Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Peranan KPK
Dalam
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2.
- Pasal 11
- Pasal 6 ayat (1) huruf a
- Pasal 6 ayat (1) huruf b
- Pasal 6 ayat (2)
- Pasal 12 huruf c
- Pasal 12 huruf d
3
3.
4.
5.
6.
7.
Rumusan TPK
Rumusan TPK
Pasal 12
Pasal 7
Pasal 12 B UU 20/2001
(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan
jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih,
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan
oleh penerima gratifikasi;
b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah),
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut
umum.
Pasal 12 C
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat (1) tidak
berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya
kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima.
(3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan
wajib menetapkan gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau
milik negara.
(4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan status gratifikasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur dalam Undangundang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
4. Pemerasan (Extortion)
5. Penyalahgunaan Jabatan atau Wewenang (Abuse of Power)
6. Pertentangan Kepentingan/Memiliki Usaha Sendiri (Internal/Insider Trading)
KPK
Pemberantasan TPK
Ps. 1 butir 3 UU No. 30/2002
Pemberantasan TPK adalah serangkaian
tindakan untuk : mencegah dan
memberantas TPK melalui upaya koordinasi,
supervisi, monitor, penyelidikan-penyidikanpenuntutan dan pemeriksaan di sidang
pengadilan dengan peran serta masyarakat
(Pasal 20)
Koordinasi
(Pasal 7)
Supervisi
(Pasal 8)
1. networking
counterpartner
Monitoring
(Pasal 14)
TUGAS
KPK
Pencegahan
(Pasal 13)
Penyelidikan,
Penyidikan &
Penuntutan
(Pasal 11)
2. tidak memonopoli
3. trigger mechanism
17
Tugas Koordinasi
(Pasal 7)
Kejaksaan
Kepolisian
BPK
c. Meminta informasi tentang kegiatan
pemberantasan TPK kepada instansi terkait
BPKP
Itjen Dep
Bawasda
18
Tugas Supervisi
(Pasal 8)
Kejaksaan
BPKP
Itjen Dep
Bawasda
Departemen, LPND,
Kementerian
(pelayanan publik)
Kepolisian
Kejaksaan
Pasal
9, 10
(1)
19
Tugas Monitoring
(Pasal 14)
Kepada :
Presiden, DPR, & BPK
20
Tugas Pencegahan
(Pasal 13)
Depdiknas &
semua Lemb.
pendidikan lain
Media
Massa, LSM,
Lemb keagamaan
Masy umum
Luar
negeri
21
KPK
memberitahuk
an kpd
penyidik/
penuntut
umum
(2)
(Kewenangan KPK untuk melakukan penyelidikan-penyidikanpenuntutan hanya terbatas khusus terhadap tindak pidana korupsi
butir a, b, dan c pasal 11)
PERAN SERTA
MASYARAKAT
KASUS
PENGADILAN TPK
(ADHOCK)
Pengaduan/
Informasi
PENYELIDIKAN
1.
2.
PENYIDIKAN
PENUNTUTAN
Kewenangan KPK (pasal 12 UU No. 30 tahun 2002)
Menyadap & merekam pembicaraan
Memerintahkan pelarangan ke luar negeri
Meminta keterangan ttg keadaan keuangan tersangka atau terdakwa
Memerintahkan pemblokiran rekening milik tersangka atau terdakwa
atau pihak lain yang terkait
Memerintahkan pemberhentian sementara tersangka dari jabatannya
Meminta data kekayaan & perpajakan tersangka
Menghentikan transaksi
perijinan/lisensi/ konsesi
untuk
sementara/
mencabut
sementara
Segala kewenangan
dalam KUHAP
(UU No. 8 th. 1981)
juga dimiliki oleh KPK