Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KUARSA (SiO2)
OLEH
DIANA MARWATI (G1C 011 010)
ELSY RINOVARI (G1C 011 012)
JIBRIL (G1C 010 039)
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Yaitu untuk memindahkan tanah penutup endapan pasir kuarsa ketempat yang tidak
mengganggu kegiatan penambangan. Tanah ini nantinya untuk reklamasi. Peralatan
yang digunakan antara lain cangkul, sekop dan lain-lain (dapat juga traktor).
Pemilihan alat ini tergantung pada kondisi lapangan dan skala produksi yang
diinginkan.
b. Pembongkaran
Yaitu untuk melepaskan endapan pasir kuarsa dari batuan induknya. Pada umunya
endapan pasir kuarsa merupakan endapan lepas/lunak yang mudah dibongkar. Oleh
sebab itu dapat digunakan peralatan tradisional seperti cangkul, sekop, bckhoe atau
power shovel bila diinginkan produksi banyak.
c. Pemuatan dan pengangkutan
Dimana material hasil pembongkaran dimuat
dan
diangkut
ke
unit
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KUARSA
Kata "kuarsa" berasal dari kata dalam bahasa Jerman rendah "quarz" dan
leluhurnya dalam Jerman tengah-tinggi "twarc", yang mungkin berasal dari bahasa Slavia
"tvrd" yang berarti "keras", dan Polandia "twardy yang juga berarti "keras". "Quarz"
yang berasal dari Slavia, para penambang menyebutnya "kremen". Mungkin juga berasal
dari bahasa Sakson, "querk-luftertz", yang berarti bijih-vena silang. Dalam bahasa
Indonesia, "kuarsa" disebut juga "biduri".
Kuarsa adalah bahan paling umum diidentifikasi sebagai substansi mistik "maban"
dalam mitologi Aborigin Australia. Kuarsa juga ditemukan secara teratur di lorong dan
b. Rose Quartz
Jenis ini merupakan tipe kuarsa dengan rentang warna antara pink pucat sampai
merah mawar. Warna jenis mineral kuarsa ini disebabkan karena adanya kandungan
logam titanium (Ti), besi (Fe) dan Mangan (Mn). Rentang warnanya tergantung dari
komposisi ketiga logam tersebut. Selain itu ada beberapa rose quartz yang warnanya
disebabkan oleh kandungan fosfat dan aluminium. Deposit jenis kuarsa ini paling
banyak ditemukan di Brazil.
c. Citrine
Citrine adalah jenis kuarsa yang memiliki warna dari kuning pucat sampai
coklat. Warna ini disebabkan karena adanya kandungan ferric (ion besi, Fe3+). Jenis
kuarsa ini jarang terdapat di alam, citrine yang banyak dikomersialkan kebanyakan
merupakan hasil dari pemanasan kuarsa jenis amethysts atau smoky quartz. Brazil
juga merupakan negara yang mendominasi produksi dari citrine. Citrine dan
Amethyst sering ditemukan bersamaan dalam satu kristal, disebut ametrine.
d. Smoky Quartz
Jenis ini merupakan kuarsa yang memiliki warna keabuan, bahkan hitam.
Warnanya disebabkan oleh adanya silikon (Si) bebas yang tidak berikatan dengan
oksigen saat proses pembentukan dan terperangkap dalam mineral kuarsa.
e. Milky Quartz
Milky Quartz adalah jenis kuarsa yang berwarna putih. Warna putih disebabkan
oleh gas atau cairan secara microstruktur yang terjebak saat pembentukan mineral
ini. Jenis ini adalah kuarsa yang paling banyak dan umum kita temukan.
2. Kuarsa Kriptokristalin
Kuarsa kriptokristalin adalah kuarsa yang kristalnya berukuran mikroskopis
dan bisa tidak tembus cahaya atau juga tembus cahaya. Jenis kuarsa kriptokristalin
antara lain : agate, basanite, bloodstone, carnelian atau cornelian, chalcedony, chert,
chrysoprase, flint, heliotrope, jasper, moss agate, onyx, plasma, prase, sard,
sardonyx, chrysocolla quartz, fire agate, picture jasper atau scenic jasper, petrified
dinosaur bone, petrified wood, tigereye dan turritella.
Varietas dari kriptokristalin banyak digunakan sebagai semi-batu berharga
dan untuk keperluan pajangan, pembagiannya lebih banyak daripada dengan hanya
sekedar warna. Contohnya seperti kalsedon dan moganite, juga jenis dari batu
permata yang berwarna (tidak tembus cahaya) seperti agate, sard/carnelian, onyx,
heliotrope dan jasper.
