Вы находитесь на странице: 1из 32

NAMA : SUPRIYADI

DARAH HARAPAN KITA

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR PROFESI ASN


INSTANSI : RS JANTUNG DAN PEMBULUH

N
O

Kegiat
an

Maksud /
Tujuan

Melak
ukan
triase

Memilahkan
pasien sesuai
dengan
tingkat
kegawatanya

Meneri
ma
pasien
baru

Terlaksanany
a pelayanan
di ruang Unit
Gawat darurat
sesuai dengan
standar

Poin-poin/ Nilai
yang akan di
capai

Langkah langkah pencapaian

Akuntabilitas - Ucapkan salam saat pasien dan keluarga tiba di


Tanggung
IGD
jawab, Telit
Petugas triase segera melakukan pencatatan
,cermat, Jujur,
tanggal dan jam pasien tiba, cara pasien tiba di
Tidak
rumah sakit, asal masuk dan jenis kasus
membedaPetugas triase melakukan penilaian visual
bedakan,Tekun
kesadaran, kemampuan nafas, pola nafas, dan
Nasionalisme
melakukan palpasi / raba pulsasi atau denyut nadi
Tidak
pasien
semenaPetugas triase menentukan dan memberikan
mena, Tidak
tanda klasifikasi pasien
memaksaka Death of arrifel ( DOA ) : tidak sadar, tidak
n,
bernafas, tidak ada denyut nadi ( warna hitam )
Menghormat
Resusitasi : tidak sadar, nafas tidak adekuat atau
i, Tidak
tidak bernafas, kualitas nadi lemah atau tidak ada
membedaka
nadi ( warna biru )
n,
Gawat darurat : sadar atau kesadaran menurun,
Menghargai
mengalami distress pernafasan, dengan nadi yang
tidak adekuat (warna merah)
Etika
Gawat tidak darurat : sadar, nafas normal dengan
Publik
nadi teraba lemah ( warna kuning)
sopan,
Tidak gawat tidak darurat : sadar, nafas normal,
santun,
nadi teraba kuat (warna hijau)
jujur,
Petugas triase menilai apakah pasien yang
Tanggap,
termasuk kategori sadar apakah mengalami rasa
Bekerja
nyeri serta memastikan lokasi nyeri
sama, Tekun
Petugas triase menentukan prioritas triase
dan Rajin
segera laporkan kepada dokter jaga IGD dan
Komitmen
pasien di masukan ke ruangan sesuai dengan
prioritas triase
mutu
Apabila ada pasien yang datang bersamaan
Efektiv, Efisien,
maka pasien dengan kondisi resusitasi akan di
Kreatif
tangani terlebih dahulu dari kategori lainya
Empati ,
- Dokter melanjutkan seconderi survey
Peduli , Cepat
Tepat ,
Tanggap,
Kerapihan,
Ramah
Anti
korupsi
Peduli ,
Tanggung
jawab
Kerja keras
Akuntabilitas
Lakukan kebersihan tangan sebelum kontak
Tanggung
dengan pasien
jawab, Teliti
Assesmen awal keperawatan di IGD dilakukan
Iklas, Tidak
pada pasien baru masuk IGD setelah di lakukan
membedaTriase
bedakan, Tekun,
Hasil assesmen awal keperawatan di IGD di
cermat
informasikan kepada pasien atau keluarga.
Nasional
Sebagai bukti informasi assesmen awal
Tidak
keperawatan di tuliskan pada formulir assesmen
semenakeperawatan IGD
mena, tidak
Tuliskan nama dan tanda tangan perawat yang
memaksaka
melakukan assesmen awal keperawatan
n,
Perawat yang melakuakn asesmen awal
menghormat
keperawatan menuliskan :
i ,tidak
Tanggal di lakukan pengkajian
membedaka
Nama dan tanda tangan
n,
Lakukan kebersihan tangan setelah kontak
menghargai
dengan pasien

Etika Publik

Waktu

Setiap
pasien/pa
da saat
tugas di
ruang
triase

Setiap
pasien/
dinas

Keterangan
(indicator
keberhasilan/
satuan Hasil)
Setiap Pasien
yang datang
ke IGD dalam
waktu < 10
menit
dilakukan
triase dan di
tempatkan di
ruangan
sesuai dengan
tingkat
kegawatan

Semua pasien
yang datang
ke ruang IGD
langsung
dapat
di
layani dengan
baik
sesuai
dengan SOP
yang ada

sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu
Efektif, empati,
peduli
cepat , tepat
,tanggap
kerapihan,
ramah
Anti korupsi
peduli, berani
kerja keras
3

Meneri
ma
konsult
asi
kasus
kegaw
at
darurat
an
kardio
vaskul
ar

Memberikan
pertolongan
yang cepat
dan tepat bagi
pasien yang
mengalami
kegawat
daruratan
kardiovaskula
r sehingga
dapat
menurunkan
angka
kematian dan
kecacatan

Akuntabilitas Tanggung
jawab, teliti,
iklas, jujur,
tidak membeda- bedakan, tekun
Nasionalis
me

Tempat pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas,


klinik) segera melakukan perekaman EKG 12
lead, pada pasien dengan dugaan Sindrom
Koroner Akut
Tempat pelayananan kesehatan tersebut
menghubungi 119/call center DKI atau ke call
center IGD RS Jantung Harapan Kita ,dan
mengirimkan hasil perekaman melalui email, fax
atau Whasap
Petugas call center menerima telp dan
menginterprestasikan EKG
Petugas call center mengkonsultasikan hasil
perekaman EKG
Petugas call center menjelaskan diagnosis dan
pilihan terapi yang akan di berikan pada pasien
ska untuk di lakukan PPCI bila onset <12 jam
Petugas call center menjelaskan terapi awal ska
Petugas call center menjelaskan bila keluarga
/pasien acc untuk di lakukan PPCI segera di
lakukan rujukan .

Setiap
pasien
yang
konsultas
i /dinas

Pasien
dengan
Sindrome
koroner akut
yang
di
konsultasikan
dapat
di
lakukan
pertolongan
dengan segera

Akuntabilitas Beritahu pasien dan kelg tentang kepastian


Tanggung
rencana PPCI
jawab, Teliti
- Cek ulang persiapan administrasi meliputi
iklas, tekun
Surat ijin tindakan yang sudah di tandatangi
Nasionalis
oleh dokter, perawat dan keluarga
me
Slip biaya
Clinical pathway
Tidak
Status pasien
semenaTerapi list
mena, tidak
- Cek hasil pemeriksaan penunjang
memaksaka
- Lakukan persiapan fisik
n,
Puasa : beritahu kepada pasien untuk tidak
menghormat
makan padat segera setelah dipuuskan akan di
i,
lakukan PPCI
menghargai
Cukur daerah inguinal dan lengan bagian
bawah

Setiap
pasien
yang di
lakukan
PPCI/din
es

Dalam waktu
kurang dari
90 menit
pasien
diharapkan
sudah di
lakukan PPCI

Tidak
semenamena, tidak
memaksaka
n,
menghormat
i, tidak
membedaka
n,,
menghargai
Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu
Efektiv, efisien,
kreatif, empati,
peduli, cepat,
tepat, tanggap ,
ramah
Anti korupsi
Jujur, peduli
tepat waktu,
tanggung
jawab, berani,
kerja keras

Menyi
apkan
pasien
yang
akan di
lakuka
n PPCI

Mempersiapk
an pasien
primary PCI
meliputi
persiapan
administrasi,
fisik,mental
pada pasien,
untuk
memperlanca
r tindakan
tersebutdan
mendeteksi
dini
komplikasi
yang

mungkin
terjadi.

Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun

Pastikan gelang pasien terpasang


Pasang IV line pada lengan kiri
Ukur status hemodinamik pasien
Yakinkan obat-obatan double antiplatelet telah
di berikan
- Hubungi kembali petugas ruangan katetrisasi

Komitmen
mutu
Efektiv, efisien,
empati
Peduli, cepat,
tepat tanggap,
kerapihan
ramah
Anti Korupsi
Jujur, peduli,
tepat tanggung
jawab
Berani, kerja
keras
5

Melak
ukan
pereka
man
EKG

Mengetahui
adanya
kelainan atau
gangguan
pada jantung

Akuntabilitas
Tanggung
jawab, teliti
,cermat
Nasionalisme
tidak
semenamena,
menghormat
i,
menghargai
Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu

- Persiapan alat
- Persiapan pasien dengan jelaskan maksud dan
tujuan di lakukan perekaman EKG
- Cuci tangan
- Jaga privasi pasien
- Baringkan pasien dengan tenang
- Bersihkan dada dan kedua pergelangan tangan
dan kaki
- Pasang ke empat electrode ekstremitas
- Dada di beri jeli dan pasang elekktrode
prekrodial
- Buat kalibrasi
- Rekam setiap lead 3 4 beat
- Interprestasi hasil perekaman
- Tulis nama pasien, umur tanggal dan jam
perekaman
- Rapihkan alat
- Cuci tangan
- Dokmentasi

Setiap
pasien
yang
dating ke
IGD/
dinas

Setiap pasien
yang datang
ke IGD dapat
di
lakukan
Perekam
EKG
dilakukan
kurang dari
10 menit dan
dapat
di
interpretasika
n

Yakinkan pasien memerlukan memerlukan


pemasangan infus intra vena dengan cara
mengecek program dokter.
Persiapan alat
Cuci tangan
Identifikasi pasien
Jelaskan kepada pasien prosedur yang akan di
lakukan
Gantungkan botol yang sudah di siapkan
setinggi 1 m
Pasang alas di bawah tempat pemasangan
infuse
Letakan ujung slang infuse yang tertutup
jarum di trolly, gunting plester sesuai kebutuhan
Pilih jarum kateter yang tepat dan benar
Buka transparan dressing
Lakukan kebersihan tangan
Periksa vena pasien yang cocok untuk di tusuk
Cukur rambut bila perlu
Ikat tourniquet 10 15 cm di atas tempat
tujsukan
Periksa bagian vena yang cukup besar untuk
memudahkan penususkan
Anjurkan pasien untuk membuka dan menutup

Setiap
pasien
yang di
indikasik
an / dinas

Setiap pasien
yang
di
indikasikan di
pasang infuse
dapat
di
lakukan
pemasangan
infus
dan
kecepatan
tetesan sesuai
program

Efektiv,efisien,
empati , cepat,
tepat,
Anti
korupsi
Jujur, peduli,
tepat
6

Melak
ukan
pemasa
ngan
kateter
intra
vena
ferifer

Untuk
mempermuda
h pemberian
obat-obatan,
cairan dan
elektrolit dan
komponen
darah
memalui
intravena

Akuntabilitas
Tanggung
jawab, iklas
Jujur, tidak
membedabedakan, tekun
Nasionalis
me
Tidak
semenamena, tidak
memaksaka
n,
menghormat
i, tidak
membedaka
n,
menghargai
Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,

bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu
Efektif, efisien,
kreatif, empati,
peduli, cepat ,
tepat, tanggap,
kerapihan,
ramah
Anti
korupsi
Jujur, peduli,
tanggung
jawab, kerja
keras
7

Memb
erikan
terapi
oral
pada
pasien

Memberikan
terapi
oral
sesuai
program
dokter

Akuntabilitas
Tanggung
jawab, teliti,
iklas, jujur,
tidak membedabedakan
Nasionalis
me
Tidak
semenamena, tidak
memaksaka
n,
menghormat
i, tidak
membedaka
n,
menghargai

kepalan tanganya
Pilih vena yang aling tampak kuat pada waktu
palpasi
Pakai sarung tangan
Bersikan bagian tersebut dengan antiseptic
Lakukan penususkan pembuluh darah
Sambungkan ujung iv kateter dengan slang
infuse
Lakukan fiksasi dan tutup dg transparan
dressing
Atur tetesan infuse sesuai program
Rapihkan alat
Cuci tangan
Dokumentasi

Persiapan alat
Kaji adanya alergi dan kontra indikasi
pembrian obat oral
Lakukan kebersihan tangan
Jelaskan rencana tindakan yang akan di
lakukan kepada pasien
Kaji kemampuan pasien untuk dapat minum
Siapkan obat sesuai program
Observasi hemodinamik
Lakukan identifikasi pasien
Temani pasien saat minum obat
Setelah selesai pasien di rapihkan dan bantu
pasien pada posisi yang nyaman
Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan

Setiap
pasien
yang
akan di
berikan
terapi
oral/
dines

Obat dapat di
minum sesuai
dengan
prinsip
5
benar (pasien,
dosis,
cara
pemberian,
waktu
dan
benar
tidak
ada
komplikasi
yang
di
timbulkan

Kaji program perawatan


Anjurkan keluarga mengurus adminitrasi /
membuat surat rawat
Menganjurkan dr membuat surat pindah
Mengecek program terapi dan ceklis terapi
Melakukan pemesan ruangan sesuai dengan
kelasnya
Obeservasi hemodinamik
Kaji ulang mengenai program perawatan
Melakukan operan dengan ns yang akan
menerima pasien
Observasi ulang hemodinamik sebelu m
pindah

Setiap
pasien di
ugd yang
akan di
rawat/
dinas

Pasien
di
pindahkan ke
ruang
perawatan
dengan sesuai
dengan
kelasnya
dengan aman

Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu
Efektif, empati,
peduli , cepat,
tepat,
kerapihan,
ramah
Anti
korupsi

Memin
dahkan
pasien
ke
ruanga
n

Memindahka
n pasien ke
ruang
perawatan
sesuai
kelasnya

Jujur, eduli,
tepat waktu
tanggung
jawab, kerja
keras
Akuntabilitas
Tanggung
jawab, teliti
Iklas, jujur,
tidak membedabedakan, tekun
Nasionalis
me
Tidak
semenamena, tidak
memaksaka
n,

menghormat
i, tidak
membedaka
n,
menghargai

Memindahkan pasien ke ruang perawatan

Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu
Efektif, efisien,
kreatif
Empati, peduli,
cepat
Tepat, tanggap,
kerapihan,
ramah
Anti
korupsi

Mengu
kur
tanda
vital
( tekan
an
darah,
nadi,
pernafa
san,
suhu
dan
saturas
i)

Untuk
menilai
fungsi tubuh

Jujur, Peduli,
tepat waktu,
tanggung
jawab, berani,
kerja keras
Akuntabilitas
Tanggung
jawab, teliti
Iklas, jujur,
tidak membedabedakan, tekun
Nasionalis
me
Tidak
semenamena, tidak
memaksaka
n,
menghormat
i, tidak
membedaka
n,
menghargai

Lakukan persiapan alat


Jelaskan tindakan yang akan di lakukan
Jaga privasi pasien
Lakukan kebersihan tangan
Posisikan pasien senyaman mungkin
Lakukan pengukuran tekanan darah
hasilnya meragukan dapat di ulang
Lakukan pengukuran nadi
Lakukan pengukuran pernafasan
Lakukan pengukuran suhu tubuh
Rapihkan dan beri posis yang nyaman
Rapihkan alat
Lakukan kebersihan tangan
Dokumentasikan tindakan

Setiap
pasien/
dines

Mendapatkan
nilai
hemodinamik
yang akurat
dan
pendokument
asian yang
berkesinambu
ngan

Setiap

Pasien pulang

jika

Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu
Efektif, efisien,
empati , peduli,
cepat, tepat,
tanggap,
kerapihan,
ramah
Anti
korupsi

10

Menyi

Menyiapkan

Jujur, peduli,
tepat waktu,
tanggung jawab
Berani, kerja
keras
Akuntabilitas

Pasien di pulangkan apabila sudah ada

apkan
pasien
pulang

administrasi
yang terkait
dengan
kesiapan pada
saat pasien
mau di
pulangkan

Tanggung
jawab, teliti
iklas, jujur,
tidak membedabedakan, tekun
Nasionalis
me
Tidak
semenamena, tidak
memaksaka
n,
menghormat
i, tidak
membedaka
n,
menghargai

Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu

persetujuan dari dokter yang merawat


R2MK di lengkapi oleh dr yang merawat
Buat print-out resume pasien sebanyak 3
rangkap
Lakukan input billing pasien yang akan pulang
Hubungi unit terkait dengan tindakan
medis/alkes yang di pakai
Siapkan sisa obat yang akan di bawa pulang
dan pisahkan obat yang masih di minum serta
obat yang dr apotik yang tidak di gunakan lagi
untuk di retur ke apotik
Siapkan obat sesuai dengan resep dr
Periksa ulang pemakaian alkes yang belum di
billing
Lakukan pengecekan ulang biling pasien
Closed kamar di computer di saksikan oleh
kepala Ruangan /ketua regu.
Serahkan 1 lembar R2MK kepada keluarga
pasien untuk mengurus administrasi
Terima ijin pulang
Buat surat perjanjian kontrol
Berikan kepada pasien/klg
. Resume pasien pulang 2 lbr
. Resume perawatan
. Rongen foto jika ada
. Obat-obatan
Berikan penjelasan kepada keluarga/pasien
sesuai dengan resume

pasien
yang
akan
pulang/di
nes

tanpa ada hal


yang
tertinggal
( baik billing,
resume, obatobatan atau
hasil
pemeriksaan )

