Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi yang berkembang pesat di era globalisasi mendesak tingkat
profesionalisme kerja perlu diseimbangkan, termasuk dalam bidang eksplorasi sumber
daya alam. Mahasiswa sebagai calon sarjana perlu menyeimbangkan agar menghasilkan
seorang sarjana yang berkarakter, menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Hal
tersebut dapat diaplikasikan pada kegiatan kerja praktik yang memberi kesempatan
untuk mengamati, membandingkan, dan menerapkan teori yang didapat selama
perkuliahan dengan lingkungan kerja.
Program Studi Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala yang mendasari ilmu
bumi dalam aspek fisika dan metode geofisika mensyaratkan lulusannya untuk
mengikuti kerja praktik sebagai mata kuliah wajib agar mahasiswa memahami kondisi
di lapangan dan menghasilkan lulusan yang professional siap kerja. Oleh karena itu,
sangat penting membangun link and match antara calon sarjana dengan tenaga
professional di dunia industri. Salah satu instansi yang sesuai dengan Program Studi
Teknik Geofisika adalah PT. Cipta Kridatama-MIFA site project.
Provinsi Aceh memiliki sumber daya alam beberapa cadangan batubara yang tidak
terlalu buruk dengan range kalori rendah hingga sedang dan kriteria 5100-6100 kal/gr,
(sumber: Pusat Sumber Daya Geologi, 2006). Salah satu sumber daya batubara yang
sedang di eksploitasi oleh PT. Cipta Kridatma-MIFA site terletak di Desa Sumber Batu,
Kecamatan Meureubo, Provinsi Aceh. Jenis batubara di Desa Balee Sumber batu siteMIFA project merupakan kelas sub-bituminus.
Hasil tambang tidak hanya digunakan untuk keperluan lokal, namun direncanakan
mulai di ekspor ke luar Negeri seperti China dan India, hal ini juga di dukung oleh
lokasi Aceh yang strategis. Berdasarkan kondisi SDA Aceh yang sangat menakjubkan
sudah sepatutnya putra-putri Aceh menyadari, mengetahui, dan ikut berkecimpung
dalam mengembangkan hasil bumi Aceh melalui SDM yang dimilikinya dan sejauh ini
PT.Cipta Kridatama sangat membantu dalam mengembangkan SDM Aceh, salah
satunya melalui diterimanya para mahasiswa yang melaksanakan kerja praktik atau
magang.
1.2 Tujuan
1. Mengikuti proses kerja pada PT. Cipta Kridatama selama masa kerja praktik
dilaksanakan.
2. Mengetahui teknik perhitungan cadangan batubara (volume, tonase, dan stripping
ratio).
3. Mengetahui faktor-faktor penting dalam perhitungan cadangan batubara.
4. Mengetahui lokasi penyebaran dan jenis endapan batubara secara langsung.
1.3 Manfaat
1. Memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang proses kerja lingkungan
pertambangan.
2. Memahami metode dan proses estimasi cadangan batubara.
3. Menjalin link and match antara mahasiswa atau universitas dengan perusahaan.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah dan Profil Perusahaan
PT. Cipta Kridatama didirikan 8 April 1997 sebagai pengembangan dari jasa
penyewaan dan penggunaan alat berat PT. Trakindo Utama. Industri tambang Indonesia
yang tumbuh pesat mendorong perusahaan mengubah haluan bisnis ke jasa
pertambangan terpadu dari tambang hingga pelabuhan pada tahun 2003. Sejak 2010
perusahaan terintegrasi dibawah ABM Investama Group yaitu perusahaan investasi
strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur. PT. ABM
Investama Tbk yang tercatat di bursa efek Indonesia dengan kode ABMM adalah bagian
dari Tiara Marga Trakindo (TMT).
Evolusi yang dilalui membawa PT.Cipta Kridatama berada dalam satu jaringan
bisnis yang sinergis dari penambangan batubara, jasa kontraktor pertambangan, dan
solusi ketersediaan energi listrik. Kontribusi signifikan yang telah diberikan perusahaan
secara sinergis tersebut menempatkan PT.Cipta Kridatama sebagai salah satu penyedia
jasa pertambangan terkemuka. Saat ini perusahaan didukung lebih dari 3.400 karyawan
kompeten dibidangnya, 624 unit alat berat, dan penunjangnya, serta sistem dan
teknologi termoderen sesuai izin pertambangan Nomor 904/30/DJB/2011 tertanggal 4
Juli 2011.
