Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaeatan Mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh:
DWI ROCHMAWATI
NIM. ST 13023
ii
ii
iii
SURAT PERNYATAAN
(Dwi Rochmawati)
NIM. ST 13023
iii
iv
KATA PENGANTAR
menjalani
kemoterapi
di
RSUD
Dr.
Moewardi.Tersusun
dan
terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak, maka pada
kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta.
2. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Pembimbing Utama yang
memberikan masukan dan saran yang sangat berarti pada peneliti.
3. Ika Subekti Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Pembimbing Pendamping
yang memberikan masukan, saran pada peneliti.
4. Direktur RSUD Dr. Moewardi yang memberikan ijin kepada peneliti untuk
melanjutkan studi S-1 Keperawatan dan memberikan ijin lokasi penelitian.
5. Seluruh Staf dan Civitas akademik Program Studi S-1 Keperawatan STIKES
Kusuma Husada Surakarta.
6. Suami, anakku sayang dan kedua orang tua yang telah banyak mendukung
dan selalu memberi motivasi untuk menyelesaikan penelitiani ini.
7. Keempat partisipan yang telah membantu kelancaran proses penelitian..
Agustus, 2015
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL. ..........................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................
ii
iii
iv
vi
ix
xi
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................
2.1.2
11
Ca Mammae ..........................................................................
vi
13
16
18
19
20
21
21
23
27
28
30
33
35
35
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kualitas Hidup Pasien Ca Mammae dari Dimensi Fisik..................
55
62
72
75
vi
vii
84
86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
viii
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
2.1.
10
2.2.
16
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman
2.1.
Kerangka Teori.....................................................................
18
2.2.
19
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
xi
Dwi Rochmawati
Kualitas Hidup Pasien Ca Mammae yang Menjalani Kemoterapi di RSUD
Dr. Moewardi
Abstrak
xi
Dwi Rochmawati
Quality of Life of Breast Cancer Patients Undergoing Chemotherapy at Dr. Moewardi
General Hospital of Surakarta
ABSTRACT
Generally, breast cancer treatment takes a long time and causes both physical and
psychological effects to the patients related to the quality of life. Chemotherapy as the one
of methods to treat the breast cancer patients also has negative effects to their quality of life.
The research used the descriptive method. The samples of research were 4 patients.
They were taken by using the purposive sampling technique. The data were collected through
interview guide and analyzed by using the descriptive analysis.
The result of the research shows that the breast cancer patients quality of life had
two themes, namely: physical responses prior to chemotherapy and physical responses
following chemotherapy. The breast cancer patients quality of life from the psychological
dimension had three themes, namely: psychological responses prior to chemotherapy,
psychological responses following chemotherapy, and psychological response to medication.
The breast cancer patients quality of life from the social relationship dimension had two
themes, namely: social relationship response with husband and social relationship response to
medication. The quality of life of the breast cancer patients from the environmental
dimension had four themes, namely: fear, calm, relaxation, and environmental response to the
economy.
Thus, the breast cancer patients quality of life from the physical dimension was the
emergence of pain. The breast cancer patients quality of life from the psychological
dimension included the emergence of self-acceptance attitude, closeness to God, and no
perception disorders to self-image. The breast cancer patients quality of life from the social
relationship dimension was the emotional relationship with husband. The breast cancer
patients quality of life from the environmental dimension included no feeling of fear, the
effort of self-entertaining and no financial distress of the treatment to the familys economy.
Keywords:
References: 24 (2004-2013)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas Hidup
1. Pengertian Kualitas Hidup
Menurut WHO kualitas hidup adalah sebagai persepsi individu
sebagai laki-laki ataupun perempuan dalam hidup ditinjau dari
konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal, hubungan
dengan standar hidup, harapan, kesenangan, dan perhatian mereka.
Hal ini terangkum secara kompleks mencakup kesehatan fisik, status
psikologis, tingkat kebebasan, hubungan sosial, dan hubungan
kepada karakteristik lingkungan mereka (WHOQoL, 2004).
2. Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Kualitas
Hidup
Pasien
Kemoterapi
Kualitas hidup pasien kemoterapi lebih buruk dibandingkan
populasi secara umum, hal tersebut berhubungan dengan perubahan
fisik, psikologis, dan sosial yang terjadi pada pasien dan dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut (WHOQoL, 2004) :
a. Karakteristik
pasien
(umur.
