pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi bahan makanan,
perhitungan harga makanan, pemesanan dan pembelian bahan makanan dan melakukan
survey pasar.
6. Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan.
a. Pemesanan Bahan Makanan.
Pengertian:
Pemesanan bahan makanan adalah penyusunan permintaan (order) bahan
makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah pasien yang dilayani, sesuai
periode pemesanan yang ditetapkan.
Tujuan:
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu pemesanan,
standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang ditetapkan.
b. Pembelian Bahan Makanan.
Pengertian:

10

Pembelian bahan makanan merupakan serangkaian kegiatan penyediaan macam,


jumlah, spesifikasi bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan pasien sesuai
ketentuan/kebijakan yang berlaku. Pembelian bahan makanan merupakan prosedur
penting untuk memperoleh bahan makanan, biasanya terkait dengan produk yang benar,
jumlah yang tepat, waktu yang tepat dan harga yang benar.
7. Penerimaan Bahan Makanan
a. Pengertian :
Suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan dan
melaporkan tentang macam dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan
spesifikasi yang telah ditetapkan, serta waktu penerimaannya.
b. Tujuan:
Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesan dan
spesifikasi yang ditetapkan.

8. Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan


1. Penyimpanan Bahan Makanan
a. Pengertian:
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan,
memelihara jumlah, kualitas dan keamanan bahan makanan kering dan
segar di gudang bahan makanan kering dan dingin/beku.
b. Tujuan
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah dan
kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
2.

Penyaluran Bahan Makanan


a. Pengertian:
Penyaluran bahan makanan adalah tata cara mendistribusikan bahan
makanan berdasarkan permintaan dari unit kerja pengolahan makanan.
b. Tujuan:
Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan kualitas
yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang diperlukan.

3. Persiapan Bahan Makanan


Pengertian:
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan
bahan makanan yang siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik, dan
sebagainya) sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu dan jumlah
pasien yang dilayani
4. Pemasakan Bahan Makanan.
Pengertian:

11

Pemasakan bahan makanan merupakan suatu kegiatan mengubah (memasak)


bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap di makan, berkualitas, dan aman
untuk di konsumsi.
Tujuan:
a. Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan
b. Meningkatkan nilai cerna
c. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan
makanan.
d. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.

5. Distribusi Makanan
a. Pengertian:
Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan penyimpanan
makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen/ pasien
yang dilayani.
b. Tujuan:
Konsumen/pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang
berlaku.

