Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dramaturgis adalah segala macam perilaku interaksi yang kita lakukan dalam
pertunjukan kehidupan kita sehari-hari yang menampilkan diri kita sendiri dalam cara
yang sama dengan cara seorang aktor menampilkan karakter orang lain dalam sebuah
pertunjukan drama. Pertunjukan yang terjadi di masyarakat untuk memberi kesan yang
baik untuk mencapai tujuan. Teori dramaturgi menjelaskan bahwa identitas manusia
adalah tidak stabil dan merupakan setiap identitas tersebut merupakan bagian kejiwaan
psikologi yang mandiri. Identitas manusia bisa saja berubah-ubah tergantung dari
interaksi dengan orang lain. Dramatugis mempelajari konteks dari perilaku manusia
dalam mencapai tujuannya dan bukan untuk mempelajari hasil dari perilakunya
tersebut. Dramaturgi memahami bahwa dalam interaksi antar manusia ada
“kesepakatan” perilaku yang disetujui yang dapat mengantarkan kepada tujuan akhir
dari maksud interaksi sosial tersebut. Bermain peran merupakan salah satu alat yang
dapat mengacu kepada tercapainya kesepakatan tersebut. Bukti nyata bahwa terjadi
permainan peran dalam kehidupan manusia dapat dilihat pada masyarakat kita sendiri.
Manusia menciptakan sebuah mekanisme tersendiri, dimana dengan permainan peran
tersebut ia bisa tampil sebagai sosok-sosok tertentu.
Frontstage adalah adanya penonton (yang melihat kita) dan kita sedang berada
dalam bagian pertunjukan. Saat itu kita berusaha untuk memainkan peran kita sebaik-
baiknya agar penonton memahami tujuan dari perilaku kita. Perilaku kita dibatasi oleh
1
oleh konsep-konsep drama yang bertujuan untuk membuat drama yang berhasil.
Sedangkan back stage adalah keadaan dimana kita berada di belakang panggung,
dengan kondisi bahwa tidak ada penonton. Sehingga kita dapat berperilaku bebas
tanpa mempedulikan plot perilaku bagaimana yang harus kita bawakan.
Berikut adalah table perbedaan antara frontstage dan backstage yang diperankan para
sales Proton.
2. Perilaku para sales yang berbeda Perilaku berbeda terlihat ketika para
ketika ia berbicara dengan supervisor. sales tidak sedang berbicara
2
Ia akan berakting sabagaimana dengansupervisor. Bilang sang
mungkin untuk memperlihatkan ia supervisor menyebalkan, maka mereka
benar-benar mengikuti apa yang akan “ngedumel” atau membicarakan
dibicarakan sang supervisor. Kadang yang buruk-buruk tentang sapervisornya.
para sales seperti telihat sedang Ataubahkan mereka mengeluarkan
“mencari muka” kepada sang sumpah serapah kepada supervisornya.
supervisor agar para sales terlihat
sempurna didepansang supervisor.
3. Begitu juga ketika para sales Ketika mereka tidak lagi berhadapan
berhadapan langsung dengan dengan customer atau si customer tidak
customer. Sebisa mungkin mereka jadi beli mobil, maka sales tersebut akan
ingin memerankan dan menampilkan “ngedumel” dan menjelek-jelekan si
kerja terbaiknya dengan cara customer karena pereka tidak jadi
menjelaskan dengan sebaik-baiknya. membeli. Mereka mulai mencela para
Hal ini dilakukan agarpara sales dapat customer dengan perkataan-perkataan
mendapatkan tujuannya, yaitu produk buruk.
mereka yang berhasil terjual.
Perilaku dramaturgis seperti backstage dan frontstage pada sales proton ini saya
amati selama tiga hari. Dan perilaku mereka sama seperti tiga hari berturut-turut garis
besarnya dapat dilihat pada table diatas.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah jelas bahwa setiam manusia itu melakukan
drama atau peran dalam kehidupannya. Baikitu peran yang ingin diperlihatkan kepada
prang lain maupun peran yang dilakukan diluar pengawasanorang lain, dan ini
dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka inignkan.