Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KORUPSI
Latin
Inggris
: corruption, corrupt
Perancis
: corruption
Belanda
: corruptic/korruptie
kerahasiaan, pengkhianatan, penipuan, dan sikap masa bodoh terhadap akibat yang
ditimbulkannya terhadap masyarakat. Istilah korupsi dapat pula mengacu pada
pemakaian dana pemerintah untuk tujuan pribadi. Definisi ini tidak hanya
menyangkut korupsi moneter yang konvensional, akan tetapi menyangkut pula
korupsi politik dan administratif. Seorang administrator yang memanfaatkan
kedudukannya untuk menguras pembayaran tidak resmi dari para investor (domestik
maupun asing), memakai sumber pemerintah, kedudukan, martabat, status, atau
kewenangannnya yang resmi, untuk keuntungan pribadi dapat pula dikategorikan
melakukan tindak korupsi.
Mengutip Robert Redfield, korupsi dilihat dari pusat budaya, pusat budaya
dibagi menjadi dua, yakni budaya kraton (great culture) dan budaya wong cilik (little
culture). Dikotomi budaya selalu ada, dan dikotomi tersebut lebih banyak dengan
subyektifitas pada budaya besar yang berpusat di kraton. Kraton dianggap sebagai
pusat budaya. Bila terdapat pusat budaya lain di luar kraton, tentu dianggap lebih
rendah dari pada budaya kraton. Meski pada hakikatnya dua budaya tersebut berdiri
sendiri-sendiri namun tetap ada bocoran budaya.
Macam-Macam Korupsi
1. Korupsi telah didefinisikan secara jelas oleh UU No 31 Tahun 1999 jo UU No
20 Tahun 2001 dalam pasal-pasalnya. Berdasarkan pasal-pasal tersebut,
terdapat 33 jenis tindakan yang dapat dikategorikan sebagai korupsi. 33
tindakan tersebut dikategorikan ke dalam 7 kelompok yakni :
2. Korupsi yang terkait dengan merugikan keuangan Negara
2
Ciri-Ciri Korupsi :
1.
menunjukkan kepada
adanya kesepakatan timbal balik antara pihak pembeli dan pihak penerima,
demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya
keuntungan ini oleh kedua-duanya.
2. Korupsi yang Memeras (extortive corruption).
Korupsi yang memeras (extortive corruption); adalah jenis korupsi dimana
pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna mencegah kerugian yang sedang
mengancam dirinya, kepentingannya atau orang-orang dan hal-hal yang
dihargainya
3. Korupsi Investif (investive corruption).
Korupsi investif (investive corruption) adalah pemberian barang atau jasa
tanpa ada pertalian langsung dari keuntungan tertentu, selain keuntungan yang
dibayangkan akan diperoleh di masa yang akan datang.
4. Korupsi Perkerabatan (nepotistic corruption)
Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption) adalah penunjukan yang tidak
sah terhadap teman atau sanak saudara untuk memegang jabatan dalam
6
Dari
data
pengaduan
Jamkesda
Intervensi politik dalam anggaran kesehatan, jaminan kesehatan dan
ASKESKIN
Klaim palsu dan penggelapan dana asuransi kesehatan oleh oknum Puskesmas
dan RSUD
BAB II
11
INDONESIA
PILIPINA
VIETNAM
INDIA
CHINA
KORSEL
HONGKONG
MALAYSIA
SINGAPORA
100%
50%
TAILAND
0%
CORRUPTION
Hasil survei persepsi publik mengenai political and ekonomic consultancy (perc)
sejak 1998-2005 menempatkan indonesia negara paling korup.
12
pelayanan publik
pemerintah maupun swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Tidak semua aparat pemerintah
menyadarinya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Birokrasi
1.
2.
3.
4.
5.
