Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Kelompok Siang Praktikum Konservasi Gigi
Angkatan 2011
DAFTAR ISI
COVER ...... i
DAFTAR ISI ..... 2
RESTORASI KOMPOSIT KELAS III DAN IV ...... 4
1.
2.
3.
1.
Pengertian
Tambalan kelas III dan IV komposit melibatkan gigi anterior
kekuatan yang cukup dan bisa berikatan dengan struktur gigi. Hal ini
juga akan mengurangi kehilangkan struktur gigi saat preparasi.
1.2
Indikasi
- Untuk penambalan kelas III dan IV
- Untuk restorasi kelas V yang berada pada area estetis
- Untuk material pewarna gigi apabila gigi tersebut
memiliki enamel margins
1.3
Kontraindikasi
- Area kerja yang tidak dapat terisolasi dengan adekuat
- Beberapa restorasi kelas V yang bukan terletak pada area
-
diantara
akar
dan
restorasi
komposit.
Keuntungan
- Estetis
- Menperbaiki struktur gigi yang hilang (perluasan lebih
sedikit, tidak diperlukan kedalaman yang uniform, tidak
-
1.5
Kerugian
pada akar
Lebih sulit, membutuhkan waktu lama, dan lebih mahal
Technique sensitive, karena area yang akan dikerjakan
harus dapat diisolasi dan penempatan etchat, primer, dan
bahan adhesive pada struktur gigi sangat diperlukan
2.
untuk
mengatur
fungsi
restorasi
dan
Preparasi Gigi
Preparasi gigi kelas III, berdasarkan definisinya, terletak di
komposit
kelas
III
ditahan
hanya
oleh
ikatan
kita
mempersiapkan
dan
memulihkan
lesi
karies
lebih
baik.
Jika
preparasi
dibuka
dari
lingual,
i.
ii.
iii.
iv.
v.
pada
gigi.
Retention
groove
dibuat
untuk
2.2.2
10
secara
tidak
langsung
dapat
Sedangkan
akses
penglihatan
langsung
11
12
menyediakan
dimensi
adekuat
untuk
kekuatan
menggunakan
bevel
Sisa
bahan
restorasi
di
dinding
aksial
13
dengan
pendingin udara untuk langkah ini memberikan sensasi taktil
yang lebih baik. Mulailah membuat gingival groove pada
faciogingivoaxial line angle dan memperpanjang ke sepanjang
gingivoaxial line angel sampai ke linguogingivoaxial point
angle. Perpanjangan groove dilakukan parallel dengan DEJ
tanpa merusak enamel yang berdekatan untuk dentin support.
Siapkan
setiap
retensi
insisal
groove
dengan
dan
ke
dalam
facioaxial
bahwa
retensi
insisal
dilakukan
pada
14
Gambar 12-8. Preparasi bevel konvensional kelas III. A dinding enamel bevel. B.
incisal dan gingival retention groove.
Cara
lain
adalah
dengan
15
persiapan
konvensional
dengan
penambahan
bevel
12-12).
16
17
dibuat
dengan
preparasi
konvensional,
yang
18
19
hanya
area
karies
sekonservatif
mungkin
20
Biasanya
dinding
aksial
tidak
akan
uniform
selesai,
tahap
awal
untuk
modifikasi
preparasi
bundar
dengan
ukuran
yang
sesuai
atau
dengan
21
2.3
Teknik Restorasi
2.3.1 Etching, Priming, and Placing Adhesive
22
dipreparasi
sebelum
diaplikasikan
bahan
tambal.
matriks
terlebih
dahulu
pada
gigi
23
lembaran
matriks
sehingga
lembaran
dapat
24
mungkin
dibutuhkan
untuk
mendapatkan
25
26
27
seperti cementing agents dari pada material restorasi. Pada selfcured komposit,baik bonding adhesive maupun kompositnya
dikemas dalam individual container yang terdiri dari katalis dan
base. Alat yang digunakan untuk mengaduk base dan katalis
terdiri dari spatula plastic, applicator tips atau microburshes,
mixing pad dan operating pliers.
Base dan katalis ditempatkan pada pad terlebih dahulu
dengan jumlah yang sama. Perbandingan base dan katalis dapat
diubah untuk mengontrol setting time, maksimal 2:1 tetapi
sebaiknya tetap mengikuti standar pabrik. Jumlah bahan yang
digunakan disesuaikan dengan luas preparasi dan metode insersi
yang akan digunakan. Spatula plastic disposable yang baru
digunakan untuk mengeluarkan pasta dari tempatnya. Untuk
menghindari kontaminasi pasta gunakan 1 sisi spatula untuk
mengeluarkan katalis dan sisi lainnya untuk mengeluarkan base.
Bonding adhesive dikeluarkan terakhir tetapi diaduk
pertama, bahan ini berupa cairan dengan tegangan permukaan
yang rendah. Satu tetes katalis dan satu tetes base diletakan pada
mixing pad dengan jarak sekitar 6 mm. Aplikator tip digunakan
untuk mencampur kedua komponen selama 5 detik kemudian
aplikasikan kepada enamel yang telah di etsa dan dentin yang
telah dietsa dan prime menggunakan aplikator tip atau
microbrush.
