Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
SINDY DYAH PURBOSARI
2A214291
2 EB 32
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seperti kita ketahui bersama, bahwa koperasi mulai tumbuh dan berkembang
di Inggris pada pertengahan abad XIX, yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori
oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum koperasi mulai
tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah mulai ada
sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem ekonomi
kapitalis. Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke berbagai Negara
baik di Eropa, Amerika, dan Asia termasuk di Indonesia.
Pada
dasarnya
koperasi
digunakan
sebagai
salah
satu
alternatif
untuk
untuk memenuhi kebutuhan pokok para anggotanya, sehingga hanya ada koperasi
konsumsi atau single purpose. Namun dalam perkembangannya fungsi koperasi
menjadi bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukur kegiatan usaha, sebagai
bentuk usaha baru, dan sebagai alternatif kegiatan usaha.
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Koperasi Di Dunia
Gerakan koperasi di dunia dimulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad
19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan "KOPERASI PRAINDUSTRI".
Dari sejarah perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi di Inggris tahun
1770
yang
menggantikan
tenaga
manusia
denga
mesin-mesin
industri
yang
Liberte-Egalite-
dengungkan
untuk
mengobarkan
semangat
perjuangan
rakyat
berubah
tanpa
untuk
mengejar
keuntungan
sebesar-besarnya.
Semangat
Egalite
dan
Setelah
koperasi
berkembang,
koperasi
pun
mulai
masuk
dan
Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan Tabungan dan Pertanian.
Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong
sifat orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan
sesuai
dengan
prinsip
koperasi.
Bahkan
untuk
mengantisipasi
perkembangan
Budi
Utomo
memberikan
peranannya
bagi
gerakan
koperasi
untuk
memperbaiki kondisi kehidupan rakyat. Serikat Dagan Islam (SDI) 1927, dibentuk
bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi.
Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan
penyebarluasan semangat koperasi. Setelah Jepang berhasil menguasai sebagian
besar daerah Asia, termasuk Indonesia, sistem pemerintahan pun berpindah tangan
dari pemerintahan Hindia-Belanda ke pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan
koperasi kumiyai, namun hal ini hanya dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk
keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pada
tanggal 12 Juli 1947 pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres
Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari
tidak
dapat
berjalan
lancar. Pemerintahan
Belanda
selalu
berusaha
menghalanginya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, kesadaran
masyarakat atas koperasi sangat rendah akibat penderitaan yang dialaminya. Untuk
membatasi laju perkembangan koperasi, pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan
koperasi Besluit 7 April No. 431 Tahun 1915. Berdasarkan peraturan ini rakyat
tidak mungkin mendirikan Koperasi karena:
1. Mendirikan koperasi harus ijin dari Gubernur Jenderal.
2. Akta dibuat dengan perantaraan notaris dan dalam bahasa Belanda.
3. Ongkos materai sebesar 50 golden.
4. Hak tanah harus menurut hukum Eropa.
5. Harus diumumkan di Javasche Courant yang biayanya juga tinggi.
Peraturan ini mengakibatkan munculnya reaksi kaum pergerakkan nasioanl dan para
penganjur koperasi. Oleh karena itu, pada tahun 1920 pemerintahan Belanda
membentuk "Panitia Koperasi" yang diketuai oleh J.H. Boeke. Panitia ini ditugasi
untuk
meneliti
memberikan
mengenai
laporan
bahwa
perlunya
koperasi
koperasi.
perlu
Setahun
kemudian,
dikembangkan.
Pada
panitia
tahun
itu
1927
pemerintah mengeluarkan peraturan No. 91 yang lebih ringan dari peraturan 1915.
Isi peraturan No. 91 antara lain:
1. Akta tidak perlu dengan perantaraan notaris, tetapi cukup didaftarkan pada
Penasehat Urusan Kredit Rakyat dan Koperasi serta dapat ditulis dalam
bahasa daerah.
2. Ongkos materai 3 golden.
3. Hak tanah dapat menurut hukum adat berlaku untuk orang Indonesia asli,
yang mempunyai hak badan hukum secara adat.
Cou
Saodandyo.
Jomusyo
Kumiai
dan
yaitu
Kantor
koperasi
Daerah
model
daganti
Jepang,
menjadi
mula-mula
Syomin
bertugas
Kumiai
untuk
mendistribusikan barang-barang kebutuhan rakyat. Hal ini hanya alat dari Jepang
untuk mengumpulkan hasil bumi dan barang-barang kebutuhan untuk Jepang. Walau
hanya berlangsung selama 3.5 tahun tetapi rakyat Indonesia mengalami penderitaan
yang lebih dahsyat. Jadi, dalam masa penjajahan Jepang koperasi Indonesia dapat
dikatakan mati.
