Вы находитесь на странице: 1из 28

MANAGEMENT ACCOUNTING

DESEMBER

PRACTICE CONTENTS

2015

Disusun Oleh:
Tri Aprilian Jani

041414253001

Refivia Audie C.

041414253013

Yulliana Ekaningrum

041414253030

Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Airlangga

MANAGEMENT ACCONTING IN THE MANUFACTURING SECTOR:


MANAGING COST AT THE DESIGN AND PRODUCTION STAGE
By: Davila & Wouters (2007)
Abstrak: Bab ini menganalisis literatur penelitian empiris tentang akuntansi manajemen
di sektor manufaktur termasuk pengembangan serta fase produk lifecycle. Sebagai
pengelola dari pengembangan produk di perusahaan selama 15 tahun terakhir,
penelitian akuntansi manajemen telah memberikan kontribusi untuk kemajuan dalam
bidang pengetahuan ini. Perubahan dalam lingkungan manufaktur, seperti investasi
dimuka dan biaya overhead yang sedang berlangsung, menuntut kriteria kinerja selain
efisiensi, atau hubungan kritis di seluruh rantai nilai memberikan kontribusi untuk
penelitian

dalam

akuntansi

manajemen

di

bidang

manufaktur.

Bab

ini

mengidentifikasikan kemajuan yang signifikan dalam basis pengetahuan dan menyoroti


peluang penelitian di masa depan.
Introduction
Penelitian ini berfokus pada akuntansi manajemen dalam manufaktur, dimana
manufaktur mengacu pada produk tangible. Penulis selanjutnya berfokus pada dua
tahap proses manufaktur: pengembangan produk baru (new product development atau
NPD) dan sistem manufaktur modern (modern manufacturing systems atau MMS).
Penulis berfokus pada karakteristik lingkungan berdasarkan: 1) investasi signifikan
yang dinilai oleh manfaat intangible, 2) biaya overhead yang tinggi karena inovasi dan
berbagai produk, 3) penggunaan ukuran kinerja non-finansial, dan 4) keberadaan
hubungan yang kritis di seluruh value chain dan tahapan siklus hidup produk. Untuk
lebih membatasi ruang lingkup pada bab ini, kita melihat penelitian empiris. Oleh
karena itu, lebih mengesampingkan makalah optimasi yang mengambil informasi
biaya yang diberikan (misalnya: pembelian, tenaga kerja, atau manajemen) atau
keputusan yang optimal (misalnya: investasi, manajemen persediaan, atau penjadwalan
produksi) (Graves & De Kok 2003). Kami juga mengacu pada topik yang telah dipelajari
dalam pengaturan manufaktur akan tetapi dibahas lebih mendalam (seperti: activity

based costing atau target costing). Namun, kami tidak membatasi review untuk
penelitian yang diterbitkan dalam jurnal akuntansi manajemen.

Fokus pada manufaktur telah mendorong penelitian di bidang akuntansi


manajemen (Kaplan, 1990), seperti bagaimana manufaktur dalam perkembangannya
telah mengubah peran akuntansi mengenai keputusan investasi, akuntansi biaya,
ataupun pengukuran kinerja (Kaplan, 1984). Pada tahun 1990-an juga telah melihat
penekanan pada pengembangan produk dan R&D sebagai sumber baru pada
keunggulan kompetitif dan akuntansi manajemen dapat memberikan usaha pada
tahapan ini dalam siklus hidup produk (Cooper, 1995). Paper ini membahas dua topik
utama: pengembangan produk dan manufaktur modern. Tiap topik dibahas dengan
menggunakan kerangka sederhana yang membantu mengorganisir review. Review
dimulai dari cost modeling (ex ante) dan pengukuran (ex post) fokus tradisional dari
akuntansi manajemen ke pengukuran kinerja non-finansial. Kemudian berpindah pada
penggunaan informasi akuntansi manajemen, dari rewards untuk memotivasi social

actors berdasarkan pada pengukuran, sampai informasi akuntansi manajemen untuk


suatu tujuan daripada motivasi (pengambilan keputusan, pembelajaran, atau
peningkatan kekuatan) dan sistem pengendalian manajemen (lihat Tabel 1).

Cost Modeling in Research and Product Development

Target costing merupakan suatu teknik yang detail untuk mengurangi biaya
selama tahap desain produk (Koga, 1999). Hal tersebut sangat cocok untuk produk yang
harganya merupakan dimensi kompetitif. Dalam pasar produk ini, perusahaan memiliki
sedikit ruang kecil untuk mengatur harga dan margin yang rendah. Oleh karena itu,
profit datang dari kemampuan untuk menjaga fungsionalitas di mana poin harga
mengharuskan pada biaya yang paling rendah. Market prices dan margin profit yang
ditentukan meenggambarkan suatu target cost yang tim pengembangan produk
gunakan sebagai target yang harus diselesaikan. Dari strarting point, target costing
telah memberikan ilmu dan tools untuk membawa biaya yang diestimasi ke dalam

target cost sekalipun proses pengembangan produk. Target costing lebih cocok untuk
lingkungan dimana biaya merupakan suatu dimensi kompetitif yang krusial dan
pemodelan biaya yang sederhana. Ketika dua kondisi ini ada, dan biaya bukan
merupakan suatu dimensi kompetitif yang kritis-teknologi, time-to-market, atau
kebutuhan pelanggan mendominasi perhatian dari tim pengembangan akan tetapi tidak
bisa diabaikan, perusahaan mengandalkan teknik alternatif untuk membawa
manajemen biaya dalam hal pengembangan produk.
Alternatif teknik manajemen biaya daat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok
teknik pada tingkat proyek pengembangan produk dan teknik pada tingkat asal usul
produk. (Davila & Wouters, 2004). Pada tingkat proyek, suatu alternatif untuk
meningkatkan level perhatian terhadap pertimbangan biaya adalah untuk mesuplai
informasi biaya yang lebih relevan: untuk mengirim pesan khusus kepada desainer
produk dan engineers proses tentang bagaimana meningkatkan kemampuan
manufakturing perusahaan (Cooper & Turney, 1990). Rabino & Wright (1993)
menderkripsikan bagaimana ABC meningkatkan informasi keuangan untuk keputusan
pengenalan produk. Anderson & Sedatole (1998) mengusulkan suatu sistem akuntansi
biaya lanjutan yang membawa bersama target costing, ABC, dan metode estimasi cost

engineering tradisional dalam pengembangan produk untuk memperluas rancangan


dan kualitas manufaktur. Pendekatan lain untuk memperoleh peningkatan level
perhatian terhadap biaya adalah penentuan akuntan manajemen untuk tim
pengembangan (Hertenstein & Platt, 2000). Penulis ini menawarkan bukti yang
melengkapi penelitian sebelumnya (Nixon, 1998) yang menyoroti peran akuntansi

manajemen sebagai bahasa yang menbawa bersama perbedaan konstituen yang


melibatkan pengembangan produk.
Alternatif lainnya untuk memanaj biaya pada level proyek adalah untuk
menggunakan

cost

teams

paralel

(Davila

&

Wouters,

2004).

Dibanding

mengintegrasikan specialist biaya ke dalam tim pengembangan produk, ia bekerja


paralel namun di luar tim utama. Dibanding mencoba untuk memaksa kriteria biaya
yang mungkin diabaikan demi teknologi atau waktu, tim paralel ini tidak mencoba
untuk mempengaruhi tim utama tetapi mengambil subsistem yang sudah dirancang dan
mengoptimasi mereka dari suatu perspektif biaya. Dalam beberapa kasus, mereka
mungkin merancang kembali bagian sebelum produk dirilis di pasar; tetapi seringnya
usaha pengurangan biaya mereka datang sebagai perubahan teknik setelah pengenalan
produk dan sebagai bagian dari usaha pengurangan biaya yang berkelanjutan.
Pendekatan lain untuk memanaj biaya di dalam proyek adalah untuk memaksimalkan
konsep modularity (Baldwin & Clark, 2000; Schilling, 2000). Sub sistem yang tidak
kritis terhadap dimensi kompetitif utama dari proyek dirancang sebagai proyek
independen.

