Вы находитесь на странице: 1из 13

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1

PEMBUATAN SIMPLISIA
Daun Pepaya (Carica Folium)

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTIKUM MATA KULIAH


FARMAKOGNOSI 1
OLEH :

Adhelita Audina Pradanti (12010002)

S-1 FARMASI REGULER

DOSEN PENGAMPU
Ferry Effendi, S.Si, Apt

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI


BOGOR
November 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan limpahan karuniaNya saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum ini dengan tepat waktu. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
Saya menyusun laporan yang berisi pembahasan tentang simplisia daun papaya (Carica
papaya Folium) ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah
Farmakognosi 1.
Saya mencoba menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini memang masih
belum sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikannya dalam hal
pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, November 2013

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber bahan obat tradisional yang telah
digunakan rakyatnya secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang terdahulu.
Keuntungan penggunaan obat tradisional adalah selain karena bahan bakunya mudah
diperoleh, faktor ekonomi turut memengaruhi. Sebagian besar rakya Indonesia hidup di
pedesaan yang menyebabkan sulitnya jangkauan obat modern, komunikasi dan transportasi,
juga daya beli yang relative rendah.
Salah satu tanaman di Indonesia yang berkhasiat sebagai obat tradisional adalah papaya
(Carica papaya). Pada tanaman papaya, tidak hanya buahnya saja yang dapat dimanfaatkan,
melainkan daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang sudah dipercaya
berkhasiat pada masyarakat terdahulu.
Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun
pepaya sebagai salah satu tanaman obat mendorong saya untuk mengolah daun pepaya
tersebut menjadi simplisia yang berkhasiat serta mengidentifikasi kandungan zat apa yang
terdapat dalam simplisia daun beluntas tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
obat dikemudian hari.
1.2 Perumusan Masalah
1. Simplisia
2. Daun Pepaya (Carica papaya Folium)
3. Metode Pembuatan Simplisia Daun Pepaya (Carica papaya Folium)
4. Hasil dan Pembahasan

1.3 Tujuan Praktikum


1. Memenuhi tugas praktikum mata kuliah Farmakognosi 1
2. Memahami cara pembuatan simplisia yang baik dan benar
3. Mengetahui kandungan dan khasiat di dalam daun pepaya (Carica papaya Folium)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan

Bahan Alamiah:
1. Bahan nabati
Berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat. Eksudat adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari
selnya atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari
tanaman.
2. Bahan hewani
Berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh
hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3. Bahan mineral
Berupa mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan
belum berupa zat kimia murni.

Sumber Simplisia
1. Tumbuhan Liar
Kerugian:
a. umur dan bagian tanaman
b. jenis (species)
c. lingkungan tempat tumbuh
Keuntungan :
a. ekonomis

2. Tanaman Budidaya (tumpangsari, TOGA, perkebunan)


Kerugian:
a. tanaman manja
b. residu pestisida
Keuntungan:
a. bibit unggul
b. pengolahan pascapanen
c. tempat tumbuh

Syarat Simplisia Nabati/Hewani


1. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran hewan
2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna
3. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menunjukkan tanda-tanda
pengotoran lain
4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya
5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%

