Hubungan antara Pemberian ASI Non Eksklusif dengan Gangguan

Pertumbuhan dan Kejadian Infeksi Pada

Bayi 6-12 bulan
Oleh:
Risauti Prabandari, dr.May Valzon, M.Sc
ABSTRAK
Latar belakang: Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang ideal untuk menunjang
kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan otak bayi secara optimal. Nilai nutrisi
yang terkandung didalam ASI lebih kompleks dibandingkan dengan susu formula.
Menurut data dari dunia dan data di Indonesia frekuensi pemberian ASI eksklusif
cenderung rendah dan mengalami penurunan setiap tahunnya. Menurut beberapa
penelitian pemberian ASI secara non ekslusif dapat menyebabkan beberapa penyakit
infeksi pada bayi. Penyakit infeksi yang sering dialami oleh bayi adalah infeksi
saluran pencernaan dan infeksi saluran pernafasan.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI non eksklusif dengan
gangguan pertumbuhan dan kejadian infeksi pada bayi 6-12 bulan.
Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilaksanakan di
wilayah Puskesmas Kecamatan Dayun. Pengambilan sampel menggunakan teknik
Probability Sampling yaitu Cluster Sampling dengan jumlah sampel 125 dan analisis
data menggunakan uji Risk Association.
Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh tidak terdapat hubungan antara
pemberian ASI non eksklusif dengan gangguan pertumbuhan (RP = 0,920 ; 95% CI =
0,555-1,524) serta terdapat hubungan yang kuat antara pemberian ASI non eksklusif
terhadap kejadian infeksi (RP = 8,89 ; 95% CI = 1,071-73,740).
Simpulan: Tidak ada hubungan antara pemberian ASI non eksklusif dengan
gangguan pertumbuhan, dan pemberian ASI non eksklusif memiliki faktor risiko 8,89
kali lebih besar infeksi dibandingkan dengan ASI eksklusif atas kejadian infeksi.
Kata kunci: ASI non eksklusif, gangguan pertumbuhan, kejadian infeksi.

vii

Relationship between Non-Exclusive Breastfeeding with Growth Disorders and

Genesis Infection in Infants 6-12 months
By:
Risauti Prabandari, dr.May Valzon, M.Sc
ABSTRAK
Background: Mother's Milk (ASI) is an ideal nutrient to support health, growth and
optimal infant brain development. The value of the nutrients contained in milk is
more complex than the formula. According to data from the data in the world and
Indonesia frequency of exclusive breastfeeding tends to be low and has decreased
every year. According to some studies in non-exclusive breastfeeding can cause
several infectious diseases in infants. Infectious diseases that are often experienced
by infants are gastrointestinal infections and respiratory tract infections.
Purpose: To determine the relationship between the non-exclusive breastfeeding with
growth disorders and the incidence of infection in infants 6-12 months.
Methods: The study design was cross-sectional. The experiment was conducted in the
area of the District Health Center Dayun. Sampling using the Probability Sampling
Cluster Sampling with sample size 125 and test data analysis using the Risk
Association.
Results: Based on the test results obtained there is no statistical relationship between
the non-exclusive breastfeeding with growth disorders (RP = 0.920, 95% CI = 0.555
to 1.524), and there is a strong relationship between the non-exclusive breastfeeding
on the incidence of infection (RP = 8.89 95% CI = 1.071 to 73.740).
Conclusion: There is no relationship between the non-exclusive breastfeeding with
growth disorders, and non-exclusive breastfeeding has a factor of 8.89 times greater
risk of infection compared with exclusive breastfeeding on the incidence of infection.
Keywords: non-exclusive breastfeeding, growth disorders, the incidence of infection.

vii