Target costing kehilangan beberapa efektifitasnya dalam lingkungan yang


memiliki perilaku biaya yang kompleks. Dalam lingkungan ini, target costing ditantang
dengan pemodelan perilaku yang kompleks tersebut. Solusi seringnya membatasi
model biaya ke biaya langsung daripada mendesain sistem biaya yang tim desain akan
membutuhkan waktu yang sulit untuk memahami dan menggunakan. Namun,
perusahaan beralih dengan tantangan dalam memanaj biaya tidak langsung ini selama
pengembangan produk.
Cost Management in Research and Product Development
Mengukur R&D selalu menantang (Hoge, 1963). Tetapi ketika investasi R&D
menjadi suatu bagian yang lebih signifikan dari laporan laba rugi teknologi perusahaan,
permintaan untuk mengukur pengembalian pada investasi tersebut menjadi lebih akut.
Para peneliti merespon kebutuhan para manajer, telah membahas masalah bagaimana
mengukur kinerja R&D. Akan tetapi, tantangan dari pengukuran kinerja - timeliness
(Hultink & Robben, 1995), completeness, noisiness, kongruensi, dan pertimbangan
risiko - lebih menekan dalam R&D (Davila, 2003). Solusi yang diajukan datang dari

memuaskan kebutuhan manajer secara penuh dan menyoroti suatu alur yang penuh
keberhasilan untuk penelitian selanjutnya.
Usaha untuk mengukur kinerja R&D termasuk di dalamnya finansial, pendekatan
kuantitatif dan kualitatif non-finansial. Di dalam pengukuran finansial, hal yang paling
umum dalah perencanaan dan penelurusan anggaran proyek. Nixon (1998)
menjelaskan suatu studi kasus di mana pengendali menelusuri biaya yang tergabung
dengan anggatan proyek, estimasi biaya produk, dan biaya penggunaan sumber daya.
Non-Financial Performance Measures in Research and Product Development
Kebanyakan pekerjaan dalam pengukuran R&D telah berfokus pada pengukuran
kinerja non-finansial keduanya baik kuantitatif maupun kualitatif dan sistem
pengukuran kinerja yang terintegrasi. Sistem pengukuran kinerja dalam R&D dapat
diuji pada empat level. Pertama di mana lebih banyak progres telah dibuat merupakan
tingkat proyek. Selanjutnya, sistem pengukuran juga perlu untuk membahas bagaimana
berbagai proyek ini mengkombinasikan satu sama lainnya untuk menciptakan suatu
portfolio yang mengumpulkan strategi perusahaan. Level ketiga dari analisis adalah
fungsi R&D untuk memahami apakah kemampuan teknologi sedang dikembangkan
dalam arah yang benar dan dimanfaatkan secara penuh. Terakhir, sistem pengukuran
dibutuhkan untuk menilai level keseluruhan dari inovasi suatu organisasi.
Management Accounting and Modern Manufacturing
Lingkungan manufaktur modern, juga disebut sebagai sistem manufaktur
lanjutan, meliputi teknologi produksi (seperti tobot, peralatan manufaktur terkendali
numerik, dan manufaktur terintergrasi komputer) dan teknologi manajemen (seperti
TQM, dan JIT). Beberapa karakteristik membuat MMS tertantang dari perspektif
akuntansi manajemen:
MMS meliputi investasi yang besar dengan manfaat intangible seperti kualitas yang
lebih besar, lead-time yang lebih pendek, atau proses produksi yang lebih reliabel
yang sulit untuk diartikan kedalam pengukuran finansial. Karakteristik ini
menimbulkan pertanyaan apakah tools pengambilan keputusan akuntansi
manajemen tradisional tepat dalam setting MMS.
MMS merupakan suatu setting manufaktur yang lebih kompleks dari produk dan
proses inovasi produksi yang cepat, varietas produk, feksibilitas, dan permintaan

kualitas, troughput times, dan tingkat persediaan. Suatu konsekuensi bahwa biaya

overhead menjadi suatu proporsi yang signifikan dari biaya keseluruhan.


Karakteristik ini membawa akuntansi manajemen untuk menghasilkan pengukuran
biaya yang lebih baik melalui siklus hidup produk dan metode untuk penelusuran
yang lebih baik dan pengalokasian biaya.
Bagian lain dari rantai nilai dan siklus hidup produk menjadi lebih penting untuk
kesuksesan perusahaan manufaktur. Memiliki suatu pabrik yang efisien, fleksibel, dan
inovatif tidaklah cukup. Bagian tersebut juga penting untuk merubah cara dari bekerja
dengan pemasok dan pelanggan untuk menggabungkan teknologi baru dengan
pengembangan produk baru. Hubugnan antara pengembangan produk dan operasi
manufaktur perlu ditingkatkan untuk pemahaman hubungan yang lebih baik antara
keputusan yang dibuat selama pengembangan produk dan kinerja nantinya dalam
siklus hidup produk.
Cost Modeling in Modern Manufacturing

Cost modeling memiliki arti yang sama dengan merancang biaya asa depan. Di
sini, cost modeling melakukan perhitungan dampak ekonomi dari perubahan dalam
sistem manufaktur. Isu kunci adalah bagaimana untuk menghitung manfaat manufaktur

intangible (sehubungan dengan faktor-faktor seperti kualitas, troughput times,


fleksibilitas manufaktur untuk perubahan secara cepat ke produk lain, atau kapasitas
produksi tambahan untuk memperbolehkan fleksibilitas volume) ketika investasi awal
pada MMS tinggi, sementara dampak langsung (moneter) dan yang secara moneter
dapat dihitung (seperti biaya material dan tenaga kerja yang lebih rendah) tidak cukup
untuk menyesuaikan investasi, tetapi kriteria kualitatif dan kuantitatif non-finansial
mengusulkan bahwa investasi mungkin tetap bermanfaat secara ekonomi bagi
perusahaan.
Studi empiris telah diuji apakah perusahaan mempertimbangkan manfaat

intagible secara eksplisit dari strategi manufaktur mereka. Abdel-Kader & Dugdale
(2011) berdasarkan pada survei pada perusahaan besar di Inggris, menemukan bahwa
analisis kriteria investasi non-finansial telah menjadi lebih penting dalam investasi
MMS dan juga secara signifikan pada empat kasus: kualitas dan reliabilitas output,
fleksibilitas manufaktur yang lebih baik, pengurangan lead-times, dan pengurangan
tingkat persediaan. Bagaimana untuk kriteria finansial yang digunakan? Survey umum

lebih banyak dilakukan pada evaluasi investasi (tidak khusus untuk teknologi
manufaktur modern) mengindikasikan bahwa ukuran arus kas nilai sekarang (NPV,
IRR) merupakan kriteria investasi yang paling umum (Arnold & Hatzopoulos, 2000;
Bruner et al., 1998; Farragher et al., 1999; Graham & Harvey, 2001; Payne et al., 1999;
Trahan & Gitman, 1995). Penggunaan kriteria ini telah meningkat dan perusahaan besar
lebih banyak menggunakannya dibanding perusahaan kecil.
Cost Measurement in Modern Manufacturing
Cost Drivers in Modern Manufacturing
Apakah struktur biaya berbeda dalam perusahaan dengan operasi manufaktur?
Kerremans et al. (1991) menginvestigasi dampak automasi terhadap biaya dan sistem
akuntansi biasa dengan menggunakan data survey dari 90 perusahaan. Mereka
menemukan tidak adanya perbedaan antara automasi perusahaan yang tinggi dan
rendah dengan respek pada presentase fixed vs. variable cost, tetapi mereka
menemukan suatu presentasi lebih besar yang signifikan dari biaya langsun vs. tidak
langsung dalam perusahaan dengan automasi yang levelnya tinggi. Mereka juga
menemukan bahwa proporsi biaya tenaga kerja langsung adalah lebih rendah di
perusahaan tersebut.
Apakah variabel non-volume mengendalikan biaya tidak langsung? Sistem ABC
didasarkan pada premis bahwa variabel selain volume produksi mengendalikan biaya
tidak langsung. Pada tingkat konseptual, cost driver melibatkan unit level (tradisional

production volume driver), batch level, keberlangsungan produk, dan keberlangsungan