Mengkaji ulang program dokter


Mempersiapkan alat
Melakukan kebersihan tangan
Memberikan salam teraupetik
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan di
lakukan
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah
distal
Memasang perlak dan alasnya
Membebaskan daerah yang akan di injeksi
Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang
akan ditusuk
Memakai hand schoon
Membersihkan kulit dengan kapas alcohol
(melingkar dari arah dalam ke luar) biarkan
kering
Mempertahankan vena pada posisi stabil
Memegang spuit dengan sudut 30 derajat
Menusuk vena dengan kemiringan 30, dan
lubang jarum menghadap keatas
Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk
spuit, ambil darah sesuai kebutuhan
Membuka tourniquet
Memasukkan darah secara perlahan
Mencabut spuit sambil menekan daerah
tusukan dengan kapas
Menutup daerah tusukan dengan plester luka
Memasukkan darah kedalam botol specimen

Setiap
pasien
yang
datang ke
IGD/dina
s

Setelah
sampel darah
di
ambil
dapat
Mengetahui
nilai
laboratorium
yang
diprogramkan
oleh dokter
dalam waktu
kurang dari 2
jam

Efektif, efisien,
kreatif
Empati, peduli,
cepat, tepat,
tanggap,
kerapihan,
ramah
Anti
korupsi
Jujur, peduli,
tepat waktu,
tanggung jawab
Berani, kerja
keras
11

Menga
mbil
sampel
darah
vena
untuk
pemeri
ksaan
laborat
orium

Mendapatkan
sampael
darah sesuai
yang
di
butuhkan

Akuntabilitas
Tanggung
jawab, teliti,
iklas, jujur,
tidak membedabedakan, tekun
Nasionalis
me
Tidak
semenamena, tidak
memaksaka
n,
menghormat
i , tidak
membedaka
n,mengharg
ai

Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu

Efektif, efisien,
kreatif, empati,
peduli , cepat,
tepat, tanggap,
kerapihan
ramah
Anti
korupsi

Merapikan pasien
Melakukan kebersihan tangan
Dokumentasikan

Jujur, peduli,
tepat waktu
tanggung
jawab, berani
kerja keras
12

Memb
eri
terapi
oksige
n

Meningkatka
n
saturasi
oksigen,
memepertaha
nkan
kadar
CO2
yang
normal dalam
darah,
dan
menurunkan
kerja
pernafasan

Akuntabilitas
Tanggung
jawab, teliti,
iklas,tidak
membedabedakan
Nasionalisme
Tidak
semenamena, tidak
memaksaka
n,
menghormat
i, tidak
membedaka
n,
menghargai

Etika Publik
sopan,
samtun,
tanggap,
bekerja
sama, tekun
Komitmen
mutu

Pastikan pasien memerlukan terapi oksigen


Konsultasikan dengan dr jaga oksigen yang
akan di gunakan
Persiapan alat
Sumber oksigen
Humidifier dan flowmeter
Slang oksigen
Kateter nasal/sungkup muka
sederhana/NRM/RM
Lakukan kebersihan tangan
Jelaskan prosedur yang akan di lakukan dan
tunjukan kepada pasien/kelg alat yang akan di
pasang
Isi humidifier dengan air steril dan hubungkan
kedalam selang oksigen
Atur flow meter sesuai kebutuhan
Lihat gelembung yang mengalir di dalam
tabung humidifier
Jelaskan kepada pasien agar alat
nasal/mask/NRM/RM tetap terpasang
Rapihkan pasien dan alat
Lakukan kebersihan tangan
Dokumentasikan

Efektif, kreatif,
empati, peduli,
cepat, tepat
Tanggap,
kerapihan,
ramah
Anti
korupsi
Jujur, peduli,
tepat waktu
tanggung
jawab, berani
kerja keras

Jejak Tak BerUjung


Catatan Kecil seorang penjelajah

Setiap
pasien
dengan
gangguan
pernafasa
n
atau
jantung
atau
dengan
indikasi/
dinas

Setelah
pemberian
terapi oksigen
Saturasi
oksigen dapat
di
pertahankan
dalam rentang
normal,
pasien
terhindar dari
gagal nafas

Sunday, August 2, 2015


Laporan aktualisasi "bab II " Diklat Prajabatan Ciloto 2015

BAB II
PROFILE ORGANISASI DAN NILAI ANEKA
A.
1.

Pofile Organisasi
Profile singkat Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan KIta
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) didirikan oleh Yayasan Harapan Kita dan diresmikan pada tanggal 9
Nopember 1985. Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan nomor 02/1985 menyerahkan kepemilikan
rumah sakit ini kepada pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita
berdasarkan SK. No. 57/Menkes/SK/II/1985.
Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan rumah sakit kepada Departemen Kesehatan Republik
Indonesia dan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status RSJPDHK pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan
di bawah naungan Kementerian BUMN.
Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum, yang menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi
Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian, RSJPDHK pun berubah statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, yang
berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksana Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum.
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan Pusat Jantung Nasional berkewajiban untuk
mengembangkan sistem jejaring dalam bidang Kardiovaskular dan melakukan binaan kepada semua rumah sakit di Indonesia. Komitmen
keseriusan RSJPDHK telah terbukti dengan diperolehnya penghargaan akreditasi rumah sakit KARS oleh Kementerian Kesehatan RI sejak
tahun 2011. Sebagai bentuk peningkatan standar akreditasi rumah sakit yang lebih berkualitas untuk menuju standarisasi Internasional, saat
ini RSJPDHK juga tengah berupayamemenuhi Akreditasi paripurna Joint Commission International (JCI) suatu penghargaan internasional
yang menjadi target di tahun 2015.

2.
a.
b.
1.
2.
3.
4.
5.
3.

Visi misi
Visi Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Leader in Cardiovascular Care, Education, and Research
Terdepan dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian Kardiovaskular
Misi Organisasi
Melaksanakan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas
Menciptakan wahana pendidikan/pelatihan yang berkualitas bagi peserta didik atau pelatihan
Meningkatkan riset dan pengembangan teknologi kardiovaskular
Mengampu pertumbuhan rujukan wilayah (lintas provinsi)
Berkontribusi dalam pencapaian indikator kesehatan jantung nasional

Nilai Organisasi
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita memiliki nilai PJNHK:
Profesional, bekerja keras guna memberikan hasil kerja terbaik dengan meningkatkan kompetensi diri secara terus menerus
Jaminan Kualitas, menciptakan produk/layanan yang berkualitas tinggi, dengan senantiasa menjaga mutu sarana/prasarana sumber daya
manusia (input), proses, penyajian, dan luaran (output)
iNovatif, berpikir maju mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kardiovaskular dan melaksanakan pembelajaran terus
menerus

Harmoni, kerjasama erat dan selaras antara para karyawan maupun pimpinan atas dasar saling menghargai dan membutuhkan dalam
menjalankan misi rumah sakit
Komitmen, tekad untuk senantiasa memenuhi kepuasan stakeholder (pasien, peserta didik, mitra, pemerintah, dan masyarakat)
B. Akuntabilitas
1. Pengertian
Akuntabilitas adalah kemampuan memberi jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi atas tindakan seseorang/sekelompok orang terhadap
masyarakat luas dalam suatu organisasi (Syahrudin Rasul, 2002:8).
Akuntabilitas adalah keharusan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih menekan pada pertanggungjawaban horizontal (masyarakat)
bukan hanya pertanggungjawaban vertikal (otoritas yang lebih tinggi).(Turner and Hulme, 1997).
Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban dari seseorang atau sekelompok orang yang diberi amanat untuk menjalankan tugas tertentu
kepada pihak pemberi amanat baik secara vertikal maupun secara horizontal.
Akuntabilitas sering di hubungkan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnys kedua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus di capai.
2.
a.
b.
c.

d.
e.
3.
a.
b.
c.

Aspek aspek akuntabilitas


Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan antara dua pihak antara individu/kelompok/institus dengan Negara dan masyarakat
Akuntabilitas berorentasi pada hasil
Hasil yang di harapkan adalah perilaku aparat pemerintahan yang bertanggung jawab adil dan inovatif
Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
Laporan kinerja merupakan perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah di capai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang
telah di lakukan .
Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
Akuntabilitas adalah kewajiban, kewajiban menunjukan tanggung jawab dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi, dapat berupa
penghargaan maupun sanksi
Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Fungsi utama akuntabilitas
Akuntabilitas public memiliki tiga fungsi utama ( Bovens,2007 ) yaitu :
Untuk menyefiakan control demokratis.
Dengan membangun suatu system yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas. Termasuk masyarakat, pihak swasta, legislatif,
yudikatif dan lingkungan pemerintahan baik tingkat kementrian, lembaga maupun daerah.
Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas ( peran belajar )

Akuntabilitas public terdiri dari dua macam yaitu


a. Akuntabilitas vertical
Akuntabilitas vertical adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi
b. Akuntabilitas horizontal
Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
4. Tingkatan dalam akuntabilitas
Akuntabilitas mempunyai 5 tingkatan yang berbeda yaitu
a.
Akuntabilitas personal
Akuntabilitas ini mengacu pada nilai nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan moral. Pribadi yang
akuntabel adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi bukan masalah.
b.
Akuntabilitas individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya
c.
Akuntabilitas kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya di lakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal ini tidak ada istilah saya tetapi yang ada adalah istilah
kami
d.
Akuntabilitas organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah di capai, baik pelaporan yang di lakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi.
e.
Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang di maksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik
terhadap kinerjanya.
5.
a.
b.
c.
d.

Mekanisme akuntabilitas
Untuk memmenuhi terwujudnya organisasi sector public yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi:
Akuntabilitas kejujuran dan hokum, akuntabilitas hokum berkaitan dengan kepatuhan terhadap hokum dan peraturan yang di terapkan
Akuntabilitas proses
Akuntabilas proses terkait dengan apakah prosedur yang di gunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik .
Akuntabilitas program
Akuntabilitas ini dapat memberikan pertimbangan apakah tujuan yang di tetapkan dapat tercapai dan apakah ada alternative program lain.
Akuntabilitas kebijakan

a.
b.
c.
6.
a.
b.
1)
2)
3)
4)
c.
d.

e.
f.
g.
h.
i.
7.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Akuntabilas ini berkaitan dengan pertanggungjawaban pemerntah atas kebijakan yang di ambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas.
Akuntabilitas tidak akan mungkin terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas. Di Indonesia alat akuntabilitas antara lain adalah :
Perencanaan strategi
Kontrak kinerja
Laporan kinerja
Menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel dari atas ke bawah di mana pimpinan memainkan peran yang penting dalam menciptakan lingkunganya.
Transparansi
Tujuan dari adanya transparasi adalah:
Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal
Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam mengambil keputusan
Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan keputusan.
Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan.
Integritas
Dengan integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum, undang undang, kontrak, kebijakan
dan peraturan yang berlaku.
Tanggung jawab ( Responsibility )
Responsibiliti memberikan tuntunan untuk bertanggung jawab atas keputsan yang telah di buat.

Keadilan
Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas. Harus di pelihara dan di promosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya.
Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada kepercayaan, kepercayaan ini akan melehirkan akuntabilitas.
Keseimbangan
Kejelasan
Gambaran yang jelas apa yang menjadi tujuan dan hasil yang di harapkan akan menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas.
Konsistensi
Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan,prosedur sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan
kerja yang tidak akuntabel.
Menjadi PNS yang akuntabel
Di dalam Undang- undang NO 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) di sebutkan bahwa penyelenggaraan kebijakan dan
manajemen ASN berdasarkan pada asas
Kepastian hukum
Profesionalitas
Proprosionalitas
Keterpaduan
Delegasi
Netralitas
Akuntabilitas
Efektif dan efesien
Keterbukaan
Nondiskriminasi
Persatuan dan kesatuan
Keadilan dan kesetaraan
Kesejahteraan
Yang di harapkan dari seorang ASN , perilaku individu ( personal behaviour )
ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislative, kebijakan lembaga dank ode etik yang berlaku
ASN tidak menggangu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota masyarakat
Kebiasaan kerja ASN, perilaku dan tempat kerja pribadi dan professional hubungan berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang nyaman
dan produktif.
ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat penuh kesopanan, kejujuran, dan keadilan dan memperhatikan secara
tepat untuk kepentingan mereka,hak-hak, keamanan dan kesejahteraan .
ASN membuat kepustusan adil tidak memihak dan seger, memberikan pertimbangan untuk semua informasi yang tersedia.
ASN melayani stakeholder ( lingkup pemerintah, swasta atau masyarakat ) setiap hari dengan tepat waktu, memberikn informasi dan
kebijakan.
Kesimpulan
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu,kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai nilai publik.

C.
1.

Nasionalisme
Pengertian
Nasionalisme merupakan Satu paham yang menciptakan & mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep
identitas bersama untuk sekelompok manusia
Patriotism merupakan Sikap untuk selalu mencintai atau membela tanah air seorang pejuang sejati pejuang bangsaYang mempunyai
semangat sIkap dan perilaku cinta tanah air! Dimana ia sudi mengorbankan segala - galanya bahkan jiwa sekalipun demi kemajuan kejayaan
dan kemakmuran tanah air

2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
a.
1)
2)
3)
4)
b.
1)
2)
3)
4)
5)
c.
1)
2)
3)
4)
d.
1)
2)
3)
4)
e.
1)
2)
3)
4)
5)
4.
a.

fungsi dan peranan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat & bernegara


Dasar Negara
Jiwa bangsa Indonesia
Kepribadian bangsa Indonesia
Pandangan hidup bangsa Indonesia
Falsafah hidup bangsa Indonesia
Landasan idiilogi bangsa

Nilai nilai pancasila


Sila 1 ketuhan yang maha esa
Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hormat- menghormati dan bekerja sama dengan pemeluk agama lain.
Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Tidak memaksakan salah satu agama kepada orang lain
Sila ke 2 kemanusiaan yang adil dan berada
Mengakui persamaan derajat, harkat, dan martabat manusia
Saling mencintai sesame manusia.
Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Tidak semena-mena kepada orang lain
Suka member bantuan kepada korban bencana alam
Sila ke 3 persatuan Indonesia
Mengembangkan sikap saling menghargai antar suku, agama, ras, dan antar golongan.
Mengembangkan sikap asah, saling asih, dan saling asuh
Tidak membedakan warna kulit, suku dan etnik
Memnbina persatuan dan kesatuan demi terwujudnya kemajuan bangsa dan negara
Sila ke 4 Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan
Menghargai perbedaan pendapat
Tidak memaksakan kehendap pada orang lain
Mengembangkan sikap demokratis
Mau menerima hasil keputusan demi kepentingan bersama
Sila ke 5 keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Memajukan perbuatan yang luhur
Bersikap adil terhadap sesame manusia
Menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan
Berani bertanggung jawab atas semua perbuatan yang telah di lakukan
Membiasakan hidup sederhana, hemat guna menciptakan keseimbangan kehidupan.
Peran ASN menurut pasal 10 UU no 5 tahun 2014
Pelaksana kebijakan publik
Kebijakan publik merupakan apapun yang di pilih oleh pemerintah untuk di lakukan atau tidak di lakukan. ( Thomas R. Dye 1981 )
Kebijakan publik merupakan sesuatu yang di produksi oleh aparat pemerintahan. Ada lima implikasi dari pengertian tersebut.
1)
Suatu kebijakan di pahami sebagai tindakan yang lebih berorentasi pada pencapaian tujuan .
2)
Sebagai suatu pola tindakan yang di lakukan oleh pemerintah
3)
Kebijakan public muncul sebagai suatu respon atas tuntutan kebijakan
4)
Suatu kebijakan berkaitan dengan apa yang secara actual di lakukan oleh pemerintah
5)
Kebijakan public dapat bersifat positif maupun negatif.
Ada tiga pokok yang berkaitan dengan kebijakan publik, yaitu :
1)
Perumusan kebijakan
2)
Implementasi kebijakan
3)
Pengawasan dan penilaian hasil kebijakan
Dari ketiga kegiatan di atas yang menjadi tugas pokok dari ASN adalah sebagai pelaksana atau yang mengimplementasikan kebijakan.
Undang undang ASN memberikan jaminan kepada aparatur sipil ( birokrat ) bebas dari kepentingan politik, bahkan bebas dari intervensi
atasan yang memiliki kepentingan subyektif.
Gaspersz dalam lukman ( 1998 ) mengemukakan dimensi kualitas pelayanan meliputi:
1)
Ketepatan waktu pelayanan
2)
Akurasi pelayanan
3)
Kesopanan, keramahan dalam memberikan pelayanan
4)
Tanggung jawab
5)
Kelengkapan
6)
Kemudahan mendapatkan pelayanan
7)
Variasi model pelayanan
8)
Pelayanan pribadi
9)
Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan
10) Atribut dukungan pelayanan lainya
Tuntutan ASN berintegritas tinggi adalah bagian dari kode etik dank ode prilaku yang telah di atur di dalam UU ASN, berdasarkan pasal 5
UU ASN ada 12 kode etik dank ode perilaku ASN, Yaitu :
1)
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintregitas tinggi
2)
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3)
Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4)
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
5)
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintah
6)
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
7)
Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab, efektif dan efesien

8)
9)
10)

D.

Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya


Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
Tidak menyalahgunakan informasi interen Negara, tugas, status, kekuasaan jabatanya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN
Prinsip penting ASN sebagai pelaksana kebijakan Publik
a)
ASN harus mengutamakan kepentingan public dan masyarakat luas dalam implementasi kebijakan public
b)
ASN harus mengutamakan pelayanan yang berorentasi pada kepentingan public
c)
ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya.
b.
Pelayan public
Menurut sianipar ( 1998 ) pelayanan di definisakn sebagai cara melayani, membantu, menyiapkan dan mengurus, menyelesaikan keperluan,
kebutuhan seseorang atau kelompok orang, artinya obyek yang dilayani dapat meliputi individu, pribadi, kelompok dan organisasi.
Ada 3 poin penting yang harus di perhatikan dalam pelayanan public yaitu :
1)
Tugas pelayan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan olh aparat pemerintah
2)
Yang menjadi obyek layanan adalah masyarakat atau public
3)
Bentuk layanan yang di berikan dapat berupa barang dan jasa sesuai kebutuhan masyarakat dan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut arif Faizal dan Sujudi ( 1995 ) secara umum wujud pelayanan yang di dambakan masyarakat adalah :
1)
Adanya kemudahan mendapatkan pelayanan
2)
Memperoleh pelayanan secara wajar
3)
Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama
4)
Pelayanan yang jujur dan terus terang
5)
Pelayanan yang bermutu.
c.
Perekat dan pemersatu bangsa
Dalam UU no. 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika di angkat menjadi PNS, di sana di nyatakan bahwa PNS akan
senantiasa stia dan taat spenuhnya kepada pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah. PNS juga senantiasa menjunjung tinggi martabat
PNS serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan diri sendiri, sseorang atau golongan. Dengan sumpah
tersebut seorang PNS sudah terikat oleh sumpah dan janjinya untuk loyal, setia dan taat kepada pilar dasar Negara Indonesia yaitu pancasila
dan UUD 1945.
Kesimpulan
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.
Etika public
1. Pengertian
Menurut bahasa (etimologi) istilah etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti adat-istiadat (kebiasaan), perasaan batin,
kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan
Suatu ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang
jelek dengan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang bisa dicerna akal pikiran.Sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nilai-nilai yang dianut. (Catalano, 1991)
2. Fungsi etika
a. MORAL (asal kataMORES) berarti Tata cara, Kebiasaan, Adat istiadat
b. ETIKA adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan
c. ETIKA KERJA adalah nilai-nilai yang menjadi acuan dalam aktivitas kerja atau suatu profesi
d. PERILAKU BERMORAL, adalah perilaku yang sesuai dengan harapan kelompok social
e. PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan sistem nilai yang ditetapkan
3. Alasan diperlukannya etika
a. Etika berkaitan dengan perilaku manusia
b. Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku
c. Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya
d. Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia
4.

a.
b.
c.
d.

Manfaat etika dalam organisasi


a. Kebersamaan
b. Empati
c. Kepedulian
d. Kedewasaan
e. Orientasi Organisasi
f.
Respect
g. Kebajikan
h. Integritas
i.
Inovatif
j.
Keunggulan
k. Keluwesan
l.
Kearifan
5. Fungsi etika
Sebagai ukuran baik-buruk, wajar, & benar-salah
Landasan bertindak dalam sebuah kehidupan kolektif yang profesional
Untuk menjalankan visi dan misi lembaga/ institusi
Untuk menjaga citra lembaga/ institusi
6.
Sumber etika
a. Agama
b. Lingkungan masyarakat
c. Peraturan pemerintah

d.
e.
f.
7.
8.
9.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Lingkungan ketetanggan
Lingkungan keluarga
Hati nurani
Kode etik adalah
Aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis
Kode etik profesi
Dimaksudkan untuk mengukur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
dapat dipegang teguh oleh sekompok profesional tertentu
Kode etik dan kode perilaku asn (uu asn no.5 psl.5 ayat 2)
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perudang-undangan
Melaksakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan perudangundangan dan etika pemerintahan
Menjaga kerahasiaan yang kebijakan negara
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efissien
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
Tidak menyalah gunakan informasi intern negara,tugas, status kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat dan mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri dan atau orang lain
Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
Melaksanakan ketentuan peraturan perudang-undangan mengenai disiplin

10.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Nilai-nilai dasar aparatur sipil negara (uu asn no.5 pasal 4)


memegang teguh ideologi Pancasila
Setia dan mempertahankan UUD Negara kesatauan RI 1945
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
Menciptakan lingkungan kerja yg non diskriminatif
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada Publik
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier

11.

Prinsip-prinsip etika public


Menurut baban sobandi 2004
Pengabdian
Pelayanan
Keadilan
Keseimbangan
Kemanusiaan
dan Ketuhanan

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai (kejujuran, keadilan, kesetaraan dan solidaritas, dll) di
praktikan dalam wujud ke prihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat Etika public dan
integritas public
Integritas publik artinya tidak melakukan korupsi atau kecurangan
Integritas publik yakni tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam
kesederhanaan hidup
c. Kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar, aturan moral yang dierima masyarakat.
d. Niat baik seorang pejabat publik yang didukung oleh institusi sosial : hukum, aturan, kebiasaan dan sistem pengawasan.
12. Tantangan dalam mewujudkan etika publik
a. Korupsi dan konflik kepentingan
b. Pejabat publik dan dilema etik
c. Integrasi nilai nilai etik dalam pengambilan keputusan
d. Logika pasar yang berpengaruh terhadap pelayanan publik
13. AZAS APARAT SIPIL NEGARA
Kepastian hukum.
Profesionalisme
Keterpaduan
Delegasi
Netralitas
Akuntabilitas
Efektif dan efisien
Keterbukaan
a.
b.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

i.
j.
k.
l.

Non diskriminasi
Persatuan dan kesatuan
Keadilan dan kesetaraan
Kesejahteraan
14. Legitimisa kekuasaan
Azas etika publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat dibatasi dengan norma etika maupun norma hukum.
Etika publik mengharuskan agar setiap kekuasaan dipergunakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan lingkupnya masing-masing
Bentuk perilaku buruk konflik kepentingan
a. Aji mumpung
b. Menerima/memberi suap
c. Menyalah gunakan pengaruh pribadi
d. Pemanfaatan fasilitas organisasi
e. Pemanfaatan informasi rahasia
f.
Loyalitas ganda
Sanksi MORAL
a. Pengumuman Melalui Media Massa, kesadaran internal
b. Wajib Meminta Maaf Kpd Publik Scr Terbuka, sanksi social
c. Wajib Mengundurkaan Diri, kesepakatan bersama
ADMINSTRASI
a. Teguran Lisan Atau Tertulis
b. Pemberhentian Sementara
c. Pemberhentian Dgn Tdk Hormat
d. Sanksi Lainnya

15. AKTUALISASI ETIKA APARATUR SIPIL NEGARA


Aktualisasi etika publik dan pelayanan publik
Aktualisasi kode etik untuk melawan korupsi
Aktualisasi kode etik untuk peningkatan kinerja organisasi
Aktualisasi kode etik untuk peningkatan integritas publik
Kesimpulan
Etika menjadi dasar suatu instansi, untuk meningkatkan kepercayaan public etika harus di junjung tinggi oleh setiap ASN. Sehinggap
pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat akan berdampak terbentuknya Good Govermen
E. Komitmen Publik
1.Pengertian
Perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu , Janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita.
Komitmen merupakan pengakuan seutuhnya, sebagai sikap yang sebenarnya yang berasal dari watak yang keluar dari dalam diri seseorang
a. Komitmen organisasi
1)
Menurut Griffin, Komitmen Organisasi (organisational commitment) adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu
mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai
anggota sejati organisasi.
2)
Gibson (1997) adalah identifikasi rasa, keterlibatan loyalitas yang ditampakkan pekerja terhadap organisasi atau unit organisasi
3)
Komitmen organizational ditunjukkan dalam sikap penerimaan, keyakinan yang kuat terhadap nilai- nilai dan tujuan organisasi, dan adanya
dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi demi tercapainya tujuan organisasi.
4)
Modway, Steer, & Porter (1982) dalam Vandenberg dan Lance (1992), komitmen organisasional sebagai seberapa jauh tingkat seorang
pekerja dalam mengidentifikasikan dirinya pada organisasi serta keterlibatannya didalam suatu organisasi dalam hal ini adalah rumah sakit.
b. Komitmen kerja
1)
Affective commitment (komitmen afektif), yaitu berkaitan erat dengan keterikatan emosional, identifikasi, dan keterlibatan karyawan dalam
pekerjaannya. Komitmen ini menyebabkan karyawan bertahan pada suatu pekerjaan karena mereka menginginkannya atau karena
keinginannya sendiri.
2)
Continuance commitment (komitmen kontinuas), persepsi harga yang harus dibayar jika karyawan meninggalkan pekerjaannya. Komitmen
ini menyebabkan karyawan bertahan pada suatu pekerjaan karena mereka membutuhkannya.
3)
Normative commitment (komitmen normatif), yaitu komitmen sebagai kewajiban untuk bertahan dalam pekerjaan. Komitmen ini
menyebabkan karyawan bertahan pada suatu pekerjaan karena mereka merasa wajib untuk melakukannya serta didasari pada adanya
keyakinan tentang apa yang benar dan berkaitan dengan masalah moral

a.
b.
c.
d.

c.
1)
a)
b)
c)
2)
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Factor yang mempengaruhi komitmen kerja


Personal
Motivasi
Pengaruh keturunan
Keahlian dasar secara individu
Organisasi
Pengalaman pekerjaan
Lingkngan pekerjaan
Supervise
Konsistensi
Non organisasi
Ketersdiaan lapangan kerja alternative
2. Ciri ciri sikap komitmen
Robbins (2001) mengemukakan bahwa ciri-ciri sikap komitmen adalah :
a. Adanya keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan organisasi dan nilai-nilai organisasi.
b. Adanya kesediaan untuk berusaha semaksimal mungkin demi organisasi.
c. Adanya keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.
3. Bagaiman cara menjaga sikap komitmen

a.
b.
c.
d.

Senantiasa intropeksi diri


Mengupgrate keilmuan
Senantiasa perbaiki niat dan tujuan
Memperbaiki amalan ibadah

4.

Efektifitas organisasi
Menurut (Richard L Daft dalam Tita Maria Kanita 2010):
a. Sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan,atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya
b. Memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan
c. Berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target
5. Efesiensi organisasi
a.
Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional
b.
Ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilakan jumlah keluaran tertentu
c.
Sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa
d.
Berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan
6. Inovasi
Inovasi barang dan jasa adalah cara utama di mana suatu organisasi beradaptasi terhadap peubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan
persaingan.
Contoh:
a.
Perubahan produk barang/jasa yang dihasilkan
b.
Proses produksi
c.
Nilai-nilai kelembagaan
d.
Perubahan cara kerja
e.
Teknologi yang digunakan
f.
Layanan sistem manajemen
g.
Mindset orang-orang yang ada di dalam organisasi
7.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Mutu
Merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai
atau bahkan melebihi harapan konsumen /pelanggan Manajemen mutu
TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi
Tujuan TQM
Focus pada pelanggan
Obsesi terhadap kualitas mutu
Pendekatan ilmiah
Komitmen jangka panjang
Kerja sama tim
Perbaikan system secara berkesinambungan
Pendididkan dan pelatihan
Kebebasan yang terkendali
Kesatuan tujuan
Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

a.
b.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara


Meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya, tenaga, peralatan, biaya, perlengkapan dan material
Memperbaiki metode atau penerapan tekniologi yang di pergunakan dalam kegiatan pelayanan
Nilai dasar orentasi mutu
a.
b.
c.
d.
e.

Komitmen pada kepuasan costumer


Cepat, tepat dan ramah
Melayani dengan hati
Melindungi dan mengayomi
Perbaikan berkelanjutan

Indek kepuasan masyarakat


a.
Prosedur pelayanan
b.
Persyaratan pelayanan
c.
Kejelasan petugas pelayanan
d.
Kedisiplinan petugas pelayanan
e.
Tanggung jawab petugas pelayanan
f.
Kemampuan petugas pelayanan
g.
Kecepatan pelayanan
h.
Keadilan mendapat pelayanan
i.
Kesopanan dan keramahan petugas
j.
Kewajaran biaya pelayanan
k.
Kepastian biaya pelayanan

8.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
9.
a.
b.
c.
d.
e.
10.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
11.
a.
b.
c.
d.

l.
Kepastian jadwal pelayanan
m.
Kenyamanan lingkungan
n.
Keamanan pelayanan
Karakteristik organisasi yang memiliki budaya mutu
Komunaikasi yang terbuka dan kontinyu
Kemitraan internal yang saling mendukung
Pendekatan kerjasama tim
Perbaikan yang terus menerus
Pemberdayaan karyawan secara luas
Menginginkan umpan balik dari pelanggan
karakteristik Inovasi
Ada tidaknya kebaruan ( novelty ) dalam sebuah perubahan
Ada tidaknya dampak positif atau kemanfaatan dari suatu inisiatif perubahan
Mampu tidaknya inisiasi perubahan member solusi terhadap masalah yang ada
Harus berkesinambungan ( tidak tergantung pada inisiator/konseptornya ) dan dapat di replesikan
Memiliki kompatinbilitas dengan system di luar dirinya tidak membentuk/melanggar system yang telah ada
Membangun budaya inovasi
Mendorong budaya belajar dalam organisasi
Menciptakan iklim komtetisi yang sehat antar pegawai
Menerapkan mekanisme insetif dan disintensif
Member delegasi dan kebebasan yang lebih luas kepada staf
Mengembangkan terus menerus kapasitas untuk berinovasi, misalnya melalui pelatihan
Melakukan upaya cross fertilization antar best practices atau inisiatif inovasi misalnya melalui kompetisi atau bencmarking
Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu
Orientasi kepada peraturan menjadi orentasi kepada public
Cara kerja asal bapak senang menjadi orentasi kepada mutu, bekerja secara baik dan benar
Sikap pasif menjadi sikap dinamis, proaktif dan inovatif
Cara kerja individualis dan egosentris ( bekerja sendiri-sendiri dan berorentasi melayani pimpinan ) menjadi cara kerja tim ( kolektif )
sebagai satu kesatuan proses untuk melayani masyarakat.
Kesimpulan
Komitmen
mutu
merupakan
pelaksanaan
kualitas
hasil.
Adapun
nilai-nilai
komitmen
terhadap
kepuasan
dan
memberikan
layanan
memelihara serta meningkatkan mutu pelayanan

F.
1.
a.
b.
c.
d.
2.

pelayanan
mutu
yang

publik
antara
menyentuh

dengan
berorientasi
pada
lain
Mengedepankan
komitmen
hati,
untuk
menjaga
dan

Anti korupsi
Dasar Hukum
UU No.28 tahun 1999, tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
UU No.31 tahun 1999 diubah dgn UU No.20 tahun 2001, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Instruksi Presiden No.5 tahun 2004, tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi
Instruksi Presiden No.2 tahun 2014, tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2014.
Pengertian
Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo.UU No 20 Tahun 2001 Pasal 2 (1)
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara, atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling sedikit
Rp200.000.000,- dan paling banyak Rp1.000.000.000.
3.
Bentuk dan jenis korupsi
a.
Kerugian keuangan Negara
b.
Suap menyuap
c.
Penggelapan dalam jabatan
d.
Pemerasan
e.
Perbuatan curang
f.
Benturan kepentingan dalam pengadaan
g.
Gratifikasi
4.
Grativikasi
a.
Pengertian
Gratifikasi merupakan Pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik yang berhubungan dengan jabatan atau kewenangan
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan
berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut
1) Nilai Rp. 10.000.000 atau lebih pembuktian bahwa suap dilakukan oleh penerima
2) Nilai kurang Rp. 10.000.000, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan suap dilakukan oleh penuntut umum
3) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp200.000.000,- dan paling
banyak Rp1.000.000.000,-.
b.
Kategori gratifikasi
1)
Gratifikasi yang dianggap suap
Gratifikasi yang diterima oleh Aparatur Kementerian Kesehatan yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban dan
tugas penerima
Meliputi penerimaan namun tidak terbatas pada:
a)
Marketing fee atau imbalan terkait pemasaran produk

b)
c)
d)
2)
a)
(1)
(2)
(3)
(4)
b)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
5.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
6.
a.
b.
c.
d.