2.2 Daun Pepaya (Carica papaya Folium)


o Senyawa Penyusun Daun Pepaya

Berdasarkan penelitian para ahli, daun pepaya diketahui mengandung 35 mg/100


mg Tocophenol. Sementara itu, daun pepaya muda juga diketahui banyak
mengandung zat bernama alkaloid juga enzim papain. Enzim ini identik dengan getah
berwarna putih kental. Fungsi dari enzim ini sendiri adalah untuk memecah protein
sebab ia bersifat proteolitik. Sementara itu, pada daun pepaya yang sudah tua,
senyawa yang dominan justru Fenolik. Seorang ahli bernama Suhartono, secara
umum menyimpulkan bahwa, daun pepaya mengandung 3 varian enzim yakni papain
sebanyak 10%, Khimoprotein sebanyak 45% dan juga Lisozim sebanyak 20% per
100%. Enzim khimoprotein sendiri berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi
hidrolisis antara protein dengan poplipetida. Sementara itu enzim lisozim berperan
sebagai anti-bakteri dan bekerja dengan cara memecah dinding sel pada bakteri.
Mencermati kandungan daun pepaya yang kompleks ini, tidak mengherankan jika
kemudian banyak testimoni kesehatan yang menyatakan keampuhan daun pepaya
dalam menyembuhkan beberapa penyakit. Rasa pahit pada daun pepaya disebabkan
oleh kandungan senyawa alkaloid karpainnya (C14H25NO2). Zat ini sangat ampuh
digunakan sebagai penurun deman, mereduksi tekanan darah dan membunuh mikroba
seperti amoeba. Daun pepaya juga kabarnya ampuh untuk mengobati penyakit
semacam disentri, sifilis, beri-beri, asma, bisul dan penghilang noda. Sementara itu,
kandungan enzim papain pada daun pepaya khususnya yang masih muda bisa
melembutkan daging dan ampuh digunakan sebagai pemulih jaringan kulit yang luka
karena jerawat ataupun luka bakar.
o Bagian dari buah pepaya yang paling banyak memberi manfaat adalah daun pepaya
itu sendiri. Beberapa manfaat yang harus anda ketahui diantaranya.
1. Bermanfaat sebagai penyembuh penyakit demam berdarah. Cara
menggunakan daun pepaya sebagai obat demam berdarah yaitu dengan merebus 5
lembar daun pepaya atau secukupnya saja kemudian direbus dengan 3 gelas air
hingga tersisa 1 gelas saja. Sebaiknya jangan berlebihan dalam mengkomsumsi
daun pepaya ini kecuali jika sudah dalam tahap mengkhawatirkan.
2. Bermanfaat sebagai peredam nyeri haid. Bila nyeri haid terasa sangat
mengganggu sebaiknya gunakan ini. Caranya, 1 lembar daun pepaya, asam jawa,

garam secukupnya dan air dicampurkan dan direbus hingga matang. Untuk khasiat
yang lebih baik sebaiknya diminum selagi hangat.
3. Bermanfaat untuk memperlancar pencernaan. Kandungan dalam daun
pepaya yang dinamakan karpain sangat baik untuk saluran pencernaan kita karna
karpainlah yang membantu membunuh micro organisme yang mengganggu dalam
pencernaan kita.
4. Berfungsi sebagai masker anti jerawat. Cara menggunakannya terlebih dahulu
daun pepaya harus di keringkan kemudian dilumatkan dan dicampur dengan air
baru kemudian diusapkan ke wajah seperti halnya dengan masker pada umumnya.
5. Berguna melunatkan daging. Jika ingin memasak daging sebaiknya
gunakan daun pepaya dagingnya menjadi empuk dan enak saat dikunyah. Caranya,
hancurkan daun pepaya yang masih basah dan campurkan ke dalam daging yang
telah diiris-iris, tapi jangan terlalu banyak karena rasa pahit dari daun pepaya
tersebut bisa membuat daging menjadi tidak enak dimakan.

2.3 Metode Pembuatan Simplisia Daun Pepaya (Carica papaya Folium)


Tahapan pembuatan simplisia dari bahan baku daun papaya:
1. Pengumpulan Bahan Baku
Daun papaya yang digunakan adalah daun papaya yang tua. Pengambilan yang baik
dilakukan pada siang hari saat terik matahari karena pada saat itu daun sedang melakukan
proses fotosintesis.
2. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan dengan tujuan memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan
asing lainnya dari bahan simplisia. Dalam sortasi basah yang saya lakukan didapatkan
adanya serangga dan batang.
3. Penimbangan
Penimbangan awal saat daun masih segar bertujuan untuk perhitungan kadar air dari
simplisia tersebut setelah proses penjemuran.
4. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lainnya yang melekat pada
simplisia.
5. Perajangan
Tujuan perajangan pada simplisia adalah untuk mempermudah proses pengeringan,
pengepakan, dan penggilingan. Perajangan pada daun tidak boleh terlalu besar dan terlalu
kecil, ukurannya sekitar 3 mm.
6. Pengeringan
Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak,
sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air
dan menghentikan reaksi enzimatik akan mencegah penurunan mutu atau perusakan
simplisia. Cara pengeringan yang saya lakukan adalah dengan pengeringan alamiah
dengan diangin-anginkan dan tidak dipanaskan dengan sinar matahari langsung. Karena
daun merupakan bagian tanaman yang bersifat lunak dan mengandung senyawa aktif
yang mudah menguap.

7. Sortasi Kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia.
Tujuan sortasi ini adalah untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian
tanaman yang tidak diinginkan dan kotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada
simplisia kering.
8. Perhitungan Kadar Air
Simplisia yang telah disortasi kering kemudian ditimbang.