fasilitas. Beberapa studi empiris mendukung keberadaan non-volume drivers dari biaya
overhead (Anderson, 1995; Banker & Johnston, 1993; Banker et al., 1995; Datar et al.,
1993; Dopuch, 1993; Dupoch & Gupta, 1994; Fisher & Ittner, 1999; Foster & Gupta,
1990: Ittner & Macduffe, 1995; Ittner et al., 1997).
Cost Accounting Practices in Modern Manufacturing
Praktik akuntansi biaya yang bagaimana yang digunakan dalam manufaktur?
Brierley et al. (2002) memberikan suatu gambaran umum yang luar biasa dari
penelitian deskriptif berdasarkan pada surveu prakti akuntansi biaya pada sektor
manufaktur di Eropa. Hasil dari penelitian sebelumnya diuji dalam tujuh area: berapa
banyak sistem akuntansi yang perusahaan gunakan, struktur biaya produk, aplikasi dari

lapisan tingkat overhed, dasar yang digunakan untuk menghitung tingkat overhead,
penggunaan biaya produk dalam pengambilan keputusan, penggunaan biaya produk
dalam penentuan harga produk, dan aplikasi ABC. Fry & Steele (1995) dan Fry et al
(1998) menginvestigasi perbedaan antara pengunna dan non-pengguna standar
pembiayaan. Dengan menggunakan data surveu mereka menemukan perbedaan yang
tidak signifikan antara dua kelompok ini dalam lingkungan produksi. Akan tetapi,
mereka menemukan bahwa perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan standar
sistem biaya memiliki kinerja yang lebih baik pada kriteria non-finansial untuk
perputaran persediaan, scrap reduction, pengurangan komplain kualitas, dan
pengurangan komplain pengiriman, serta situasi yangn lebih sedikit dari pengingkatan

shipment secara dramatis mendekati akhir periode pelaporan keuangan.


Need for Cost Accounting Information in Modern Manufacturing
Beberapa perbedaan karakteristik manufaktur telah diinvestigasi dalam
hubungan penggunaan dan pentingnya informasi akuntansi biaya. Kaplan & Mackey
menggunakan data survey dan mereka menemukan bahwa organisasi menggunakan
arus proses manufaktur yang lebih mungkin mengandalkan anka akuntansi untuk
mengevaluasi kinerja manajer produksi. Hasil untuk dua karakteristik lainnya
(penggunaan persediaan work-in-process; akuntansi untuk men-set-up biaya) hanya
signifikan secara marginal.
JIT, automasi, dan praktik manajemen kualitas juga mungkin memberikan
dampak pada pentingnya informasi biaya. Hoque (2000) menginvestigasi dampak
produksi JIT dan sistem manufatur yang terautomasi terhadap alokasi biaya dan
pentingnya informasi biaya bagi manajemen, berdasarkan pada suatu survey prusahaan
manufaktur di New Zealand. Temuannya mendukung hipotesis di mana perusahaan
yang beroperasi di suatu lingkungan JIT mengambil lebih sedikit penekanan pada
penggunaan sistem ABC, dan ini dapat mengurangi kebutuhan manajer untuk informasi
biaya yang detail untuk aktifitas sehari-hari mereka. Gurd et al (2002) menginvestigasi
dampak pengimplementasian TQM terhadap sistem akuntansi biaya berdasarkan pada

site visits ke enam perusahaan yang berbeda. Mereka menyimpulkan bahwa industri,
komitmen manajemen, struktur organisasi, partisipasi, dan kinerja finansial
mempengaruhi proses difusi, tetapi dalam cara yang tidak konsisten.

Apakah informasi biaya berkontribusi pada kinerja yang lebih baik? Berdasarkan
survei pada perusahaan manufaktur, Foster & Swensin (1997) melaporkan suatu
hubungan yang positif antara adopsi ABC dan kinerja. Studi lainnya, Swenson (1995)
menginvestigasi manfaat ABC dalam 25 perusahaan manufaktur. Responden
melaporkan peningkatan yang signifikan dalam penggunaan dan kepuasan atas
informasi manajemen. Ia juga melaporkan bahwa informasi ABC sering digunakan
untuk penentuan harga produk dan keputusan mix product.
Non-Financial Performance Measures in Modern Manufacturing
Ukuran kinerja non-finansial merupakan satu-satunya aspek dari pemberian
informasi yang lebih luas dalam konteks MMS. Garis penelitian lain dalam pengaturan
manufaktur menguji kontijensi yang menjelaskan desain sistem akuntansi manajemen.
Bouwens & Abemethy (2000) menginvestigasi hubungan antara empat dimensi
informasi akuntansi manajemen scope, integrasi, agregasi, dan timeliness serta
luasnya kustomisasi dan kesalingtergantungan. Mereka menemukan bahwa tingkat
kustomisasi yang lebih tinggi membawa pada lebih kesalingtergantungan antara
departemen seperti pemasaran, pengembangan produk, produksi, dan pembelian. Lebih
kesalingtergantungan membawa pada sistem akuntansi manajemen dengan lebih
banyak integrasi (informasi mengenai bagaimana kinerja dalam departemen yang
berbeda dihubungkan), agregasi (rangkuman informasi), dan timeliness (frekuensi dan
kecepatan pelaporan).
Selain itu, Gerdin (2005) menginvestigasi seberapa luas ruang lingkup sistem
akuntansi manajemen dihubungkan dengan kesalingtergantungan departemental dan
struktur organisasi. Dengan menggunakan data survei dari manajer produksi, studi ini
mendukung hipotesis bahwa provisi informasi non-finansial tergantung pada tipe
kesalingtergantungan dan struktur organisasi.
Management Accounting Systems for Learning Modern Manufacturing
Manager operasi memiliki berbagai macam konsentrasi, seperti kualitas,
keamanan, efisiensi, dan penyelesaian aktivitas tepat waktu. Sehari-hari, aktivitas
jangka pendek, manajer pada umumnya menggunakan data operasi non-finansial pada
unit output, scrap, kualitas, kuantitas pemesanan, ketersediaan persediaan, dan lainlain. Dalam dua belas perusahaan manufaktur yang beragam, kami menemukan tidak

adanya contoh dari suatu kunci sehari-hari indikator produksi menjadi suatu biaya atau
angka finansial lainnya (McKinnon & Bruns, 1992, p.42). Meskipun demikian, angkaangka akuntansi menjadi penting sebagai jarak horizon. Kinerja manajer sering diukur
pada angka finansial dan manajer membangun suatu model mental bagaimana fisik
menghitung dampak kinerja finansial. Sebagai contoh, Jonsson & Gronlund (1988)
menjelaskan bagaimana manajer operasi dalam suatu produksi menempatkan data
biaya yang digunakan di atas periode yang lebih panjang untuk mendeteksi masalah
dan untuk memonitor hasil eksperimen. Secara lokal ukuran kinerja non-finansial yang
dikembangkan memberikan input untuk pengembangan inisiatif secara terpusat dan
sistem pengukuran kinerja yang resmi.
Studi lainnya menginvestigasi karakteristik sistem informasi akuntansi untuk
kelanjutan pemahaman penulis atas akuntansi apa yang digunakan untuk manufaktur.
Libby & Waterhouse (1996) dalam suatu studi survei perusahaan Kanada yang dilihat
pada hubungan antara kapasitas untuk perubahan, ukuran, dan intensitas persaingan,
serta desentralisasi, dan jumlah perubahan akuntansi manajemen memasukkan 23
sistem yang berbeda yang dikelompokkan dalam perencanaan, pengendalian,
pembiayaan, pengarahan, dan pengambilan keputusan. Angka terbesar dari perubahan
terjadi dalam sistem yang mendukung pengambilan keputusan. Kapasitas organisasi
untuk perubahan merupakan prediktor terbaik dari perubahan sistem akuntansi. Dan
masih banyak penelitian terkait lainnya.
Conclusions
Besarnya peruabahan dalam manufaktur tahun 1980-an dan pengembangan
produk di tahun 1990-an telah menjadi lahan bagi penelitian akuntansi manajemen.
Pengembangan yang signifikan dari kebutuhan tersebut merupakan ide baru tentang
alokasi biaya (ABC), relevansi ukuran non-finansial, penilaian manfaat intangible,
akuntan sebagai pemasok informasi cross-functional, pilihan nyata, biaya kualitas, atau
pembiayaan siklus hidup. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk pemahaan
yang lebih baik mengenai permintaan lingkungan manufaktur baru dari akuntansi
internal karena perkembangan baru dalam manufaktur sedang mengambil permintaan
baru pada informasi eksternal seperti kepuasan atau informasi partner untuk menjadi
bagian dari informasi akuntansi manajemen.