Pada awal 2013 PT. Cipta Kridatama telah mengembangkan bisnis ke area jasa
konstruksi, guna memperluas jaringan bisnis, sekaligus menyediakan solusi terintegrasi
bagi seluruh klien atau calon klien di berbagai sektor industri, seperti: pertambangan,
minyak dan gas, geotermal, industri, dan infrastruktur umum.
PT. Cipta Kridatama berkantor pusat di Jakarta Gedung TMT 2, Lt. 3 Jl.
Cilandak KKO No. 1. Tekad yang dimiliki perusahaan adalah memberikan layanan
terbaik dan komprehensif hingga terpilih menjadi mitra terpercaya dan memberikan
nilai tambah maksimal bagi pengguna jasanya yang ditegaskan melalui visi dan misi
perusahaan. Visi dan misi PT. Cipta Kridatama diimplementasikan dengan menerapkan
standar keamanan tinggi, ramah lingkungan, komitmen pengembangan, perlibatan
masyarakat, dan penggunaan perangkat dan sistem terkini yang teintegrasi hingga
menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.
2.2 Bidang dan Skala Kerja
1.
Jasa Pertambangan
Pelayanan jasa pertambangan telah menjadi inti bisnis PT Cipta Kridatama sejak
tahun 1997. Menganut sistem manajemen mutu, PT Cipta Kridatama secara konsisten
berupaya meminimalkan resiko operasional dan menjaga pencapaian kuantitas sesuai
waktu yang diamanatkan dalam kontrak kerjasama. Ditunjang dengan karyawan
berkualitas dan tempat kerja yang memadai, PT Cipta Kridatama secara terus menerus
berusaha memenuhi seluruh persyaratan yang diinginkan oleh para kliennya.
Melalui strategi Pit to Port, PT. Cipta Kridatama menyediakan solusi lengkap
pertambangan yang akan menaikkan margin dan tingkat pengembalian aset bagi semua
kliennya melalui kemampuan yang terintegrasi dalam open pit kontrak jasa
pertambangan yang meliputi:
1. Survey pertambangan
2. Pemodelan (topografi dan GEOLOGI)
3. Desain tambang dan penjadwalan produksi
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2.
kerja yang luas dan berkesinambungan di seluruh Indonesia, sekaligus kerjasama yang
erat dengan para konsultan utama, komunitas, dan pemerintah terkait guna mendukung
klien dalam mencapai tujuan bisnisnya. Saat ini, layanan utama kami mencakup proyekproyek jasa (Build Only / Construct Only). yang terdiri atas:
1. Manajemen proyek
2. Manajemen material
3. Dukungan pengadaan
4. Jasa konstruksi
5. Jasa pre-commissioning / commissioning
6. Jasa perawatan dan operasi
PT. Cipta Kridatama fokus pada proyek untuk infrastruktur sipil, namun tidak
terbatas pada proyek-proyek, seperti:
1. Pekerjaan tanah dan persiapan lahan
2. Jalan dan aksesorinya
3. Konstruksi / persiapan landasan pengeboran
4. Fasilitas pertambangan (kamp, bangunan, perkantoran, dsb.)
5. Pekerjaan struktur baja dan beton
Sejak bulan Februari 2014 PT. Cipta Kridatama sudah terdaftar sebagai anggota di
Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) guna mendukung aktivitas. PT. Cipta Kridatama
telah mengantongi sejumlah sertifikasi yang relevan.