7.
a.
b.
c.
8.
a.
b.
c.
d.
e.
9.
a.
1)
2)

Cash back yang diterima instansi digunakan untuk kepentingan pribadi ;


Gratifikasi terkait pengadaan barang/jasa, pelayanan publik atau proses lainnya
Sponsorship terkait pemasaran atau penelitian suatu produk.
Gratifikasi yang tidak dianggap suap adalah gratifikasi yang diterima oleh Aparatur Kementerian Kesehatan yang tidak berhubungan
dengan jabatan dan tidak berlawanan dengan kewajiban dan tugas penerima
Gratifikasi Tidak dianggap suap Terkait Kedinasan:
Meliputi gratifikasi yang diperoleh namun tidak terbatas pada:
Cinderamata dalam kegiatan resmi kedinasan (rapat, seminar, workshop, konfrensi pelatihan dll)
Kompensasi diterima terkait kegiatan kedinasan seperti honor, transport akomodasi sesuai standar biaya yang berlaku di instansi pemberi
sepanjang tidak terdapat pembiayaan ganda, nilai wajar, tidak terdapat konflik kepentingan dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku di
instansi penerima.
Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan institusi, perayaan tertentu ysng dimanfaatkan secara transparan dan
akuntabel
Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja yg mendapat ijin tertulis atasan.
Gratifikasi Yang Tidak Dianggap Suap Tidak Terkait Kedinasan :
Diberikan orang lain yang memiliki hubungan keluarga (kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/isteri, anak/menantu, cucu, besan,
paman/bibi, kakak/adik/ipar, sepupu, dan keponakan, sepanjang tidak mempunyai konflik kepentingan dg penerima gratifikasi.
Diberikan orang lain dalam acara pernikahan, keagamaan, adat yang tidak ada konflik kepentingan yang dilaporkan ke KPK dan setelah
diverifikasi KPK dinyatakan tidak dianggap suap.
Pemberian instansi berasal dari sumbangan bersama kepada Aparatur Kemenkes selain upacara sebagaimana dimaksud pada huruf b yang
dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK dinyatakan tidak dianggap suap;
Pemberian dari atasan kepada bawahan sepanjang tdk menggunakan anggaran Negara.
Pemberian dari sesama aparatur terkait acara perayaan menyangkut kedudukan/jabatannya seperti pisah sambut, promosi jabatan, pensiun
yang dilaporkan ke KPK dan setelah diverifikasi KPK dinyatakan tidak dianggap suap.
Pemberian dari sesama aparatur terkait musibah/bencana yang dialami penerima gratifikasi atau keluarganya sepanjang tidak mempunyai
konflik kepentingan.
Hadiah, hasil undian, diskon/rabat, voucher, point reward atau souvenir yang berlaku umum.
Hidangan, sajian yang berlaku umum.
Prestasi akademis/non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan/kompetisi
Keuntungan/bunga dari penempatan dana, investasi, saham pribadi yang berlaku umum
Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja yg mendapat ijin tertulis atasan langsung/pihak lain yang berwenang
Penyebab korupsi
Terpaksa
Dilakukan karena ingin memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang tidak tercukupi oleh gajinya yang rendah
Memaksa
Dilakukan karena adanya sifat keserakahan untuk bisa hidup secara berlebihan (bermewah-mewahan).
Dipaksa
Korupsi: pertemuan antara niat dan kesempatan. Kesempatan tercipta karena kelemahan system dan peraturan
Penegak hukum tidak konsisten
Penyalahgunaan kekuasaan / wewenang
Rendahnya pendapatan penyelenggara Negara
Budaya memberi upeti, imbalan jasa dan hadiah
Budaya permisif
Tidak di terapkan nilai-nilai agama dan etika
Yang bias di lakukan pegawai terkait pencegahan korupsi
Sebagai pegawai negeri
Menjalankan amanah sebagai abdi Negara dengan sunguh-sunguh, penuh integritas, professional, dan mencegah terjadinya korupsi di
lingkungan kantor
Sebagai orang tua
Bersama-sama pasangan menanamkan karakter anti korupsi ( misalnya nilai kejujuran ) sedari dini kepada anak-anaknya di rumah
Sebagai suami/istri
Menjalankan fungsi sebagai auditor keuangan rumah tangga ( aliran dana rumah tangga ) saling mengingatkan/memberikan ruh integritas
pada semua aktivitas keluarga
Berperan secara social
Memberikan teladan dan menyerukan gerakan anti korupsi dari lingkup terkecil di sekitar rumah
Nilai nilai anti korupsi
Etos kerja
Kerja keras
Inti
Jujur, tanggung jawab, disiplin
Sikap
Adil, berani, peduli, sederhana
Prinsip-prinsip anti korupsi
Kebijakan
Kewajaran
Transparansi
Akuntabilitas
Control kebijakan
Pintu masuk korupsi
Aspek individu
Sifat tamak manusia
Moral yang kurang kuat

3)
b.
1)
2)
c.

Penghasilan yang kurang


Aspek tempat individu dan organisasi berada
Nilai nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi
Masyarakat kurang menyadari sebagai korban utama korupsi
Aspek organisasi
1). Kurangnya keteladanan kepemimpinan
2). Tidak adanya kultur organisasi yang benar
3). Manajemen yang cenderung menutup korupsi di dalam organisasi.
Kesimpulan

Anti
Korupsi
adalah
tindakan
atau
gerakan
yang
dilakukan
untuk
memberantas
segala
tingkah
laku
atau
tindakan
yang
melawan
normanorma
dengan
tujuan
memperoleh
keuntungan
pribadi,
merugikan
Negara
atau
masyarakat
baik
secara
langsung
maupun
tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi

BAB III
METODE AKTUALISASI
A.

1.

2.

3.
4.
5.

Rancangan dan Prosedur Aktualisasi


Langkah awal pembuatan rancangan aktualisasi di lakukan dengan cara identifikasi dan internalisasi nilai nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi (ANEKA) melalui serangkaian pengalaman belajar yaitu dengan cara
membaca materi, presentasi, studi kasus, membuat resume dan melakukan kegiatan yang mengandung unsure pembelajaran tentang subtansi
ANEKA, berdiskusi, menonton film pendek, menyaksikan Role model untuk membentuk dan menginternalisasi nilai-nilai ANEKA.
Nilai nilai dasar yang saya dapatkan adalah :
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusiu tuk memenuhi tanggung jawabyang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai nilai dasar yang terkandung dalam akuntabilitas diantaranya adalah
Tanggung jawab, Kepemimpinan, Kepatuhan, Ketekunan, Teliti, Iklas, Jujur, Semangat, Tidak membeda-bedakan, Tekun dan Cermat
Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi apartur sipil negara untuo mengaktualisasikandalam me jalankn fungsi dan tugasnya dengan orentasi
mementingkan kepentingan publik , bangsa dan negara. Nilai nilai dasar yang terkadung dalam Nasionalisme adalah
Beriman, Menghormati, Tidak memaksakan, Tidak membedakan, Tidak semena-mena, Memberi bantuan ,
Menghargai, Membina persatuan dan kesatuan, Menerima hasil keputusan demi kepentingan bersama,
Kebenaran, Sederhana. Hemat dan hati hati
Etika Publik
Etika public merupakan reflek standar/norma nilai yang terkandung di dalamnya antara lain sopan, santun,jujur, menjaga kerahasiaan,
tanggap bekerja sama, tekun dan rajin.
Komitmen mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan public dengan berorentasi pada kualitas publik nilai yang terkandung di ldalamnya
antara lain efektivitas, efesiensi,Kreatif , Empati , Peduli, Kerapihan, Cepat, Tepat, Tanggap dan Ramah
Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan tindakan atau gerakan yang di lakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma,
nilai dasar yang terdapat di dalamnya adalah Jujur, Peduli, Tepat, Kerja keras, tidak berlebihan dan Berani serta Tanggung jawab
Setelah identifikasi dan internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA, kemudian di rumuskan kegiatan yang akan di lakukan sesuai dengan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) atau Tugas tambahan dari atasan yang di lakukan sehari hari sehingga di hasilkan produk pembelajaran
yang menunjukan hasil internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA sebagai bekal dalam mengaktualisasi nilai-nilai tersebut.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Adapun kegiatan yang akan saya lakukan di Rumah Sakit Jantung harapan Kita Jakarta di Unit Instalasi Gawat darurat dan Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang mengandung nilai-nilai ANEKA dan sesuai dengan SKP dan setelah melewati
seminar rancanganadalah :
Melakukan triase
Menerima pasien baru di unit Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
Menerima konsultasi kasus kegawat daruratan kardiovaskular
Menyiapkan pasien yang akan dilakukan Primary Percutaneous Coronary Intervention ( PPCI )
Melakukan perekaman EKG
Melakukan pemasangan infus
Memberikan terapi oral pada pasien
Memindahkan pasien ke ruang perawatan
Mengukur tanda vital ( tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu dan saturasi

10.
11.
12.

Menyiapkan pasien pulang dari unit IGD


Memberikan terapi oksigen
Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium

B.

Waktu dan Tempat Aktualisasi


Waktu pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan di Instalasi Gawat Darurat dan Sistem penanggulangan Gawat Darurat terpadu
( SPGDT ) Rumah Sakit Jantung Dan pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, tanggal 06 sampai dengan 24 Juli 2015, dengan Kepala
Instalasi SPGDT Ns. Rosita Akip sekaligus sebagai mentor dan dr. Eddy sebagai pembimbing lapangan selama Diklat Prajabatan Golongan
II di BBPK Ciloto.

C.

Teknik pelaksanaan aktualisasi


Dalam tahap aktualisasi Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan II Tahun 2015,Saya bertugas sebagai Perawat Pelaksana di ruangan
tersebut. Saya mempunyai beberapa kegiatan utama yang akan saya lakukan, di antaranya adalah melakukan Triase, Menerima pasien baru,
Menerima konsultasi kasus kegawat daruratan kardiovaskular, Menyiapkan pasien yang akan di lakukan PPCI, Melakukan perekaman EKG,
Melakukan pemasangan kateter intra vena ferifer, Memberikan terapi oral pada pasien, Memindahkan pasien ke ruangan, Mengukur tanda
vital (tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu dan saturasi), Menyiapkan pasien pulang dan Mengambil sampel darah vena untuk pemeriksaan
laboratorium.
Adapun kegiatan terbagi menjadi dua bagian yaitu
Kegiatan okasional
Yang termasuk kegiatan okasional adalah melakukan triase pada pasien, karena bertugas di ruang triase tidak selalu di lakukan oleh individu
tertenu, petugas yang jaga di ruang tersebut akan selalu bergantian.
Kegiatan berkala
Kegiatan berkala di Unit IGD dan SPGDT diantaranya adalah Menerima pasien baru, Menerima konsultasi kasus kegawat daruratan
kardiovaskular, Menyiapkan pasien yang akan di lakukan PPCI, Melakukan perekaman EKG, Melakukan pemasangan kateter intra vena
ferifer, Memberikan terapi oral pada pasien, Memindahkan pasien ke ruangan, Mengukur tanda vital ( tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu
dan saturasi ), Menyiapkan pasien pulang dan Mengambil sampel darah vena untuk pemeriksaan laboratorium.
Setelah pembuatan rancangan aktualisasi di setujui oleh pembimbing dan mentor serta telah di pertanggung jawabkan di hadapan penguji
maka di lakukan pelaksanaan rancangan tersebut yang di bmbing dan di control oleh mentor di Rumah sakit Jantung Harapan Kita Unit IGD
dan SPGDT, sebagai bukti pelaksanaan setiap kegiatan yanmg di lakukan di catat dan di buat lapora, dalam formulir pengendalian
pendamping kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA.

1.
2.

Monday, August 3, 2015


Laporan Aktualisasi Diklat prajabatan Ciloto 2015 "Bab IV"

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
1.
a.
b.
c.
d.

AKTUALISASI
KEGIATAN 1
Melakukan triase, triase saya lakukan pada hari rabu, 15 juli 2015, selama saya bertugas di ruang triase ada 4 pasien yang datang ke ruang
IGD adapun langkah-langkah melakukan triase sesui SOP rumah sakit jantung dan pembuluh darah harapan kita adalah :
Ucapkan salam saat pasien dan keluarga tiba di IGD
Petugas triase segera melakukan pencatatan tanggal dan jam pasien tiba, cara pasien tiba di rumah sakit, asal masuk dan jenis kasus
Petugas triase melakukan penilaian visual kesadaran, kemampuan nafas, pola nafas, dan melakukan palpasi / raba pulsasi atau denyut nadi
pasien
Petugas triase menentukan dan memberikan tanda klasifikasi pasien

Death of arrifel ( DOA ) : tidak sadar, tidak bernafas, tidak ada denyut nadi
( warna hitam )

Resusitasi : tidak sadar, nafas tidak adekuat atau tidak bernafas, kualitas nadi lemah atau tidak ada nadi ( warna biru )
Gawat darurat : sadar atau kesadaran menurun, mengalami distress pernafasan, dengan nadi yang tidak adekuat ( warna merah )
Gawat tidak darurat : sadar, nafas normal dengan nadi teraba lemah ( warna kuning )
Tidak gawat tidak darurat : sadar, nafas normal, nadi teraba kuat (warna hijau)
Petugas triase menilai apakah pasien yang termasuk kategori sadar apakah mengalami rasa nyeri serta memastikan lokasi nyeri
e.
f.
g.
a.

Petugas triase menentukan prioritas triase segera laporkan kepada dokter jaga IGD dan pasien di masukan ke ruangan sesuai dengan
prioritas triase
Apabila ada pasien yang datang bersamaan maka pasien dengan kondisi resusitasi akan di tangani terlebih dahulu dari kategori lainya
Dokter melanjutkan seconderi survey
Aktualisasi nilai ASN dalam melakukan triase di Instalasi Gawat Darurat
Pasien ke 1
Pasien I ( Ny. W )

b.

c.

d.

2.

