Вы находитесь на странице: 1из 8

ISSN : 1410 - 9018

SINERGI
KA JIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
Vol. 6 No. 1, 2003
Hal: 69 - 76

NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM):


PENDEKATAN BARU MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Mahmudi
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Abstract

This article discussed about the concept of New Public Management and its im-
pact to the developing countries, i.e. Indonesia. As a global movement, New Public Manage-
ment became the paramount issues in modernizing management of public sector organization
around the world. Besides New Public Management, there are several concepts of manageri-
alism in public sector, i.e Reinventing Government, Market-Based Public Administration, and
Post-Bureaucratic Paradigm. All that concepts support managerial approach, as oppose to
administration approach, in promoting public sector organization. In this article we explore
the essence of New Public Management approach, the benefits and risks of NPM, and the
problem faced by developing countries in implementing NPM.

Keywords: New Public Management, Public Administration, Localized Contingency, Market


Centered.

PENDAHULUAN SEJARAH MUNCULNYA NEW PUBLIC


Konsep New Public Management MANAGEMENT
(NPM) merupakan isu penting dalam refor- Munculnya kritik yang keras yang
masi sektor publik. Konsep NPM juga ditujukan kepada organisasi-organisasi sek-
memiliki keterkaitan dengan permasalahan tor publik menimbulkan gerakan untuk me-
manajemen kinerja sektor publik karena lakukan reformasi manajemen sektor publik.
pengukuran kinerja menjadi salah satu prin- Salah satu gerakan reformasi sektor publik
sip NPM yang utama. Gerakan NPM pada itu adalah munculnya konsep New Public
awalnya terjadi di negara-negara maju di Management. New Public Management te-
Eropa, akan tetapi pada perkembangannya lah mempengaruhi proses perubahan orga-
konsep NPM telah menjadi suatu gerakan nisasi sektor publik secara komprehensif di
global, sehingga negara-negara berkemba- hampir seluruh dunia. Penekanan gerakan
ngpun juga terkena pengaruh penyebaran New Public Management tersebut adalah
global dari konsep ini. Pertanyaan yang pada pelaksanaan desentralisasi, devolusi,
muncul kemudian adalah apakah konsep dan modernisasi pemberian pelayanan pu-
NPM cocok untuk negara berkembang? Le- blik. Istilah New Public Management pada
bih spesifik lagi apakah NPM perlu diterap- awalnya dikenalkan oleh Christopher Hood
kan dan cocok untuk organisasi pemerinta- tahun 1991, ia kemudian menyingkat istilah
han di Indonesia? Dalam artikel ini akan tersebut menjadi NPM (Lihat: Hughes,
dibahas mengenai konsep NPM, kelebihan, 1998). Ditinjau dari perspektif historis,
serta permasalahan penerapan NPM bagi pendekatan manajemen modern di sektor
negara berkembang. publik tersebut pada awalnya muncul di
Eropa tahun 1980-an dan 1990-an sebagai

