Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. PENDAHULUAN
Seismik refraksi adalah salah satu
metoda geofisika untuk mengetahui
informasi yang paling cepat dan tepat
dalam menghitung kedalaman lapisan dan
kekuatan batuan (strengths) di bawah
permukaan tanah dan juga material batuan
yang dibutuhkan. Pada umumnya tujuan
dari metoda ini adalah memberikan
gambaran bawah permukaan bumi dalam
kaitannya
dengan
kedalaman,
nilai
kecepatan batuan yang mana berhubungan
langsung dengan kekuaatan batuan.
Metode
ini
didasarkan
kepada
perekaman waktu kedatangan perambatan
gelombang seismik Primer (gelombang P)
yang dihasilkan dari suatu sumber
gelombang buatan. Setelah mengalami
perkembangan
teknologi
komputer,
instrumentasi dan algoritma untuk analisis
gelombang, metode pembiasan telah
dikembangkan untuk tujuan mengevalusi
stratifikasi dan parameter kekakuan
dinamik setiap lapisan profil subpermukaan lapisan.
Menggunakan salah satu metode delay
time yaitu Metode ABC dan plus minus.
Metode
ABC
yang
merupakan
perkembangan dati metode T-X untuk
lapisan datar dengan mengetahui lapisan
dibawah permukaan dengan penembakan
bolak balik (forward dan reverse). Metode
plus-minus merupakan metode seismik
refraksi
yang
mengetahui
untuk
menganalisa kedalaman dan penentuan
kecepatan. Dasar pada metode ini ialah
terletak pada waktu tempuh gelombang.
Maksud
dari
acara
kali
ini
mengaplikasikan salah satu metode seismik
refraksi yaitu metode ABC dan Plus-Minus
dengan bantuan software Microsoft Excel
dalam bantuan pengolahan data yang
sederhana namun sebagai dasar dalam
menemukan informasi bawah permukaan.
Tujuan dari pembelajaran metode ini adalah
mampu mengolah dan menginterpretasikan
data
dalam
mencari
kecepatan,
bawah
2. DASAR TEORI
2.1. Seismik Refraksi
Studi seismik refraksi ditujukan untuk
memetakan karakteristik lapisan dekat
permukaan
(near
surface)
seperti
kedalaman lapisan lapuk (weathering),bed
rocks, pemetaan air tanah, lingkungan, dll.
Informasi geofisika yang diperoleh dari
studi ini adalah model kecepatan serta
kedalaman lapisan bawah permukaan.
Informasi tersebut diturunkan dari first
break serta geometri sumber-penerima. Halhal yang menjadi dasar pada pemantulan
dan pembiasan gelombang adalah :
Asas Fermat
Gelombang menjalar dari satu titik ke
titik lain melalui jalan tersingkat waktu
penjalarannya.
Prinsip Huygens
Titik-titik yang dilewati gelombang
akan menjadi sumber gelombang baru.
Sudut Kritis merupakan Sudut datang
yang menghasilkan gelombang bias sejajar
bidang batas (r = 90o).
(II.2)
Sehingga ,ketiga waktu penjalaran diatas
dapat dihubungkan dengan persaman
berikut:
(II.3)
(II.4)
Maka, kedalaman di bawah geophone (hc)
dapat dicari dengan :
(II.5)
Metode Plus-Minus
Metode yang digunakan dalam
perangkat lunak tersebut untuk menetapkan
ketebalan lapisan pertama adalah plus
minus metode Hagedorn (1959), yang
meliputi analisis Plus waktu untuk
kedalaman analisa dan waktu analisis
minus untuk penentuan kecepatan. Dasar
dari metode plus-minus terletak pada timbal
balik tempuh, yaitu tempuh dari gelombang
seismik antara dua lokasi di satu arah
adalah sama dengan tempuh dalam arah
yang berlawanan. Analisis waktu Plus
menggunakan konsep keterlambatan waktu
analisis diperkenalkan oleh Gardner (1939,
1967) dan selanjutnya dikembangkan oleh
Hawkins (1961) dan Barry (1967). Analisis
waktu Plus terdiri dari kombinasi dua
keterlambatan analisis waktu dalam arah
yang berlawanan. Bahkan, Plus Sisa nilai
pada penerima dalam waktu Plus-Minus
analisis jendela sesuai dengan penjumlahan
kiri dan hak menunda kali pada penerima.
Untuk dapat menggunakan analisis
time Plus, data tersebar timbal balik yang
penting sehingga kedatangan penyebaran
meluas ke depan setidaknya posisi sumber
reverse (Sr) dan sebaliknya kedatangan
menyebar ke posisi sumber maju (Sf).
Kemudian waktu analisis metode plusminus didefinisikan oleh dua titik crossover
(forward menyebar (XF) dan reverse
menyebar (Xr)), yang menentukan batas
antara lapisan pertama kedatangan dan
kedatangan lapisan kedua.
Metode plus-minus merupakan
turunan dari metode delay time untuk kasus
yang lebih kompleks seperti :
Bidang batas lapisan yang tidak rata.
Mencari tebal lapisan lapuk.
Untuk menghitng static correction pada
data seismik refleksi.
Pada metode plus-minus ini juga
menggunakan beberapa asumsi untuk
konfigurasi bawah permukaan bumi, yaitu
sebagai berikut :
time
(II.8)
(II.9)
Kecepatan lapisan pertama dapat
ditemukan
dengan
menggunakan
kemiringan kebalikan dari lapisan pertama
datang. Dari pendatang lapisan kedua
(setelah XF untuk menyebar ke depan dan
setelah Xr untuk penyebaran sebaliknya),
kecepatan lapisan kedua dapat diturunkan
menggunakan analisis Minus waktu.
Mulai
Membentangkan Meteran,
Azimuth, Koordinat
Mempersiapkan alat : bantalan
seismik, palu, Oyo McSeis, kabel
penguhubung dan geophone
Memukul palu pada
bantalan seismik
Pengambilan data
Pengukuran forward dan reverse
Selesa
i
Menentukan
lintasan
dengan
pembentangan lintasan yang tujuannya
adalah sebagai lintasan geophone.
Melakukan penembakan azimuth dari
lintasan yang nantinya akan dipasang
geophone sebagai titik titik akusisi data.
Mensentring alat yang akan digunakan
untuk akusisi data berupa instrumen
seismik refraksi yaitu OYO McSeis,
geophone, palu, bantalan dan kabel
penghubung antara geohone dan OYO
McSeis.
Langkah berikutnya melakukan akuisisi
data,
yang
pertama
melakukan
permbuatan sumber geombang yang
dipukulkan oleh palu ke bantalan dan
terekam gelombang oleh geophone.
Mencatat data akuisisi berupa waktu
fisrt break yang tercatat oleh geophone,
dan melakukan akuisisi dengan
pengukuran forward dan reverse.
Diagram Alir Pengolahan Data