2.3 Manajemen dan Struktur Organisasi
PT.Cipta Kridatama merupakan salah satu penyedia jasa pertambangan
terkemuka. Kompetensi PT.Cipta Kridatama sebagai penyedia jasa pertambangan kelas
dunia direfleksikan dari dukungan ABM Investama Group, jajaran manajemen yang
kokoh dan teruji yang dibuktikan pula dengan perolehan ISO14001:2001,
OHSAS18001:2007, dan ISO9001:2008 yang menunjukan praktek berstandar tinggi
dalam kualitas ketatalaksanaan, keselamatan, kesehatanan kerja, dan pengelolaan
lingungan. Fakta tersebut mengungkapkan bahwa visi yang direncakana telah tercapai
yaitu Menjadi penyedia jasa pertambangan Indonesia yang terkemuka dengan misi
sebagai berikut:
1. Secara terus-menerus menciptakan lapangan kerja yagn layak dan berkualitas bagi
sebanyak mungkin rakyat Indonesia.
2. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan
yang memaksimalkan nilai pemegang saham.
3. Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan
kepuasan pelanggan.
4. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik.
Sistem manajemen dan organisasi yang tepat sangat mempengaruhi
perkembangan perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksi. Sistem manajemen
dan organisai di PT. Cipta Kridatama dipimpin oleh seorang operation manager yang
membawahi project manager dan deputy PM. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar
2.1 tentang struktur organisasi PT. Cipta Kridatama.
operasional.
Membuat perencanaan produksi.
Mengawasi jalannya proses produksi.
Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.
Membuat laporan-laporan berdasarkan informasi-informasi dari masing-masing
bagian di departemen operasional yang ditujukan pada direktur maupun
departemen-departemen terkait.
f. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab terhadap direktur utama.
2. Project Manager
Project Manager (PM) merupakan wakil dari perusahaan atau kontraktor utama
yang memimpin sebuah proyek. Manager proyek mempunyai tanggung jawab dan tugas
dengan mempunyai kemampuan membuat tim proyek agar tetap solid, mampu
memonitor dan mengontrol budget, serta mempunyai kemampuan analisis resiko yang
baik. Manager proyek bertanggung jawab terhadap proyek dengan mengontrol proyek
yang ditanganinya harus selesai sesuai budget, spesifikasi, dan waktu. Project Manager
(PM) dibantu oleh seorang Deputy Project Manager dan HCA SUPTD, Proj. Acount
SUPTD, OSHE SUPTD, COMDEV SUPTD, PIM SUPTD, WAREHOUSE SUPTD.
Adapun tugas dan tanggung jawab Project Manager adalah:
a. Mengendalikan dokumen dan record.
b. Memimpin management review mingguan di proyek.
c. Menghadiri management review di kantor.
d. Menilai kompetensi personal proyek sebagai dasar dalam penetapan kebutuhan
e.
f.
g.
h.
3.
training.
Melaksanakan inspeksi lapangan secara periodik.
Mengendalikan biaya pelaksanaan.
Membuat dan melaporkan progres fisik.
Menyelesaikan administrasi dan teknis penututpan proyek.
Deputy PM
Deputy Project Manager (DPM) merupakan wakil dari Project Manager (PM)
SUPTD, Asset dan Equip Trainer SUPTD, PPnC SUPTD, Proj. Control SUPTD. DPM
bertanggung jawab kepada PM yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Menguasai detail dan spesifikasi teknis kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan
b.
c.
d.
e.
f.
proyek.
Membantu PM menyusun Materi Rencana Mutu Proyek.
Menyiapkan detail materi penyusunan Rencanan Anggarak Proyek.
Meyusun schedule mingguna/bulanan.
Menjamin tersedianya gambar kerja, material, dan alat yang memadai.
Menjamin
tersedianya
gambar
kerja
untuk
dilaksanakan
oleh
mandor/subkontraktor.
g. Menjamin tersedianya dana pembayaran upah/opname mandor.
h. Memimpin secara langsung Koordinator Lapangan untuk memnuhi persyaratan
mutu, waktu, dan biaya yang telah disepakati.
i. Menyusun detail/materi progress claim untuk disetujui oleh PM dan pemberi
tugas.
j. Tertib adminsintrasi sesuai dengan sistem administrasi perusahaan.
k. Menyiapkan detail materi laporan bulanan bersama PM.