Pengadukan komposit dilakukan dengan menggunakan
spatula yang sama. Pasta katalis dan base diletakan secara
bertumpuk. Kemudian katalis dan base diaduk dengan gerakan
melipat selama 30 detik untuk mendapatkan hasil yang
homogen. Gerakan memutar harus dihindari karena cenderung
menyebabkan terperangkapnya udara. Sisa working time sekitar
1 menit untuk insersi material ke preparasi. Material self-cured
28
komposit
terjadi
pada
preparasi
terperangkapnya
dan
mengurangi
udara.
Teknik
29
Gambar komposit injection syringe (x) dengan disposable tip (y) dan stopper (z).
digunakan pada teknik self-cured komposit
Pemasukkan Komposit Self-Cured
Dengan
komposit
self-cured
jarak
waktu
antara
Kemudian lakukan
30
31
32
4. Buang
kelebihan
komposit
dengan
instrument
material
komposit
untuk
restorasi
33
instrumen
tangan,
komposit
lebih
dahulu
34
35
bagian
berlebih yang
36
Lingual Areas
Kelebihan komposit pada bagian lingual ini dihilangkan
dan akan didapatkan permukaan yang halus menggunakan bur
bulat atau bur diamond oval 12-bladed carbide. Bur digunakan
dengan kecepatan medium dengan menggunakan air coolant dan
dilakukan dengan tekanan yang intermiten (Fig.12-34B). Ukuran
dan bentuk bur yang sesuai digunakan tergantung pada jumlah
berlebih dan bentuk permukaan lingual.
37
38
yang
tipis
membuat
alat
ideal
untuk
carbide
finishing
burs
(Esthetic
Trimmers;
kelebihan
dan
membuka
area
embrasure.
39
coated thin metal strips juga secara komersial tersedia dan hadir
dengan berbagai macam grit. Lebar dari strips juga tersedia.
Dengan luas yang sempit biasanya digunakan untuk mengkontur
karena kelebihannya untuk finishing area yang spesifik. Strip yang
lebar cenderung meratakan kontur proksimal, mengurangi bahan
yang berlebih pada area kontak, dan yang memanjang ke arah
gingiva. Hasilnya pada kontur yang buruk
40
Occlusion Areas
Operator memindahkan rubber dam. Operator mengevaluasi
oklusi pasien dengan menyuruh pasien menutup mulutnya secara
perlahan-lahan, menggerakan gigi rahang bawah mengenai daerah
yang terestorasi. Apabila ditemukan kelebihan komposit, operator
menghilangkan kelebihan tersebut dalam jumlah yang sedikit dan
kemudian mengecek ulang menggunakan articulating paper.
Biasanya dilakukan pengonturan ulang pada daerah yang
berdekatan atau daerah yang berseberang dengan gigi asli (atau
keduanya),
meskipun
harus
diperhatikan
untuk
tidak
41
composite
diaplikasikan
sebagai
veneer
setelah
Preparasi Gigi
42
memiliki cavosurface
43
pin
kadang-kadang
diperlukan,
restorasi
C.
adanya
kebocoran pada restorasi, yang menghasilkan
diskolorisasi pada gigi dan restorasi yang signifikan
Terlepas dari kerugian-kerugian yang ditimbulkan, ketika
struktur gigi hilang dalam jumlah yang besar, retensi pin
mungkin dibutuhkan untuk memperkuat restorasi komposit.
Bevel pada preparasi kelas IV dikarakteristikkan dengan
bentuk outline yang terjadi ketika dinding preparasi dipreparasi
tegak lurus atau paralel pada sumbu panjang gigi. Desain ini
menghasilkan resistensi yang lebih besar terhadap daya gigit
yang dapat menyebabkan fraktur pada gigi maupun restorasi.
Preparasi outline form menggunakan bur carbide bundar yang
sesuai atau instrumen diamond high speed dengan air-water
coolant. Buang semua enamel yang rapu dan bentuk kedalaman
dinding axial 0,5 mm ke dentin. Preparasi dinding secara paralel
dengan sumbu panjang gigi.
44
45
46
Teknik Restorasi
3.3.1 Etching, Priming, and Placing Adhesive
Etsa, priming dan penempatan adhesif pada kelas IV
sama dengan kelas III komposit.
47
sulit.
Hal
ini
membuat
restorasi
komposit
Tempatkan
Wedges.
2. Sesuaikan strip agar bagian fasial protrusi. Melipat/creasing
matrix pada posisi lingual line angle. Hal ini dapat mengurangi
potensi undercontouring/rounding dari restorasi. Gingival dan
incisal edge meluas dari margin preparasi sekitar 1 mm.
48
mahkota
49
memiliki
instrument
yang
dihangatkan
50
hingga
diaplikasikan
dengan
adhesive
syringe.Komposit
lalu
bonding,tempatkan
dicuring
diatas
komposit
51
light-cured,
penempatan
dilakukan
polimerisasi.
Penempatan
lebih
baik
dilakukan
52