Jenis
kelamin,
pekerjaan,
peran,
kehilangan
pekerjaan
dan
pendapatan
10
10
11
Tabel 2.1
Domain dan aspek yang dinilai dalam WHOQoL
Domain
I. Kesehatan Fisik
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
IV. Lingkungan
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Sumber: WHOQoL- BREF, WHO (2004)
11
12
2.1.2
Ca Mammae
1. Pengertian Ca Mammae
Cancer adalah sejenis penyakit seperti halnya dengan penyakitpenyakit lain yang dikenal. Penyakit ini dapat diobati dan banyak
penderita yang dapat hidup dengan bertahun-tahun, sebenarnya
penyakit ini dapat dikontrol dan dikendalikan (manageable and
controllable), tetapi diakui pula ada penderita yang meninggal karena
penyakit ini (Hawari,2004).
2. Etiologi
Menurul Gail & Stuart (2006) tidak ada satupun penyebab
spesifik dari Ca Mammae, sebaliknya serangkaian faktor genetik,
hormonal, steroid endogen apabila mengalami perubahan dalam
lingkunagn seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi Ca
Mammae.
Faktor virus. Invasi virus yang diduga ada pada susu ibu
menyebabkan adanya masa abnormal pada sel yang sedang
mengalami proliferasi. Genetik, Ca Mammae yang bersifat herediter
dapat terjadi karena adanya linkage genetik autosomal dominan
(Pearce,2004)
3. Diagnosis atau pemeriksaan pada Ca Mammae
12
13
Mucin-like
Carcinoma
Antigen
(MCA),
dan
14
Kemoterapi
1. Definisi
Penggunaan obat untuk menangani kanker disebut kemoterapi
atau agen antineoplastik. Obat ini digunakan utama untuk membunuh
sel kanker dan menghambat perkembangannya. Berbeda dengan
terapi radiasi dan pembedahan, kemoterapi adalah pengobatan kanker
dengan menggunakan obat-obatan atau hormon (UICC, 2009). Rasjidi
(2007), kemoterapi adalah pemberian obat untuk membunuh sel
kanker.
2. Tujuan Penggunaan Kemoterapi
Sudoyo (2009) menyatakan terdapat lima tujuan pemberian
kemoterapi pada pengobatan kanker yaitu sebagai obat utama
(induksi), sebagai obat tambahan (adjuavan), sebagai obat pendahulu
atau obat primer yang mendahului pembedahan (neo-adjuvan), dan
sebagai obat yang digunakan secara kombinasi meliputi:
a. Terapi adjuvan: kemoterapi yang diberikan sesudah operasi, dapat
sendiri atau bersama dengan radiasi, dan bertujuan untuk
membunuh sel yang telah bermetastase.
14
15
15
16
16
17
Judul Penelitian
Mardiyaningsih
Dimensi fisik
(2004)
mengalami
Kronik
gangguan aktivitas,
Menjalani
Hemodialisis
Metode Penelitian
yang pendekatan
Terapi fenomenologis,
di sampel sebanyak 5
Hasil Penelitian
mobilisasi, sesak
nafas.
Dimensi psikologi
Mangun
terdapat perasaan
Kabupaten Wonogiri
terapi hemodialisis.
Teknik sampling
menggunakan
Dimensi hubungan
purposive
sampling.
sosialisasi,
Instrument
disfungsi seksual
penelitian
dan butuh
menggunakan
dukungan.
wawancara dengan
Dimensi
metode Colaizzi
lingkungan:
perubahan
17
18
ekonomi, butuh
informasi, akses
kesehatan
Rangkuti,
Hubungan
Lamanya Penelitian
(2011)
yang bermakna
Penyakit
antara lamanya
Hasil penelitian
hemodialisis
teknik total
dengan kualitas
sampling,
pengumpulan data
dikaitkan dengan
dilakukan dengan
aspek kesehatan
menggunakan
fisik (p=0,445),
wawancara
psikologis
berdasarkan
(p=0,199),
kuisioner WHO-
hubungan sosial
(p=0,750),
menggunakan Chi-
lingkungan
square
(p=0,374)
18
19
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Kristini, P (2013)
Hubungan
antara
Jenis penelitian
Adekuasi
dengan
adalah penelitian
diperoleh nilai X=
korelasional dengan
14,745 dengan p =
pendekatan cross
0,001. OR = 9,273.