SINERGI Vol. 6 No. 1, 2003 69


Mahmudi

reaksi dari tidak memadainya model admi- derungan untuk mengurangi fungsi peme-
nistrasi publik tradisional. Pada perkem- rintah melalui privatisasi dan bentuk lain
bangannya, pendekatan manajerial modern dari marketisasi sektor publik (Hughes,
tersebut memiliki banyak sebutan, misalnya: 1998, pp. 52-53).
‘managerialism,’ ‘new public management,’ NPM merupakan teori manajemen
‘Market-based public administration,’ ‘post- publik yang beranggapan bahwa praktik
bureaucratic paradigm,’ dan ‘entrepreneu- manajemen sektor swasta adalah lebih baik
rial government.’ Istilah yang kemudian dibandingkan dengan praktik manajemen
banyak dipakai untuk menyebut model pada sektor publik. Oleh karena itu, untuk
manajemen publik modern tersebut adalah memperbaiki kinerja sektor publik perlu
New Public Management. Istilah New Public diadopsi beberapa praktik dan teknik mana-
Management dan Managerialism sering jemen yang diterapkan di sektor swasta ke
saling menggantikan, namun istilah New dalam organisasi sektor publik, seperti pe-
Public Management-lah yang kemudian ngadopsian mekanisme pasar, kompetisi
banyak dipakai. tender (Compulsory Competitive Tendering-
Adanya berbagai nama untuk me- CCT), dan privatisasi perusahaan-perusahaan
nyebut pendekatan manajemen modern di publik (Hughes, 1998; Jackson, 1995;
sektor publik tersebut pada dasarnya ber- Broadbent & Guthrie, 1992).
muara pada pandangan umum yang sama. Penerapan konsep New Public
Pertama, perubahan model manajemen Management telah menyebabkan terjadi
publik tersebut menunjukkan adanya perge- perubahan manajemen sektor publik yang
seran besar dari model administrasi publik drastis dari sistem manajemen tradisional
tradisional menuju sistem manajemen publik yang kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi
modern yang memberikan perhatian yang model manajemen sektor publik yang flek-
lebih besar terhadap pencapaian kinerja dan sibel dan lebih mengakomodasi pasar. Pe-
akuntabilitas manajer publik. Kedua, peru- nerapan konsep NPM dapat dipandang se-
bahan itu menunjukkan adanya keinginan bagai suatu bentuk modernisasi atau refor-
untuk bergerak meninggalkan model biro- masi manajemen dan administrasi publik,
krasi klasik menuju model organisasi mo- depolitisasi kekuasaan, atau desentralisasi
dern yang lebih fleksibel. Ketiga, perlunya wewenang yang mendorong demokrasi. Pe-
dibuat tujuan organisasi yang jelas dan tu- rubahan tersebut juga telah mengubah peran
juan personal. Hal itu berdampak pada per- pemerintah terutama dalam hal hubungan
lunya dilakukan pengukuran atas prestasi antara pemerintah dengan masyarakat
yang mereka capai melalui indikator kinerja. (Hughes, 1998).
Terdapat evaluasi program secara siste- Beberapa pihak meyakini bahwa
matik. Keempat, staf senior tampaknya se- paradigma New Public Management meru-
cara politis lebih commit terhadap pemerin- pakan sebuah fenomena internasional seba-
tah saat itu daripada bersikap netral atau gai bagian dari proses global. Konsep NPM
non-partisan. Kelima, fungsi pemerintah begitu cepat mempengaruhi praktik mana-
tampaknya akan lebih banyak berhadapan jemen publik di berbagai negara sehingga
dengan pasar, misalnya tender, yang oleh membentuk sebuah gerakan yang mendunia.
Osborne dan Gaebler (1992) disebut “cata-
lytic government: steering rather than row- MANAJEMEN PUBLIK VS ADMINIS-
ing.” Keterlibatan pemerintah tidak selalu TRASI PUBLIK
berarti pemfasilitasan pemerintah melalui New Public Management merupa-
sarana birokrasi. Keenam, terdapat kecen- kan suatu paradigma alternatif yang meng-

70 SINERGI Vol. 6 No. 1, 2003


New Public Management (NPM): Pendekatan Baru Manajemen Sektor Publik

geser model administrasi publik tradisional. menjadi dikesampingkan apabila sektor