Setelah bangsa Indonesia merdeka, pemerintah dan seluruh rakyat segera
menata kembali kehidupan ekonomi. Sesuai dengan tuntutan UUD 1945 pasal 33,
perekonomian Indonesia harus didasarkan pada asas kekeluargaan. Dengan demikian,
kehadiran dan peranan koperasi di dalam perekonomian Indonesia telah mempunyai
dasar konstitusi yang kuat. Di masa kemerdekaan, koperasi bukan lagi sebagian
reaksi atas penderitaan akibat penjajahan, Koperasi menjadi usaha bersama untuk
memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup yang didasarkan pada asas kekeluargaan.
Hal ini sangat sesuai dengan ciri khas Bangsa Indonesia, yaitu gotong royong. Pada
awal kemerdekaan, koperasi berfungsi untuk mendistribusikan keperluan masyarakat
sehari-hari dibawah Jawatan Koperasi, Kementrian Kemakmuran, Pada tahun 1946,
koperasi untuk
kepentingan
partainya, bahkan
ada yang
menjadikan koperasi sebagai alat pemerasan rakyat untuk memperkaya diri sendiri
yang dapat merugikan koperasi sehingga masyarakat kehilangan kepercayaannya dan
takut menjadi anggota koperasi.
Pembangunan baru dapat dilaksanakan setelah pemerintah berhasil menumpas
pemberontakan G30S/PKI. Pemerintah bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Kehadiran dan peranan koperasi dalam
perekonomian nasional merupakan pelaksanaan amanat penderitaan rakyat. Masa
pasca kemerdekaan memang dapat dikatakan berkembang tetapi pada masa itu
membuat perkembangan koperasi berjalan lambat. Namun keadaannya seperti itu,
pemerintah pada tahun 1947 berhasil melangsungkan Kongres Koperasi I di
Tasikmalaya, Jawa Barat. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan
penting, antara lain:
1. Mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI).
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi.
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi.
Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresiu Belanda, keputusan Kongres
Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun pada tanggal 12
Juli
1953
diadakanlah
Kongres
Koperasi
II
di
Bandung
yang
antara
lain
1. Membentuk
Dewan
Koperasi
Indonesia
(DEKOPIN)
sebagai
pengganti
SOKRI.
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran disekolah.
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
4. Segera dibuat undang-undang koperasi yang baru.
Hingga sekarang tampilan orde baru dalam memimpin negeri ini membuka
peluang dan cakrawala baru bagi pertumbuhan dan perkembangan perkoperasian di
Indonesia, dibawah kepemimpinan Jenderal Soeharto. Ketetapan MPRS No. XXIII
membebaskan
gerakan
koperasi
dalam
berkiprah.
Berikut
beberapa
kejadian
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gerakan koperasi di dunia, dimulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad
19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan "KOPERASI PRAINDUSTRI".
Pada abad ini juga dikenal memunculkan Revolusi Industri dan munculnya sebuah
ideologi yang kemudian begitu menguasai sistem perekonomian di dunia. Kita
mengenalnya dengan nama kapitalisme. Ideologi ini pada perjalanan sejarahnya
kemudian mendapatkan lawan sepadan dengan hadirnya sosialisme.
Koperasi hadir diantara dua keuatan besar ekonomi itu. Pada masa penjajahan
diberlakukan "culturstelse" yang mengakibatkan penderitaan bagi rakyat, terutama
para petani golongan bawah. Peristiwa tersebut menimbulkan gagasan dari seorang
Patih Purwokerto: Raden Ario Wiriatmadja (1895) untuk membantu mengatasi
kemelaratan rakyat. Kegiatannya diawali dengan menolong pegawai dan orang kecil
dengan mendirikan: " Hulpen Spaaren Laudbouwcredeet", didirikan juga: rumahrumah gadai, lumbang desa, dan bank-bank desa.
Pada tahun 1908 lahir perkumpulan "Budi Utomo" didirikan oleh Raden
Soetomo
yang
dalam
programnya
memanfaatkan
sektor
perkoperasian
untuk
menyejahterakan rakyat miskin, dimulai dengan koperasi industri kecil dan kerajinan.
Sumber :
https://who21.wordpress.com/2013/11/02/sejarah-koperasi-di-indonesia/
http://okky-muliawan.blogspot.com/2015/01sejarah-perkembangan-koperasi-di-dunia.html?
m=1
http://cahyopriastomo.blogspot.com/2014/10/tugas-ekonomi-koperasi-sejarahkoperasi.html?m=1
http://nwariza-reza.blogspot.com/2013/06/makalah-sejarah-koperasi-di-dunia-dan.html?
m=1