Susut pengeringan=

( Bobot awalBobot Akhir )


x 100
Bobot awal

Kandungan air pada daun adalah 5%


9. Pembuatan Serbuk dan Pengepakkan Simplisia
Simplisia dibuat serbuk dengan menggunakan blender dan disimpan dalam botol kaca
berwarna gelap.

2.4 Hasil dan Pembahasan


Pada praktikum pembuatan simplisia daun pepaya yang telah saya lakukan, daun pepaya
tersebut berhasil saya lakukan sampai pada tahap pembuatan serbuk. Pengeringan daun
pepaya yang saya lakukan yaitu selama tiga hari dengan metode diangin-anginkan saja di
dalam ruangan.
Taksonomi daun pepaya adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)


: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
: Dilleniidae
: Violales
: Caricaceae
: Carica
: Carica papaya L.

Dalam praktikum kali ini saya juga melakukan perhitungan susut pengeringan pada
simplisia daun pepaya yang saya lakukan, rinciannya adalah sebagai berikut:
( Bobot awalBobot Akhir )
Susut pengeringan=
x 100
Bobot awal
( 600130 )
Susut pengeringan=
x 100 =78,3
600

Bobot awal ditimbang setelah bahan baku sudah di sortasi basah dan bobot akhir
ditimbang saat simplisia sudah di sortasi kering. Berdasarkan data tersebut, simplisia
yang saya lakukan mengalami susut pengeringan sebesar 78,3%. Dikatakan sesuai
persyaratan karena susut pengeringan pada simplisia minimal 30%.

Gb.1 Pohon Pepaya

Gb.2 Bahan baku yang sudah dirajang

Gb.3 Bahan baku yang telah diangin

Gb.4 Pembuatan serbuk simplisia

-anginkan (3 hari)

Gb.5 Pengayakkan serbuk simplisia

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum pembuatan simplisia yang telah saya lakukan, saya dapat
simpulkan bahwa pembuatan simplisia harus memenuhi syarat dan ketentuan yang telah
ditetapkan untuk mendapatkan hasil simplisia yang diharapkan. Tidak semua bahan baku
simplisia mendapat perlakuan yang sama dalam pembuatan simplisia, misalnya bahan baku
simplisia yang saya lakukan adalah daun, dalam proses pengeringan daun tidak boleh

dikeringkan langsung di bawah terik sinar matahari karena struktur daun yang lunak dan
memiliki senyawa aktif yang mudah menguap dapat rusak jika terkena langsung paparan
sinar matahari. Jadi, pengeringan untuk bagian tanaman daun sebaiknya hanya dianginanginkan saja pada suhu kamar.
3.2 Saran
- Pengeringan untuk bagian tanaman daun tidak dilakukan langsung di bawah terik sinar
-

matahari, melainkan hanya diangin-anginkan saja


Digunakan daun pepaya yang sudah tua
Pada saat pembuatan serbuk, simplisia sebaiknya diblender tidak hanya sekali

3.3 Daftar Pustaka


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16120/5/Chapter%20I.pdf
http://ditbuah.hortikultura.deptan.go.id/detailskim.php?id=38
http://www.inabuy.com/2012/04/manfaat-pepaya-daun-bunga-biji-akar.html
http://www.duniawirausaha.com/2012/03/membuat-simplisia-dan-teh-daun-sirsak.html

DETERMINASI SIMPLISIA
Hasil determinasi yang dilakukan di Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan
Farmasi Bogor menyatakan bahwa tanaman yang digunakan dalam pembuatan simplisia
ini adalah Carica papaya L. suku Caricaceae yang biasa dikenal dengan nama pepaya.
Bagian yang digunakan adalah daunnya dengan nama simplisia (Carica Folium).
Secara maksroskopik, simplisia herba daun pepaya memenuhi persyaratan yang
terdapat pada Materia Medika Indonesia. Simplisia daun pepaya yang digunakan
menunjukkan permukaan atas daun berwarna hijau dan permukaan bawah berwarna hijau
lebih muda dengan hasil serbuk simplisia berwarna hijau.
Lokasi pengambilan daun pepaya berada di sekitar Perumahan Bumi Indah
Pesona, Kecamatan Tajurhalang, Desa Kalisuren, Kabupaten Bogor - Jawa Barat.

Вам также может понравиться