Manajemen organisasi
Budaya kerja dan organisasi
Kualitas SDM yang dimiliki
Koordinasi kerja dalam birokrasi
Kepemimpinan yang efektif
perang
kepala
staff
angkatan
darat
nomor
tertib
e. 1980: UU No.11 tahun 1980 tentang Tindak Pidana suap dan PP No.30 tahun
1980 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Realisasi dari semua kebijakan yang dibuat oleh presiden soeharto kurang
berjalan efektif malah sebaliknya tindak korupsi semakin merajalela serta
realisasinya dipertanyakan karena tingkat korupsi semakin menjadi, hal ini
dapat kita lihat pada tabel indeks prestasi korupsi (IPK).
Indeks prestasi korupsi (IPK) dunia pada masa Soeharto
Tahun IPK Peringkat
Jumlah Negara
1995
1,94
1
41
1996
2,65
10
54
1997
2,72
7
52
1998
2,00
6
85
Hambatan
1. Banyaknya para penguasa dan pengusaha yang melakukan tindak korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN) di masa itu.
2. Pada pelaksanaan UU No.3 tahun 1971 hambatan yang dihadapi antara lain
adalah tidak mengatur spesifik yang berwenang menyidik tindak pidana
korupsi.
3. Kebijakan UU No.8 tahun 1974 kendalanya adalah membuka peluang,
pembenaran pada pertanggungjawaban instansi untuk menyeleksi dan
memilah pelanggaran dan penindakan, hanya masalah internal instansi.
Pemberantasan Korupsi Pada Masa Reformasi
3. Masa b. J. Habibie (1998-1999)
Kebijakan yang diambil:
a. 1998: tap MPR No.xi/mpr/1998 serta menghasilkan uu no.28 tahun 1998
tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN.
b. 1999: UU No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
sebagai penyempurna uu no.3 tahun 1971.
Realisasi kebijakan yang dikeluarkan pada masa pemerintahan b. J. Habibie
belum secara signifikan menekan angka kebocoran anggaran disana-sini.
14
diajukan
tidak
mungkin
lain pembobolan bank bni 1946, korupsi di kpu, kasus ilegal logging,
penyelundupan BBM Pertamina dan dugaan kasus korupsi di masyarakat.
Realisasinya:
Setelah satu tahun masa pemeintahan sby, upaya pemberantasan korupsi masih
terlalu sedikit dan bekerja di tempat.
Hambatan
Fenomena korupsi masih menjadi bussiness as ussual dan tak asing lagi, tercium
baunya namun tidak ada seorang pun yang bisa dituduh melakukannya karena
pembuktian korupsi.
BAB III
Prinsip-Prinsip Anti Korupsi
Prinsip-prinip anti korupsi yaitu :
1. Transparansi
16
Proses Perencanaan
Program Pembangunan,
Anggaran Pendapatan
Kontrol
Masyarakat
Implementasi
Alokasi Sektor,
17
Laporan Pertanggungjawaban
Out Put
Pelaksanaan,
mendatang
(Kurniawan,
2010)
Mahasiswa
diharapkan
dapat
evaluasi
bukan
hanya
terhadap
pelaksanaan
Pembuat
Isi
Kebijakan Antikorupsi
Pelaksana
Isi kebijakan: Kebijakan antikorupsi akan efektif apabila di dalamnya
akan
menentukan
tingkat
partisipasi
masyarakat
dalam
pemberantasan korupsi
20
tetapi bila pendaftar menurun pada saat daftar ulang atau tidak
mencapai kuota yang sudah ditentukan akan dirapatkan kembali untuk
pengisian kuota yang belum terpenuhi melalui jalur lain. Kuota yang
belum tercapai diisi dengan pemanggilan calon mahasiswa cadangan
yang sudah disiapkan dari kuota yang tersedia. Calon mahasiswa yang
diterima termasuk cadangan yang sesuai kriteria, diumumkan secara
on line maupun tidak.
