Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Demam dengue (DD)/Demam Berdarah Dengue (DBD) secara
epidemiologi di dunia berubah secara cepat. Infeksi dengue merupakan
penyakit menular melalui nyamuk (mosquito-borne) yang paling sering
terjadi pada manusia dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga masih
merupakan masalah kesehatan dunia. World Health Organization (WHO)
mengestimasi bahwa 2,5 miliard manusia tinggal di daerah virus dengue
bersirkulasi.
1,2
beberapa propinsi, yang terbesar terjadi tahun 1998 dan 2004 dengan
jumlah penderita 79480 orang dengan kematian sebanyak 800 orang lebih.
Pada tahun-tahun berikutnya jumlah kasus terus naik.
Dari data pasien yang diperoleh di puskesmas, pasien merupakan
pasien dengan diagnosis DBD Grade III dengan klinis yang kurang baik.
Pada tahun 2013 kasus DBD yang ditemukan di Kecamatan Lumar
berjumlah 2 orang. Kasus DBD di Kecamatan Lumar masih jarang bahkan
merupakan kasus KLB.
1.2. Perumusan Masalah
a. Apa saja permasalahan yang ditemukan dalam keluarga pasien yang
mempengaruhi kesembuhan pasien?
b. Faktor apa saja yang mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan pasien dan
keluarganya?
c. Bagaimana cara memecahkan permasalahan yang ada dalam keluarga?
d. Bagaimana cara intervensi pasien dengan menggunakan pendekatan
kedokteran keluarga?
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
Melakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien Demam
Berdarah Dengue Grade III dan keluarganya.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik (fungsi keluarga, bentuk keluarga, dan siklus
keluarga) keluarga pasien Demam Berdarah Dengue Grade III
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
kesehatan pada pasien Demam Berdarah Dengue Grade III dan
keluarganya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
3.1 IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
A. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Alamat
: An. O
: 10 tahun
: Laki-laki
: Belum menikah
: Dusun Sebol RT 06, Desa Tiga Berkat, Kec.
Agama
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
TB
BB
: Tn. U
: 49 tahun
: Laki-laki
: Menikah
Alamat
Agama
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
C. Profil keluarga
No.
Nama
Kedudukan
dalam
Umur
(th)
Sex
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
(L/P)
keluarga
1.
Tn. U
Kepala
49
SLTA
Petani
Sehat
44
SLTA
Ibu Rumah
Sehat
Keluarga
2.
Ny. E
Istri
Tangga
3.
Tn. D
Anak
24
D3
Pekerja
Sehat
4.
Tn. W
Anak
21
SMA
Pelajar
Sehat
5.
An. P
Anak
15
SMP
Pelajar
Sehat
6.
An. O
Anak
10
SD
Pelajar
Pasien
7.
An. L
Anak
SD
Pelajar
Sehat
8.
Tn. M
Kakek
72
SR
Wiraswasta
Sehat
ia
gra
Pasien
: Perempuan
3.2 RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH
DILAKUKAN KEPADA KLIEN
A. Keluhan Utama : Demam naik turun sejak sejak 6 hari yang lalu
B. Riwayat Penyakit Saat Datang Pertama (21 Mei 2014, pukul 11.30 WIB)
Pasien datang ke Puskesmas Lumar dengan keluhan utama demam
mendadak tinggi sejak sejak 6 hari yang lalu. Pasien mengatakan jika demam
dirasakan setiap saat dan sempat mereda di hari demam ke empat. Pasien juga
mengatakan jika keluhan disertai dengan pusing. Pasien tidak mengeluh
adanya keluar darah dari hidung namun pasien mengeluhkan adanya gusi
berdarah. Selama sakit pasien hanya mengkonsumsi obat penurun panas
namun panas tidak mereda.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
D. Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan Sekolah
Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki gejala serupa seperti pasien.
Di lingkungan sekolah ada satu orang teman sekolah pasien yang
menderita gejala yang sama.