Terdapat pro dan kontra terhadap manaje- publik mengadopsi prinsip manajerialisme.
rialisme yang terjadi pada organisasi sektor Manajerialisme juga dicurigai sebagai ben-
publik. Bagi yang pro mereka memandang tuk kapitalisme yang masuk ke sektor pu-
NPM menawarkan suatu cara baru dalam blik. Namun meskipun berbagai kritikan
mengelola organisasi sektor publik dengan muncul, model baru manajemen sektor pu-
membawa fungsi-fungsi manajemen sektor blik tersebut terus berkembang baik secara
swasta ke dalam sektor publik. Sementara teori maupun praktik. Konsep NPM dengan
itu, bagi yang kontra mereka mengkritik cepat mampu menggeser pendekatan ad-
bahwa pengadopsian prinsip-prinsip mana- ministrasi publik tradisional.
jemen sektor swasta ke dalam sektor publik Mengapa manajerialisme menga-
tersebut merupakan adopsi yang tidak kritis. lami perkembangan yang pesat dalam orga-
Tidak semua praktik manajemen sektor nisasi sektor publik? Kebutuhan terhadap
swasta baik. Jika sektor publik mengadopsi manajerialisme dalam organisasi sektor publik
praktik manajemen sektor swasta maka hal adalah karena adanya tuntutan masyarakat
itu juga berarti mengadopsi keburukan di yang semakin besar agar sektor publik bisa
sektor swasta ke dalam sektor publik. Selain menghasilkan produk (barang/jasa) yang
itu, pengadopsian itu juga mengabaikan per- memiliki kualitas yang lebih baik atau
bedaan yang fundamental antara organisasi minimal sama dengan yang dihasilkan
sektor publik dengan sektor swasta. Mana- sektor swasta. Jika sektor publik masih tetap
jerialisme menurut mereka yang kontra berpaku pada pendekatan administrasi, maka
bertentangan dengan prinsip demokrasi. sektor publik akan gagal menjawab
Kritik dari pendukung administrasi publik tantangan tersebut. Oleh karena itu,
menyatakan bahwa hal-hal baik yang terda- organisasi sektor publik perlu mengadopsi
pat dalam model lama, seperti: standar etika prinsip-prinsip manajerialisme.
yang tinggi dan pelayanan kepada negara,

Tabel 1
Perbandingan Manajemen Model Sektor Publik Dengan Sektor Swasta

Generic Management vs Public Service Orientation (PSO)


Model Sektor Swasta: Model Sektor Publik:
Pilihan individual dalam pasar Pilihan kolektif dalam pemerintahan
Permintaan & harga Kebutuhan sumber daya
Tertutup Keterbukaan untuk publik
Keadilan pasar (equity of market) Keadilan kebutuhan (equity of need)
Mencari kepuasan pasar (pelanggan) Mencari keadilan (justice)
Pelanggan adalah raja Masyarakat adalah penguasa tertinggi
Persaingan sebagai instrumen pasar Tindakan kolektif sebagai instrumen
pemerintahan
Sumber: Stewart & Ranson (1988) Management in the Public Domain, Public Money and Management,
Vol. 89, No.1/2.