21
Prinsip
kewajaran
bertujuan
untuk
mencegah
praktek
BAB IV
Nilai-Nilai Anti Korupsi
Menurut Romi dkk (2011) faktor penyebab korupsi
adalah: - faktor internal (niat) dan
- faktor eksternal (kesempatan)
22
Upaya
pencegahan
korupsi
pada
dasarnya
dilakukan
untuk
kehidupan mahasiswa, tanpa sifat jujur mahasiswa tidak akan dipercaya dalam
kehidupan sosialnya. (nilai dasar penegakan integritas)
Nilai kejujuran pada mahasiswa dapat diwujudkan dalam bentuk tidak
melakukan kecurangan akademik, seperti: - tidak mencontek,
- tidak melakukan plagiarisme
- tidak memanipulasi daftar hadir dll
Nilai
Kejujuran
kemahasiswaan,
juga
dapat
seperti:
diwujudkan
membuat
dalam
laporan
kegiatan
organisasi
keuangan
kegiatan
plagiarisme, titip absen dll tidak segera diberantas maka PT menjadi bagian
dari pembibitan moral yang detruktif di Indonesia
2. Disiplin
Menurut Sugiono (2008) disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan
Disiplin adalah kunci keberhasilan. ketekunan & konsisten untuk terus
mengembangkan potensi diri membuat individu akan mampu memberdayakan
dirinya dalam menjalani tugasnya
Individu yang disiplin tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
24
memperoleh
kepercayaan
Tanggung jawab merupakan nilai penting yang harus dimiliki oleh
mahasiswa
Penerapan nilai tanggung jawab pada mahasiswa dapat diwujudkan dalam
bentuk:
- Memiliki prinsip & tujuan arah masa depan
- Memiliki sikap yang menonjolkan generasi penerus tenaga kesehatan
yang berguna dalam mengembangkan profesinya
- Selalu belajar menjadi generasi muda yang berguna, selain memiliki
sikap & kepribadian yang baik
- Mengikuti semua kegiatan yang dijadwalkan
- Menyelesaikan tugas & praktik secara individu dan kelompok dengan
baik dan tepat waktu
4. Adil
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak.
Keadilan adalah penilaian sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni
dengan bertindak proporsional dan tidak melanggar hukum.
Pribadi yang adil akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya.
tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan.
25
sehari-hari, misal:
- Memberikan pujian tulus pada yang berprestasi
- Memberikan pelayanan perawatan yang sama
kepada semua klien (tidak membedakan
status sosial, agama, ras dll)
- Adil terhadap dirinya sendiri, seperti belajar
maksimal sebagai sebuah keadilan terhadap
potensi & bakat yang diberikan Allah SWT
Bagi mahasiswa, karakter adil ini perlu sekali dibina sejak masa perkuliahan
agar mahasiswa dapat mempertimbangkan & mengambil keputusan secara adil
dan benar.
5. Berani
Orang yang memiliki karakter kuat:
berani menyatakan kebenaran, mengaku kesalahan, bertanggung
jawab & berani menolak kebatilan.
tidak akan mentoleransi adanya penyaitumpangan & berani
menyatakan penyangkalan dengan tegas
Berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega &
teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang
Tidak takut dimusuhi & tidak takut tidak memiliki teman kalau
ternyata mereka mengajak kepada hal yang menyimpang
Nilai keberanian dapat dikembangkan oleh mahasiswa, misalnya
berani:
- Bertanya pada dosen jika tidak mengerti
- Mengemukakan pendapat ketika berdiskusi/maju ke depan untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan
- Melaporkan temannya yang membuat tugas/makalah copy paste,
mencontek, diskusi saat ujian, diintimidasi
- Mengajukan saran untuk perbaikan PBM dengan cara yang santun
- Menulis artikel, pendapat, opini dimajalah dinding, jurnal dll
- Menolak ajakan tawuran/perbuatan tercela dll
Diperlukan pengetahuan yang mendalam untuk menerapkan nilai
keberanian yang membuat mahasiswa menjadi menguasai masalah yang
dihadapi.