12

3.6 KERANGKA KONSEP


Mekanisme Pelayanan Gizi Rumah Sakit
Pasien Masuk

Perlu tindak lanjut

Ra
wa
t
In
ap

Ra
wa
t
Jal
an

Monev
kontrol ulang

Skrining Skrininh
Gizi/
Rujukan Gizi

Berisiko

Skrin
ing
Ulan
g
perio
dik

Skrin
ing
Gizi

Tidak Berisiko

Asesmen
&
diagnosa

Intervensi
Gizi:
Konseling
Gizi

Pengkajian ulang &


revisi rencanaTujuan
asuhan gizi

Tujuan
Tidak
Tercapai
Monit
or &
Evalu
asi
Gizi

Intervensi
Gizi

Pene
ntua
n
Diag
nosis
Gizi

Ases
men
Gizi

Pemberian
DietEdukas
i&
Konseling
Gizi

Berisiko

Perm
intaa
n,
pem
batal
an
peru
baha
n
Diet

13

Penerim
aan &
Penyimp
anan
Bahan
Makana
n

Peng
adaa
n
Baha
n
Maka
nan

Pere
ncan
aan
Men
u

Pelay
anan
Maka
n
Pasie
n

Persia
pan &
peng
olaha
n
Maka
nan

Distr
ibusi

Mak
anan

Peny
ajian
Maka
nan
di
ruan
g
rawa
t
inap

Dari kerangka konsep di atas dapat dilihat bahwa pasien masuk yang meliputi
pasien rawat jalan diawali dengan skrining gizi, dari skrining gizi pasien rawat jalan yang
menunjukkan beresiko masalah gizi, maka dilakukan asessmen gizi, diagnosis gizi,
intervensi gizi dan dilakukan monev/ kontrol ulang.
Sedangkan pada pasien rawat inap juga diawali dengan skrining gizi. Skrining
gizi pada pasien rawat inap yang tidak beresiko hanya dilakukan skrining ulang periodik,
dan skrining gizi yang menunjukkan beresiko masalah gizi, maka dilakukan asessmen
gizi, penentuan diagnosis gizi, intervensi gizi, monitor dan evaluasi gizi. Dari hasil
monitor dan evaluasi gizi akan menentukan tujuan tercapai atau tidaknya. Apabila
hasilnya tidak tercapai maka dilakukan kembali kajian ulang dan revisi rencana asuhan
gizi serta intervensi gizi. Intervensi gizi akan mempengaruhi permintaan, pembatalan,
perubahan diet, perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan bahan makanan, persiapan dan pengolahan bahan makanan, distribusi
makanan, penyajian makanan di ruang rawat inap, pelayanan makanan pasien dan
pemberian diet.
3.7 BATASAN OPERASIONAL
Batasan Operasional ini merupakan batasan istilah, sesuai dengan kerangka
konsep pelayanan gizi di Rumah Sakit yang tertuang di dalam pedoman pelayanan gizi.
1. Pasien Rawat Inap: proses perawatan pasien dimana pasien diinapkan di rumah sakit.
2. Pasien Rawat Jalan: pasien yang datang berobat ke poliklinik.
3. Skrining Gizi: proses yang sederhana dan cepat untuk mengidentifikasi individu, yang
mengalami kekurangan gizi atau yang berisiko terhadap rmasalah gizi.
4. Assesmen gizi: Semua data yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, antara lain
riwayat gizi, riwayat personal,hasil laboratorium, antropometri, hasil pemeriksaan
fisik
klinis, diet order dan perkiraan kebutuhan zat gizi.
5. Monitoring dan evaluasi gizi: indikator yang akan di monitor untuk menentukan
keberhasilan intervensi.
6. Pelayanan Gizi: Suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan, dietetik
masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi
dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan
optimal dalam kondisi sehat atau sakit.

14

7. Terapi Gizi: Pelayanan gizi yang diberikan kepada klien berdasarkan pengkajian gizi,
yang meliputi terapi diet, konseling gizi dan atau pemberian makanan khusus dalam
rangka penyembuhan diet.
8. Asuhan Gizi: Serangkaian kegiatan yang terorganisasi/ terstruktur yang
memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
9. Gizi Klinik: Suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara makanan dan
kesehatan tubuh manusia termasuk mempelajari zat-zat gizi dan bagaimana dicerna,
diserap, digunakan, dimetabolisme, disimpan dan dikeluarkan dari tubuh.
10. Konseling Gizi: Serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang
dilaksanakan oleh Ahli gizi/ Dietisien untuk menanamkan dan meningkatkan
pengertian, sikap, dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi
sehingga pasien dapat memutuskan apa yang dilakukannya.
11. Profesi Gizi: Suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan berdasarkan suatu
keilmuan ( body of knowledge ), memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan yang berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani masyarakat.
12. Tenaga Gizi: Setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang gizi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
13. Tim Asuhan Gizi/ Nutrision Suport Tim/ Tim Terapi Gizi: Sekelompok tenaga
profesi di Rumah Sakit yang terkait dengan pelayanan gizi pasien beresiko tinggi
malnutrisi yang terdiri dari dokter/ dokter spesialis, ahli gizi/ dietisien, perawat dan
farmasi dari setiap unit pelayanan, bertugas bersama memberikan pelayanan paripurna
yang bermutu.