SINERGI Vol. 6 No. 1, 2003 71


Mahmudi

Konsep New Public Management negara Barat mungkin sekali akan berbeda
pada dasarnya mengandung tujuh komponen hasilnya jika diterapkan di tempat yang ber-
utama, yaitu: beda. Sangat mungkin terjadi bahwa penera-
1. Manajemen profesional di sektor publik pan NPM dipengaruhi oleh faktor-faktor
2. Adanya standar kinerja dan ukuran kultural. Tingkat keberhasilan negara berkem-
kinerja bang dalam mengadopsi prinsip manajerial-
3. Penekanan yang lebih besar terhadap ism model barat memang bervariasi. Sebagai
pengendalian output dan outcome contoh, Malaysia menerapkan Total Quality
4. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik Management (TQM) sebagai bentuk dari
5. Menciptakan persaingan di sektor publik modernisasi manajemen publik dan penera-
6. Pengadopsian gaya manajemen di sektor pannya dinilai sukses, namun Bangladesh
bisnis ke dalam sektor publik dan beberapa negara Afrika banyak meng-
7. Penekanan pada disiplin dan penghema- alami kegagalan. Implementasi New Public
tan yang lebih besar dalam mengguna- Management di negara-negara berkembang
kan sumber daya tidak mudah dilakukan karena kecenderu-
ngan birokrasi masih sangat sulit dihilangkan.
NEW PUBLIC MANAGEMENT DI Argumen bahwa New Public Ma-
NEGARA BERKEMBANG nagement tidak tepat untuk negara-negara
Reformasi sektor publik pada berkembang karena alasan korupsi dan ren-
dasarnya tidak hanya terjadi di negara- dahnya kapasitas administrasi tidaklah tepat.
negara maju saja. Akan tetapi beberapa ne- Penerapan NPM pada negara-negara berkem-
gara berkembang juga secara aktif terus bang tergantung pada faktor-faktor kontin-
melakukan reformasi lembaga publiknya. jensi lokal (localised contingency) bukan
Reformasi sektor publik di negara berkem- karena karakteristik nasional secara umum.
bang banyak dipengaruhi oleh peran World Faktor-faktor seperti korupsi dan lemahnya
Bank, UNDP, IMF, dan OECD. Reformasi kemampuan administrasi memang mempe-
sektor publik di negara-negara yang sedang ngaruhi kinerja pemerintah, akan tetapi lo-
berkembang banyak yang mengarah pada calised contingencies lebih besar penga-
penerapan New Public Management. Peru- ruhnya sebagai penentu keberhasilan atau
bahan yang dilakukan oleh negara-negara kegagalan upaya reformasi.
berkembang tersebut bercermin kepada pe-
rubahan manajerial yang dilakukan oleh PERMASALAHAN DALAM PENERA-
negara-negara maju terutama Inggris, PAN NEW PUBLIC MANAGEMENT
Amerika Serikat, Kanada, dan New Zealand. Terdapat beberapa masalah dalam
Beberapa pihak berpendapat bahwa menerapkan konsep New Public Manage-
New Public Management tidak tepat dite- ment di negara berkembang. Pertama, New
rapkan untuk negara berkembang. Penga- Public Management didasarkan pada pene-
dopsian model New Public Management rapan prinsip/mekanisme pasar atas kebija-
yang dilakukan negara-negara berkembang kan publik dan manejemennya. Hal ini juga
apakah memang benar-benar menjadikan terkait dengan pengurangan peran pemerin-
lebih baik ataukan hanya sekedar perubahan tah yang digantikan dengan pengembangan
luarnya saja. Apakah manajerialisme yang pasar, yaitu dari pendekatan pemerintah
dilakukan di negara-negara maju bisa diim- sentris (state centered) menjadi pasar sentris
plementasikan di negara berkembang. Hal (market centered approach). Negara-negara
tersebut menjadi pertanyaan mendasar, berkembang memiliki pengalaman yang
karena gaya manajemen yang ada di negara- sedikit dalam ekonomi pasar. Pasar di ne-

72 SINERGI Vol. 6 No. 1, 2003


New Public Management (NPM): Pendekatan Baru Manajemen Sektor Publik

gara berkembang relatif tidak kuat dan tidak yang lebih besar di negara berkembang di-
efektif. Perekonomian pasarnya lebih ba- bandingkan di negara maju, termasuk dalam
nyak didominasi oleh asing atau perusahaan hal politisasi penyediaan pelayanan publik,
asing, bukan pengusaha pribumi atau lokal. pemberian kontrak kepada kroni-kroninya.
Di samping itu, pasar di negara berkembang Kelima, kesulitan penerapan New
tidak efektif karena tidak ada kepastian hu- Public Management di negara berkembang
kum yang kuat. Sebagai contoh, masalah juga terkait dengan adanya permasalahan
kepatuhan terhadap kontrak kerja sama kelembagaan, lemahnya penegakan hukum,
(contract right) sering menjadi masalah. permodalan, dan kapabilitas sumber daya
Kedua, terdapat permasalahan dalam manusia. terjadi karena Selain itu, negara
privatisasi perusahaan-perusahaan publik. berkembang terus melakukan reformasi
Privatisasi di negara berkembang bukan yang tidak terkait atau bahkan berlawanan
merupakan tugas yang mudah. Karena pasar dengan agenda NPM. Paket dalam agenda
di negara berkembang belum kuat, maka NPM tidak dilaksanakan sepenuhnya.
privatisasi akhirnya akan berarti kepemi-
likan asing atau kelompok etnis tertentu PENUTUP
yang hal ini dapat membahayakan, misalnya Gerakan global NPM yang melanda
menciptakan keretakan sosial. berbagai negara berkembang, perlu dicer-
Ketiga, Perubahan dari mekanisme mati dan dikritisi apakah NPM tersebut tepat
birokrasi ke mekanisme pasar apabila tidak diterapkan oleh negara berkembang terma-
dilakukan secara hati-hati bisa menciptakan suk Indonesia. Apa kelebihan dan kelema-
wabah korupsi. Hal ini juga terkait dengan han konsep NPM dan motivasi gerakan
permasalahan budaya korupsi yang keba- tersebut perlu dikaji lebih dalam lagi sebe-
nyakan dialami negara-negara berkembang. lum kita memutuskan akan mengadopsi
Pergeseran dari budaya birokrasi yang bersi- konsep NPM. Penerapan konsep NPM dibe-
fat patronistik menjadi budaya pasar yang berapa negara baik negara maju dan
penuh persaingan membutuhkan upaya yang berkembang juga cukup variatif dan sangat
kuat untuk mengurangi kekuasaan birokrasi. dipengaruhi oleh konteks lokal masing-
Keempat, terdapat masalah untuk masing negara. Untuk kasus Indonesia
berpindah menuju pada model pengontrakan karena bangsa ini termasuk kategori ano-
dalam pemberian pelayanan publik jika maly country (bangsa aneh), maka perlu
aturan hukum dan penegakannya tidak kuat. dilihat secara lebih mendalam mengenai
Model pengontrakan akan berjalan baik jika kecocokan konsep NPM ini. Perlukan kita
outcomenya mudah ditentukan. Jika tujuan bangsa Indonesai merespon secara positif
organisasi tidak jelas, atau terjadi wabah konsep NPM ini ataukah kita mempunyai
korupsi yang sudah membudaya maka konsep manajemen publik sendiri yang lebih
penggunaan model-model kontrak kurang cocok sesuai dengan nilai-nilai dasar bangsa
berhasil. Terdapat permasalahan politisasi Indonesia.