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pasien datang jam 08.30 dalam kondisi tidak sadar dengan cepat dan tepat lakukan kebersihan tangan (komitmen mutu) dengan teliti
(akuntabilitas) dan tidak semena-mena (nasionalisme) melakukan cek kasadaran, pasien tidak sadar dan nafas tidak adekuat.
Dengan berani (anti korupsi) memberi tahu kepada perawat jaga IGD dan dokter (etika public) ada pasien cardiac ares, dengan tanggap
dan cepat (komitmen mutu) membawa pasien ke ruang resusitasi, dengan cermat (akuntabilitas) melakukan cek nadi. Nadi tidak teraba
dengan sigap (komitmen mutu) melakukan resusitasi. Dengan teliti melihat gambaran EKG (akuntabilitas) gambaran EKG ventrikel
Vibrilasi dengan cepat dan tepat (komitmen mutu) melakukan Defibrilasi dengan 200 joul (anti korupsi) , dengan cepat (komitmen mutu)
melakukan RJP selama 2 menit (anti korupsi),dengan bekerja sama (etika public) dengan perawat lain memasang IV line dan mengambil
sampel darah, melakukan baggin
Dengan cermat (komitmen mutu) menilai kembali gambaran EKG, gambaran EKG VF dengan Cepat melakukan Defibrilasi 200 joul (anti
korupsi), dengan cepat melakukan RJP dan dengan teliti (akuntabilitas) memberikan terapi adrenalin 1 mg (anti korupsi). Setelah 2 menit
(antikorupsi) menilai kembali gambaran EKG dengan teliti(akuntabilitas), gambaran EKG VF dengan cepat (komitmen mutu)
memberikan Defibrilasi 200 joul (antikorupsi), dengan cepat melanjutkan RJP, dengan teliti (akuntabilitas) memberikan terapi amiodaron
300 mg (antikorupsi) Intra vena secara berlahan (Nasionalisme). Setelah 2 menit menilai kembali gambaran EKG, gambaran masih VF,
memberikan Defibrilator 200 joul, dengan kerja keras (anti korupsi) melakukan RJP selama 2 menit.
Dengan teliti (akuntabilitas) memberikan adrenalin 1 mg (anti korupsi), dengan cermat mengevaluasi kembali gambaran EKG, irama
sinus dengan cermat (akuntabilitas) melakukan pengecekan nadi, nadi tidak teraba dengan cepat melakukan RJP, dengan teliti
(akuntabilitas) memberikan adrenalin 1 mg, setelah 2 menit menilai kembali gambaran EKG, gambaran EKG sinus ritem dengan cermat
(akuntabilitas) melakukan pengecekan nadi. Nadi teraba dengan cermat saya menyiapkan persiapan alat secara efektif dan efesien
(komitmen mutu) yang akan di gunakan untuk intubasi secara, intubasi berhasil di lakukan, dengan teliti (akuntabilitas) saya menilai
keakuratan intubasi dengan memperhatikan pengembangan dada, saya tidak semena-mena dalam memplester ETT secara berlahan dan kuat
dan Dengan cermat (akuntabilitas) menghubungkan dengan ventilator.
Dengan cermat (akuntabilitas) mengobservasi hemodinamik,tekanan darah, nadi dan saturasi oksigen. Kemudian saya menyiapkan
peralatan untuk pemasangan Vena dalam, cateter urun dan NGT secara efektif (komitmen mutu) Setelah hemodinamik stabil saya bekerja
sama (komitmen mutu) dengan perawat lain mengantarkan pasien ke ruang ICVCU pada jam 10.45.
Pasien ke 2
Ny. M
Pasien datang di antar oleh keluarganya dengan menggunakan kursi roda, dengan sopan (etika public) dan empati (senyum, salam dan sapa)
(komitmen mutu) saya melakukan pengkajian dengan cermat (akuntabilitas) menanyakan keluhan pasien, mendengarkan dengan hormat
apa yang di sampaikan oleh pasien (nasionalisme) pasien mengatakan pingsan beberapa jam yang lalu, dengan cermat melakukan
kebersihan tangan (komitmen mutu) untuk mencegah infeksi silang sebelum melakukan pengukuran tanda vital, mengukur tanda-tanda
vital secara teliti (akuntabilitas) hasil dari pengukuran tanda vital Bp 220/ 80 mmHg, HR 34 x/mnt RR 20 X/mnt nadi lambat irama regular
kemudian saya mendokumentasikan ke dalam format secara jujur (anti korupsi), setelah itu dengan sopan (etika public) saya
menganjurkan keluarga pasien untuk melakukan pendaftaran. Dengan cepat dan tepat saya membawa pasien ke ruang warna merah
(komitmen mutu).dengan cepat saya memberitahukan kepada dr jaga IGD adanya pasien baru untuk di lanjutkan ke secondary survey.
Pasien ke 3
Tn. Z
Pasien datang di antar oleh keluarganya dengancara berjalan, dengan sopan (etika public) dan empati (senyum, salam dan sapa) (komitmen
mutu) saya melakukan pengkajian dengan cermat (akuntabilitas ) menanyakan keluhan pasien, mendengarkan dengan hormat apa yang di
sampaikan oleh pasien (nasionalisme) pasien mengatakan dada berdebar-debar sejak 1 hari yang lalu, dengan cermat melakukan kebersihan
tangan (komitmen mutu) untuk mencegah infeksi silang sebelum melakukan pengukuran tanda vital, mengukur tanda-tanda vital secara
teliti (akuntabilitas) hasil dari pengukuran tanda vital Bp 110/80 mmHg, Hr 125 x/mnt RR 20 X/mnt nadi teraba kuat, cepat dan irama
iregular kemudian saya mendokumentasikan ke dalam format secara jujur (anti korupsi ), setelah itu dengan sopan (etika public) saya
menganjurkan keluarga pasien untuk melakukan pendaftaran. Dengan cepat dan tepat saya membawa pasien ke ruang warna kuning
(komitmen mutu ) . dengan cepat saya memberitahukan kepada dr jaga IGD adanya pasien baru untuk di lanjutkan ke secondary survey
Pasien ke 4
Ny. R
Pasien datang di antar oleh keluarganya dengan menggunakan kursi roda, dengan sopan (etika public) dan empati (senyum, salam dan sapa)
(komitmen mutu) saya melakukan pengkajian dengan cermat (akuntabilitas) menanyakan keluhan pasien, mendengarkan dengan hormat
apa yang di sampaikan oleh pasien (nasionalisme) pasien mengatakan pusing sudah 2 jam yang lalu, dengan cermat melakukan kebersihan
tangan (komitmen mutu) untuk mencegah infeksi silang sebelum melakukan pengukuran tanda vital, mengukur tanda-tanda vital secara
teliti (akuntabilitas) hasil dari pengukuran tanda vital Bp 120/ 80 mmHg, HR 40 x/mnt RR 20 X/mnt nadi lambat irama regular kemudian
saya mendokumentasikan ke dalam format secara jujur (anti korupsi), setelah itu dengan sopan (etika public)saya menganjurkan keluarga
pasien untuk melakukan pendaftaran. Dengan cepat dan tepat saya membawa pasien ke ruang warna merah (komitmen mutu) . dengan
cepat saya memberitahukan kepada dr jaga IGD adanya pasien baru untuk di lanjutkan ke secondary survey.
KEGIATAN 2
Menerima pasien baru (assesmen awal , kegiatan ini saya lakukan di unit Intalasi gawat Darurat (IGD) pada tanggal 06 25 juli
2015.selama melakukan kegiatan tersebut dalam waktu 14 hari terdapat 62 pasien yang saya lakukan, Adapun langkah-langkah geatan ini
sesuai dengan SOP yang berlaku di RS PJNHK adalah :
Lakukan kebersihan tangan sebelum kontak dengan pasien
Assesmen awal keperawatan di IGD dilakukan pada pasien baru masuk IGD setelah di lakukan Triase
Hasil assesmen awal keperawatan di IGD di informasikan kepada pasien atau keluarga.
Sebagai bukti informasi assesmen awal keperawatan di tuliskan pada formulir assesmen keperawatan IGD
Tuliskan nama dan tanda tangan perawat yang melakukan assesmen awal keperawatan
Perawat yang melakuakn asesmen awal keperawatan menuliskan :
Tanggal di lakukan pengkajian
Nama dan tanda tangan
g.
Lakukan kebersihan tangan setelah kontak dengan pasien
Adapun pelaksanaan aktualisasi nilai nilai ANEKA dalam menerima pasien baru di Unit Instalasi Gawat Darurat adalah :
Pasien datang ke ruang IGD, sebelum kontak dengan pasien saya melakukan kebersihan tangan dengan cermat ( akuntabilitas) untuk
menghindari infeksi nosokomial.dengan melakukan kebersihan tangan saya peduli dan bertanggung jawab (akuntabilitas) terhadap
kebersihan diri yang akan berdampak langsung kepada pasien.

Dengan empati (senyum yang ramah dan sopan santun ) saya mengucapkan salam kepada pasien dan menanyakan apa keluhanya sehingga
masuk ke IGD (etika public) saya mendengarkan dan menghormati serta menghargai (Nasionalisme) dan saya peduli (anti korupsi) setiap
apa yang di ungkapkan oleh pasien mengenai keluhan dan kondisinya. saya secara cepat dan tepat (Komitmen mutu) serta cermat
(akuntabilitas) menempatkan pasien sesuai dengan tingkat kegawatanya.
Setelah melakukan pengkajian awal saya menginformasikan kepada pasien dan keluarga secara sopan (etika public) dan jelas (komitmen
mutu) Mengenai tindakan yang akan di lakukan selanjutnya, saya menghormati (nasionalisme) setiap keputusan yang di ambil oleh
pasien/keluarga
Selanjutnya saya mencatat pengkajian keperawatan awal secara jujur (anti korupsi) sesuai dengan hasil pengkajian dan menuliskan secara
jelas (komitmen mutu) pada formulir assesmen awal keperawatan Gawat darurat. Setelah melakukan pengkajian awal saya membubuhi
tanda tangan dan nama jelas pada formulir pengkajian (komitmen mutu)
3.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

4.

a.

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

KEGIATAN 3
Menerima konsultasi kasus kegawat daruratan kardiovaskular, kegiatan ini saya lakukan di Unit SPGDT dari tanggal 06 25 juli 2015,
selama melakukan kegiatan tersebut terdapat 15 konsultasi dari berbagai rumah sakit yang berada di JABODETABEK ( di antaranya dari
RS triadipa, RS sari asih Ciputat, RS sari asih tangerang, RS atmajaya, RS Pelni, RS Mitra Keluarga dan RS lainya ) pelaksanaan
penerimaan konsultasi saya lakukan sesuai dengan SOP yang berlaku di RS PJNHK, adapun SOPnya adalah :
Tempat pelayanan kesehatan ( RS, Puskesmas, klinik ) segera melakukan perekaman EKG 12 lead, pada pasien dengan dugaan Sindrom
Koroner Akut
Tempat pelayananan kesehatan tersebut menghubungi 119/call center DKI atau ke call center IGD RS Jantung Harapan Kita ,dan
mengirimkan hasil perekaman melalui email, fax atau Whasap
Petugas call center menerima telp dan menginterprestasikan EKG
Petugas call center mengkonsultasikan hasil perekaman EKG
Petugas call center menjelaskan diagnosis dan pilihan terapi yang akan di berikan pada pasien ska untuk di lakukan PPCI bila onset <12 jam
Petugas call center menjelaskan terapi awal Sindrom Koroner Akut
Petugas call center menjelaskan bila keluarga /pasien acc untuk di lakukan PPCI segera di lakukan rujukan
Dalam melakukan kegiatan menerima konsultasi saya menerapkan nilai ANEKA, adapun langkah kegiatannya sebagai berikut:
Saya mengangkat telepon dan dengan sopan dan santun (etika public) saya mengucapkan salam dan memperkenalkan diri dengan jelas
sesuai standar yang berlaku (komitmen mutu) kemudian saya menanyakan adakah yang bisa di bantu dengan sopan dan santun?, bila
alasan menelefon rencana merujuk pasien dengan kegawatan kardiovaskuler saya melakukan pengkajian secara cepat/trase via telpon
(komitmen mutu) keadaan umum pasien beserta keluha nyeri dada dan kapan terjadinya. Bila keluhan mengarah ke MCI akut saya
sarankan dengan hormat (nasionalisme) kepada petugas yang menelefon untuk segera melakukan pengiriman data-data (resume dan EKG
sesuai standar) secara cepat (komitmen mutu). Saya Informasikan secara tepat (anti korupsi) nomer fax/ Washap untuk pengiriman data
tersebut.
Bila data data terutama EKG sudah di terima baik melalui fax/WA saya segera melihat gambaran EKG secara teliti dan cermat
(akuntabilitas), saya menganalisa gambaran EKG tersebut, bila EKG ada gambaran ST ELEVASI dengan cepat (komitmen mutu) saya
melakukan koordinasi (etika public) dengan Dokter penanggung jawab atau dokter IGD mengenai rujukan tersebut. Saya
mengInformasikan secara jelas (komitmen mutu) mengenai kondisi pasien dan onset terjadinya nyeri, bila keputusan untuk di lakukan
PPCI terhadap pasien tersebut saya melakukan koordinasi (etika public) dengan leader IGD mengenai rujukan pasien yang akan di lakukan
PPCI.
Dengan cepat (komitmen mutu) saya menghubungi rumah sakit perujuk untuk tindakan yang akan di lakukan pada pasien tersebut. dengan
hormat (Nasionalisme) saya meminta pihak rumah sakit untuk menjelaskan tindakan PPCI yang akan di lakukan terhadap pasien dan
membuat inform consent terhadap pasien dan keluarga untuk tindakan tersebut. Dengan tidak membeda-bedakan (Nasionalisme) saya
menanyakan jaminan pasien tersebut, bila BPJS saya menanyakan apakah kartunya sudah ada dan aktif? Bila kartu sudah ada saya
menginformasikan secara jujur (anti korupsi) biaya untuk tindakan tersebut adalah gratis/ di jamin BPJS. Bila jaminan pribadi saya
menganjurkan pihak keluarga menanyakan biaya kepada kasir (anti korupsi).
Bila pasien/keluarga setuju dengan tindakan tersebut saya menginformasikan dengan jelas (komitmen mutu) terapi awal yang harus di
berikan, saya menganjurkan dengan hormat (nasionalisme) kepada dokter perujuk untuk memberikan terapi aspilet 320 mg dan plavik 600
mg kepada pasien (anti korupsi) sesuai dengan standar pelayanan medic yang berlaku di PJNHK dan menganjurkan dengan cepat untuk
segera merujuk pasien tersebut (komitmen mutu)
KEGIATAN 4
Menyiapkan pasien yang akan di lakukan PPCI Menyiapkan pasien yang akan di lakukan PPCI, kegiatan ini saya lakukan di Unit IGD dari
tanggal 06 juli sampai 25 juli 2015, selama melakukan kegiatan tersebut terdapat 15 pasien yang akan di lakukan tindakan PPCI, langkah
langkah yang saya lakukan sesuai dengan SOP yang ada, adapun langkah langkahnya adalah :
Beritahu pasien dan kelg tentang kepastian rencana PPCI
Cek ulang persiapan administrasi meliputi
Surat ijin tindakan yang sudah di tandatangi oleh dokter, perawat dan keluarga
Slip biaya
Clinical pathway
Status pasien
Terapi list
Cek hasil pemeriksaan penunjang
Lakukan persiapan fisik
Puasa : beritahu kepada pasien untuk tidak makan padat segera setelah diputuskan akan di lakukan PPCI
Cukur daerah inguinal dan lengan bagian bawah
Pastikan gelang pasien terpasang
Pasang IV line pada lengan kiri
Ukur status hemodinamik pasien
Yakinkan obat-obatan double antiplatelet telah di berikan
Hubungi kembali petugas ruangan katetrisasi
Penerapan aktualisasi nilai ANEKA dalam melakukan kegiatan menyiapkan pasien yang akan di lakukan tindakan PPCI adalah sebagai
berikut :
Saya dengan empati (komitmen mutu) memberitahu pasien dan keluarga mengenai tindakan yang akan di lakukan, kemudian saya dengan
cermat dan teliti (akuntabilitas) melakukan pengecekan ulang mengenai SIT yang sudah di tandatangi oleh dokter,perawat dan keluarga,
slip biaya, clinical patway status pasien dan terapi lis pasien. Setelah administrasi lengkap kemudian saya dengan sopan dan santun (etika

5.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

6.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.