Mahasiswa memerlukan keberanian untuk mencapai sukses
26
6. Peduli
Peduli adalah mengindahkan, memperhati-kan, dan menghiraukan (Sugiono,
2008)
Pribadi dengan jiwa sosial tinggi (memiliki sifat kasih sayang) tidak akan
tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar justru
ia berupaya untuk menyaitusihkan sebagian penghasilannya untuk membantu
sesama.
Nilai kepedulian mahasiswa harus mulai ditumbuhkan sejak berada di
kampus.
Nilai kepedulian dapat diwujudkan dengan berusaha ikut:
- Memantau jalannya PBM & sistem pengelolaan sumber daya di kampus
- Memantau kondisi infrastruktur lingkungan kampus
- Jika ada teman yang tertimpa musibah, mahasiswa dengan sukarela
membantu
- Tidak merokok, karena asap rokok yang ditimbulkan dapat merugikan diri
sendiri & orang lain
- Membuang sampah pada tempatnya
- Menghargai & menghormati teman, dosen, & karyawan
- Terlibat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan BEM/HIMA
- Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol/NAPZA karena bisa
menimbulkan
hal-hal yang tidak diinginkan seperti menimbulkan perilaku adiktif,
pertengkaran, pelecehan, & mengganggu keamanan serta ketertiban
kampus
7. Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan.
Kemauan identik dengan keteladanan, ketekunan, daya tahan, daya kerja,
pendirian, pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, dan pantang
mundur.
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik sebesar-besarnya ia
tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat
Bekerja keras merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang
sesuai dengan target.
Namun, bekerja keras akan menjadi sia-sia jika tanpa adanya
pengetahuan.
Kerja keras dapat diwujudkan oleh mahasiswa dalam kehidupan seharihari, misalnya:
- Dalam melakukan sesuatu menghargai proses bukan hasil semata
- Tidak melakukan jalan pintas
- Belajar & mengerjakan tugas akademik dengan sungguh-sungguh.
27
Para dosen memiliki peran penting agar setiap usaha kerja keras
mahasiswa
tidak sia-sia
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah individu yang menyadari
kebutuhannya & berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebihan.
Gaya hidup mahasiswa merupakan hal yang penting dalam interaksi
dengan masyarakat disekitarnya
8. Sederhana
Hidup sederhana:
- Membiasakan untuk tidak hidup
kemampuannya
- Memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya
- Tidak tergoda untuk hidup dengan gelimang kemewahan
- Ilmu pengetahuan adalah kekayaan utama yang menjadi modal kehidupan
Menyadari bahwa mengejar harta tidak akan ada habisnya karena nafsu
keserakahan akan selalu menimbulkan keinginan untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
Penerapan nilai kesederhanaan pada mahasiswa dapat diwujudkan dalam
bentuk:
- Tawadhu (rendah hati) mau mengakui kelebihan orang lain, jauh dari
sifat gila hormat, ambisi pangkat/jabatan.
- Berpakaian sopan & sesuai aturan yang ditetapkan
- Merasa cukup dengan yang ada, bukan lantaran pasrah, melainkan telah
berusaha menyempurnakan usaha
- Tidak sombong ketika dipuji, & tidak rendah diri ketika dikritik
- Menyelaraskan antara kebutuhan dengan kemampuan secara realistik &
proporsional
Manfaat hidup sederhana pada mahasiswa:
- Mahasiswa dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginan
- Mengatasi masalah kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois, & sikap
lainnya
- Menghindarkan dari keinginan yang berlebihan
Gaya hidup sederhana perlu dikembangkan sejak mahasiswa mengembangkan masa
pendidikannya
9. Mandiri
Mandiri diartikan tidak bergantung pada orang lain dalam berbagai hal.