Paper ini juga merangkum pernyataan saat ini dari penelitian di akuntansi
manajemen dan NPD. Fungsi organisasional ini juga berangkat melalui transformasi
yang signifikan, di mana sedang memiliki suatu dampak yang besar dalam bidang
akuntansi manajemen. Dari mulai dipandang sebagai hal yang merugikan sampai ke
kinerja, akuntansi manajemen menjadi suatu bagian pusat untuk meningkatkan kinerja.
Pengembangan produk memulai revolusi ketika berpindah dari dilihat sebagai suatu
kotak hitam di mana uang masuk dan diharapkan suatu produk dapat keluar untuk
diintepretasikan sebagai proses yang diukur dan dimanaj. Penelitian dalam
pengembangan produk masih menjadi area yang subur untuk peneliti akuntansi
manajemen sebagai pendekatan baru untuk meningkatkan proses ini berdasarkan pada
teknik yang umum pada pengetahuan akuntansi dan sebagai proses menjadi lebih
kompleks melalui pembubaran tim pengemangan, integrasi cross-functional, suara
pelanggan dan pemasok, dan lain sebagainya. Tetapi penelitian dasar dan terapan
sedang muncul sebagai proses di mana penelitian terbatas dan menjadi lebih relevan
tidak hanya untuk kemajuan pengetahuan tetapi juga untuk kemajuan praktik.

Management Accounting and Control in Health Care:


An Economics Perspective
By Leslie Eldenburg and Ranjani Krishnan
Abstract: Bab ini merangkum penelitian empiris arsip akuntansi dalam akuntansi
manajemen yang didasarkan pada teori ekonomi dan menggunakan pengaturan
perawatan kesehatan. Tiga perspektif yang diteliti yaitu: (1) ekonomi biaya produksi,
meliputi struktur biaya, perilaku biaya, cost driver, desain sistem alokasi biaya, dan
tingkat kesesuaian biaya agregasi; (2) teori keagenan, meliputi insentif untuk informasi
Bias atau menggeser biaya, hubungan antara pengungkapan patokan dan biaya
penahanan, dan isu-isu yang berkaitan dengan kontrak kompensasi dan evaluasi
kinerja; dan (3) ekonomi industri, meliputi pengaruh kompetisi dan merger pada sistem
akuntansi dan biaya, dan tanggapan peraturan penganggaran modal.
Introduction
Bab ini memberikan ringkasan penelitian akuntansi manajemen yang masih
ada menggunakan teori ekonomi dan metode empiris arsip dalam pengaturan
perawatan kesehatan. Hal ini juga mengidentifikasi dan membahas peluang yang
menjanjikan untuk penelitian masa depan. Sektor kesehatan memberikan pengaturan
yang kaya di mana untuk menguji secara empiris banyak masalah dalam akuntansi
manajerial seperti produksi dan fungsi biaya, kontraktor dan pengukuran kinerja, dan
regulasi dan persaingan. Seperti diuraikan di bawah ini, peluang tersebut muncul
karena sektor kesehatan di sebagian besar negara terdiri dari organisasi dengan fungsi
produksi yang kompleks, terdiri dari beberapa jenis kepemilikan, menawarkan
beberapa produk, bersaing dalam berbagai jenis pasar termasuk pasar yang diatur, dan
menggunakan dua teknik produksi yaitu padat modal dan padat karya.
Industri perawatan kesehatan di beberapa bagian dunia telah menyaksikan
perubahan signifikan dalam peraturan dan lingkungan yang kompetitif sejak
pertengahan 1980-an. Misalnya, di banyak negara termasuk Kanada, Jerman, Norwegia,
dan Amerika Serikat, penggantian telah bergeser dari biaya-plus untuk harga tetap
untuk pelayanan rumah sakit dan obat-obatan, terutama untuk pasien yang didukung
oleh program publik. Ekonom menunjukkan bahwa penggantian berbasis biaya
mendorong persaingan kualitas, sedangkan harga tetap regulasi mendorong biaya

kompetisi dan efisiensi (Bajari & Tadelis, 2001; Shleifer, 1985). Hasil empiris
mendukung saran ini (Krishnan, 2005). Perubahan peraturan dari biaya-plus untuk
penggantian harga tetap di banyak pasar kesehatan telah mengubah dasar persaingan
dari kualitas biaya (Keeler et al, 1999;. Robinson & Luft, 1985, 1988). Pergeseran ini
memiliki implikasi untuk perilaku rumah sakit sehubungan dengan sistem akuntansi,
penganggaran, kontraktor, dan struktur modal. Jenis perubahan peraturan dan
persaingan menyediakan peneliti akuntansi kesempatan untuk secara empiris menguji
teori ekonomi industri yang berhubungan dengan perilaku perusahaan di pasar yang
kompetitif dan diatur.
Akuntansi manajerial dalam beberapa tahun terakhir telah menempatkan
penekanan pada pengukuran kinerja dan kontrak (Feltham & Xie, 1994; Holmstrom &
Milgrom, 1991). Para peneliti telah mengembangkan model lembaga untuk menentukan
bobot yang optimal untuk menempatkan pada ukuran kinerja yang digunakan dalam
kontrak kompensasi (misalnya, Banker & Datar, 1989;. Datar et al, 2001; Feltham & Xie,
1994; Holmstrom, 1979). Tugas manager rumah sakit adalah menyediakan konteks
yang baik di mana untuk memeriksa pengukuran kinerja dan pertanyaan kontrak
karena kompleksitas dan jumlah dimensi tugas yang perlu dikoordinasikan untuk
mempromosikan hasil yang sukses. Peneliti akuntansi manajerial telah memanfaatkan
kesempatan ini untuk mengeksplorasi pengukuran kinerja dan kontrak isu di sektor
kesehatan.
Fitur lain dari industri perawatan kesehatan adalah prevalensi organisasi
dengan jenis kepemilikan yang berbeda seperti nirlaba, nirlaba, dan masyarakat
(pemerintah) rumah sakit dan klinik. Teori ekonomi memprediksi bahwa nirlaba
perusahaan memiliki tujuan yang berbeda dan berperilaku berbeda dari perusahaan
nirlaba, dan bahwa perusahaan forprofit fokus pada maksimalisasi keuntungan,
sedangkan perusahaan nirlaba fokus pada tujuan tambahan seperti kualitas, kuantitas,
dan perawatan amal (Dranove, 1988; Hoerger, 1991; Newhouse, 1970; Pauly & Redisch,
1973). Karena mereka menerima subsidi pajak dan merupakan bagian dari sistem
pelaporan birokrasi, organisasi pemerintah yang berbeda dari kedua nirlaba dan
perusahaan nirlaba. Secara khusus, perusahaan pemerintah menghadapi kendala lebih
pada kedua perilaku dan tata kelola, tapi tidak menghadapi tekanan yang sama untuk
menghasilkan pendapatan atau surplus positif. Struktur insentif yang berbeda dan
motivasi manajerial dalam nirlaba, nirlaba, dan rumah sakit pemerintah memberikan

pengaturan yang kaya untuk perbandingan di bidang akuntansi dan perilaku


pengambilan keputusan kontrak.
Dua peringatan tentang bab ini yang perlu dicatat. Pertama, kami telah
mengeluarkan penelitian yang tidak sesuai dengan perspektif yang kita gunakan dalam
analisis kami dan dengan demikian tidak termasuk seluruh populasi artikel yang telah
dipublikasikan dalam literatur akuntansi perawatan kesehatan. Kedua, dalam
menemukan artikel, kita melakukan pencarian yang komprehensif menggunakan mesin
pencari Google dan Proquest. Kami juga mencari di setiap isu jurnal berikut: Abacus,