public) menginformasikan kepada pasien untuk berpuasa terlebih dahulu (tidak makan makanan padat ) saya juga menginformasikan hal
tersebut kepada keluarga dengan jelas (komitmen mutu).
Saya melakukan kebersihan tangan dengan cermat (akuntabilitas) selanjutnya dengan tidak semena-mena dan menghormati
(Nasionalisme) privasi pasien saya melakukan pencukuran di daerah ingunal dan lengan bagian bawah bila terdapat bulu, selanjutnya saya
memasanga Condom cateter secara berhati hati (etika public).
Setelah itu saya memastikan pemasangan gelang pasien secara tepat (anti korupsi ) dan memastikan dengan teliti (akuntabilitas)
pemasangan IV line berada di sebelah kiri, selama tindakan tersebut saya peduli (anti korupsi) terhadap keluhan pasien. Kemudian saya
melakukan pemantauan hemodinamik dengan cermat (akuntabilitas) dan mendokumentasikanya secara jujur (anti korupsi) lalu saya
memberikan terapi awal aspilet 320 mg dan plavik 600 mg (anti korupsi) sebelum tindakan PPCI di lakukan. Setelah itu saya dengan
cermat (komitmen mutu) melakukan kebersihan tangan.
Setelah persiapan di lakukan kemudian saya dengan cepat (komitmen mutu) menghubungi ruang cateterisasi untuk memastikan
ketersediaan ruangan, bila pasien sudah dapat di kirim ke ruangan cateterisasi dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas) saya
mengantarkan pasien dengan cepat ke ruang cateterisasi (komitmen mutu)
KEGIATAN 5
Melakukan perekaman EKG
Kegiatan ini saya lakukan di unit IGD sejak tanggal 06 -25 juli 2015, adapun pasien yang datang dan di lakukanperekaman EKG oleh saya
terdapat 62 pasien, pelaksanaan kegiatan ini saya lakukan sesuai dengan standard dan prosedur yang ada, adapun SOP nya adalah :
Persiapan alat
Persiapan pasien dengan jelaskan maksud dan tujuan di lakukan perekaman EKG
Cuci tangan
Jaga privasi pasien
Baringkan pasien dengan tenang
Bersihkan dada dan kedua pergelangan tangan dan kaki
Pasang ke empat electrode ekstremitas
Dada di beri jeli dan pasang elekktrode prekrodial
Buat kalibrasi
Rekam setiap lead 3 4 beat
Interprestasi hasil perekaman
Tulis nama pasien, umur tanggal dan jam perekaman
Rapihkan alat
Cuci tangan
Dokumentasi
Dalam melakukan kegiatan perekaman EKG saya menerapkan nilai ANEKA dalam setiap langkahnya, adapun kegiatatanya adalah :
Saya melakukan kebersihan tangan secara cermat (akuntabilitas) sebelum melakukan tindakan, secara efektif (komitmen mutu) saya
menyiapkan alat yang akan di gunakan untuk melakukan perekaman EKG, kemudian saya menjelaskan dengan dengan sopan dan santun
(etika public) maksud dan tujuan di lakukan perekaman EKG, setelah itu secara cermat (akuntabilitas) saya melakukan cuci tangan, saya
menutup scerem untuk tetap menjaga privasi pasien (Nasionalisme) kemudian saya membaringkan pasien dan memberikan posisi senyaman
mungkin kepada pasien dan peduli (anti korupsi) setiap keluhan yang di rasakan pasien dan saya menganjurkan kepada pasien untuk
tenang.
Dengan tidak semena-mena (nasionalisme) saya membersihkan dada dan kedua pergelangan tangan dan kaki pasien dengan jeli seefesien
(komitmen mutu) mungkin.setelah itu dengan hati-hati saya memasang electrode ekstremitas, kemudian secara efesien (komitmen mutu)
saya memberikan jeli dan memasang electrode prekordial, setelah electrode terpasang saya memastikan gambaran pada EKG tidak artefak
dan dapat di baca (komitmen mutu), kemudian saya membuat kalibrasi dan merekam 3-4 beat setiap lead dengan tepat (anti korupsi).
Dengan cermat dan teliti (akuntabilitas) saya menginterpretasikan hasil perekaman EKG secara tepat (komitmen mutu) , bila ada kelainan
dengan cepat (komitmen mutu) saya melaporkan kepada dokter jaga IGD, kemudian saya menuliskan nama pasien,umur, tanggal dan jam
perekaman dan nama perekam secara jujur (anti korupsi). Setelah selesai perekaman dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas) saya
merapihkan kembali alat yang di gunakan, kemudian saya melakukan cici tangan dengan cermat (akuntabilitas) dan mendokumentasikan
tindakan tersebut secara tepat (komitmen mutu)
KEGIATAN 6
Melakukan pemasangan infus intra vena ferifer
Kegiatan ini saya lakukan di unit IGD dari tanggal 06 25 juli 2015, saya melakukan pada 44 pasien sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
pasien, tindakan ini saya lakukan berdasarkan standard yang berlaku, adapun SOP untuk melakukan pemasangan infuse intra vena adalah :
Yakinkan pasien memerlukan memerlukan pemasangan infus intra vena dengan cara mengecek program dokter.
Persiapan alat
Cuci tangan
Identifikasi pasien
Jelaskan kepada pasien prosedur yang akan di lakukan
Gantungkan botol yang sudah di siapkan setinggi 1 m
Pasang alas di bawah tempat pemasangan infuse
Letakan ujung slang infuse yang tertutup jarum di trolly, gunting plester sesuai kebutuhan
Pilih jarum kateter yang tepat dan benar
Buka transparan dressing
Lakukan kebersihan tangan
Periksa vena pasien yang cocok untuk di tusuk
Cukur rambut bila perlu
Ikat tourniquet 10 15 cm di atas tempat tusukan
Periksa bagian vena yang cukup besar untuk memudahkan penususkan
Anjurkan pasien untuk membuka dan menutup kepalan tanganya
Pilih vena yang aling tampak kuat pada waktu palpasi
Pakai sarung tangan
Bersikan bagian tersebut dengan antiseptic
Lakukan penususkan pembuluh darah
Sambungkan ujung iv kateter dengan slang infuse
Lakukan fiksasi dan tutup dg transparan dressing
Atur tetesan infuse sesuai program

x.
y.
z.

7.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

8.

a.
b.
c.
d.
e.

Rapihkan alat
Cuci tangan
Dokumentasi
Adapun langkah-langkah yang saya lakukan dalam melakukan pemasangan kateter intra vena adalah
Sebelum melakukan pemasangan infuse saya memastikan dengan cermat dan teliti (akuntabilitas) apakah pasien memerlukan pemasangan
infus intra vena dengan cara mengecek program dokter. Setelah itu saya melakukan persiapan alat secara efektif (komitmen mutu) yang
akan di gunakan dalam pemasangan infus.setelah alat siap saya melakukan cuci tangan dengan cermat dan bertanggungjawab untuk
mencegah infeksi silang (akuntabilitas) baik kepasien maupun ke saya, setelah itu dengan sopan dan santun (etika public) saya
menanyakan nama pasien dan tanggal lahir, ini saya lakukan dengan teliti (akuntabilitas) agar tidak terjadi kesalahan pasien.
Setelah pasien menyebutkan nama dan tanggal lahir dengan benar dan tepat (anti korupsi) sesuai dengan status pasien yang akan di lakukan
pemasangan infus, saya dengan santun (etika public) menjelaskan kepada pasien prosedur yang akan di lakukan dengan sejujurnya (anti
korupsi), saya menghormati (nasionalisme) bila pasien merasa keberatan di lakukan pemasangan infuse.
Gantungkan botol yang sudah di siapkan setinggi 1 m dengan tepat (antikorupsi) dan hubungkan dengan selang infuse dan alirkan sampai
udara tidak ada lagi di selang infuse , saya memperhatikan dengan teliti tidak adanya udara di selang infuse (akuntabilitas). Kemudian saya
memasang alas di bawah tempat pemasangan infuse dengan tepat (komitmen mutu) dan dengan cermat (akuntabilitas) saya meletakan
ujung slang infuse yang tertutup jarum di trolly, kemudian saya menggunting plester sesuai kebutuhan /efesien (komitmen mutu), dengan
tidak semena-mena (nasionaslisme) saya memilih jarum kateter yang tepat (anti korupsi) dan benar sesuai dengan keadaaan pembuluh
darah pasien.
Dengan cepat (komitmen mutu) saya membuka trasnparan dressing sebelum jarum di tusukan.secara bertanggung jawab (akuntabilitas)
saya melakukan cuci tangan untuk mencegah infeksi silang. Dengan teliti (akuntabilitas) saya melakukan pemeriksaan vena pasien yang
tepat untuk di tusuk, bila tempat yang akan di lakukan penusukan terdapat rambut dengan tidak semena-mena (nasionalisme) saya meminta
ijin untuk mencukur rambut tersebut.
Saya melakukan pengikatan dengan hati-hati ( etika public ) tourniquet 10 15 cm dengan tepat di atas tempat tusukan (anti korupsi)
kemudian dengan teliti (akuntabilitas) saya Periksa bagian vena yang cukup besar untuk memudahkan penususkan , kemudian saya
megnajurkan dengan sopan (etika public) pasien untuk membuka dan menutup kepalan tanganya dengan terlebih dahulu memberikan
contoh kepada pasien.
Kemudian saya dengan cermat (akuntabilitas) memilih vena yang aling tampak kuat pada waktu palpasi. Secar efektif saya memakai
sarung tangan kemudian saya membersikan bagian tersebut dengan antiseptic secara tepat (anti korupsi) dengan berhati-hati
(nasionalisme) Lakukan penususkan pembuluh darah dengan menganjurkan pasien untuk tarik nafas dalam, secara cepat (komitmen mutu)
saya menyambungkan ujung iv kateter dengan slang infuse kemudian saya meakukan fiksasi dan tutup dg transparan dressing secara tepat
(antikorupsi)
Setelah
infus terpasang saya mengatur tetesan dengan cermat (akuntabilitas) sesuai dengan program dokter secara tepat
(antikorupsi),kemudian dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas) saya merapihkan alat yang sudah saya gunakan.setelah itu saya
dengan cermat (akuntabilitas) saya melakukan kebersihan tangan. Kemudian saya mendokumentasikan tindakan yang saya lakukan dengan
jujur (antikorupsi)
KEGIATAN 7
Memberikan terapi oral pada pasien
Kegiatan memberikan terapi oral saya lakukan di unit IGD dari tanggal 06 25 juli 2015, kegiatan ini saya lakukan sesuai dengan prosedur
dan standay yang berlaku dir S PJNHK, adapun SOP memberikan terapi oral adalah :
Persiapan alat
Kaji adanya alergi dan kontra indikasi pemberian obat oral
Lakukan kebersihan tangan
Jelaskan rencana tindakan yang akan di lakukan kepada pasien
Kaji kemampuan pasien untuk dapat minum
Siapkan obat sesuai program
Observasi hemodinamik
Lakukan identifikasi pasien
Temani pasien saat minum obat
Setelah selesai pasien di rapihkan dan bantu pasien pada posisi yang nyaman
Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan
Adapun kegiatan yang saya lakukan dalam kegiatan memberikan terapi oral adalah
Sebelum melakukan pemberian obat oral saya dengan cermat dan teliti (akuntabilitas) melihat program dokter, obat apa yang akan di
berikan dan dosisnya secara tepat (anti korupsi) kemudian secara efektif (komitmen mutu) saya menyiapkan alat yang akan di gunakan.
Dengan cermat (akuntabilitas) saya melakukan pengkajian adanya alergi obat dan kontra indikasi pemberian obat ora, kemudian saya
dengan rasa tanggung jawab melakukan cuci tangan dengan cermat (akuntabilitas), sebagai perawat saya menghormati (nasionalisme) hak
pasien untuk mengetahui tindakan yang akan di lakukan, dengan transparan dan jujur (antikorupsi) saya menjelaskan rencana tindakan
yang akan di lakukan dengan
Secara sopan dan santun (etika public) saya melakukan pengkajian kemampuan pasien untuk dapat minum, secara teliti (akuntabilitas)
saya menyiapkan obat sesui dengan prinsip 5 benar benar pasien,benar obat,benar waktu,cara,dosisnya (anti korupsi)
Kemudian saya melakukan Observasi hemodinamik secara cermat (akuntabilitas), untuk menghindari kesalahan dengan teliti
(akuntabilitas) dan penuh sopan santun (etika public) saya melakukan identifikasi dengan meminta pasien menyebutkan namanya dan
tanggal lahirnya. Dengan penuh keramahan (komitmen mutu) saya menemani pasien dalam meminum obat. Setelah selesai pasien di
rapihkan (komitmen mutu) dan bantu pasien pada posisi yang nyaman
Kemudian saya melakukan kebersihan tangan dengan cermat (akuntabilitas) dan melakukan pendokumentasian secara tepat dan jujur (anti
korupsi)
KEGIATAN 8
Memindahkan pasien ke ruang perawatan
Kegiatan ini saya lakukan di unit IGD, dalam melakukan kegiatan memindahkan pasien ke ruang perawatan saya mengikuti sesuai dengan
prosedur dan standay yang berlaku, adapun SOP memindahkan pasien ke ruang erawatan yang ada di RS PJNHK adalah :
Kaji program perawatan
Anjurkan keluarga mengurus adminitrasi / membuat surat rawat
Menganjurkan dr membuat surat pindah
Mengecek program terapi dan ceklis terapi
Melakukan pemesan ruangan sesuai dengan kelasnya

f.
g.
h.
i.
j.

9.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

Obeservasi hemodinamik
Kaji ulang mengenai program perawatan
Melakukan operan dengan ns yang akan menerima pasien
Observasi ulang hemodinamik sebelum pindah
Memindahkan pasien ke ruang perawatan
Langkah langkah yang saya lakukan dalam melakukan kegiatan memindahkan pasien ke ruang perawatan dengan menerapkan nilai
ANEKA adalah :
dengan teliti (akuntabilitas) saya mengkaji program dokter mengenai rencana perawatan pasien, dengan sopan dan santun (etika public)
saya menanyakan kembali rencana rawat pasien tersebut,bila pasien sudah pasti di lakukan perawatan maka saya sebagai perawat
menghormati (nasionalisme) hak pasien dan keluarga untuk mendapatkan informasi mengenai rencana rawat pasien.
Dengan sopan dan santun (etika public) saya menjelaskan rencana rawat pasien dan ruangan yang di tuju. Kemudian dengan ramah
(komitmen mutu) saya menganjurkan keluarga pasien untuk mengurus administrsi/ surat perjanjian rawat.
Dengan penuh sopan dan santun (etika public) saya menganjurkan kepada dokter untuk membuat surat pindah, kemudian secara teliti
(akuntabilitas) saya melakukan pengecekan program terapi dan ceklis terapi, setelah terdapat surat perjanjian rawat dengan sopan dan
santun (etika public) saya melakukan pemesanan ruangan sesuai dengan kelasnya (anti korupsi) bila ruangan ada atau tidak ada saya
informasikan kepada keluarga secara jujur (anti korupsi).
Bila ruangan tersedia saya kemudian secara cermat (akuntabilitas) melakukan Obeservasi hemodinamik dan mendokumentasikan secara
jujur (anti korupsi), dengan teliti (akuntabilitas) saya mengkaji ulang mengenai program perawatan, kemudian saya secara jujur (anti
korupsi) melakukan operan dengan perawat yang akan menerima pasien dengan bahasa yang santun (etika public)
Sebelum pasien di pindahkan dengan cermat (akuntabilitas) saya melakukan observasi ulang hemodinamik, bila hemodinamik stabil
dengan cepat (komitmen mutu) pasien segera di pindahkan ke ruang perawatan
KEGIATAN 9
Mengukur tanda vital (tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu dan saturasi)
Kegiatan ini saya lakukan di Unit IGD, dalam melakukan kegiatan ini saya melakukan sesuai dengan standard an prosedur yang ada di RS
PJNHK, adapun SOPnya adalah :
Lakukan persiapan alat
Jelaskan tindakan yang akan di lakukan
Jaga privasi pasien
Lakukan kebersihan tangan
Posisikan pasien senyaman mungkin
Lakukan pengukuran tekanan darah jika hasilnya meragukan dapat di ulang
Lakukan pengukuran nadi
Lakukan pengukuran pernafasan
Lakukan pengukuran suhu tubuh
Rapihkan dan beri posis yang nyaman
Rapihkan alat
Lakukan kebersihan tangan
Dokumentasikan tindakan
saya melakukan kegiatankegiatan mengukur tanda-tanda vital dan menerapkan nilai ANEKA kedalam kegiatan tersebut adapun yang saya
lakukan adalah:
Saya menyiapkan alat yang akan di gunakan secara efektif dan efesien (komitmen mutu) untuk melakukan pengukuran tanda vital, saya
menghormati (nasionalisme) hak pasien untuk mengetahui tindakan yang akan saya lakukan, dengan sopan dan santun (etika public) saya
menjelaskan tujuan di lakukan pengukuran tanda-tanda Vital.
Dengan menghormati (Nasionalisme) hak pasien saya menjaga privasinya dengan menutup skerem, kemudian saya secara cermat dan
penuh tanggung jawab (akuntabilitas) melakukan kebersihan tangan untuk mencegah infeksi silang. Kebersihan tangan saya lakukan dengan
tepat dan cepat (komitmen mutu)
Saya sebagai perawat selalu memperhatikan secara cermat (akuntabilitas) Posisi pasien senyaman mungkin, kemudian baru saya melakukan
pengukuran tekanan darah,nadi, pernafasan dan saturasi secara tepat (anti korupsi ), saya tidak membeda-bedakan (nasionalisme) pasien
dalam melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
Setelah pengukuran selesai saya merapihkan (komitmen mutu) dan menempatkan pasien pada posis yang nyaman. Kemudian dengan rasa
tanggung jawab (akuntabilitas) saya merapihkan kembali peralatan yang sudah saya gunakan.
Dengan cermat (akuntabilitas) saya melakukan kebersihan tangan secara cepat dan tepat( komitmen mutu) dan sayapun melakukan
pendokumentasian hasil pengukuran tanda vital secara jujur (anti korupsi)

10.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

KEGIATAN 10
Pasien di pulangkan apabila sudah ada persetujuan dari dokter yang merawat
Kegiatan ini di lakukan bila ada pasien yang akan di rencanakan untuk pulang dari Unit IGD, dalam melakukan kegiatan ini saya mengikuti
standard an prosedur yang berlaku, adapun SOP untuk memulangkan pasien dari unit IGD adalah :
R2MK di lengkapi oleh dr yang merawat
Buat print-out resume pasien sebanyak 3 rangkap
Lakukan input billing pasien yang akan pulang
Hubungi unit terkait dengan tindakan medis/alkes yang di pakai
Siapkan sisa obat yang akan di bawa pulang dan pisahkan obat yang masih di minum serta obat yang dr apotik yang tidak di gunakan lagi
untuk di retur ke apotik
Siapkan obat sesuai dengan resep dr
Periksa ulang pemakaian alkes yang belum di billing
Lakukan pengecekan ulang biling pasien
Closed kamar di computer di saksikan oleh kepala Ruangan /ketua regu.
Serahkan 1 lembar R2MK kepada keluarga pasien untuk mengurus administrasi
Terima ijin pulang
Buat surat perjanjian kontrol
Berikan kepada pasien/klg
Resume pasien pulang 2 lbr

n.