Mahasiswa kerja praktik berada dibawah departemen Engineering. Koordinator
Engineering merupakan wakil dari Pimpinan Poyek yang bertugas membantu Pimpinan
Proyek dalam mengendalikan jalannya proyek dilapangan. Koordiantor Engineering
bertanggung jawab kepada Deputy Project Manager dengan tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Menyeleksi dan menyimpan semua data dan dokumen yang diperlukan.
b. Melaksanakan kegiatan seleksi suplier dan sub kontraktor.
c. Melaksanakan kegiatan pembelian barang, jasa kontraktor, dan mandor.
d. Melaksanakan maintenance alat berat.
e. Mengolah dan membuat shop drawing.
f. Membuat contract review pekerjaan tambah kurang.
g. Membuat as built drawing dan perencanaan biaya pemeliaharaan.
h. Mengelola dokumentasi proyek.
i. Perencanaan metode pelaksanaan (construction method).
j. Perencanaan gambar kerja (shop drawing).
k. Perencanaan mutu (quality plan).
l. Pemilihan subkontraktor.
Engineering
yang diperkuat tim ahli di bidang teknik pertambangan, teknik geologi, teknik sipil dan
teknik geodesi. Keahlian tim teknis ini makin lengkap karena dipadu pemanfaatan
perangkat lunak terbaru seperti Minescape, SURPAC, dan Fleet Management System
(FMS), untuk menyediakan beragam jasa yang mencakup aspek pemodelan geologi,
desain, jadwal produksi, rehabilitasi pertambangan, serta optimalisasi peralatan
pendukung (dari kendaraan operasi hingga kapal pengakut hasil tambang).
BAB III
METODE KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan kerja praktik dimulai dari tanggal 27 Juni hingga 26 Juli 2014
yang disesuaikan dengan hari dan jam kerja yang berlaku di PT. Cipta Kridatama. Kerja
praktik dilaksanakan di PT. Cipta Kridatama yang beralamat di Jalan Beringin Jaya No.
26 Seneubok, Meulaboh, Aceh Barat. Lokasi tambang terletak di Desa Balee-Sumber
Batu, Kecamatan Mereubo, Aceh Barat. Mahasiswa kerja praktik berada dibawah
pengawasan Department Engineering (PPnC). Rincian kegiatan terdapat di lampiran I.
3.2 Geologi Umum Lokasi Kajian
Secara stratigrafi daerah Meulaboh, Aceh Barat terdiri dari beberapa formasi
batuan, yaitu Formasi Tutut, Formasi Meulaboh, dan Endapan Aluvium. Secara regional
menurut N.R Cameron dkk (1983), daerah Aceh Barat dan sekitarnya termasuk dalam
cekungan Busur muka sedimentasi Neogen Aceh Barat. Cekungan tersebut dibentuk
oleh sedimentasi dengan lingkungan pengendapannya Fluviatil hingga Sub Litoral.
Jenis batuannya adalah batupasir, batulanau, serpih, sedimen konglomerat, dan
batugamping.
Formasi Tutut diendapkan secara tidak selaras diatas Formasi Calang yang
mempunyai penyebaran cukup luas. Jenis batuannya terdiri dari perselingan antara
batupasir, lempung, konglomerat, dan lapisan tipis batubara. Struktur geologi Fomarsi
Tutut relatif sederhana dengan keadaan perlapisan di Formasi Tutut umumnya
mempunyai kemiringan landai yaitu 40 100. Hal ini menunjukkan pengaruh gaya
regional di cekungan ini kecil, akibat umur cekungan yang relatif muda yaitu Tersier
atas, (Truman wijaya dan Rahmat Hidayat, 2007).
Formasi Tutut merupakan formasi pembawa batubara. Posisi batubara bersisipan
diantara lempung dan batupasir. Namun, akibat faktor erosi sangat kuat pada singkapan
tertentu, maka diatas batubara didapati batupasir konglomerat. Ketebalan dari formasi
10
ini lebih kurang 500 meter. Formasi Tutut berumur Pliospleistosen dengan lingkungan
pengendapan Fluviatil hingga Sub Litoral (N.R. Cameron, 1983 dalam Truman Wijaya
dan Rahmat Hidayat, 2007).
11
12
Drill
13
3.
