Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
asam
lemak
yaitu
miristat,
pentadekanoat,
palmitat,
palmitoleat,
mengandung vitamin E dimana dapat berfungsi sebagai emolien dan dapat mencegah
pengerutan dan penuaan pada kulit (Ikrawan, 2005).
Emollient (pelunak, zat yang mampu melunakkan kulit) didefinisikan sebagai
sebuah media yang jika digunakan pada lapisan kulit kering akan mempengaruhi
kelembutan kulit. Bahan ini mengisi ruang antar sel kulit, membantu menggantikan
lemak sehingga dapat melembutkan dan melumasi (Mariani 2007). Lotion dengan
emollient dapat membuat kulit terasa nyaman, kering, dan tidak berminyak. Rasa
nyaman setelah pemakaian skin lotion disebabkan emollient memiliki titik cair yang
lebih tinggi dari suhu kulit. Bahan-bahan yang berfungsi sebagai emollient adalah
minyak mineral, ester isopropil, turunan lanolin, trigliserida, dan asam lemak
(Schmitt 1996). Humektan merupakan salah satu bagian terpenting pada skin lotion
karena
merupakan
mempertahankan
zat
yang
kandungan
melindungi
air
produk
emulsi
saat
dari
pemakaian
kekeringan
pada
dengan
permukaan
kulit.Humektan yang dapat digunakan dalam skin lotion yaitu gliserin, propilen
glikol, dan sorbitol dengan kisaran penggunaan 0,5-15%. Bahan pengental (thickener)
digunakan untuk mengatur kekentalan dan mempertahankan kestabilan produk
dengan mencegah terpisahnya partikel dari emulsi. Penggunaan thickener dalam
pembuatan skin lotion biasa digunakan dalam proporsi yang kecil yaitu di bawah
2,5%. Emulsifier atau pengemulsi merupakan bahan yang penting dalam pembuatan
skin lotion karena memiliki gugus polar maupun non polar dalam satu molekulnya,
sehingga pada satu sisi akan mengikat minyak yang non polar dan di sisi lain juga
akan mengikat air yang polar. Pengawet dapat ditambahkan pada produk sebesar 0,10,2%. Pengawet juga harus ditambahkan pada suhu yang tepat pada saat proses
pembuatan, yaitu antara
dalam pengawet tersebut. Pengawet yang baik memiliki persyaratan, yaitu efektif
mencegah tumbuhnya berbagai macam organisme yang dapat menyebabkan
penguraian bahan, dapat larut dalam berbagai konsentrasi yang digunakan, dan tidak
menimbulkan bahaya pada kulit. Pewangi ditambahkan pada lotion sebagai upaya
meningkatkan nilai produk. Jumlah pewangi yang ditambahkan harus serendah
mungkin, yaitu berkisar antara 0,1-0,5%. Pada proses pembuatan skin lotion, pewangi
dicampurkan pada suhu 35 oC agar tidak merusak emulsi yang sudah terbentuk
(Schmitt 1996).
Daftar Pustaka
industri.