11.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.

Resume perawatan
Rongen foto jika ada
Obat-obatan
Berikan penjelasan kepada keluarga/pasien sesuai dengan resum
Dengan SOP tersebut saya melakukan kegiatan memulangkan pasien dengan menerapkan nilai nilai ANEKA adapun langkah-langkah yang
saya lakukan adalah Saya dengan cermat dan teliti (akuntabilitas) memastikan Pasien yang akan pulangkan dengan melihat adanya
persetujuan dari dokter yang merawat di dalam status pasien. Jika pasien sudah ada rencana pulang, dengan sopan dan santun (etika publik)
saya meminta dokter untuk melengkapi R2MK tersebut, selanjutnya saya secara efektif dan efesien (komitmen mutu) membuat print-out
resume pasien sebanyak 3 rangkap (anti korupsi)
Selanjutnya dengan jujur dan tanggung jawab (anti korupsi) saya melakukan input billing pasien yang akan pulang dan yang saya billing
sesuai dengan keadaan dan pemakaian pasien tidak di lebih-lebihkan (anti korupsi).
Saya segera dengan cepat (komitmen mutu) dengan bahasa yang sopan dan santun (etika public) menghubungi unit terkait dengan tindakan
medis/alkes yang di pakai, unit farmasi dan apotik. Dengan jujur (anti korupsi) saya menyiapkan sisa obat yang akan di bawa pulang dan
dengan cermat dan teliti (akuntabilitas) saya memisahkan obat yang masih di minum serta obat yang dari apotik yang tidak digunakan lagi,
obat yang tidak di gunakan tersebut kemudian dengan jujur (anti korupsi) untuk di retur ke bagian apotik.
Kemudian saya menyiapkan obat sesuai dengan resep dokter dengan tepat (komitmen mutu), dengan teliti (akuntabilitas) saya periksa
ulang pemakaian alkes yang belum di billing,bila sudah terbiling semua saya dengan cepat (komitmen mutu) melakukan closed kamar di
computer dengan di saksikan oleh kepala ruangan/ketua regu.
Setelah kamar di closed, saya menghormati (nasionalisme) hak pasien untuk mengetahui kondisi pasien dan mengapa di perbolehkan
pulang, kemudian dengan penuh rasa tanggung jawab (akuntabilitas) saya menjelaskanya. jika pasien/keluarga sudah paham dengan sopan
dan santun (etika public) saya menyerahkan 1 lembar R2MK kepada keluarga pasien untuk mengurus administrasi.
Setelah pasien mengurus surat pulang sama menerima ijin pulang dan saya meletakan surat ijin pulang dengan tepat dan pada tempatnya
(anti korupsi), kemudian dengan cermat dan teliti (akuntabilitas) saya membuat surat perjanjian control untuk pasien, setelah di buat
dengan sopan dan santun (etika public) saya menyerahkanya kepada pasien/keluarga.
Dengan jujur (anti korupsi) saya memberikan resume pasien pulang 2 lembar, resum perawatan, rongsen foto jika ada dan obat-obatan. Dan
dengan empati (komitmen mutu) saya menjelaskan kepada sesuai dengan resume pulang, kemudian sopan santun (etika public) saya
menganjurkan pasien untuk istirahat dan minum obat secara teratur.
KEGIATAN 11
Mengambil sampel darah vena
Kegiatan ini di lakukan ketika pasien datang ke unit IGD, pengambilan sampel darah saya lakukan sesuai dengan standar dan prosedur yang
berlaku, sesuai dengan SOP yang ada, adapun SOP untuk pengambilan sampel darah adalah :
Mengkaji ulang program dokter
Mempersiapkan alat
Melakukan kebersihan tangan
Memberikan salam teraupetik
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan di lakukan
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal
Memasang perlak dan alasnya
Membebaskan daerah yang akan di injeksi
Meletakkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
Memakai hand schoon
Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah dalam ke luar) biarkan kering
Mempertahankan vena pada posisi stabil
Memegang spuit dengan sudut 30 derajat
Menusuk vena dengan kemiringan 30, dan lubang jarum menghadap keatas
Melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit, ambil darah sesuai kebutuhan
Membuka tourniquet
Memasukkan darah secara perlahan
Mencabut spuit sambil menekan daerah tusukan dengan kapas
Menutup daerah tusukan dengan plester luka
Memasukkan darah kedalam botol specimen
Merapikan pasien
Melakukan kebersihan tangan
Dokumentasikan
Sesuai SOP yang ada dalam melakukan pengambilan sampel darah vena saya menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan tersebut,
adapun langkah langkah yang saya lakukan adalah :
Dengan cermat dan teliti (akuntabilitas) saya melakukan pengkajian ulang program dokter, kemudian dengan sopan dan santun (etika
public) laboratorium apa saja yang akan di periksa, dengan tidak berlebihan (anti korupsi) saya meceklis pemeriksaan leb yang akan di
lakukan.
Setelah itu saya mempersiapkan alat dengan efektif dan efesien (komitmen mutu),keudian saya melakukan cuci tangan dengan cermat dan
penuh rasa tanggung jawab (akuntabilitas) sesuai dengan 6 langkah cuci tangan secara tepat (anti korupsi).
Dengan sopan dan santun saya ucapkan salam (etika public) dengan penuh empati (komitmen mutu) saya menghormati hak pasien
(nasionalisme) untuk mengetahui tindakan yang akan di lakukan, dengan jujur dan transparan (anti korupsi) saya menjelaskan prosedur
yang akan saya lakukan. Saya tidak semena-mena (Nasionalisme) dalam melakukan tindakan ini, maka saya menanyakan kepada pasien
apakah sudah siap untuk di lakukan pengambilan sampel darah? Saya menghormati (nasionalisme) segala keputusan pasien.
Jika pasien sudah siap, dengan sopan dan santun (etika public) saya mengatur posisi pasien dan pilih vena dari arah distal secara tepat (anti
korupsi), kemudian saya memasang perlak dan alasnya secara tepat (anti korupsi), setelah itu saya meletakan tourniquet 5 cm proksimal
yang akan di tusuk dengan tepat (anti korupsi) selanjutnya dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas) saya memakai hand schoon
Saya membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari arah dalam ke luar) secara efektif dan efesien, dan membiarkan kering ,
kemudian saya tetap mempertahankan vena pada posisi stabil

Dan saya memegang spuit dengan sudut 30 derajat secara tepat (anti korupsi) dan dengan hati-hati (nasionalisme) dan peduli (anti
korupsi) terhadap keluhan pasien, saya menganjurkan pasien untuk tarik nafas dalam kemudian saya menusukan Vena dengan kemiringan
jarum 30 dan lubang jarum tepat (anti korupsi) menghadap ke atas.
Saya melakukan aspirasi dan pastikan darah masuk spuit, ambil darah sesuai kebutuhan tidak berlebihan (anti korupsi) dengan cepat
(komitmen mutu) saya Membuka tourniquet dan dengan penuh empati (komitmen mutu) saya melepaskan jarum dan meplester area
penusukan dengan cepat (komitmen mutu).
Selanjutnya dengan cepat (komitmen mutu) saya memasukan darah kedalam tabung secar berha-hati (nasionalisme) untuk mencegah
hemolis. Setelah itu dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas) saya merapihkan pasien dan merapihkan alat yang sudah saya gunakan.
Saya melakukan cuci tangan secara cermat dan dengan jujur (anti korupsi) saya melakukan pendokumentasian secara benar. Dengan cepat
(komitmen mutu ) saya segera mengirim sampel darah yang sudah saya ambil ke laboratorium .
12.

a.
b.
c.
d.

1)
2)
3)
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

B.
1.

a.

b.

2.
a.
b.
c.
d.

KEGIATAN 12
Pemberian terapi oksigen
Kegiatan ini saya lakukan di ruang IGD PJNHK, selama melakukan kegiatan ini saya mengikuti standard an prosedur yang ada, adapun SOP
yang berlaku di RS PJNHK adalah :
Pastikan pasien memerlukan terapi oksigen
Konsultasikan dengan dr jaga oksigen yang akan di gunakan
Persiapan alat
Sumber oksigen
Humidifier dan flowmeter
slang oksigen
Kateter nasal/sungkup muka sederhana/NRM/RM
Lakukan kebersihan tangan
Jelaskan prosedur yang akan di lakukan dan tunjukan kepada pasien/kelg alat yang akan di pasang
Isi humidifier dengan air steril dan hubungkan kedalam selang oksigen
Atur flow meter sesuai kebutuhan
Lihat gelembung yang mengalir di dalam tabung humidifier
Jelaskan kepada pasien agar alat nasal/mask/NRM/RM tetap terpasang
Rapihkan pasien dan alat
Lakukan kebersihan tangan
Dokumentasikan
Saya sebagai perawat dengan cermat (akuntabilitas) memastikan apakah pasien memerlukan terapi oksigen, dengan sopan dan santun(etika
public) saya mengkonsultasikan dengan dr jaga oksigen yang akan di gunakan. Secara efektif dan efesien (komitmen mutu) saya
menyiapkan alat sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan (anti korupsi)
Dalam melakukan pemberian terapi oksigen saya mengikut SOP untuk menerapkan nilai-nilai ANEKA, langkah-langkah yang saya lakukan
adalah
Dengan cermat dan tanggung jawab (akuntabilitas) saya melakukan kebersihan tangan untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial,
kemudian dengan menghormati (nasionalisme) hak pasien untuk mendapatkan informasi saya menjelaskan dengan jelas (anti korupsi)
tindakan yang akan saya lakukan dan alat yang akan di pasang.
Saya mengatur flow meter sesuai kebutuhan dengan tepat (anti korupsi) dan saya memperhatikan dengan teliti (akuntabilitas) aliran yang
mengalir dan melihat gelembung yang mengalir dari tabung humidifier.
Saya dengan sopan dan santun (etika public) saya menjelaskan agar alat tetap terpasang. Kemudian secara bertanggung jawab
(akuntabilitas) saya merapihkan alat yang sudah di gunakan. Kemudian saya melakukan cuci tangan dengan cermat (akuntabilitas) dan
mendokumentasikan secara jujur (anti korupsi)
PEMBAHASAN
Kendala
Selama mengaktualisasikan nilai nilai ANEKA di Rumah sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta pada Tanggal 06 25
juli 2015 dengan 12 kegiatan yang saya lakukan di antaranya melakukan Triase, Menerima pasien baru, Menerima konsultasi kasus kegawat
daruratan kardiovaskular, Menyiapkan pasien yang akan di lakukan PPCI, Melakukan perekaman EKG, Melakukan pemasangan kateter
intra vena ferifer, Memberikan terapi oral pada pasien, Memindahkan pasien ke ruangan, Mengukur tanda vital (tekanan darah, nadi,
pernafasan, suhu dan saturasi), Menyiapkan pasien pulang dan Mengambil sampel darah vena untuk pemeriksaan laboratorium. Saya
menemui berapa kendala dalam menerapkan nilai ANEKA pada kegiatan tersebut, hal ini di karenakan adanya beberapa hal diantaranya :
Ketika kondisi ruangan IGD Over load
Ada beberapa nilai yang tidak dapat di lakukan pada saat melakukan kegiatan terutama saat melakukan perekaman EKG, pengambilan
sampel darah vena, pemasangan kateter intra vena (infuse) nilai tersebut diantaranya menjaga privasi, menghormati hak pasien untuk
mendaptkan tempat yang memadai.
Tindakan yang saya lakukan saat terjadi kondisi tersebut adalah dengan sopan dan santun menginformasikan keadaan IGD dan dengan
sopan meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Permasalahan jaminan pasien
Ketika pasien dengan serangan jantung akut yang di sarankan untuk tindakan PPCI dengan jaminan pribadi, dengan biaya PPCI begitu
besar. Ketika keputusan tindakan terlalu lama dan keluarga menolak untuk di lakukan tindakan PPCI, nilai yang tidak dapat saya lakukan
adalah tidak membeda-bedakan (nasionalisme), seharusnya setiap pasien dengan MCI Akut harus di lakukan tindakan PPCI tetapi pada
pasien tersebut tidak dapat di lakukan karena masalah biaya, tindakan yang saya lakukan adalah dengan empati saya menganjurkan keluarga
pasien untuk membuat BPJS atau katau kartu Jakarta sehat.
Dukungan
Dalam melakukan penerapan Nilai-nilai ANEKA di unit IGD dan SPGDT ada beberapa dukungan sehingga saya dapat menerapkan nilai
tersebut diantaranya adalah :
Dukungan dari kepala unit dan kepala ruangan yang selalu memotivasi saya untuk menerapkan nilai ANEKA
Sarana dan prasarana komunikasi yang sangat memadai sehingga dalam proses penerimaan rujukan dengan kasus kegawatdaruratan jantung
bias berlangsung dengan cepat .
Adanya jaminan BPJS/askes/kartu Jakarta sehat/kartu miskin sehingga dalam tindakan PPCI atau perawatan tidak di pungut biaya sama
sekali
Kerjasama yang baik antara petugas medis, laboratorium, farmasi, petugas dan medical record

Sebelum melakukan seminar rancangan kami di wajibkan membuat rancangan kegiatan


aktualisasi yang akan di lakukan di instansi masing-masing, adapun rancangan yang saya
buat sebagai berikut , semoga bermanfaat buat pembaca.
NAMA : SUPRIYADI
N
O

Materi
ajar

Akunta
bilitas

IKHTISAR AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR PROFESI PNS


INSTANSI : RS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA

Kesimpulan/
iktisar
akuntabilitas adalah
kewajiban setiap
individu,kelompok
atau institusi untuk
memenuhi tanggung
jawab yang menjadi
amanahnya.

Poin-poin/ Nilai
yang terkandung

Poin-poin/nilai
penting yang bisa
saya terapkan

Tanggung jawab 1.
Kepemimpinan 2.
3.
Kepatuhan
4.
Ketekunan
5.
Teliti
Iklas
6.
Jujur
Semangat
Tidak membedabedakan
Cermat

Tanggung jawab 1.
Teliti
Iklas
Jujur
Tidak
membedakan
2.
Cermat

3.

4.

Nasion
alisme

Nasionalisme adalah
pondasi bagi aparatur
sipil Negara untuk
mengaktualisasikan
dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya
dengan orientasi

Beriman

Menghormati

Tidak
memaksakan
Tidak

Keterangan (sesuai tupoksi / SKP )

Melakukan triase (1,2,3,5,6 )


Menerima pasien baru di unit
Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
(1,2,3,5,6 )
Melakukan pengkajian pasien
(1,2,3,4,5,6 )
Menerima konsultasi kasus kegawat
daruratan kardiovaskular
( 1,2,3,4,5,6 )
Melakukan pengecekan rescue
pack (1,2,4,6 )
Membuat laporan harian (1,2,4,6 )
Tes fungsi alat kesehatan
(defibrillator, syringe pump,
oksigen, suction) yang ada dalam
ambulan (1,2,4,6)
Menyiapkan pasien yang akan

dilakukan ( PPCI ) (1,2,3,4,5,6 )


Ikut menjelaskan pada keluarga
pasien dalam informed consent
tindakan PPCI
( 1,5 )
Mengantar pasien yang akan di
6.
lakukan PPCI ( 1,3 )
Melakukan perekaman EKG ( 1, 2,
3,5,6 )
Melakukan pemasangan infus ( 1,
2, 3,5,6)
13. Memberikan terapi oral pada pasien
( 1, 2, 3,4,5,6 )
14. Memindahkan pasien ke ruang
perawatan ( 1,2,3,4,5,6 )
15. Mengukur tanda vital ( tekanan
darah, nadi, pernafasan, suhu dan
saturasi
( 1,2,3,4,5,6 )
16. Menyiapkan pasien pulang dari unit
IGD
( 1,2,3,4,5,6 )
17. Memberikan terapi oksigen
( 1,2,3,4,6 )
18. Mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan laboratorium
( 1,2,3,4,6 )
19. Melakukan observasi pada pasien
dengan gangguan kardiovaskular
( 1,2,3,4,6 )
20. Menyiapkan pasien untuk di
lakukan foto rontgen ( 1,2,3,4,6 )
1. Tidak
1. Saya tidakMelakukan triase (1,2,3,4,5 )
semena-mena
semena-mena2. Menerima pasien baru di unit
Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
kepada pasien
2. Tidak
(1,2,3,4,5 )
dalam
memaksakan
menjalankan 3. Melakukan pengkajian pasien
3. Menghormati
(1,2,3,4,5 )
tugas saya
4. Menerima konsultasi kasus kegawat
sebagai
5.