Keterangan: R
: Jarak antar koordinat
X1, Y1 : Koordinat titik 1 arah X dan Y
Menghitung luas penampang struktur berdasarkan metode grid, (Muhammad
4.
14
V= L(
S 1+ S 2
)
2
Rumus mean area digunakan untuk endapan yang memilki penampang uniform.
Penampang struktur dibagi dalam beberapa blok akibat jarak antar penampang
yang tidak sama, maka perhitungan volume cadangan menggunakan persamaan:
S 1+ S 2
S 2+ S 3
Sn1+Sn
V=
x L 1+
x L2++
x ln
2
2
2
Keterangan: V
L
S1
S2
5.
:
:
:
:
Volume cadangan
Jarak antar penampang struktur
Luas penampang 1
Luas penampang 2
penutup yang akan digali dengan jumlah tonase batubara yang akan diambil.
Perhitungan yang dilakukan menggunakan prinsip stripping ratio by volume yaitu
perbandingan antara volume tanah penutup atau overburden yang akan digali (m3)
dengan jumlah volume batubara yang akan diambil (ton), (Leba, Ajun Fernandos. 2011).
Stripping Ratio by Volume =
Volume Overburden(m 3)
Tonase Batubara (ton)
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan tingkat kelayakan suatu sumberdaya endapan batubara untuk
dieksploitasi didasarkan pada hasil eksplorasi yang telah dilaksanakan. Terdapat standar
yang berisi kode untuk melaporkan hasil eksplorasi, sumberdaya mineral, dan cadangan
biji, serta diterima sebagai standar tujuan pelaporan profesional yang disebut standar
JORC. Kode JORC (Joint Ore Reserves Commite) membantu para ahli geologi dan
tenaga eksplorasi untuk menyampaikan resiko yang dihadapi dalam proyek tambang
kepada pembuat keputusan finansial yang tidak mengerti geologi.
Jika perkiraan sumberdaya berdasarkan data yang lemah atau tidak cukup maka
resikonya tinggi. Data yang dapat dipercaya dan banyak akan menghasilkan resiko yang
kecil dan perhitungan sumberdaya yang akurat. Dasar-dasar pengaturan laporan JORC
adalah transparansi, materialitas, dan kompetensi, (Sumber : Jurnal The JORC code
2012 edition). Adapun peran kode JORC adalah:
1. Menetapkan standar minimal dari pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya, dan
cadangan kepada publik.
2. Menyediakan sebuah kode dan petunjuk penggolongan perkiraan tonase menurut
keyakinan geologi dan pertimbangan teknik atau ekonomi.
3. Menjelaskan kualifikasi dan jenis pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi
commpetent person.
4. Menyediakan daftar rangkuman kriteria utama yang dipertimbangkan ketika
menyediakan laporan hasil eksplorasi, sumberdaya, dan cadangan.
Upaya untuk mengetahui apakah endapan batubara layak untuk dieksploitasi atau
tidak dapat dilakukan melalui pengolahan data hasil eksplorasi yang meliputi jumlah
cadangan batubara, jumlah volume lapisan tanah penutup atau over burden (OB), dan
nilai nisbah pengupasan atau stripping ratio (SR). Metode perhitungan cadangan yang
dilakukan menggunakan metode grid dan metode penampang (cross section) secara
manual menggunakan millimeter blok dengan konsep hitungan mean area.
16
Data yang digunakan dalam proses pengolahan merupakan data log bor yang
terdiri dari 19 titik bor. Data yang diolah bukan data hasil pengukuran selama kegiatan
kerja praktik, namun data tersebut berasal dari perusahaan yang sudah ada dan diolah
untuk perhitungan cadangan. Data log bor yang dihasilkan dari kegiatan pengeboran
merupakan data utama yang digunakan dalam proses pengolahan data. Kegiatan
pengeboran bertujuan untuk mengetahui besar cadangan batubara, kualitas batubara,
data fisik batubara, kedalaman, ketebalan, susunan, dan stratigrafi lapisan batuan secara
lengkap, serta memperoleh inti bor (sample), (Narendra Saputra dan Eddy Winarno.
2014).