15

BAB IV
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN GIZI
4.1 Pengertian
Pelayanan gizi di rumah sakit dikatakan bermutu jika memenuhi 3 komponen
mutu ,yaitu:
1. Pengawasan dan pengendalian mutu untuk menjamin bahwa produk yang
dihasilkan aman
2. Menjamin kepuasan pasien.
3. Assement yang berkualitas
Dalam standar pelayanan minimal rumah sakit (Permenkes No. 129 Tahun
2008), di tetapkan bahwa indicator standar pelayanan Gizi meliputi:
1. Ketetapan waktu pemberian makanan kepada pasien ( 90 %).
2. Sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien ( 20 %).
3. Tidak ada kesalahan pemberian diet ( 100%)
Ruangan lingkup pelayanan gizi di rumah sakit yang kompleks meliputi :
Pelayanan rawat inap, penyelenggaraan makanan dan mengembangkan indicator
mutu pelayanan gizi agar tercapai pelayanan gizi yang optimal.
4.2 Tujuan Pengawasan dan pengendalian Mutu
Tujuan Umum
Untuk menciptakan pelayanan gizi yang bermutu dan berkualitas secara
professional di RSU Sari Mutiara Medan, sesuai dengan standard pelayanan.
Tujuan Khusus
Pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan gizi di Rumah Sakit, ditujukan
untuk menjamin ketetapan dan keamanan pelayanan gizi.
4.3 Pencatatan dan pelaporan
Beberapa pencatatan dan pelaporan dalam pelayanan gizi rumah sakit:
a) Pencatatan dan Pelaporan Pengadaan Bahan Makanan
1. Formulir Pemesanan Bahan makanan harian.
2. Pencatatan bahan makanan yang diterima oleh bagian gudang Insatalasi Gizi.

16

3. Pencatatan sisa bahan makanan (harian/bulanan), meliputi bahan makanan


basah dan bahan makanan kering.
4. Pencatatan data permintaan/pesanan bahan makanan berdasarkan bon-bon
pemesanan dari masing-masing
b) Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan Makanan.
1. Buku laporan timbang terima barang antara pergantian rotasi (berisi pesanpesan yang penting).
2. Buku laporan jumlah pasien rawat inap.
c) Pencatatan dan Pelaporan perlengkapan dan Peralatan Instalasi Gizi
1. Formulir untuk pelaporan alat-alat masak
2. Laporan jumlah pasien setiap harinya.
d) Pencatatan dan Pelaporan Anggaran Belanja Bahan Makanan
1. Rekapitulasi tentang pemasukan dan pemakaian bahan makanan
2. Laporan perbelanjaan bahan makanan basah dan kering setiap bulan.
3. Laporan biaya ekstra pasien dan ekstra pegawai setiap bulan.
a) Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Gizi di Ruang Rawat Inap
1. Buku catatan harian pasien tentang diet, termasuk catatan makanan sisa yang
tidak di habiskan
2. Formulir buku diet pasien
b) Pencatatan dan pelaporan Penyuluhan dan konsultasi gizi/ Poliklinik Gizi
1. Formulir status pasien.
2. Formulir data pasien gizi berkunjung ke poliklinik gizi.
4.4. Laporan Dan Evaluasi instalasi Gizi
1. Kegiatan-kegiatan unit Instalasi Gizi dapat dilaporkan setiap bulan kepada pimpinan
rumah sakit meliputi laporan:
a. Anggaran belanja bahan makanan per tahun.
b. Anggaran inventaris peralatan makan pasien dan dapur.
2. Pelayanan Gizi yang dilaksanakan sesuai dengan standard operasional (SPO) yang
berlaku di Instalasi Gizi RSU Sari Mutiara Medan yang ditetapkan oleh Direktur.
3. Evaluasi pelaksanaan program kerja, baik yang terlaksana atau tidak terlaksana
4. Evaluasi mutu pelayanan gizi dengan adanya monitoring kepuasan pasien dari sisa
makanan.
5. Evaluasi yang dilakukan untuk peningkatan dan perbaikan untuk mutu pelayanan
instalasi gizi yang secara profesional dan sesuai standard perencanaan gizi.
Pengadaan gizi

6.

- Penyimpanan bahan makanan basah dan kering


- Pengadaan peralatan makanan instalasi gizi
- Penyimpanan peralatan makanan dan alat masak
Evaluasi ketersediaan obat generik di RSU.Sari Mutiara Medan.

17

4.5.