Hemodialisis
sectional sampel
penelitian sebanyak
maka
kualitas
65 pasien dengan
hidup
akan
hemodialisis teknik
meningkat
Kualitas
Hidup
Hemodialisis
di
pada
Unit
RSUD
pengambilan sampel
purposive sampling.
Instrumen penelitian
menggunakan
kuesioner kualitas
hidup dan penilaian
adekuasi pada pasien
gagal ginjal kronik.
Alat analisis: Chi
Square.
19
20
kemoterapi
Cara Pemberian
Efek Samping
Dimensi Fisik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dimensi Psikologis
1. Nyeri dan
ketidaknyamanan
2. Ketergantungan pada
perawatan medis
3. Energi dan kelelahan
4. Mobilitas
5. Tidur dan istirahat
6. Aktifitas sehari-hari
7. Kapasitas bekerja
KUALITAS HIDUP
1. Afek positif
2. Spiritual
3. Berpikir, belajar,
memori dan
konsentrasi
4. Body image dan
penampakan
5. Harga diri
6. Afek negatif
Anemia,
Trombositopenia
Leucopenia,
Mual dan muntah
Alopesia
Stomatitis
Reaksi alergi
Neurotoksik
ekstravasas
Dimensi Hubungan
Sosial
1. Hubungan
personal
2. Aktifitas seksual
3. Dukungan sosial
Dimensi Lingkungan
1. Keamanan fisik
2. Lingkungan fisik (populasi,
suara, lalu lintas, iklim)
3. Sumber keuangan
4. Peluang untuk mendapatkan
informasi dan ketrampilan
5. Partisipasi dan kesempatan
untuk rekreasi atau aktivitas
yang menyenangkan
6. Lingkungan rumah
7. Perawatan kesehatan dan
sosial, kemampuan akses dan
kualitas
8. Transportasi
21
Pasien Ca Mammae
Kemoterapi
Kualitas Hidup
1. Dimensi Fisik
2. Dimensi Psikologis
3. Dimensi Hubungan
Sosial
4. Dimensi Hubungan
Lingkungan
21
22
BAB III
METODE PENELITIAN
sebagai
gejala
atau
sesuatu
yang menampakkan.
Penelitian
23
23
24
25
25
26
terakhir
adalah
observasi.
Observasi
dilakukan
untuk
didengar,
dilihat,
dialami,
dan
dipikir
dalam
rangka
27
tahap
pelaksanaan,
tahap
pengumpulan
data
dan
28
2. Tahap pelaksanaan
Peneliti yang sudah mendapatkan persetujuan dari partisipan
kemudian mengadakan perjanjian waktu untuk melakukan wawancara
kepada peneliti. Isi pertanyaan dalam wawancara yang akan dilakukan
sudah dipersiapkan sebelumnya dengan mengacu pada teori kualitas
hidup. Alat yang digunakan peneliti berupa sebuah alat perekam dari
handphone, dengan kapasitas RAM I GB, dengan kapasitas memory 2
gigabyte sehingga mampu merekam wawancara dengan durasi sampai 1
jam. Peneliti akan membawa perlengkapan seperti alat tulis guna
mencatat fenomena partisipan selama proses wawancara seperti gerakan
fisik, kelelahan sehingga peneliti berusaha untuk mendapatkan data
secara detail dari partisipan.
3. Tahap pengumpulan data
Tahap ini dilakukan dengan mengevaluasi apakah data yang
dibutuhkan untuk keperluan analisis data telah mencukupi. Jika data
belum mencukupi, maka peneliti melakukan penelitian akan melakukan
pencarian data tambahan untuk melengkapi data penelitian.
4. Mengintreprestasikan data hasil analisis
28
29
selanjutnya
data
diintreprestasikan
sesuai
dengan
30
30
31
32
32
33
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
35
36
37
4.3.1. Kualitas Hidup Pasien Ca. Mammae yang Menjalani Kemoterapi dari
Dimensi Kesehatan Fisik
a. Rasa Nyeri
Rasa nyeri merupakan salah satu sakit yang dialami oleh
pasien Ca. Mammae. Rasa nyeri yang dirasakan oleh partisipan
sebagaimana dikemukakan oleh partisipan sebagai berikut.
Ketika belum operasi nyeri setiap saat dan berkepanjangan (P1)
Rasa nyeri datang tiba-tiba dan dalam durasi yang banyak, kadang
sehari bisa berulang-ulang (P2)
Sebelum operasi nyeri tidak tentu, tetapi sering dan durasinya
panjang (P3)
Sengkring-sengkring kaya kesetrum, lama-lama cenut-cenut (P4)
38
39
40
41
ditunjukkan dengan
pernyataan
partisipan
keempat
tersebut
42
tidak
menggembirakan
hasil
wawancara
memiliki
terhadap
hal
kondisinya
ternyata
yang
saat
dua
partisipan
mendukung
ini.