Kedalaman yang dihasilkan dari lubang bor berbeda-beda yang dipengaruhi oleh
lapisan keterdapatan batubara (seam). ketebalan masing-masing seam dapat diketahui
dari data pengeboran. Pada 19 data log bor yang digunakan terdapat 4 seam yang terdiri
dari seam A1, seam A2, seam B1, dan seam B2. Seam batubara merupakan lapisan
tunggal dari batubara sebenarnya yang terdiri dari batas atas (roof) dan batas bawah
(floor). Batuan yang terdapat pada bagian atas dengan bawah memiliki hubungan dalam
pengendapan batuan tersebut. Data roof dan floor batubara merupakan bagian penting
dalam perhitungan cadangan untuk mengetahui ketebalan masing-masing seam.
4.1 Pembuatan Penampang dan Interpolasi Struktur Lapisan Batubara
Elemen data yang digunakan dalam pembuatan penampang struktur secara
manual melalui millimeter blok terdiri dari log id, elevasi, kedalaman, litologi,
ketebalan, dan seam. Penarikan garis penampang mengikuti arah dip lokasi tambang
PIT A yaitu arah barat daya. Penggambaran penampang melintang bertujuan untuk
memperlihatkan bentuk permukaan dan bawah permukaan dari setiap segmen yang
memiliki ketinggian dan jarak, (Nasmah Rizka Irianty., dkk. 2013).
Metode penggambaran terdiri dari:
1. Membuat sayatan garis diatas peta topografi searah dengan dip lokasi PIT A.
2. Memberi tanda huruf di awal titik dan akhir, misal A-A.
3. Membuat grafik pada milimeter block. Sumbu X memakai skala horizontal yaitu
jarak antar titik bor dan sumbu Y memakai skala vertikal yaitu elevasi titik bor.
4. Mengukur ketinggian titik bor (kedalaman setiap perlapisan) dan jarak antar titik
bor, kemudian dipindahkan setiap angka pada kerta milimeter block sebanyak data
pada grafik.
5. Menghubungkan setiap titik pada grafik hingga membentuk interpolasi struktur
perlapisan (lihat gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 dibawah ini).
17
18
19
20
Korelasi penampang C-C pada gambar 4.2 dari 4 titik bor yang terdiri dari
KM110 dengan kedalaman bor 39.0 m, KM119 kedalaman bor 39.0 m, KM127
kedalaman bor 17.0 m, dan KM99 kedalaman bor 46.1 m. Terdapat 3 lapisan yaitu seam
A1, seam A2 dan seam B1.
Korelasi penampang D-D pada gambar 4.3 dari 4 titik bor yang terdiri dari KM22
dengan kedalaman titik bor 60.0 m, KM111 kedalaman bor 39.0 m, KM112 kedalaman
bor 39.0 m, dan KM123 kedalaman bor 35.0 m. Terdapat 3 lapisan yaitu seam A1, seam
A2 dan seam B1.
Korelasi penampang E-E pada gambar 4.3 dari 3 titik bor yang terdiri dari
KM113 dengan kedalaman pengeboran 40.0 m, KM116 kedalaman bor 43.0 m, dan
KM114 kedalaman bor 39.0. Terdapat 1 lapisan yaitu seam B1.
4.2 Perhitungan Cadangan
Cadangan (reserve) merupakan endapan mineral yang telah diketahui ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas, dan kualitasnya, serta secara ekonomis, teknis, hukum,
lingkungan, dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan. Perhitungan
cadangan merupakan langkah kuantitatif dengan parameter yang diperhitungkan terdiri
dari kuantitas, volume, dan tonase, (Notosiswoyo, Sudarto.,dkk. 2005).
Perhitungan cadangan merupakan hal penting pada evaluasi
kegiatan
penambangan. Hasil perhitungan merupakan suatu kisaran dari hasil pendekatan pada
kondisi sebenarnya berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil eksplorasi.
Sehingga hasil perhitungan cadangan masih mengandung ketidakpastian. Perhitungan
cadangan memberikan manfaat yaitu memberikan hasil perhitungan secara kuantitatif,
kualitatif, menentukan nilai investasi oleh investor dan sasaran produksi, serta jumlah
cadangan menentukan umur suatu kegiatan penambangan.