REFERENSI
Barzelay, Michael (1992) Breaking Through Bureaucracy: A New Vision for Managing in
Government, Berkeley and Los Angeles: University of California Press.
_______, (1997) Researching The Politics of New Public Management: Changing The
Question, Not The Subject, Paper delivered at the Summer Workshop of the

SINERGI Vol. 6 No. 1, 2003 73


Mahmudi

International Public Management Network Berlin/ Potsdam, Germany, June 25-27,


1997.
_______, (2001) Researching the New Public Management, Lecturing Notes, London School
of Economics and Political Science.
Broadbent, J. and Guthrie, J. (1992) “Changes in the Public Sector: A Review of Recent
‘Alternative’ Accounting Research,” Accounting, Auditing & Accountability
Journal, Vol. 5 No. 2, pp. 3-31.
Di Francisco, Mickael (2001) “Process not Outcomes in New Public Management? ‘Policy
Coherence’ in Australian Government,” The Drawing Board: An Australian Review
of Public Affairs, Vol. 1, No. 3 (March 2001), pp. 103-116.
Hughes, O. E. (1998) Public Management and Administration, 2nd Ed., London: MacMillan
Press Ltd.
Hughes, O. E. and O’Neill, D. (2002) The Limits of New Public Management: Reflections on
the Kennett ‘Revolution’ in Victoria, Monash University.
Jackson, P. M. (Editor) (1995) Measures for Success in the Publik Sector: A Public Finance
Foundation Reader, Chartered Institute of Public Finance and Accountancy.
Kearns, K. P. (1995) ”Accountability and Entrepreneurial Public Management: The Case of
the Orange County Investment Fund,” Public Budgeting & Finance Fall 1995.
Ormond, Derri and Loffler, Elke (2002) New Public Management: What to Take and What to
Leave, Public Management Service, OECD.
Osborne, David and Gaebler, T. (1992) Reinventing Government: How the Entrepreneurial
Spirit Is Transforming the Public Sector, New York: Penguins Books.
Polidano, Charles (1999) “The New Public Management in Developing Countries,” Public
Policy and Management Working Paper No. 13 (November 1999), Institute for
Development Policy and Management, University of Manchester.
Stewart and Ranson (1988) Management in the Public Domain, Public Money and
Management, Vol. 89, No.1/2.
deLeon and Green (2000) “Cowboys and the New Public Management: Political Corruption
as a Harbinger” Graduate School of Public Affairs, University of Colorado (Denver).