Hal
atau
tersebut
43
44
sebagaimana
dikemukakan
oleh
empat
partisipan
45
46
semua
partisipan
mengalami
perasaan
sedih
selama
47
partisipan adalah ibu yang masih memiliki tanggungan anak baik yang
sudah besar maupun masih kecil.
Sedangkan pada hasil wawancara tersebut terdapat satu
partisipan yang menyatakan bahwa walaupun awalnya sedih, namun
dengan adanya peningkatan kesehatan dirinya menyebabkan dirinya
menjadi bergembira dan bersemangat dalam menjalani proses
pengobatan.
4.3.3. Kualitas Hidup Pasien Ca. Mammae yang Menjalani Kemoterapi dari
Dimensi Hubungan Sosial
a. Hubungan Emosional dengan Suami
Adanya diagnosa Ca. Mammae serta proses pengobatan yang
dilakukan oleh pasien Ca. Mammae tentunya akan berdampak pada
adanya perubahan perilaku atau emosional anggota keluarga terhadap
pasien, salah satunya adalah suami pasien Ca. Mammae. Dalam
penelitian ini terdapat tiga orang partisipan yang masih memiliki
suami, dari ketiga partisipan tersebut mengungkapkan perubahan
hubungan emosional dengan suaminya setelah didiagnosa Ca.
Mammae dan proses pengobatan Ca. Mammae sebagaimana
ditampilkan pada hasil wawancara sebagai berikut.
Hubungan secara emosional dengan suami semakin dekat (P2)
Secara keseharian atau emosional lebih dekat, sebab suami sering
menemani ketika menjalani pengobatan (P3)
47
48
49
50
51
52
sebagai berikut.
Takut, sebab khawatir kalau-kalau penyakitnya kambuh dan tidak ada
yang menemani (P1)
Takut, sebab takut kalau sewaktu-waktu pingsan dan tidak ada orang,
inginnya selalu ditemani (P2)
Dahulu takut, sekarang setelah kondisi kesehatan semakin baik, sudah
tidak takut (P3)
Tidak ada, karena kondisi saya masih baik (P4)
53
54
sebagaimana
dikemukakan
oleh
empat
partisipan
55
55
56
BAB V
PEMBAHASAN
57
58
58
59
60
61
dua
partisipan
lainnya
mengungkapkan
adanya
kegembiraan yang dialaminya saat ini yaitu adanya dukungan dari anakanak partisipan serta adanya peningkatan kondisi kesehatan yang dialami
selama pengobatan.
c. Perilaku Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Perilaku mendekatkan diri kepada Tuhan adalah tindakan-tindakan
atau aktivitas yang dilakukan pasien Ca. Mammae yang berupa tindakan
ibadah yang khusus dilakukan berhubungan dengan penyakitnya. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa keempat partisipan setelah mendapatkan
diagnosa Ca. Mammae semuanya berperilaku lebih mendekatkan diri
kepada Tuhan.
d. Kesulitan Konsentrasi
Kesulitan konsentrasi pada pasien Ca. Mammae disebabkan adanya
rasa nyeri atau sakit yang diderita pasien Ca. Mammae. Berdasarkan hasil
analisis dapat disimpulkan bahwa semua partisipan mengalami gangguan
konsentrasi setelah mengelami Ca. Mammae.
e. Persepsi tentang Citra Diri (Body Image)
61
62
Dampak yang dialami oleh pasien Ca. Mammae antara lain adalah
perubahan pada bentuk tubuh bisa berupa tubuh menjadi kurus, adanya
kehilangan bagian anggota butuh bila sudah dioperasi, serta dampakdampak lain selama menjalani kemoterapi seperti rambut rontok. Dampak
yang dialami oleh pasien Ca. Mammae yang berhubungan dengan kondisi
fisik atau tubuhnya tentunya akan berhubungan dengan persepsi pasien Ca.
Mammae terhadap citra diri (body image) pasien Ca. Mammae. Selanjutnya
persepsi partisipan terhadap citra diri atau body image adalah sebagai
berikut.