Accounting and Business Research, Accounting and Finance, Accounting, Organizations


and Society, Australian Accounting Review, Contemporary Accounting Research, Journal
of Accounting and Economics, Journal of Accounting Research, Journal of Accounting,
Auditing, and Finance, Journal of Accounting and Public Policy, Journal of Management
Accounting Research, and Scandinavian Journal of Management. Kami menemukan
bahwa sebagian besar artikel menggunakan teori ekonomi berbasis dan metode arsip
menggunakan data dari AS dan Kanada. Akibatnya, meskipun bab ini memiliki
representasi yang cukup besar dari Amerika Utara, keterbatasan ini tidak disengaja.
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, banyak perubahan peraturan dan kompetitif yang
telah terjadi di sektor pelayanan kesehatan yang relevan dengan beberapa negara; Oleh
karena itu terlepas dari negara dari mana data diperoleh, kesimpulan dari sebagian
besar penelitian ini memiliki penerapan yang luas.
Kami mengklasifikasikan penelitian akuntansi manajerial dalam penelitian
kesehatan menjadi tiga perspektif ekonomi yang luas yaitu: (1) ekonomi biaya
produksi; (2) teori keagenan; dan (3) ekonomi industri. Lampiran A menyediakan
ringkasan dari beberapa artikel yang dibahas dalam bab ini.
Production Economics Perspective / Produksi Ekonomi Perspektif

Perspektif ekonomi produksi telah menikmati popularitas yang cukup dalam


penelitian akuntansi manajerial (Christensen & Demski, 1995). Fokus utama penelitian
ini interaksi desain sistem akuntansi manajemen dan produksi serta fungsi biaya.
Contoh penelitian di bidang ini mencakup studi yang meneliti struktur dan perilaku
biaya (termasuk keterpisahan, linearitas, dan kemandirian), biaya driver di berbagai
manufaktur, Desain sistem alokasi biaya untuk meningkatkan Pembuatan keputusan
(tradisional dibandingkan aktivitas - berbasis biaya (ABC)), dan Penekanan agregasi

costs. Sesuai aliran penelitian ini spesifik pada biaya daripada perilaku manajerial
disengaja yang terkait dengan pengelolaan biaya, seperti biaya Shifting dan anggaran
biasing untuk memaksimalkan pendapatan atau lainnya dan manajerial outcomes.
Terakhir terkait dengan insentif manajerial dengan menggunakan pendekatan lembaga.
Dua cara penelitian kesehatan untuk memeriksa struktur biaya, biaya driver, dan
perilaku biaya. Pertama, peneliti menyusun literatur ekonomi kesehatan yang
mencakup komprehensif atau etical dan empiris di investigasi ke fungsi biaya rumah
sakit dan biaya behavior. Second, peraturan rumah sakit berbasis data yang providea
kekayaan data akuntansi biaya untuk analisis empiris. Gambar1 memberikan gambaran
tentang link antara variabel-variabel yang telah dieksplorasi dalam literatur. Satu
catatan tentang angka-angka adalah bahwa mereka merangkum hubungan antara
konstruksi dan tidak kembali pada metode empiris, Luft & Shields (2003) whouse fi
gures that explicitly Tentukan bentuk model yang kausal.
Cost Structure and Behavior (Struktur, Biaya dan perilaku)
Perkiraan fungsi biaya rumah sakit memiliki sejarah di penelitian Ekonomi dan
beberapa ulasan literatur di atas dari periode waktu yang berbeda (cowing et al, 1983;.
Feldstein, 1974, Mann & Yett 1968). Kekhawatiran atas tingginya biaya perawatan
kesehatan, ekonom, regulator, dan pembuat kebijakan dan Perilaku biaya rumah sakit
untuk menentukan strategi Kontrol biaya dengan kualitas perawatan. Sebuah
pertanyaan yang telah mendapat perhatian oleh para ekonom memiliki implikasi bagi
akuntan adalah whether hospital cost functions exhibit economies of scale. Yafchak
(2000) menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas untuk determine whether larger
hospitals have lower long-run average costs per bed than smaller hospitals.Penelitian
ini menggunakan Medicare data Biaya Laporan dari tahun 1989-1997 untuk
menganalisis fungsi produksi. Yafchak's menunjukkan suggest that hospitals
experienced in creasing economies of scale. Namun, menambahkan tempat tidur dapat
mengurangi biaya rata-rata, karena industri memiliki kelebihan kapasitas, tambahan
tempat tidur memiliki sedikit impact on biaya total dan tampaknya tidak menambah
pendapatan.
Penelitian akuntansi telah mengakui Kehadiran non line rities dalam fungsi
biaya dan Memiliki dieksplorasi implikasinya desain sistem akuntansi manajemen. Data
rumah sakit Terutama menggunakan ful untuk jenis studi karena Akun Chart of

termasuk spesifik informasi fi tentang jenis biaya di setiap departemen layanan akun
(overhead) dan quired dasar alokasi untuk akun. Dasar alokasi ini sering
mencerminkan Kegiatan yang berlangsung di departemen, dan di sana dapat digunakan
sebagai biaya drivers. Salah satu koran awal dalam penelitian akuntansi manajemen
untuk mengeksplorasi struktur biaya rumah sakit adalah reen & Soderstrom (1994).
Penelitian ini menantang asumsi tradisional ABC bahwa biaya yang proporsional untuk
kegiatan di jangka pendek (Gbr.1 Link1). Menggunakan data rumah sakit Washington
State, Penulis mengembangkan fungsi biaya yang konsisten dengan Generalized CobbDouglas produksi dan mendapati bahwa Rasio biaya marjinal untuk biaya rata-rata
(koefisien pada tingkat aktivitas) kurang dari 1, menunjukkan bahwa ada peningkatant
pada skala.
Penelitian Noreen & Soderstrom (1997) menganalisis struktur biaya rumah
sakit lintas waktu menggunakan Sebuah biaya proporsional (ABC) Model dan
mendapati bahwa hanya sekitar 20 persen dari biaya variabel Overhead. Dalam
penelitian yang sama, Balakrish nan et ell ( 2004 ) menunjukkan bahwa pemanfaatan
kapasitas pengaruh biaya mengubah perubahan kegiatan. Sedangkan fokus penelitian
ini adalah mengasah biaya nya (yaitu, proporsionalitas biaya untuk tingkat aktivitas
berbeda untuk kenaikan dibandingkan penurunan aktivitas), mereka juga mendapati
bahwa proporsionalitas biaya untuk perubahan tingkat aktivitas yang berbeda untuk
rumah sakit.
Berbeda dengan tiga jenis model penelitian rumah sakit: sistem alokasi
berbasis volume, biaya berdasarkan aktivitas, dan dalam program bilangan bulat. Hasil
mereka menunjukkan bahwa linear - kegiatan berbasis biaya melakukan spoorly ketika
perubahan tuntutan pengguna tidak terjemahkan langsung terhadap perubahan
tuntutan sumber daya, Karena layanan yang disediakan bersamaan to multi - pleusers.
Kallapur & Eldenburg (2005) menambah literatur Struktur biaya dengan memeriksa
perubahan dalam Struktur biaya total dalam pilihan areal Kerja kerangka (Gambar 1,
Link 2). Menyarankan ketidakpastian menyebabkan perusahaan-perusahaan untuk
memilih teknologi dengan rendah dan variabel tinggi perubahan regulasi costs. Studi ini
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan menghadapi perubahan regulasi yang
merugikan, serta tekanan keuangan yang kompetitif dan fi, membuat keputusan yang
mengubah komposisi biaya. Akuntansi dan alokasi biaya sistem ada fore need menjadi
dinamis dalam perusahaan perubahan pola perilaku biaya.