Perhitungan cadangan dalam laporan kerja praktik ini terdiri dari menghitung
volume, tonase, dan nilai nisbah pengupasan atau stripping ratio. Proses perhitunga
dilakukan secara bertahap mengikuti seam batubara yang pada akhirnya dilakukan
perhitungan total.
1. Perhitungan Jarak
Data log bor yang digunakan memiliki jarak yang bervariasi, sehingga perlu
menghitung jarak antar titik bor yang memiliki endapan batubara dengan
menerapkan teorema pythagoras untuk menghitung jarak antar koordinat, yaitu:
2
2
R = ( X 2X 1 ) + ( Y 2Y 1 )
21
Dalam Microsoft Excel digunakan fungsi SQRT untuk fungsi akar dan ^
untuk pangkat.
22
367893,4580
493422,72435
18477,3049
125091,8111
306433,3125
450002,4285
Tonase (Ton)
594003,2057
23
Cubic Meter (BCM) merupakan satuan besaran unit berat yang digunakan pada
lingkungan pertambangan dan senilai dengan meter kubik (m3).
Apabila nilai nisbah pengupasan besar, maka volume OB (BCM) yang harus
digali untuk menghasilkan 1 ton batubara juga semakin banyak, sehingga biaya
produksi menjadi besar. Hal tersebut menjadi pertimbangan dari perusahaan untuk
menentukan
batasan
nilai
nisbah
pengupasan,
sehingga
perusahaan
dapat
Saran
Penulis memberi saran kepada mahasiswa agar dapat mengestimasi cadangan
24
DAFTAR PUSTAKA
Anggayana, Komang., Agus Haris. Mata Kuliah Eksplorasi Batubara. Bandung : ITB.
Balfas, Dahlan Muhammad. 2007. Metode Perhitungan Cadangan.
The Joint Ore Reserves Committe. Australian Code for Reporting of Exploration
Results, Minerals Resources and Ore Reserves (The JORC Code 2012 Edition.
Australia : The Australansia Institute of Mining and Metallurgy, Autralian
Institute of Geoscientists and Minerals.
Dumilah, Retna., Syamsuddin., Sabrianto Aswad. 2014. Penentuan Cadangan Batubara
dari Data Bor Menggunakan Metode Area of Influance. Makasar : Universitas
Hasanuddin.
Irianty, Nasmah Rizka., dkk. 2013. Perkiraan Cadangan Batubara tertambang dengan
Metode Sayatan Penampang Dua Dimensi. Samarinda : Prodi Fisika FMIPA
Universitas Mulawarman.
Leba, Ajun Fernandos. 2011. Penaksiran Sumberdaya Batubara dengan Metode Cross
Section di PT. Satria Mayangkara Sejahtera, Tanjung Telang, Lahat, Sumatera
Selatan. Yogyakarta : Jurusan Teknik Pertambangan UPN Veteran.
Notosiswoyo, Sudarto.,dkk. 2005. Metode Perhitungan Cadangan. Bandung : Institut
Teknologi Bandung.
Oktaviana., Djamaluddin., Ratna Husain. 2011. Perhitungan Mineable Coal Reserves
pada PIT Jupiter Area Seam 16 PT. Energi Cahaya Industritama, BakuanSamarinda, Kalimantan Timur. Makasar : Jurusan Teknik Geologi FT-UH.
Pratama, Arno Edwin Gilang., dkk. 2014. Estimasi Cadangan Batukapur dengan
Metode Cross Section dibandingkan dengan Metode Kontur. Teknik
Pertambangan Universitas Hasanuddin.
Saputra, Narendra., Eddy Winarno. 2014. Estimasi Cadangan Batubara dengan
Menggunakan Metode Cross Section Pada Daerah Rencana Penambangan PIT F,
Blok III, Site Air Kotok di PT. Ratu Samban Mining, Kabupaten Bengkulu
Tengah, Bengkulu. UPN Veteran Yogyakarta.
Wijaya, Truman., Rahmat Hidayat. 2007. Survey Pendahuluan Bitumen Padat di Daerah
Aceh Barat Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Nangro Aceh Darussalam. Pusat
Sumber daya Geologi.
25
26