Manfaat kemandirian:
- Membentuk karakter yang kuat pada diri individu untuk menjadi tidak
tergantung terlalu banyak pada orang lain
28
mengatur
kehidupannya
&
orang
yang
berada
di
bawah
tanggungjawabnya
Kesimpulan
Nilai-nilai anti
korupsi
faktor internal
penyebab korupsi
29
BAB V
Peran Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi
Permasalahan korupsi di Indonesia sudah sampai pada taraf menimbulkan
skeptisime semua kalangan, termasuk mahasiswa. Maka dari itu mendesain mata
kuliah baru Anti-korupsi agar menjadi sebuah pembelajaran yang menarik, tidak
monoton dan efektif bukan hal mudah. Materi tentu penting untuk memperkuat aspek
kognitif, namun pemilihan metode pembelajaran yang kreatif merupakan kunci bagi
keberhasilan mengoptimalkan intelektual, sifat kritis dan etika integritas mahasiswa.
Dosen sendiri harus menjadi komunikator, fasilitator dan motivator yang baik bagi
mahasiswa. Peran pimpinan perguruan tinggi juga diperlukan untuk menciptakan
kampus sebagai land of integrity yang mendukung efektifitas pendidikan Anti-korupsi
itu sendiri.
Peran mahasiswan dalam gerakan anti korupsi yaitu menjadi agent of change
dimana mahasiswa berperan sebagai insiator, educator, motivaor dan implementator.
Tidak hanya di lingkungan kampus saja, mahasiswa dapat terlibat dalam lingkungan
keluarga, masyarakat, lingkup lokal maupun nasional. Pada lingkungan kampus,
mahasiswa dapat memberikan pendidikan kepada masyarakat pada kegitan
PKN/PKL, mengontrol kebijakan pemerintah. Contoh sederhana seperti di sekolahsekolah ataupun tempat umum muncul kantin kejujuran, meskipun sulit dalam
pengawasaannya atau mendapatkan keuntungannya namun adanya kantin kejujuran
ini dapat melatih siswa-siswi sejak dini untuk bertindak jujur. Keterlibatan mahasiswa
sebagai agent of change dalam keluarga yaitu dapat menerapkan nilai-nilai religious
(aktivitas ibadah), melakukan bantuan tanpa pamrih dan atas kesadaran sendiri,
belajar mengakui kesalahan dan tidak menyalahkan orang lain.Sedangan keterlibatan
mahasiswa di kalanagan masyarakat, local maupun nasional yaitu dengan melakukan
nilai-nilai anti korupsi yang dimulai dari diri sendiri mulai dari hal yang kecil dan
mulai dari saat ini, mahasiswa dapat menjadi contoh/ role model bagi masyarakat.
Gerakan anti korupsi dilakukan dengan upaya perilaku individu dan system
salah satu caranya dilakukan dengan penanaman nilai-nilai antikorupsi pada
30
mahasiswa, seperti berkata dan bertindak jujur. Dengan berkata maupun bertindak
jujur,banyak hal yang bisa didapatkan yaitu : Kepercayaan, Cinta dan Rasa Hormat
Membentuk perilaku budaya jujur dapat dilakukan dengan Pendidikan
Integritas dan Pendidikan Karakter. Pendidikan integritas adalah pendidikan yang
mengedepankan pembangunan karakter. Pendidikan seperti ini tidak hanya
mengandalkan terori, tapi mahasiswa juga harus bisa mempraktikkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Maka dari itu Pendidikan Integritas muncul sebagai suatu
kebutuhan terhadap tantangan yang dihadapi mahasiswa, sebab tanpa prinsip dasar
integritas tidaklah mungkin tercapai tingkat efektifitas yang tinggi untuk menegakkan
kejujuran mahasiswa Untuk pendidikan karekter dapat dilakukan melalui penanaman
karakter-karakter berikut :
a. Trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang menjadi:
berintegritas, jujur, dan loyal.
b. Fairness, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran
terbuka serta tidak suka memanfaatkan orang lain.
c. Caring, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap peduli
dan perhatian terhadap orang lain maupun kondisi sosial lingkungan sekitar.
d.Respect, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan
menghormati orang lain.
e. Citizenship, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan
peraturan serta peduli terhadap lingkungan alam.
f. Responsibility, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung
jawab, disiplin, dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin.
31