Singkatnya, struktur biaya dan perilaku sastra memiliki beberapa implikasi


untuk akuntansi manajemen dan penelitian. Pertama, signifikan nonlinier yang ada
dalam fungsi biaya karena volume konvensional - berdasarkan atau kegiatan linear sistem akuntansi biaya dalam informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.
Kedua, perusahaan sering mengubah komposisi struktur biaya mereka sehubungan
dengan fi biaya tetap dan variabel, dan sebagai hasilnya, akuntansi biaya dan sistem
alokasi perlu diperbarui secara berkala untuk perubahan fl dalam struktur dan perilaku.
Cost Driver
Penelitian awal difokuskan pada volume produksi sebagai cost driver (Foster &
Gupta, 1990). Dalam upaya untuk mengidentifikasi fi lebih didefinisikan sistem biaya,
peneliti akuntansi menganalisis beberapa jenis biaya driver potensial seperti
keragaman produk dan kompleksitas proses produksi (Banker & Johnston, 1993),
transaksi manufaktur, dan produk (Banker dkk, 1995.) - Campuran heterogenitas
(Anderson , 1995). Para peneliti juga telah eksplorasi antar-dependensi antara biaya
driver (Datar et al., 1993). Selain itu, investigasi telah dilakukan pada Asumsinya
sunderlying Volume tradisional - metode Biaya berbasis ABC.
Data rumah sakit telah digunakan untuk menentukan driver non-tradisional
dari biaya overhead. Balakrishnan et al. (1996) mengembangkan model yang mewakili
rumah sakit aset konsentris, layanan saling terkait yang memberikan perawatan pasien.
Dengan menggunakan data tahun 1986 dari 165 perawatan rumah sakit di Kanada,
mereka menganalisis perilaku biaya di 18 departemen yang berbeda tingkat biaya,

termasuk perawatan pasien, pendukung, dan departemen dukungan. Untuk setiap


kolam biaya, memperkirakan enam model biaya linear menggunakan kombinasi biaya
driver: (1) Volume, (2) Volume tertimbang dengan tindakan kompleksitas, (3) volume
dan volume yang ditimbang dengan ukuran kompleksitas, (4 ) Volume dan volume
kuadrat (untuk mencerminkan skala ekonomi), (5) volume dan kompleksitas sebagai,
variabel penjelas independen, dan (6) kompleksitas. Hasil penelitian mereka
menunjukkan bahwa ukuran kompleksitas ukuran volume yang secara signifikan
meningkatkan kekuatan Para penulis. Perkirakan bahwa 42 - 50 persen dari rumah
sakit - operasi biaya Apakah dipengaruhi oleh kompleksitas perawatan. Selain itu,
antara kompleksitas operasi dan biaya bervariasi oleh departemen. Terlebih lagi,
volume dan kompleksitas Apakah bergantung, dan biaya driver kedepan perlu Dalam
dependensi antar perusahaan. Mac Aurthur & Stranahan (1998) memperluas penelitian
Jenis tw kompleksitas: jumlah layanan Dan ketegangan individu layanan (kedalaman).
Penulis memperoleh data selama 5,306 rumah sakit acutecare dari Semua daerah dari
US from Perawatan Kesehatan Pembiayaan Administration (HCFA) dan mendapati
bahwa volume dan kedua Jenis variabel kompleksitas adalah fi driver signifikan dari
biaya overhead.
Summary of Production Cost Economic

Literatur cost driver telah mengakui Pentingnya corporating biaya lain


daripada volume, seperti kompleksitas, dan kemacetan. Topik yang mungkin berguna
untuk penelitian masa depan. Misalnya, biaya driver telah diperiksa secara
komprehensif volume, service intensity, kompleksitas. Penelitian di masa depan bisa
mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi biaya termasuk pasien campuran, pemerintahan, dan teknologi.
Dalam industri rumah sakit, saling ketergantungan yang cukup besar ada di
antara departemen meskipun saat yang sama, departemen biasanya disusun sebagai
centers. Biaya memberikan masalah Riset ferpricing yang dapat Beex plored oleh
peneliti. Hal ini juga akan untuk lebih mengeksplorasi terdependencies antara berbagai
kategori biaya dan biaya driver Seperti jenis analisis yang dilakukan oleh nan et al
Balakrish. (1996) dan Mac Aurthur & Strana- Han (1998).

Agency Perspective ( Badan Perspektif)

Teori keagenan berfokus pada desain Kontrak kerja yang memaksimalkan


kinerja organisasi dengan adanya motivasi dan masalah . Informasi muncul karena
perusahaan terpusat, keputusan operasi yang dibuat oleh manajer profesional (agen),
yang kepentingan tidak identik dengan orang-orang yang menuntut (principal) (Jensen
& Meckling, 1976). Masalah pertama informasi berbasis naik dari kepala yang
mengamati input yang diberikan usaha - agen menolak, mungkin agen marah (masalah
moral hazard) . Masalah kedua (informasi Asimetri ) muncul karena manajer biasanya
memiliki informasi yang lebih baik tentang Lingkungan operasi dibandingkan dengan
pemilik, dan dapat menggambarkan informasi pribadi mereka untuk memaksimalkan
profit perusahan (Baiman, 1982,1990).

Pada bagian ini, lmenjelaskan insentif

manajerial, informasi biasing, pengukuran kinerja, dan kontraktor dalam organisasi


perawatan kesehatan dirangkum dan kesempatan untuk penelitian masa depan.
Managerial Incentives dan Information Biasing

Bagian ini membahas perilaku pelaporan manajerial yang muncul di hadapan


beberapa jenis peraturan, pengendalian biaya, dan bench marking. Gambar 2, Panel A
merangkum link antara studi ini.
Budget Biasing
Beberapa studi akuntansi fokus pada masalah agensi di regulator - mengatur
hubungan dan informasi biasing behavior untuk Anggaran biasing. Salah satu studi
sebelumnya adalah Blanchard et al. (1986) yang menganalisis perilaku manajer
penganggaran rumah sakit untuk menentukan volume yang dianggarkan dan biaya
yang bias meningkatkan pendapatan - pengaturan regulasi (Gbr.2, Panel A, Link1). Para
penulis mengembangkan model analitis yang meneliti insentif anggaran di bawah
skenario peningkatan dan penurunan volume. Hasil dari model ini menunjukkan bahwa
ketika rumah sakit anggaran untuk peningkatan (penurunan) dalam volume pada
periode berikutnya, mereka memiliki insentif fi makan dampak dari kenaikan volume
(penurunan) dari biaya rumah sakit. Data yang digunakan sebanyak 116 Rumah Sakit
selama periode 1976-1983.

Eldenburg & Soderstrom (1996) memperluas Blanchard Et al. (1986), juga


meneliti tentang anggaran dan biaya Pergeseran perilaku setelah deregulasi di
Washington State dan dalam menanggapi perubahan dalam Medicare reim- studi
bursement. Mereka mengeksplorasi secara lebih rinci hemanner di rumah sakit dimana
manajer memanipulasi anggaran dan mengalihkan biaya untuk meningkatkan
pendapatan di bawah tingkat-pengaturan regulation. Penelitian juga meneliti hubungan
antara regulasi dan informasi rumah sakit strategi biasing. Sod-Erstrom (1993) secara
empiris menunjukkan dua rumah sakit strategies digunakan dalam menanggapi
kerugikan lingkungan peraturan untuk meningkatkan revenues. Rumah Sakit bisa
mengubah kebijakan dan mengakui Pasien yang dapat diobati secara efektif pada pasien
an outbasis. Second, rumah sakit bisa melaporkan bahwa pasien lebih severelyill dari
aldiagnosis Princip yang sebenarnya.
Cost Shifting
Ketika perusahaan memiliki beberapa pendapatan yang fleksibilitas untuk
memengaruhi harga dan Streaming pendapatan lain yang menawarkan lebih maksimal
atas harga manajer cenderung untuk menggunakan biaya Pergeseran untuk

meningkatkan kinerja keuangan. Rumah Sakit memiliki beberapa jenis aliran


pendapatan untuk kategori ini dan data rumah sakit mencakup informasi laporan Biaya,
pengaturan ini memberikan kesempatan untuk mendokumentasikan biaya hifting
dalam menanggapi biaya-plus kontrak pemerintah. Elden burg & Kallapur (1997)
meneliti aset rumah sakit menghadapi perubahan sement reimbur dari biaya berbasis fl
di-feeper diagnosis untuk pasien, saat keluar pasien sement reimbur tetap Data based.
Biaya dari 68 rumah sakit Washington State lebih periode 1977 - 1991 untuk
membangun fungsi biaya, penulis mendapati bahwa rumah sakit menggunakan alokasi
biaya strategis untuk menggeser biaya dari jasa pasien untuk layanan pasien keluar, dan
bahwa pasien - mix juga bergeser untuk menangkal keluar pasien
Benchmarks and Cost Containment
Penelitian akuntansi keuangan telah secara luas berfokus pada konsekuensi
ekonomi dari pengungkapan keuangan, (Richardson & Welker, 2001) dan harga saham
(Gigler & Hemmer, 1998) . Researchers dalam akuntansi manajemen telah menambah
studi konsekuensi keterbukaan informasi kepada internal keuangan dan informasi
akuntansi non keuangan. Misalnya, Evans (2001) meneliti satu rumah sakit untuk
mengurangi lama nginap di rumah sakit sebagai biaya penahanan. Temuan
menunjukkan bahwa lama nginap melakukan drop, tapi lebih dari semua biaya tidak
berubah karena dokter meningkat prosedur pasien perhari (Gbr. 2, Panel A, Link 8 dan
9). Evansetal. (1997) memperluas literatur untuk keuangan dan sampel non fi sampel
keuangan information. Contoh kinerja measures di rumah sakit Pensylvania sebelum
dan setelah peraturan negara baru yang membutuhkan keterbukaan informasi.
Contracting, Performance Measure, and Compensation

