Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HIPOGLIKMIA
Disusun Oleh:
ALFIN FIRSTIAN RAHADI
115070200111009
REGULER 1
HIPOGLIKEMIA
A. DEFINISI
Hipoglikemia adalah suatu kedaan abnormal dimana kadar glukosa
dalam darah < 50/60 mg/dl (standart of medical care in diabetes,
2009)
Pasien diabetes yang tidak terkontrol dapat mengalami gejala
hipoglikemia pada kadar gula darah yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang normal, sedangkan pada pasien diabetes dengan
pengendalian gula darah yang ketat (sering mengalami hipoglikemia)
dapat mentoleransi kadar gula darah yang rendah tanpa mengalami
gejala hipoglikemia.
B. KLASIFIKASI
Hipoglikemia akut diklasifikasikan menjadi ringan, sedang, dan
berat menurut gejala klinis yang dialami oleh pasien
Klasifikasi Klinis Hipoglikemia Akut
Ringan: Simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak ada gangguan
aktivitas sehari hari yang nyata
Sedang: Simtomatik, dapat diatasi sendiri, menimbulkan gangguan
aktivitas sehari hari yang nyata
Berat: Sering tidak simtomatik, pasien tidak dapat mengatasi sendiri
karena adanya gangguan kognitif
1. Membutuhkan pihak ketiga tetapi tidak membutuhkan terapi
parenteral
2. Membutuhkan terapi parenteral (glukagon intramuskuler atau
intravena)
3. Disertai kejang atau koma
Klasifikasi Hipoglikemia menurut
gula
darah
klinis
hipoglikemia
dengan
penderita
hipoglikemia
sering
tertutupi
oleh
penggunaan
misal
setelah
konsumsi alkohol.
Peningkatan penggunaan glukosa oleh tubuh, misal setelah
berolahraga.
Peningkatan sensitivitas terhadap insulin.
Penurunan ekskresi insulin, misal pada gagal ginjal
3. Ekses insulin disertai mekanisme kontra regulasi glukosa
yang terganggu
4. Frekuensi Hipoglikemia
Pasien
yang
sering
mengalami
hipoglikemia
akan
sekresi
insulin
pada
pankreas
dapat
lain
peptide-1,
dipeptydil peptidase-4
inhibitor,
glucagon-like
golongan
golongan
sulfonylurea:
glinide,
berbagai
jaringan,
olahraga
dapat
meningkatkan
risiko
terjadinya
raga
dipengaruhi
oleh
diabetes
melitus tipe
dan
tipe
2.
Hilangnya
eksogen
secara
normal
dimetabolisme
oleh
ginjal.
Pada
E. PATOFIOLOGI
F. MANIFESTASI KLINIS
Gejala dan tanda dari
hipoglikemia
merupakan
akibat
dari
mengalami
terlambat
untuk
mengkonsumsi
glukosa
untuk
Gejala Neurogenik
79,2 mg/dL
gemetar,
70,2 mg/dL
gelisah
gugup, berdebar
59,4 mg/dL
50,4 mg/dL
debar
berkeringat
mulut kering,
Gejala Neuroglikopenik
berbicara
ataxia, paresthesia
rasa sakit kepala, stupor
kelaparan
39,6 mg/dL
pucat, midriasis
kejang, koma, kematia
menurut Soemadji (2006) dan Rush & Louies (2004) klasifikasi dan
manifestasi klinis dari hipoglikemia sebagai berikut:
Jenis
hipoglikemi
Ringan
vertigo,
gangguan
konsentrasi,
peurunan
fungsi
rasa,
gangguan
G. DIAGNOSA MEDIS
Menurut Soemadji (2006) dan Cryer (2005), karakteristik diagnostic
hipoglikemia ditentukan berdasarkan pada TRIAS WIPPLE sebagai
berikut:
1. terdapat tanda-tanda hipoglikemi
2. Kadar glukosa darah kurang dari 50 mg%
3. Gejala akan hilang seiring dengan peningkatan kadar glukosa
darah (paska koreski)
H. PENATALAKSANAAN
Manajemen Hipoglikemi menurut Soemadji (2006); Rush & Louise
(2004); Smeltzer & Bare (2003) sebagai berikut:
Tergantung derajat hipoglikemi:
Hipoglikemi ringan:
Diberikan 150-200 ml the manis atau jus buah atau 6-10
butir permen atau 2-3 sendok teh sirup atau madu
pemberiannya
Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi
jangan
Terapi Hipoglikemi
(dengan rumus 3-2-1)
Injeksi IV Dex. 40 % (25 cc) bolus 3
30-60 mg/dl
flakon
Injeksi IV Dex. 40 % (25 cc) bolus 2
60-100 mg/dl
flakon
Injeksi IV Dex. 40 % (25 cc) bolus 1
flakon
Follow up:
1. Periksa kadar gula drah lagi, 30 menit sesudah injeksi IV
2. Sesudah bolus 3 atau 2 atau 1 flakon setelah 30 menit dapat
diberikan 1 flakon lagi sampai 2-3 kali untuk mencapai kadar
> 120 mg/dl
I. ASKEP
A. PENGKAJIAN
1. Data Subjektif
- Keluhan utama : takikardi, gemetar, pandangan kabur, pusing, laar,
penurunan kesadaran
Riwayat penyakit sekarang : Hipoglikemi dapat terjadi akibat intake
nutrisi yang tidak adekuat, dan olah raga yang terlalu berat. Namun
mekanisme umum dan penting adalah respon terhadap terapi insulin.
Diabetes Mellitus.
2. Data Objektif
a. Pengkajian Primer
- Airway: kaji kepatean jalan nafas pasien, ada tidaknya sputum
di
jumpai
B. ANALISA DATA
1. Data:
Asupan nutrisi tidak adekuat
olah raga tidak diimbangi dosis insulin yang tepat
dosis insulin terlalu berlebih
Etiologi: DMfaktor resiko (terapi insulin, olah raga berlebih,
gagal ginjal) hipoglikemi
Diagnosa: resiko ketiddak stabilan gula darah
2. Data:
kesadaran
gangguan konsentrasi
kejang
penurunan kesadaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Referrensi
Studenski S. Clinical Problems of Aging. In: Longo DL, Kasper DL,
Jameson JL,
Loscalzo J
(eds.) Harrison's
Principles of Internal Medicine. 18th ed. New York: Mc Graw Hill; 2011
Cryer PE, Davis SN, Shamoon H. Hypoglycemia in diabetes. Diabetes
Care 2003
Soeatmadji DW. Hipoglikemia Iatrogenik. In: Buku Ajar Penyakit
Dalam Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI;2008
Cryer PE. The Barrier of hypoglycemia in diabetes. Diabetes 2008
Briscoe VJ, Davis SN. Hypoglycemia in type 1 and type 2 diabetes:
Physiology, pathophysiology, and management. Clin Diabetes 2006
Smeltzer, S & Bare, B. 2001. Buku Ajar Keperawatan Bedah II, EGC, Jakarta.