Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH:
ENUNG SITI NURJANAH
INGEE NATASHIA
ANA ANGGRAINI
UNTARTI DEWI
PEMBIMBING :
Dr. TRIMAYU SUKANDAR Sp.B
PENDAHULUAN
intraseluler
2. kompartement cairan ekstraseluler (CES)
CES adalah cairan di luar sel. Ukuran relatif dari CES menurun dengan
peningkatan usia. Lebih jauh CES dibagi menjadi ;
keseimbangan dari pemasukan 1500 ml melalui minum dan 500 ml dari makanan
dengan pengluaran 250 ml dalam feses, 600 ml insisible losses, dan 800 1500
ml melalui urin.
Jika asupan tidak memadai, tubuh mengurangi produksi urin, sementara
kehilangan lewat keringat dan uap napas tidak dapat diubah. Jika asupan
berlebihan, tubuh akan menambah produksi urin guna membuang kelebihan
cairan. Oleh karena itu, dengan mengetahui jumlah produksi urin, dapat
diperkirakan status keseimbangan cairan. Terapi cairan pengganti ( water
replacemant therapy) dimaksudkan untuk mengetahui kehilangan abnormal
cairan. Jika penggantiaan harus diberikan dengan cepat istilah yang digunakan
adalah resusitasi cairan
Perhitungan Kebutuhan
Kebutuhan air dan elektrolit maintenance tiap hari untuk bayi dan anak:
1. 100cc/kg /24 jam untuk berat badan 10 kg pertama
2. 50cc/kg/24 jam untuk berat badan 10 kg kedua
3. 20cc/kg /24 jam untuk berat badan 10 kg ketiga dan berikutnya
Balance cairan
- Dewasa : selisish input dan output + 50 cc
- Anak
Input
Out put
Infus + Oral
Dewasa
: 20 cc / kg BB / 24 jam
Remaja
: 30 cc / kg BB / 24 jam
Anak
: 40 cc / kg BB / 24 jam
Neonatus
: 50 cc / kg BB / 24 jam
: 60 cc / kg BB / 24 jam
Dewasa
: 0, 5 1 cc / kg BB / 24 jam
Dehidrasi ringan
Dehidrasi Sedang
Dehidrasi berat
: 15 %
Neonatus
Non Neonatus
1 jam pertama syok terapi + loading 30 ml / kg BB / jam
3- 5 jam berikutnya sisanya + mantenance
2. Elektif
Neonatus
Dehidrasi ringan
Dehidrasi Sedang
Dehidrasi berat
Dehidrasi ringan
Dehidrasi Sedang
Dehidrasi berat
Tetesan Infus
Makro
: normal 1 ml = 20 tetes
Mikro
: normal 1 ml = 60 tetes
DAFTAR PUSTAKA
1. Gardjito W, 1997. Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit . Buku Ajar
Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. Hal :125 129.
2. Kartono D, 1995. Cairan IntraVena dan Nutrisi Parenteral. Kumpulan Kuliah
Ilmu Bedah. Bagian Bedah Staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. Hal : 84 85.
3. Leksana, Mirzanie H, 2005. Bedah Umum. Chirurgica. Tosca Interprise.
Yogyakarta. Hal :I.7 I. 9
4. Mima , Horna Pamelat, 2001. Cairan tubuh. Keseimbangan Cairan, Elektrolik
dan Asam Basa. Swearingen. Hal : 5 - 6
5. Schwartz, 2000. Cairan Elektrolit Dan Pemberian makanan.Intisari Prinsip
Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. EGC. Jakarta. Hal :15 19.