Setelah
mempelajari mata
ajar ini saya
akan
Saya akan Selalu 1.
bertanggung
2.
jawab dalam
melakukan
pekerjaan saya 3.
Saya akan bersifat
teliti dalam
4.
bekerja dan
menyelesaikan
tugas
5.
Saya akan bersifat
iklas dalam setiap6.
pekerjaan yang 7.
saya lakukan
Saya akan bersifat
jujur dalam setiap
pekerjaan yang 8.
saya lakukan
Dalam melakukan
9.
pekerjaan saya
tidak akan
membedabedakan
10.
Saya akan tekun
menyelesaikan
11.
pekerjaan yang
saya lakukan
12.

mementingkan
kepentingan public,
bangsa dan Negara.

membedakan
4. Tidak
seorang
5.
Tidak semenamembedakan
perawat
mena
5. Menghargai
2. Saya tidak
6.
- Memberi
memaksakan
6. Hati-hati
7.
bantuan
sesuatu
- Menghargai
kepada pasien
- Membina
Dalam
persatuan dan
melaksanakan8.
kesatuan
tugas
-

Etika
public

Etika publik
merupakan refleksi
atas standar/ norma
yang menentukan
baik/buruk,
benar/salah tindakan
keputusan, prilaku
untuk mengarahkan
kebijakan publik
dalam
rangka menjalankan
tanggung jawab
pelayanan publik.

Menerima hasil
keputusan demi
kepentingan
bersama

Kebenaran

Sederhana

Hemat

Hati-hati

Sopan
Satun
Jujur
Menjaga
kerahasiaan
Tanggap
Bekerja sama
Tekun
Rajin

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sopan
Santun
Jujur
Tanggap
Bekerja sama
Tekun
Ramah

daruratan kardiovaskular(1,2,3,4,5 )
Melakukan pengecekan rescue
pack
Membuat laporan harian (1)
Tes fungsi alat kesehatan
(defibrillator, syringe pump,
oksigen, suction) yang ada dalam
ambulan (1)
Menyiapkan pasien yang akan
dilakukan PPCI ) (1)
9. Ikut menjelaskan pada keluarga
3. Saya akan
pasien dalam informed consent
selalu
tindakan PPCI (1,2,3,4,5 )
menghormati
pasien setiap 10. Mengantar pasien yang akan di
lakukan PPCI (1,2,3,4,5 )
tindakan yang
saya lakukan 11. Melakukan perekaman EKG
(1,2,3,4,5 )
4. Saya tidak
12. Melakukan pemasangan infus
membeda(1,2,3,4,5 )
bedakan
13. Memberikan terapi oral pada pasien
pasien dalam
(1,2,3,4,5 )
melaksanakan14. Memindahkan pasien ke ruang
tugas
perawatan (1,2,3,4,5 )
15. Mengukur tanda vital ( tekanan
5. Saya
darah, nadi, pernafasan, suhu dan
menghargai
saturasi (1,2,3,4,5 )
orang
16. Menyiapkan pasien pulang dari unit
lain/pasien
IGD (1,2,3,4,5 )
dalam
melaksanakan17. Memberikan terapi oksigen
(1,2,3,4,5 )
tugas yang
saya lakukan 18. Mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan laboratorium (1,2,3,4,5
)
19. Melakukan observasi pada pasien
dengan gangguan kardiovaskular
(1,2,4, )
20. Menyiapkan pasien untuk di
lakukan foto rontgen (1,2,5 )
1. Saya akan berlaku
Melakukan triase (1,2,3,4,5,6,7)
sopan setiap
2. Menerima pasien baru di unit
melakukan
Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
pekerjaan
(1,2,3,4,5,6,7 )
2. Saya akan
3. Melakukan pengkajian pasien
bersikap santun
(1,2,5,6,7 )
dalam melakukan4. Menerima konsultasi kasus kegawat
pekerjaan
daruratan kardiovaskular
3. Saya akan berlaku
(1,2,3,4,5,6,7 )
jujur setiap
5. Melakukan pengecekan rescue
pekerjaan yang
pack (3,6,7)
saya lakukan
6. Membuat laporan harian ( 2,3,7 )
4. Saya akan
7. Tes fungsi alat kesehatan
tanggap saat saya
(defibrillator, syringe pump,
bekerja
oksigen, suction) yang ada dalam
5. Saya akan bekerja
ambulan (2,3,7)
sama dengan tim 8. Menyiapkan pasien yang akan
lain bila ada
dilakukan PPCI(1,2,3,4,5,7 )
pekerjaan yang 9. Ikut menjelaskan pada keluarga
harus di kerjakan
pasien dalam informed consent
secara tim
tindakan PPCI (1,2,3,4,5)
6. Saya akan bekerja10. Mengantar pasien yang akan di
secara tekun
lakukan PPCI (1,2,4,5)
dalam
11. Melakukan perekaman EKG
menyelesaikan
(1,2,3,4,5,6,7 )
pekerjaan
12. Melakukan pemasangan infus
7. Saya akan rajin
(1,2,3,4,5,6,7 )
dalam
13. Memberikan terapi oral pada pasien
menyelesaikan
(1,2,3,4,5,6,7 )
pekerjaan
14. Memindahkan pasien ke ruang
perawatan (1,2,3,4,5,6,7 )
15. Mengukur tanda vital ( tekanan
darah, nadi, pernafasan, suhu dan
saturasi (1,2,3,4,5,6,7 )
16. Menyiapkan pasien pulang dari unit
IGD (1,2,3,4,5,6,7 )
17. Memberikan terapi oksigen

Komit
men
mutu

Komitmen mutu
merupakan
pelaksanaan pelayanan
publik dengan
berorientasi pada
kualitas hasil. Adapun
nilai-nilai komitmen
mutu antara lain
Mengedepankan
komitmen
terhadap kepuasan dan
memberikan layanan
yang menyentuh hati,
untuk menjaga dan
memelihara serta
meningkatkan mutu
pelayanan

Efektivitas
Efisiensi
Kreatif
Empati
Peduli
Kerapihan
Cepat
Tepat
Tanggap
Ramah

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Efektiv
Empati
Peduli
Cepat
Tepat
Tanggap

1.

2.

3.

4.
5.
6.

7.

8.

9.

10.

Anti
korupsi

Anti Korupsi adalah


tindakan atau gerakan
yang dilakukan untuk
memberantas segala
tingkah laku atau
tindakan yang
melawan norma
norma dengan tujuan
memperoleh
keuntungan pribadi,
merugikan Negara
atau masyarakat baik
secara langsung
maupun
tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang
terdiri dari kerugian
keuangan Negara,

Jujur
Peduli
Tepat waktu
Kerja keras
Sederhana
Berani
Tanggung jawab

1.
2.
3.
4.

Jujur
1.
Tepat
Tanggung jawab
Berani
2.

3.

4.

5.

(1,2,3,4,5,6,7 )
18. Mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan laboratorium
(1,2,3,4,5,6,7 )
19. Melakukan observasi pada pasien
dengan gangguan kardiovaskular
(1,2,3,4)
20. Menyiapkan pasien untuk di
lakukan foto rontgen (5)
Saya akan bekerja
Melakukan triase (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10)
secara efektif
2. Menerima pasien baru di unit
setiap
Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
menyelesaikan
(1,2,3,4,5,6,7,8,9)
pekerjaan
3. Melakukan pengkajian pasien
Saya akan
(1,4,5,6,8,9)
melakukan
4. Menerima konsultasi kasus kegawat
efesiensi dalam
daruratan kardiovaskular
melakukan
(1,2,3,4,5,67,8,9)
pekerjaan
5. Melakukan pengecekan rescue
Saya akan bersifat pack (1,6,7,9)
kreatif dalam
6. Membuat laporan harian(1,6,7,9)
menyelesaikan 7. Tes fungsi alat kesehatan
pekerjaan
(defibrillator, syringe pump,
Saya akan empati
oksigen, suction) yang ada dalam
setiap menghadapi ambulan (1,6,7,9)
pasien
8. Menyiapkan pasien yang akan
Saya akan peduli
dilakukan PPCI
dalam setiap
(1,2,3,4,5,67,8,9,10)
pekerjaan saya 9. Ikut menjelaskan pada keluarga
Saya akan
pasien dalam informed consent
bersikap jujur
tindakan PPCI (1,10)
dalam melakukan10. Mengantar pasien yang akan di
pekerjaan
lakukan PPCI (6,7,10 )
Saya akan
11. Melakukan perekaman EKG
mengutamakan
(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 )
kerapihan dalam 12. Melakukan pemasangan infus
bekerja
(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 )
Saya akan cepat 13. Memberikan terapi oral pada pasien
setiap pekerjaan
(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 )
yang saya lakukan14. Memindahkan pasien ke ruang
perawatan (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 )
Saya akan bekerja15. Mengukur tanda vital ( tekanan
secara tepat dalam darah, nadi, pernafasan, suhu dan
tindakan yang
saturasi (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 )
akan saya lakukan16. Menyiapkan pasien pulang dari unit
Saya akan
IGD (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 )
bersikap ramah 17. Memberikan terapi oksigen
dalam
(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 )
menghadapi
18. Mengambil sampel darah vena
pekerjaan
untuk pemeriksaan laboratorium
(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10)
19. Melakukan observasi pada pasien
dengan gangguan kardiovaskular
(1,2,3,4,5,6,7,8,9)
20. Menyiapkan pasien untuk di
lakukan foto rontgen (1,4,5,8,9 )
Saya akan bersifat
Melakukan triase (2,4,5,6 )
jujur dalam
2. Menerima pasien baru di unit
melakukan
Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
pekerjaan
(2,4,5,6 )
Saya akan bersifat3. Melakukan pengkajian pasien
peduli dalam
(2,4,5,6 )
melakukan
4. Menerima konsultasi kasus kegawat
pekerjaan
daruratan kardiovaskular
Saya akan tepat
(1,2,4,5,6 )
waktu dalam
5. Melakukan pengecekan rescue
menyelesaikan
pack (1,4,6)
pekerjaan
6. Membuat laporan harian (1,4,6)
Saya akan
7. Tes fungsi alat kesehatan
bertanggung
(defibrillator, syringe pump,
jawab dalam
oksigen, suction) yang ada dalam
melakukan
ambulan (1,4,6)
pekerjaan
8. Menyiapkan pasien yang akan
Saya akan berani
dilakukan Primary Percutaneous

suap menyuap,
pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan
dalam jabatan,
benturan
kepentingan dlm
pengadaan dan
gratifikasi

6.

dalam melakukan
pekerjaan
Saya akan bekerja9.
keras dalam
melakukan
pekerjaan
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Coronary Intervention ( PPCI )


(2,3,4,5,6)
Ikut menjelaskan pada keluarga
pasien dalam informed consent
tindakan PPCI (1,2,4)
Mengantar pasien yang akan di
lakukan PPCI (3,4,5,6)
Melakukan perekaman EKG
(1,2,3,4,5,6 )
Melakukan pemasangan infus
(1,2,4,3,5,6 )
Memberikan terapi oral pada pasien
(1,2,3,4,5,6 )
Memindahkan pasien ke ruang
perawatan (1,2,3,4,5,6 )
Mengukur tanda vital ( tekanan
darah, nadi, pernafasan, suhu dan
saturasi (1,2,3,4,5,6 )
Menyiapkan pasien pulang dari unit
IGD (1,2,4,5,6 )
Memberikan terapi oksigen
(1,2,4,5,6 )
Mengambil sampel darah untuk
pemeriksaan laboratorium
(1,2,3,4,5,6 )
Melakukan observasi pada pasien
dengan gangguan kardiovaskular
(1,4,6 )
Menyiapkan pasien untuk di
lakukan foto rontgen (1,4 )

Berikut laporan aktualisasi yang saya lakukan di RS jantung Dan pembuluh darah harapan
Kita, semoga laporan ini bisa menjadi gambaran bagi rekan-rekan yang sedang mengikuti
masa prajabatan, khususnya bagi petugas kesehatan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara kesatuan republik indonesia dari sabang sampai merauke memilik semua
prakondisi untuk mewujudkan Visi Negara Sebagaimana tertuang dalam pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. yang di tandai dengan kekayaan alam
yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar dan demokrasi yang relatif
stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi tu belum mampu di kelola secara efektif dan
efisien oleh para penyelenggara pembangunan sehingga Indonesia masih tertinggal dari
cepatnya laju pembangunan global dewasa ini.
Aparatur Sipin negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan dalam mengelola
prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari memformulasikan
kebijakan sampai penetapanya dalam berbagai sektor pembangunan yang di ditetapkan oleh
ASN. Yang mampu efektif dan efesien untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti
tersebut di atas perlu di laksananakan peminaan melalui jalur pendididkan dan pelatihan
(DIKLAT)
Dalam peraturan pemerintah nomer 101 tahun 2000 tentang pendidikan jabatan
pegawai negeri sipil (PNS) di tetapkan bahwa salah satu Diklat yang strategis untuk

mewujudkan PNS sebagai bagian dari aparatur sipil negara (ASN) menjadi profesional
seperti tersebut di atas adalah diklat Prajabatan.diklat ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar Profesi PNS. kompetensi ini yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak
profesional dalam melayani masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan akan hal tersebut ,maka di lakukann inovasi dalam
mpenyelenggaraan
Diklat
prajabatan
yang
memungkinkan
peserta
mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dengan cara mengalami sendiri dalam
penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara
langsung. dengan demikian nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut terprati kuat dalam diriny.
melalui pembaharuan diklat prajabatan ini sangat di butuhkan untuk mengelola segala
prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat
peningkatan daya saing Bangsa.
Salah satu instansi pemerintahan yang melayani masyarakat umum adalah Rumah sakit.
menurut WHO rumah sakit merupakan bagian dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna, penyembuhan penyakit ( kuratif) kepada
masyarakat. rumah sakit juga sebagai pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat
penelitian medik. berdasarkan undang-undang No 44 tahun 2009 tentang perumahsakitan
yang di maksud dengan rumah sakit institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap,rawat jalan, dan rawat Darurat.
Ada beberapa ASN di lingkungan Rumah Sakit salah satunya adalah Perawat, Sebagai
sorang ASN di lingkungan Rumah Sakit sangat di tuntut untuk mengaktualisasikan Nilai-nilai
ASN dalam melakukan tugasnya. Seorang perawat di tuntut untuk melakukan asuhan
keperawatan terhadap pasien yang membutuhkan. Asuhan keperawatan merupakan proses
atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang id berikan kepada pasien di sarana
pelayanan kesehatan dan tatanan pelayanan lainya. dengan menggunakan pendekatan Ilmiah
keperawatan berdasarkan kode etik dan standar Praktek keperawatan.
dalam melakukan Asuhan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) nilai-niai ANEKA
harus di junjung tinggi dalam melakukan pelayanan terhadap pasien yang sangat
membutuhka. tanggung jawab, keramahan, kecepatan, sigap, tanggap, ketepatan, kejujuran
dan menghormati, tidak membeda-bedakan passien serta nilai lainya haruslah tetap di pegang
teguh oleh seorang di Unit ini. keselamatan menjadi hal utama bagi perawat IGD untuk
mencgah kecacatan bahkan kematian. sehinggak terciptanya kepuasana bagi pasien,
pelanggan dan meningkatnya mutu layanan dan nama baik Rumah sakit.
B. Tujuan Aktualisasi.
Adapun tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang penulis laksanakan di Instalasi
Gawat Darurat dan SPGDT adalah:
1. Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga memiliki tanggung jawab dan
integritas terhadap apa yang dikerjakan.
2. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar semangat nilainilai Pancasila.
3. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan pelayanan
rumah sakit yang harmonis.
4. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan pelayanan yang
prima terhadap pasien/ klien yang datang ke Instalasi gawat darurat dan SPGDT.
5. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Anti korupsi sehingga bisa mewujudkan sikap disiplin
maupun menjaga kedisiplinan.

C.

2.
3.
4.
5.
6.

Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang penulis lakukan agar bisa
berguna bagi:
1. Diri sendiri sehingga mampu menjadi ASN yang terampil dan professional di bidangnya
Pimpinan sehingga mampu menjalankan Perintah sesuai dengan kaidah yang berlaku dan
berdaya guna.
Rekan-rekan kerja sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
Pasien sehingga pelayanan yang di peroleh memuaskan dan bermutu
Lingkungan masyarakat sehingga mampu menciptakan pelayanan yang prima dan berdaya
guna bagi masyarakat sekitar.
Negara sehingga mampu menjadi abdi Negara yang bekerja dengan sepenuh hati demi
terciptanya NKRI yang berdaulat, adil dan makmur.

Вам также может понравиться