Kuarsa juga memiliki dua bentuk karena adanya pengaruh suhu yaitu :
1.
2.
High quartz (-quartz), terbentuk pada suhu tinggi (573 oC - 870 oC)
C. SIFAT KUARSA
1. Sifat Fisik
Kuarsa (silicon dioxide atau SiO2) adalah mineral tunggal utama di bumi.
Terdiri dari banyak warna dan bentuk. Kuarsa juga dapat berwarna coklat, hitam
ataupun ungu (amethyst), jarang terdapat berwarna hijau dan warna warna lainnya
tergantung dari campuran yang terkandung di dalamnya. Apabila kita telah terbiasa
dengan mineral kuarsa ini maka akan mudah sekali untuk mengenalinya dalam
bentuk yang bermacam-macam. Kuarsa memiliki cerat berwarna putih, sehingga jika
mineral kuarsa ( apapun warnanya ) digoreskan pada lempeng porselin atau mineral
lain yang lebih keras daripada kuarsa, maka warna dari serbuk kuarsa yang
menggores tersebut akan berwarna putih. Dalam skala MOHS, kuarsa memiliki
derajat kekerasan 7, sehingga untuk menggoresnya kita bisa menggunakan mineral
topaz ( yang memiliki kekerasan 8 ) atau dengan amplas yang memiliki permukaan
kasar. Kilap dari kuarsa adalah kaca. Jika kita pantulkan seberkas cahaya pada
kuarsa, maka kilap yang dihasilkan memberikan kesan seperti kaca. Selain itu,
kuarsa juga bersifat tembus cahaya, sehingga dari sifat transparansinya termasuk
mineral yang Transparant. Dilihat dari ciri ciri fisiknya, seperti kalsit, kuarsa juga
memiliki warna yang bervariasi, umumnya putih, ungu, coklat, bahkan tak berwarna.
Bahkan, beberapa spesimen ada yang memiliki multiwarna atau bahkan bercampur
(seperti putih keunguan ). Hal ini karena magma yang menyusun mineral tersebut
bersifat asam. Kuarsa tidak memiliki belahan, sehingga belahannya tidak menentu
karena tidak adanya bidang belahan. Kuarsa memiliki pecahan ( fracture ) concoidal,
yaitu memperlihatkan gelombang yang melengkung di permukaan, seperti
kenampakan bagian luar kulit kerang atau botol yang dipecah. Sifat dalam ( tenacity)
dari kuarsa adalah rapuh ( brittle ), sehingga bila digores menjadi tepung / bubuk dan
mudah hancur jika diberi gaya. Bentuk kristalnya hexagonal, dengan kelas simetri
dihexagonal bypiramidal. Kuarsa bersifat diamagnetic, sehingga tidak dapat ditarik
oleh magnet. Contoh lainnya : Feldspar, olivine, piroksin ( augite ), hornblende,
kaolin, dll. Pada dasarnya kuarsa yang murni disebut kristal. Kristal selalu
menunjukkan enam sisi pada bagian luar, sedangkan di dalam ketika kita belah
kuarsa tidak mempunyai arah belahan. Bentuk fracture conchoidal dan kilap kaca
adalah penciri utama mineral kuarsa ini. System Kristal kuarsa adalah heksagonal.
2. Sifat optik Kuarsa
Sifat Optik Yang Khas : Colorless, relief rendah Bentuk tak beraturan, dalam
batuan umumnya anhedral Tidak punya belahan Gelapan bergelombang Warna
interferensi abu2 orde1 TO sumbu I (+) nw = 1.544 ne = 1.553 Orientasi optik:
sumbu optik terletak pada sumbu c, perpanjangan kristal memotong ujung-ujung
sumbu yang berlengan pendek. Komposisi: kandungan dasarnya berupa SiO2,
meskipun bekas kandungan mineral dari Ti, Fe, Mn, Al, kemungkinan dapat
ditemukan. Sifatnya tidak mudah terubah dan sangat stabil pada lingkungan yang
mudah mengalami pelapukan.