Dua bagian berikut membahas lembaga teori penelitian tentang kontrak,


pengukuran kinerja, dan kompensasi dalam dua pengaturan penelitian yang berbeda: Di
rumah sakit, dokter dan pengelolaan organisasi perawata.
Contracting and Performance Measurementin Hospitals

Beberapa penelitian empiris dalam akuntansi manajerial telah menggunakan


data dari sektor kesehatan untuk karakteristik kontrak issues. Tiga Sektor kesehatan
membuat pengaturan di mana untuk memeriksa masalah kontrak dan pengukuran

kinerja. Pertama, beberapa negara telah berpengalaman dalam reimbursement dari


biaya-plus untuk fi harga, yang menyediakan sebuah eksperimen alami melalui peneliti
dapat meneliti tanggapan fi. Peraturan waktu , untuk- profit, pemerintah, dan struktur
pemerintahan non profit memberikan variasi dalam stakeholder , fungsi tujuan, dan
lembaga conflicts.
Lambert & Larcker (1995) menggunakan kerangka kerja lembaga Untuk
menguji bonus - berdasarkan kontrak kompensasi dalam menanggapi peningkatan
risiko di lingkungan hospitals 'operating. Penulis mengusulkan bahwa setelah tahun
1983, efisien rumah sakit akan memiliki kontrak kompensasi yang lebih bertenaga
tinggi untuk administrator mereka, yaitu, mencakup Bonus besar.
Lambert & Larcker (1995) menguji prediksi mereka menggunakan proprietary
Data kompensasi rumah sakit Survey dari 1.078 rumah sakit untuk tahun 1986. Penulis
Conducta rumah sakit yang

efisiensi menggunakan parametrik produksi frontier

function.Biaya teknik memperkirakan rata-rata produksi efisiensi, dan kemudian


menilai tingkat di efisiensi untuk setiap rumah sakit dengan membandingkannya
dengan rata-rata fi efciency. Penulis melakukan uji statistik menggunakan seluruh atent sectional model regresi variabel, yang secara eksplisit mengakui fections Imper
dalam pengukuran konstruksi dari survei questions. Hasil bahwa rumah sakit yang
lebih efisien sebelum 1983 cenderung menggunakan bonus-kontrak kompensasi
setelah tahun 1983.
Mengenai perbedaan kepemilikan, literatur sebelumnya dalam ilmu ekonomi
telah secara ekstensif membahas perbedaan fungsi tujuan non profit dan untuk-pro
organisasi fi (Arrow, 1963; Dranove, 1988; Fama & Jensen, 1983; Hansmann, 1996;
Hoerger, 1991 1970 ; Pauly & Redisch, 1973) . Lambert & Larcker (1995) menyatakan
bahwa untuk-fi rumah sakit pro placemore mementingkan laba yang dalam fungsi
tujuan mereka dan karenanya akan lebih cenderung menggunakan hasil bonus
contracts. Mereka menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam pengukuran kinerja dan
kontrak kompensasi di rumah sakit fi t non profit terhadap untuk-profit rumah sakit
(Gbr.2, Panel B, Link 2 dan 3).
Dua studi tambahan yang memberikan perawatan yang komprehensif dari
perbedaan antara non profit Dan untuk-profit rumah sakit termasuk Roomkin &
Weisbro (1999) dan Brickley & Van Horn (2002). Roomkin & Weisbrod (1999) menguji
perbedaan antara Non profit dan untuk-profit rumah sakit dalam penggunaan berbasis

bonus kinerja contracts. Penulis membahas empat faktor yang mungkin mendorong
perbedaan dalam struktur kompensasi (basesalary vs bonus) untuk-profit dan rumah
sakit non profit. Ini termasuk: (1) perbedaan dalam fungsi tujuan, (2) jenis lingkungan
kerja yang dihadapi manajer dalam jangka permintaan mereka, (3) perbedaan kualitas
manajer dalam hal modal manusia, dan (4 ) tanggung jawab diferensial
Menggambar pada literatur ini, Room kerabat & Weis Brod (1999) berpendapat
bahwa non profit fungsi objektif adalah Kemungkinan untuk memasukkan penyediaan
barang publik seperti penelitian dasar, pelayanan masyarakat, dan perawatan amal,
Sedangkan untuk-profit rumah sakit terutama fokus pada maksimalisasi profit. Untuk
menyingkirkan faktor-faktor lain yang dapat mendorong perbedaan Dalam kontrak
kompensasi berbasis kinerja (lingkungan kerja, kualitas, dan perbedaan pekerjaan),
penulis menggunakan model evaluasi pekerjaan yang dikembangkan oleh Hay
Konsultan dan kontrol untuk perbedaan dalam pekerjaan complexity. Penulis
menggunakan data dari tahun 1992 pada Rumah Sakit Kompensasi Survei yang
dilakukan oleh Hay Manajemen Associates, termasuk data dari 1.268 rumah sakit di AS
Setelah mengontrol rumah sakit khusus, ukuran, dan lokasi, penulis mendapati bahwa
pekerjaan xity comple adalah secara signifikan lebih tinggi untuk profit CEO.
Brickley & Van Horn (2002) menguji faktor-faktor pendorong menyerahkan
dan kompensasi CEO non profit hospitals. Mereka setuju dengan Roomkin & Weisbrod
(1999) yang berfungsi tujuan organisasi non profit couldin clude kegiatan truistic,
dalam hal ini, membayar - pertunjukan ensitivity di non profit akan menekankan
dibandingkan dengan untuk-profi t organisasi. Sementara Roomkin & Weisbrod (1999)
dan Brickley & Van Horn (2002) fokus pada perbedaan antara untuk-profit dan
organisasi profit rokok, Elden burg & Krishnan (2003) fokus pada perbedaan CEO
kompensasi dan implikasi yang dihasilkan untuk kinerja organisasi dalam waktu
berbagai jenis organisasi profit dan non profit , yaitu, rumah sakit umum non profit dan
laba yang non pribadi.
Penelitian dalam akuntansi juga telah menggunakan pekerjaan lembaga Bingkai
untuk menganalisis pengaruh kepemilikan pada Penggunaan informasi akuntansi untuk
kontrak dan pemantauan. Contoh study daerah, Elden burg & Krishnan (2005) yang
memperkirakan bahwa untuk-profit dan organisasi pemerintah non profit memiliki
struktur pemerintahan yang meningkatkan penggunaan akuntansi -. Ukuran kinerja
yang berbasis kontrak manajerial.