Sarana dan Prasarana Pelayanan Gizi


1. Peralatan Kantor
Furniture meliputi meja, kursi, lemari arsip
Komputer
Telepon
2. Peralatan Penyajian Makanan
Meja distribusi
Bangku
Lemari alat-alat
Kalkulator
Buku expidisi
Bak cuci ganda
Panci-panci
Wajan
Alat pengaduk dan penggoreng
Alat makan (piring, gelas, sendok, mangkok,dll)
Alat pembersih (detergen, sabun, sabuk stainless)
Freezer dan kulkas
Blender
Talenan dan pisau
Troli
Papan tulis
Tempat sampah
3. Peralatan Konseling Gizi
Meja
Kursi
Telephone
Buku expedisi
Leaflet diet
Daftar bahan makanan
Timbangan

18

BAB V
KATA PENUTUP
Pelayanan Gizi Rumah Sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
lainnya di rumah sakit dan secara menyeluruh merupakan salah satu upaya dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap maupun pasien rawat
jalan di rumah sakit.
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit bertujuan untuk memberikan acuan yang
jelas dan profesional dalam mengelola dan melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit
yang tepat bagi klien/pasien sesuai tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Selain itu,
pedoman ini juga akan bermanfaat bagi pengelola gizi rumah sakit dalam
mengimplementasikan dan mengevaluasi kemajuan serta perkembangan pelayanan gizi
yang holistik.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam buku pedoman ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya refrensi yang ada
hubungannya dengan judul buku pedoman ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya buku
pedoman dan penulisan buku pedoman di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga buku pedoman ini berguna bagi penulis dan khususnya para pembaca.

LAMPIRAN
19

Lampiran 2. Formulir Pergantian Diet Pasien Instalasi Rawat Inap


NO/
TGL

LANTAI
RUANGAN

NAMA
PASIEN

DIET
AWAL

PERGANTIAN
DIET

JUMLAH

Lampiran 3. Formulir Data Pasien Gizi Berkunjung di Poli Gizi


No

BULAN

PASIEN POLI RAWAT

PASIEN RAWAT INAP

JALAN
Unit Poli

Jumlah

Dokter pengirim

Jumlah

Lampiran 4. Formulir Rotasi Diet Gizi


TANGGAL :
NO

LAPORAN
DINAS PAGI

NAMA
PARAF

LAPORAN
DINAS
SIANG

NAMA
PARAF

LAPORAN
DINAS
MALAM

NAMA
PARAF

20

Lampiran 5. Formulir Pemesanan Bahan Makanan Harian (Bahan Basah)


Tanggal:
No

NAMA
BARANG

SEBELUM BELANJA
SESUDAH BELANJA
Jumlah
Harga Jumlah Jumlah
Harga
Jumlah
(Satuan) (Satuan) (Harga) (Satuan) (Satuan)
(satuan)

21

Lampiran 6. Formulir Pemesanan Bahan Makanan Harian (Bahan Kering)


TANGGAL :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

NAMA BAHAN MAKAN KERING


BERAS
ASAM KANDIS
ASAM SUNTI
ABON SAPI
BUBUK THE
BY.KLIN
BAWANG MERAH
BAWANG PUTIH
BUAH PALA
BUNGA LAWANG
CENGKEH
CABE KERING
GARAM
GULA MERAH
GULA PUTIH
JAMUR
JINTAN
KECAP
KERUPUK
KEMIRI
KETUMBAR
KAPULAGA
KAYU MANIS
LADAKU
LISOL
MINYAK
MIE JAGUNG
MAKARONI
PLASTIK
PLASTIK BUAH VIP
ROYCO
SAOS TOMAT
SAOS CABE
SAOS TIRAM
SUNLIGHT
SARUNG TANGAN
SUSU DIABETASOL
TELUR
TEPUNG KANJI
TEPUNG BERAS
TEPUNG KENTUKY
TEPUNG TERIGU
TEPUNG MAIZENA
TISU
TEPUNG KANJI
UDANG KECEPE