E. Hasil Pemeriksaan Fisik Saat Datang Ke Puskesmas Lumar (21 Mei
2014)
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
: Tensi : 90/60 mmHg
Nadi : 100 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 39,8 C
Kepala
: Normocephal
Mata
: Konjungtiva anemis (+), sclera ikterik (-), pupil bulat,
Hidung
Mulut
Telinga
Kulit
Thorax
isokor
: Sekret (-/-), Napas cuping hidung (-/-)
: Lidah kotor (-) tepi hiperemis (-)
: Normotia
: Eritema (-), sianosis (-)
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ekstremitas
Oedem -/ Sianosis
Akral dingin
Rumple leed
: Datar
: Supel, hepar/lien tak teraba membesar
: Timpani
: Bising usus (+) normal
Superior
-/-/-/+
Inferior
-/-/-
F. Diagnosis Kerja
Demam Berdarah Dengue Grade II
G. Rencana Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa
Paracetamol 3 x 500 mg
Loading RL 500 cc
Rujuk RSUD Bengkayang untuk pengecekan darah rutin.
Terapi edukasi :
Banyak minum air putih
Menghindari faktor-faktor pencetus terjangkitnya demam berdarah
dengue
Melakukan 3M
Makan makanan bergizi dan istirahat cukup untuk meningkatkan
3.5
IDENTIFIKASI
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
KESEHATAN
A. Faktor Perilaku
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka dibawa ke sarana
kesehatan terdekat. Pasien menggunakan BPJS sebagai fasilitas pembayaran
pelayanan kesehatan. Pemanfaatan waktu luang digunakan untuk beristirahat,
membantu orang tuanya, bermain dengan teman-temannya.
B. Faktor Non Perilaku
Keadaan rumah pasien yang cenderung berdebu, lantai rumah yang terbuat
dari semen plester disertai dengan ventilasi, penerangan dan pencahayaan
yang kurang baik. Terdapat kolam besar sebagai tempat memelihara ikan
yang tidak tertutup dan air pada kolam jarang dikuras. Di halaman rumah
pasien juga terdapat berbagai macam tanaman sayur-sayuran dan pohon buahbuahan yang tumbuh lebat sehingga juga dapat menjadi tempat berkembang
biak bagi nyamuk. Sarana pelayanan kesehatan di sekitar rumah cukup dekat
dan terjangkau seperti puskesmas. Hal ini cukup berpengaruh terhadap
kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga
yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 3 km. Lingkungan sekolah pasien
juga mendukung terjadinya penularan Demam Berdarah Dengue dimana
terdapat beberapa genangan air dan sampah yang tidak ditutup dengan baik.
3.6 PENILAIAN SANITASI LINGKUNGAN (RUMAH SEHAT)
A. Lokasi Rumah
Terletak pada daerah rawan bencana alam
: Tidak
Terletak sekitar TPA
: Tidak
Terletak pada daerah rawan kecelakaan
: Ya
Terletak pada daerah rawan kebakaran
: Ya
B. Komponen Rumah
Langit-langit
Tidak terdapat langit-langit, langsung atap yang terbuat dari seng dan
disanggah dengan kayu yang kokoh. Terdapat debu yang sulit
Terbuat dari batako dan semen yang dicat. Memiliki ventilasi yang
rumah.
Kepadatan penghuni
Setiap hari kerja terdapat 5 orang yang tinggal di rumah.
Kamar tidur
Terdapat lima kamar tidur masing-masing berukuran 3 m x 3 m dan 3
10
kehidupan sehari-hari.
D. Perilaku Penghuni Rumah
Kebiasaan mencuci tangan
Dilakukan wawancara mengenai kebiasaan cuci tangan kepada pasien
dan ibu pasien. Mereka mengaku mencuci tangan dengan sabun. Saat
diminta memperagakan cara cuci tangan mereka dapat melakukannya
dengan benar.
Kebiasaan 3 M
Menurut pengakuan dari ibu pasien ia tahu prinsip-prinsip 3M akan
tetapi ibu pasien dan anggota keluarga lainnya tidak menerapakannya
dengan baik.
Keberadaan vektor tikus
Saat dilakukan kunjungan rumah, melalui observasi tidak ditemukan
adanya tikus.
Keberadaan jentik nyamuk
Dilakukan pencarian jentik pada tempat tempat penampungan air
dan ditemukan adanya jentik di rumah pasien.