Organisasi pemerintah, di sisi lain, menerima subsidi pajak dan melaporkan


kepada instansi lain atau Acounty dewan pengawas sorcity council. Karena rumah sakit
dianggap instansi pemerintah Kendala ada pada penggunaan tinggi. Organisasi
pemerintah cenderung menggunakan tingkat yang lebih tinggi dari gaji Atau membayaruntuk - kinerja kontrak untuk memotivasi kinerja. Dengan demikian, manajer kurang
peduli Tentang kinerja, tetapi lebih concer tentang membenarkan biaya atas berjalan
dan permintaan anggaran untuk mendukung manajer agencies.
Contracting and Performance Measurement in Physician and Managed Care
Organizations
Penelitian Akuntansi juga telah mengeksplorasi masalah kontrak dan
pengukuran kinerja dalam organisasi Perawatan. Potentiall untuk masalah keagenan
antara pembayar (seperti perusahaan asuransi dan HMO) dan penyedia sarises karena
Risiko - dokter ogah (agen) memiliki informasi pribadi tentang ofillness keparahan
pasien dan jenis perawatan yang diperlukan, pembayar (prinsipal) tidak bisa
mengamati. Hal lain dianggap sama, dokter Averse-risiko lebih memilih untuk
memberikan layanan yang lebih untuk Mengurangi risiko, sementara pembayar lebih
suka bahwa penyedia Exertef untuk memberikan perawatan hemat biaya.
Leone (2002) meneliti kontrak antara HMO Dan dokter perawatan primer
(PCPs) untuk mengeksplorasi HMO kontrak desain untuk meminimalkan biaya agensi.
HMO yang diatur sebagai asosiasi praktik mandiri (IPA) model mana HMO kontrak
dengan Dokter individu untuk menggunakan fee- untuk layanan kontrak dibandingkan
dengan HMO disusun sebagai kelompok atau jaringan model yang kontrak dengan
kelompok besar physicians.
Teori badan menyatakan bahwa suara dalam mengukur kinerja meningkat,
berat badan kurang ditempatkan untuk mengurangi resiko agen. Ketika ketidakpastian
dalam lingkungan bisnis meningkat, ukuran kinerja menjadi tidak ada maka IER dan
kinerja reforemeasure kurang akurat untuk tujuan insentif. Evans et al. (2005)
menggunakan data dari kontrak kompensasi antara HMO dan dokter untuk
mengeksplorasi efek ketidakpastian dan fisiko kontrak.

Ittner et al. (2003) juga

meneliti penggunaan kontrak kompensasi berbasis kinerja bagi dokter dalam kelompok
medis practices. Mereka memeriksa dua Jenis praktek kelompok medis, dokter-Milik

praktek, dan yang dimiliki oleh organisasi sisi luar lainnya, seperti sistem kesehatan,
rumah sakit, dan HMOs.
Summary of Agency Research in Health Care
Dalam Gbr.2, Panel A dan B meringkas penelitian lembaga dalam perawatan
kesehatan. Meskipun tampaknya bahwa Penelitian menjelajahi kontrak manajerial dan
evaluasi kinerja, ada ruang untuk studi

bersama dampak pemerintahan dan

kepemilikan kontraktor. Teori keagenan memberikan wawasan ke dalam masalah


kompleks yang meningkat kontrak kompensasi,

menentukan bobot untuk

menempatkan measures. Kinerja model analitis

untuk membantu Jelaskan

karakteristik yang menentukan kinerja measures dalam kontrak kompensasi ( Banker &
Datar, 1989;. Data yang retal, 2001; Feltham & Xie, 1994; Holmstrom, 1979), Penelitian
empiris belum sepenuhnya dieksploitasi model ini.
Industrial Economics Perspective
Ekonomi industri menyangkut faktor penentu dan dampak struktur pasar,
perilaku pasar dan Kinerja (Schmalen, 1989). Struktur pasar Meliputi intensitas
persaingan, regulasi, diferensiasi produk, hambatan masuk, struktur biaya, dan
penawaran perilaku integration. Market vertikal dan horizontal dengan perilaku
perusahaan-perusahaan sehubungan dengan harga, strategi produk, inovasi penelitian,
iklan, dan taktik hukum. Kinerja termasuk kinerja fi pasar, kesejahteraan, dan alokasi
efisiensi.
Krishnan (2005) meneliti apakah jenis kompetisi (yaitu, parameter perusahaan
bersaing pada asprice tersebut, kualitas, atau berbagai produk) memengaruhi
sebagaimana sociation antara intensitas persaingan (yaitu, jumlah perusahaan di pasar
dan ukuran ) dan permintaan untuk information. Terkait dengan strategi rumah sakit
untuk memengaruhi driver pendapatan, Krishnan (2001) secara empiris meneliti efek
dari merger rumah sakit pada harga dan kuantitas di diagnosis individu dan jumlah
hasil kesejahteraan pasar levels. Dari studinya menunjukkan bahwa rumah sakit tidak
hanya penggabungan meningkatkan posisi pendapatan mereka terhadap rumah sakit
non penggabungan, tetapi meningkatkan margin mereka juga.

Penelitian lain yang mengeksplorasi hubungan antara kompetisi dan akuntansi


sistem termasuk Lambert & Larcker (1995) yang menggunakan kompetisi sebagai
Variabel kontrol dalam pemeriksaan mereka mengatakan bahwa penentu dari Rumah
Sakit bonus hasil contracts. Mereka menunjukkan bahwa Kompetisi mempromosikan
rumah sakit efisiensi, mendorong disiplin di kalangan administrator rumah sakit. Selain
studi sebelumnya yang menyelidiki Peraturan terkait dengan aliran pendapatan operasi
dan biaya operasi, penelitian juga telah memeriksa pengaruh regulasi pengeluaran non
profit capital. Lynch (2003) mengatakan profit rumah sakit mengurangi penggunaan
utang jangka panjang setelah rumah sakit melakuakan regulasi untuk belanja modal
dari biaya-plus untuk fl di pasien feeper
(Gbr.3, Link 9) .

Conclusions and Opportunities for Future Research


Fungsi multi product, keberadaan berbagai macam kontrak dengan Dokter,
karyawan, dan asuransi, dan adanya organisasi dari jenis kepemilikan yang berbeda,
industri perawatan kesehatan adalah pengaturan yang sangat baik di mana untuk
beberapa pertanyaan yang menarik untuk akuntansi researchers. Penelitian yang
disarankan untuk masa depan adalah lebih fokus pada tiga bidang tambahan implikasi
untuk akuntan dan Akuntansi dan sistem kontrol (1) peran teknologi dalam mengubah
fungsi produksi dan akses ke informasi, (2) sumber dari pelayanan rumah sakit; dan
(3) perubahan kebijakan publik seperti dukungan pemerintah untuk perawatan
kesehatan.
Role Teknologi
Untuk mengurangi ketidakpastian keputusan, industri perawatan kesehatan
telah menjadi sangat intensif. Teknologi informasi yang membantu dokter memilih

pilihan pengobatan yang tepat menurunkan memperlakukan mentrisk dan juga dapat
mengurangi biaya pemerintah memperlakukan. Selain itu, karena dokter sering
memiliki insentif untuk lebih memberikan perawatan mengurangi datang risiko (obat
defensif), teknologi rumah sakit yang membantu biaya strace dan pendapatan akurat
memungkinkan rumah sakit untuk mengembangkan ukuran kinerja yang reless bising
dan yang dapat beused dokter dan manajerial kontrak dengan insentif lign dari
Berbagai parties.
Out sourcing of Hospital Services and Its
Implikasi akuntansi Rumah Sakit melakukan outsourcing operasi administrasi,
umum, dan medis sebagai pemasok eksternal. Penelitian ekonomi yang masih ada
menunjukkan bahwa beberapa faktor dalam keputusan Outsourcing pengaruh seperti
biaya transaksi dan aset spesifisitas, ketidakpastian tugas, dan pengukuran diferensial
(Coles & Hesterly, 1998).
Public Policy Changes and their Implications for Accounting
Pada tahun 1998, Taiwan menerapkan Sistem penganggaran global untuk
perawatan gigi dan diperluas sistem Penganggaran global untuk rumah sakit 2002.
Sistem Penganggaran global yang menetapkan pada pengeluaran rumah sakit Oleh
pemerintah (perusahaan asuransi terbesar dan hampir eksklusif) dan mengalokasikan
dana di rumah sakit. Peneliti akuntansi bisa fokus pada karakteristik rumah sakit
seperti ukuran dan kepemilikan, dan strategi akuntansi dan manajemen yang
membedakan sukses dan gagal dari rumah sakit. Selama beberapa tahun terakhir,
rumah sakit telah difokuskan pada siklus pendapatan untuk meningkatkan pendapatan
dari klaim yang ditolak, utan, dan harga diskon. Analisis penggunaan sistem akuntansi
dan informasi akuntansi untuk meningkatkan operasi melalui peningkatan generasi
pendapatan telah mendapat perhatian yang terbatas dalam penelitian akuntansi.

Вам также может понравиться