D. KOMPOSISI KUARSA
Kuarsa memiliki rumus kimia SiO2 , berat molekul 60,08 gm, dengan komposisi :
(Si) Silikon 46,74 % (O2) Oksigen 53,26 % Berdasarkan literatur yang ada, kuarsa
memiliki berat jenis 2,6 - 2,7, yang berarti berat kalsit ketika di luar air lebih besar 2,6 - 2,7
x dibanding ketika di dalam air. Kuarsa tergolong di dalam mineral silikat, dicirikan oleh
adanya ikatan antara unsur Si dengan O . Silikat merupakan gugus molekul yang
mengandung SiO4 tetrahedral. Golongan mineral ini meliputi 25 % dari keseluruhan
mineral yang dikenal dan 40 % dari mineral yang umum dijumpai pada batuan. Namun
mineral kuarsa juga mengandung beberapa unsur tambahan yang akan menyebabkannya
berwarna, diantaranya ditunjukkan dalam tabel berikut:
Unsur Tambahan
Ferric (ion Fe3+)
Titanium (Ti), Mangan (Mn)
Besi (Fe)
Silikon (Si)
Adanya udara atau cairan yang
terperangkap saat pembentukan
Warna
Tidak berwarna, transparan
Kuning
Pink
Ungu
Abu-abu
Putih susu
E. IDENTIFIKASI KUARSA
1. warna (colour)
Kuarsa juga dapat berwarna coklat, hitam ataupun ungu (amethyst), jarang
terdapat berwarna hijau dan warna warna lainnya tergantung dari campuran yang
terkandung di dalamnya. Dilihat dari ciri ciri fisiknya, seperti kalsit, kuarsa juga
memiliki warna yang bervariasi, umumnya putih, ungu, coklat, bahkan tak berwarna.
Bahkan, beberapa spesimen ada yang memiliki multiwarna atau bahkan bercampur
( seperti putih keunguan ).
2. cerat (streak)
Kuarsa memiliki cerat berwarna putih, sehingga jika mineral kuarsa ( apapun
warnanya ) digoreskan pada lempeng porselin atau mineral lain yang lebih keras
daripada kuarsa, maka warna dari serbuk kuarsa yang menggores tersebut akan
berwarna putih.
3. Kekerasan (hardness)
Dalam skala MOHS, kuarsa memiliki derajat kekerasan 7, sehingga untuk
menggoresnya kita bisa menggunakan mineral topaz ( yang memiliki kekerasan 8 )
atau dengan amplas yang memiliki permukaan kasar.
4. Kilap (luster)
Kilap dari kuarsa adalah kaca. Jika kita pantulkan seberkas cahaya pada kuarsa,
maka kilap yang dihasilkan memberikan kesan seperti kaca. Selain itu, kuarsa juga
bersifat tembus cahaya, sehingga dari sifat transparansinya termasuk mineral yang
Transparant.
5. Bentuk Dalam
Sifat dalam ( tenacity ) dari kuarsa adalah rapuh ( brittle ), sehingga bila
digores menjadi tepung / bubuk dan mudah hancur jika diberi gaya
6. Bentuk Kristal
Bentuk kristalnya hexagonal, dengan kelas simetri dihexagonal bypiramidal.
7. Kemagnetan
Kuarsa bersifat diamagnetic, sehingga tidak dapat ditarik oleh magnet. Kuarsa
tergolong di dalam mineral silikat, dicirikan oleh adanya ikatan antara unsur Si
dengan O . Silikat merupakan gugus molekul yang mengandung SiO4 tetrahedral.
F. ANALISIS KUARSA
Kuarsa memiliki struktur kristal heksagonal (Considine dan Considine, 1984).
Struktur kuarsa terdiri dari gabungan SiO4 tetrahedral yaitu setiap atom Si berikatan
dengan empat atom oksigen dan tiap atom oksigen diikat oleh 2 atom silikon seperti yang
terlihat pada gambar 1(a), sehingga menghasilkan struktur kerangka tiga dimensi silikat
(Smyth, 1998).
Puncak-puncak yang terdapat pada pola difraksi sampel tersebut dianalisis secara
kualitatif dan kuantitatif melalui perbandingan data puncak sampel tersebut dengan data
JCPDS (Joint Committee on Powder Diffraction Standards) dalam bentuk JCPDS
Powder Diffraction File untuk kuarsa. Hasil analisis menunjukkan 3 puncak tertinggi
pada 2 20,82, 26,62 dan 50,10, serta d() 4,263, 3,346 dan 1,189 merupakan puncak
dari kuarsa.
G. APLIKASI KUARSA
Sebagai bahan dasar dalam industri pembuatan kaca.
Sebagai bahan dasar pembuatan material bangunan.
Sebagai bahan utama sumber silikon yang digunakan seperti dalam industri
semikonduktor dan pembuatan alloy.
Dengan nilai skala MOHS 7, kuarsa adalah material yang keras dan dapat digunakan
sebagai bahan pengamplas.
Sebagai perhiasaan.
Dapat digunakan sebagai bahan dalam alat analisis, contohnya sebagai fasa diam pada
kolom pemisah.
Sebagai filter dalam industri pembuatan karet dan cat
Referensi