Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antioksidan merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh
dari serangan radikal bebas. Yang termasuk ke dalam golongan zat ini antara lain
vitamin, polipenol, karotin, dan mineral. Secara alami, zat ini sangat besar
peranannya pada manusia untuk mencegah terjadinya penyakit. Antioksidan
melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat
proses oksidasi bebas.
Radikal bebas sebenarnya berasal dari molekul oksigen yang secara kimia
strukturnya berubah akibat dari aktifitas lingkungan. Aktifitas lingkungan yang
dapat memunculkan radikal bebas adalah radiasi, polusi, rokok dan lain
sebagainya. Jika radikal bebas ini beredar maka banyak pula sel yang rusak
sehingga berpotensi menyebabkan proses penuaan, pikun, katarak, penyakit
jantung dan kanker.
Antioksidan membantu menghentikan proses perusakan sel dengan cara
memberikan elektron kepada radikal bebas. Antioksidan dipercaya mampu untuk
mencegah beberapa penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan
akan menetralisir radikal bebas sehingga tidak mempunyai kemampuan lagi
mencuri elektron dari sel dan DNA. Proses yang terjadi sebenarnya sangat
ikomplek tapi secara sederhana dapat dilukiskan seperti itu.
Antioksidan bisa dengan mudah kita dapatkan dari makanan. Sayangnya
banyak yang tidak mengetahui bahwa makanan tersebut sebenarnya banyak
II. ISI
A. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat,menunda, mencegah,
atau memperlambat reaksi oksidasi meskipun dalam konsentrasi yang kecil.
Menurut Hemani dan Raharjo (2005), antioksidan adalah suatu senyawa yang
dapat menetralkan dan meredam radikal bebas dan menghambat terjadinya
oksidasi pada sel sehingga mengurangi terjadinya kerusakan sel. Kemajuan
penelitian di bidang kesehatan menunjukkan bahwa radikal bebas dapat
mengganggu kesehatan manusia seperti kanker, penyakit hati, penyakit
degeneratif seperti artherosklerosis, kardiovaskular, jantung, penuaan dini,
rematik. Selain itu Saefudin, dkk (2003) menambahkan, antioksidan merupakan
senyawa yang berguna dalam membantu mengatasi kerusakan oksidatif akibat
radikal bebas atau senyawa oksegien reaktif.
Beberapa manfaat antioksidan untuk kesehatan :
1. Mengonsumsi antioksidan yang cukup melalui makanan sangat penting untuk
menjaga kesehatan secara keseluruhan. Antioksidan dipercaya mampu
mencegah berbagai jenis kanker.
2. Antioksidan penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga
mencegah tubuh dari infeksi virus dan bakteri.
3. Antioksidan dapat mencegah proses penuaan sel-sel tubuh sehingga membuat
fungsi tubuh tetap terjaga dengan baik.
4. Antioksidan membantu mencegah penyakit jantung dan meminimalkan proses
oksidasi kolesterol.
1. Antioksidan Alami
Antioksidan alami merupakan antioksidan yang diperoleh dari hasil
ekstraksi bahan alami atau terbentuk dari reaksi-reaksi kimia selama proses
pengolahan (Santoso, 2005). Antioksidan alami dapat diperoleh dari beragam
sumber bahan pangan, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, rempah- rempah,
dan lain-lain. Khalil et.al (2007), menambahkan antioksidan alami umumnya
berupa senyawa-senyawa fenolik yang terdapat dalam berbagai tanaman.
Antioksidan alami biasanya lebih diminati, karena tingkat keamaannya
lebih baik dan manfaatnya lebih luas dibidang makanan, kesehatan, dan
kosmetik. Menurut Santoso (2005), senyawa antioksidan alami dalam
tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik dan polifenolik, seperti golongan
flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol, dan asam-asam organic
polifungsional. Contoh dari antioksidan alami adalah vitamin C, vitamin E,
dan -karoten.
2. Antioksidan sintetik
Menurut Bondet et.al (1997), antioksidan sintetis seperti buthylated
hydroxytoluene (BHT), buthylated hidroksianisol (BHA) dan ters-butylhy
droquinone (TBHQ) secara efektif dapat menghambat oksidasi. Namun,
penggunaan antioksidan sintetik dibatasi oleh aturan pemerintah karena, jika
penggunaannya melebihi batas justru dapat menyebabkan racun dalam tubuh
dan bersifat karsiogenik, sehingga dibutuhkan antioksidan alami yang aman.