74 SINERGI Vol. 6 No. 1, 2003


New Public Management (NPM): Pendekatan Baru Manajemen Sektor Publik

LAMPIRAN
Tabel 2
Perbandingan Manajemen Publik dari Berbagai Sudut Pandang

Christopher Hood Michael Barzelay Osborne & Gaebler OECD


(1991) (1992) (1992) (1991; 1996)
Manajemen profesional Pergeseran dari Pemerintahan katalis: Fokus yang lebih besar
di sektor publik kepentingan publik Fokus pada pemberian terhadap hasil (efisiensi,
menjadi fokus pada hasil pengarahan bukan efektivitas, dan kualitas
dan citizen’s value produksi pelayanan pelayanan)
publik
Adanya standar kinerja Pergeseran dari efisiensi Pemerintah milik Dari struktur organisasi
dan ukuran kinerja menjadi focus pada masyarakat: hierarkis-sentralistis
kualitas dan value Memberdayakan menjadi desentralisasi
masyarakat daripada
melayani
Pemerintah kompetitif :
Penekanan yang lebih Pergeseran dari Fleksibilitas untuk
Menyuntikkan semangat
besar terhadap pengadministrasian mencari alternatif
kompetisi dalam
pengendalian output dan menjadi fokus pada penyediaan pelayanan
pemberian pelayanan
outcome memproduksi publik yang lebih tinggi
publik
efektivitas biayanya
Pemecahan unit-unit Pemerintah yang
Pergeseran dari Fokus terhadap efisiensi
kerja di sektor publik digerakkan oleh misi:
pengendalian menjadi pelayanan, termasuk
Menciptakan persaingan Mengubah organisasi
fokus pada keunggulan penetapan target kinerja
di sektor publik yang digerakkan oleh
taat pada aturan (norma) dan penciptaan
peraturan menjadi
persaingan dalam sektor
organisasi yang
publik
digerakkan oleh misi
Menciptakan persaingan Pemerintah yang
Pergeseran dari
di sektor publik berorientasi hasil:
penentuan fungsi,
Membiayai hasil bukan
otoritas dan struktur
masukan
menjadi fokus pada misi,
pelayanan pelanggan
dan outcomes
Pengadopsian gaya Pergeseran dari Pemerintah berorientasi
manajemen di sektor justifikasi biaya menjadi pada pelanggan:
bisnis ke dalam sektor fokus pada pemberian Memenuhi kebutuhan
publik nilai (value) pelanggan, bukan
birokrasi
Penekanan pada disiplin Pergeseran dari Pemerintahan wirausaha:
dan penghematan dalam memaksakan tanggung Menciptakan
menggunakan sumber jawab menjadi pendapatan, tidak
daya membangun tanggung sekedar membelanjakan
jawab

SINERGI Vol. 6 No. 1, 2003 75


Mahmudi

Pemerintah antisipatif :
Pergeseran dari
Berupaya mencegah
mengikuti aturan dan
daripada mengobati
prosedur menjadi
berfokus pada
pemahaman dan
penerapan norma,
identifikasi dan
penyelesaian masalah,
serta perbaikan proses
secara berkelanjutan
Pemerintah
Pergeseran dari
desentralisasi :
pemenuhan sistem
Dari hierarkhi menuju
administratif menjadi
partisipatif dan kerja tim
fokus pada pelayanan
dan pengendalian,
memperluas pilihan
publik, mendorong
tindakan kolektif,
pemberian insentif,
pengukuran dan analisis
hasil kinerja serta
pemberian feedback
Pemerintah berorientasi
pasar:
Mengadakan perubahan
dengan mekanisme
pasar bukan dengan
mekanisme administratif,
sistem prosedur dan
pemaksaan
Sumber: deLeon dan Green (2000) “Cowboys and the New Public Management: Political Corruption
as a Harbinger” Graduate School of Public Affairs, University of Colorado (Denver).

76 SINERGI Vol. 6 No. 1, 2003

Вам также может понравиться