Berdasarkan hasil penelitian pada keempat partisipan dapat
disimpulkan bahwa semua partisipan saat ini tidak mengalami dengan
persepsi citra diri, beberapa faktor yang menyebabkan citra diri keempat
partisipan masih baik adalah faktor sudah terbiasa, faktor usia yaitu merasa
sudah tua sehingga tidak citra diri sudah diabaikan, dan belum adanya
perubahan bentuk tubuh karena penyakit yang diderita belum lama.
f. Perasaan Sedih terhadap Proses Pengobatan
Proses pengobatan yang dialami pasien Ca. Mammae dari
pengobatan awal, operasi hingga kemoterapi memerlukan waktu yang lama,
sehingga menyebabkan pasien Ca. Mammae harus banyak menghabiskan
waktunya untuk proses pengobatan tersebut. Proses pengobatan yang cukup
lama tersebut berdampak pada timbulnya perasaan sedih yang dialami oleh
pasien Ca. Mammae dalam proses pengobatan.
62
63
64
kemoterapi
agar
tidak
telat,
mengingatkan
pasien
untuk
65
5.4. Kualitas Hidup Pasien Ca. Mammae yang Menjalani Kemoterapi dari Dimensi
Lingkungan
a. Perasaan Takut Ditinggal Sendiri
Perasaan takut yang dialami oleh pasien Ca. Mammae disebabkan
adanya kekhawatiran mereka terhadap kondisi kesehatan mereka. Hal
tersebut sebagaimana hasil analisis data yang menyimpulkan bahwa
sebagian besar responden memiliki rasa takut jika ditinggal sendiri, hal
tersebut disebabkan adanya kekhawatiran jika terjadi kegawatan akibat
penyakit mereka tidak ada orang atau anggota keluarga yang menemaninya.
Sedangkan satu orang partisipan yang merasa tidak takut ditinggal
sendiri disebabkan kondisi kesehatannya masih baik, sehingga masih
mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.
b. Anggota Keluarga yang Selalu Menemani
Ada tidaknya anggota keluarga yang selalu menemani pasien Ca.
Mammae menunjukkan dua orang partisipan yaitu nomor satu dan dua
menyatakan selalu ada anggota keluarga yang menemaninya sedangkan dua
lainnya menyatakan tidak ada.
65
66
66
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dari kata kunci yang telah didapatkan dalam
penelitian ini, maka di peroleh kesimpulan sebagai berikut:
6.1.1. Dimensi fisik
Berdasarkan analisa yang telah di lakukan dalam penelitian
ini, kualitas hidup dari dimensi fisik pada penderita Ca Mammae di
dapatkan tema sebagai berikut:
1.
2.
1. Respon
psikologis
sebelum
kemoterapi
hanya
kesulitan
konsentrasi
2. Respon psikologis sesudah kemoterapi meliputi: penerimaan
diri, dukungan keluarga, perilaku mendekatkan diri pada Allah,
body image
3. Respon psikologis terhadap pengobatanya itu perasaan sedih
terhadap pengobatan
6.1.3.
2.
6.1.4.
Dimensi lingkugan
Berdasarkan analisa yang telah di lakukan dalam penelitian
ini, kualitas hidup dari dimensi lingkungan bagi penderita Ca
Mammae didapatkan tema:
1.
2.
3.
4.
6.2.
SARAN
6.2.1. Institusi keperawatan / rumah sakit
Bagi institusi keperawatan / rumah sakit khususnya
keperawatan paliatif yang menangani tindakan kemoterapi di
perlukan pelayanan yang lebih maksimal mengingat pasien
kemoterapi sangat membutuhkan informasi mengenai penyakit Ca
Mammae, kemoterapi harus di jalani secara teratur serta obat yang
harus di minum perlu sekali untuk di patuhi. Selain itu dukungan
sosial dari perawat kemoterapi sangat diperlukan oleh pasien
mengingat kontak perawat dan pasien yang paling sering dilakukan
dengan jadwal dua minggu sekali. Sehingga asuhan keperawatan
yang di berikan akan bersifat holistic dan menyeluruh dengan
mempertimbangkan segi bio, psiko, sosial dan spiritual.
6.2.2. Ilmu keperawatan dan institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai asuhan keperawatan pada pasien Ca
Mammae yang sedang menjalani kemoterapi baik setelah operasi
ataupun sebelum operasi, sehingga bias meningkatkan kualitas
hidupnya dari sebelum dilakukannya kemoterapi ini.
DAFTAR PUSTAKA