JUMLAH

KETERANGAN

22

Lampiran 7. Formulir Harian Pengeluaran Bahan Makanan Basah


Hari/Tgl:
Petugas:
No

Nama
Bahan
Makanan

Satuan

Harga
Satuan

Jumlah
Harga

Jumlah
Pasien
Kls
Vip/
S.Vip

Pegawai Yang
Makan
Dokter Pegawai

Lampiran 8. Formulir Inventaris Peralatan Dapur Gizi Per- Lantai


Bulan :
N
Nama
O Barang

Jumlah

Layak

T.layak

Jenis
bahan

Merek

Tahun diterima

23

Lampiran 9. Formulir Pencatatan Stock Bahan Makanan Kering Per- !0 Hari


TANGGAL:
NO NAMA BAHAN MAKAN
KERING
1
BERAS
2
ASAM KANDIS
3
ASAM SUNTI
4
ABON SAPI
5
BUBUK THE
6
BY.KLIN
7
BAWANG MERAH
8
BAWANG PUTIH
9
BUAH PALA
10
BUNGA LAWANG
11
CENGKEH
12
CABE KERING
13
GARAM
14
GULA MERAH
15
GULA PUTIH
16
JAMUR
17
JINTAN
18
KECAP
19
KERUPUK
20
KEMIRI
21
KETUMBAR
22
KAPULAGA
23
KAYU MANIS
24
LADAKU
25
LISOL
26
MINYAK
27
MIE JAGUNG
28
MAKARONI
29
PLASTIK
30
PLASTIK BUAH VIP
31
ROYCO
32
SAOS TOMAT
33
SAOS CABE
34
SAOS TIRAM
35
SUNLIGHT
36
SARUNG TANGAN
37
SUSU DIABETASOL
38
TELUR
39
TEPUNG KANJI
40
TEPUNG BERAS
41
TEPUNG KENTUKY
42
TEPUNG TERIGU
43
TEPUNG MAIZENA
44
TISU
45
TEPUNG KANJI
46
UDANG KECEPE

JUMLAH STOCK

KETERANGAN

24

Lampiran 10. Formulir serah terima bahan makanan basah instalasi gizi
TANGGAL
:
PETUGAS BELANJA :
PETUGAS PENERIMA :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

WORTEL
KENTANG
TOMAT
SAWI HIJAU
SAWI PUTIH
PELENG
TUNAS KOL
BAYAM
BUNGA KOL
BROKOLI
JAGUNG MUDA
JANTEN
TERONG UNGU
SELADA
PAPRIKA
ERCIS
KACANG MERAH
LABU KUNING
LABU JIPANG
GAMBAS
BUNCIS
JANTEN
DAUN SOP/PREI
KACANG PANJANG
DAUN KEMANGI
DAUN SALAM/KUNYIT/KARE
DAUN PISANG
TUNAS KOL
LABU AIR

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

JAHE
KUNYIT
LENGKUAS
SERE
JERUK NIPIS
CABE MERAH
KELAPA
BB.KALASAN
BB.ARSIK
BB.RENDANG
BB.GULAI
KENCUR

42
43

SEMANGKA
PISANG

NAMA BAHAN MAKANAN

JUMLAH

KETERANGAN

25

44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63

PEPAYA
MELON
ANGGUR
APEL MERAH
NENAS
MELON
KIWI
BUAH NAGA
ALPOKAT
JAMBU MERAH
BELIMBING
PIR
TAHU
TEMPE
TOFU
UDANG
CUMI-CUMI
TELUR PUYUH
NUGGET
SOSIS

64
65

DAGING SAPI
DAGING AYAM

66
67
68
69
70
71
72

IKAN KAKAP
IKAN BAWAL
IKAN MUJAIR
IKAN MAS
IKAN SENANGIN
IKAN KAPUK
IKAN GEMBUNG KURING

73
74
75
76

IKAN NILA
IKAN SALAMON
IKAN GURAMI
IKAN TAJI

77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90

IKAN MERAH
IKAN LELE
IKAN TONGKOL
IKAN DENCIS
IKAN GELEK
IKAN ANAK KAKAP
IKAN COLI
IKAN CARO
IKAN TIMUN-TIMUN
IKAN TODAK
IKAN TETER
IKAN ASO-ASO
IKAN MATA BESAR
IKAN GABUS

26

27

Вам также может понравиться