E. Denah Rumah
11
TERAS
KT 1
KT 2
KT 3
R.Keluarga
R.Tamu
KT 4
Dpr
KT 5
R.Makan
KM
HALAMAN BELAKANG
Gambar 1. Denah Rumah Pasien
3.7 IDENTIFIKASI MASALAH
Dari hasil kunjungan rumah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Ketidaktahuan pasien mengenai tentang Demam Berdarah Dengue
dan bahaya DBD
Pada awal pengobatan pasien tidak mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya. Pasien dan keluarganya menganggap bahwa
keluhan pasien hanya berupa demam biasa. Hal ini disebakan
kurangnya informasi tentang DBD dan bahaya yang dapat terjadi
dari petugas kesehatan setempat.
12
identifikasi
kembali
masalah
yang
telah
berdasarkan penyebab
disebutkan
dapat
masalahnya,
yaitu
Demam
Berdarah
Dengue
serta
bahayanya.
Untuk
13
Pendamping,
dr. Diantus
14
o
o
o
o
GENETIK
Riwayat asma (+) : ibu kandung
Riwayat alergi (+) : ayah kandung
PELAYANAN
KESEHATAN
STATUS KESEHATAN
Pelayanan kesehatan
terjangkau : puskesmas
PERILAKU
o Jarang olahraga
o Sering melakukan
aktivitas berat
o Perokok
o Bekerja tanpa masker
LINGKUNGAN
o Lantai rumah terbuat
dari tanah
o Kebersihan rumah kurang
o Ventilasi dan
pencahayaan kurang
o Lingkungan kerja pasien
Rencana Pembinaan
Sasaran
Masalah
1
Kesehatan
Pasien memiliki
alergi terhadap
makanan laut.
makanan laut
Lantai rumah
Orang tua
diplester
pasien
Pasien
15
Kebersihan rumah
Orang tua
kurang
pasien dan
pasien
No Resiko dan
Rencana Pembinaan
Sasaran
Masalah
4
Kesehatan
Pasien jarang
berolahraga dan
melakukan aktivitas
yang berat
Ventilasi dan
Pasien dan
pencahayaan yang
orang
kurang
rumah
penyakit
Pasien perokok aktif Menjelaskan bahaya merokok, dan
Pasien
Pasien
Pekerjaan pasien
merokok
Menganjurkan agar pasien
yang menyebabkan
Pasien
16
4 Januari
Memberikan penjelasan
terlibat
Pasien
2010
penjelasan tentang
penyakit yang
diderita dan
penatalaksanaannya, dan
pengaruh
kebiasaan pasien
dari kebiasaan-kebiasaan
terhadap
penyakitnya
Pasien memahami
Pasien dan
Pasien dan
keluarga
keluarganya
memahami
penjelasan tentang
pengaruh
timbulnya penyakit
ventilasi,
pencahayaan dan
kebersihan rumah
terhadap
timbulnya
penyakit
17
B.
Faktor pendukung
o Pasien dapat menangkap dan memahami penjelasan yang diberikan
o Sikap pasien kooperatif dan ada keinginan untuk merubah perilakunya
yang tidak baik untuk kesehatan
C. Faktor penyulit :
o Kebiasaan pasien yang jarang berolahraga dan sering melakukanaktivitas
berat
o Kebiasaan merokok yang sulit dihentikan
o Pekerjaan pasien yang menyebabkan pasien terpapar dengan asap dan
zat-zat kimia.
D. Indikator keberhasilan:
o Pasien mengetahui tentang penyakitnya meliputi faktor-faktor pencetus,
pencegahan, penatalaksanaan serta pengaruh kebiasaan pasien yang
mempengaruhi penyakitnya
o Pasien melakukan olahraga (senam) ringan dengan teratur
Genetik
Ibu kandung asma (+)
Ayah kandung alergi (+)
Pelayanan
Kesehatan
Pelayanan kesehatan
terjangkau: puskesmas
STATUS
KESEHATAN
Lingkungan
o Setiap pagi jendela
rumah dibuka
Perilaku
o
o
o
o
18
DAFTAR PUSTAKA
1. World
Health
Organization.
Didapat
dari:
19
20
Disusun Oleh :
dr. Dhea Anyndita Riantra
dr. Sepnita Yanti Situmeang
Pendamping:
dr. Diantus
21