D. Buah Yang Mengandung Antioksidan
sebagai
antioksidan. Kurma
Strawberry juga
Kandungan
antioksidan
yang
10. Cherry
Cerry akan kaya Vit C dan dapat membantu mengatur tekanan darah
serta kaya akan serat pencegahan kanker. Beta karoten yang terkandung di
dalamnya mampu membantu mencegah
kanker secara efektif. Selain itu , Cherry
dapat juga meningkatkan kekebalan tubuh
serta mengurangi resiko infeksi pernafasan
(flu dan pilek).
E. Dampak Kekurangan dan Kelebihan Antioksidan bagi Tubuh
1. Dampak Kekurangan Antioksidan bagi Tubuh
Radikal bebas jika kadarnya melebihi kadar antioksidan akan
menimbulkan keadaan yang disebut dengan stress oxidative. Pada keadaan
kelebihan radikal bebas maka radikal bebas akan berusaha mencuri elektron
dari molekul disekitarnya dan akan menyebabkan kerusakan pada molekul
tersebut, molekul yang kehilangan elektron akan menjadi radikal bebas dan
dapat
menyebabkan radikal bebas yang ada didalam tubuh kita habis. Menurut
penelitian tubuh seseorang pada saat melakukan olahraga dengan
sendirinya akan menghasilkan zat antioksidan secara alami. Apabila
seseorang menambahkan antioksidan sintetik dalam jumlah berlebih maka
III.KESIMPULAN
1. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat,menunda, mencegah, atau
memperlambat reaksi oksidasi meskipun dalam konsentrasi yang kecil.
2. Berdasarkan mekanisme kerjanya antioksidan dibedakan menjadi tiga, yaitu
antioksidan primer, sekunder dan tersier.
3. Berdasarkan sumbernya, antioksidan dibedakan dalam dua kelompok, antioksidan
alami dan sintetik
4. Buah yang mengandung antioksidan tertinggi diantaranya kurma, kismis,
blueberry, blackberry, strawberry, raspberry, plum, jeruk, anggur merah, dan
cherry.
5. Dampak kekurangan antioksidan bagi tubuh adalah terjadi kerusakan pada DNA,
protein, dan membran sel. Sedangkan dampak kelebihan antioksidan bagi tubuh
adalah memicu berkembangnya sel kanker, menyebabkan penuaan dini, gangguan
kerja tubuh, dan merusak keseimbangan mekanisme alami dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Anita.
2015.
10
Buah
Antioksidan
Terbaik.
(online).
http//:
http://anitanet.staff.ipb.ac.id/artikel-article/kesehatan/10-buah-antioksidanterbaik/. Diakses pada 23 Mei 2016
Bondet, V., Brand, W., dan Berset. 1997. Kinetics and Mechnisms of Antioxidant
Activity using the DPPH. Lebensm-Wiss. Technol. Vol.30 : 609-615.
Gordon, M.H. 1990. The Mechanism of Antioxidants Action In Vitro. In B.J.F.
Hudson, editor. Food Antioxidants. Elvesier Applied Science. London.
Hartanto, Hondi. (2012). Identifikasi Antioksidan Minuman Cokelat Dari Kakao
Lindak (Theobroma Cacao L.) dengan Berbagai Cara Preparasi Metode Radikal
Bebas DPPH. Skripsi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Surabaya.
Hernani dan Rahardjo 2005 Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Khalil, M.Y., Moustafa, A.A., dan Naguib, N.Y. 2007. Growth, Phenolic Compounds,
and Antioxidant Activity of Some Medical Plants Grown Under Organic
Farming Condition. World Journal of Agriculture Science. Vol.3(4) : 451-457.
Santoso, L. 2005. Antioksidan Ekstrak Pollard Gandum Sistem Model Asam Linoleat
-Karoten. Skripsi. FTP Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya.
Sari, P., Fitriyah, A., Mukhamad, K., Unus., Mukhamad, F., dan Triana, L. 2005.
Ekstraksi dan stabilitas antosianin dari kulit buah duwet (Syzigium cumini).
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol.16(2).
Winiarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal. Kanisius. Yogyakarta.
Widiyantoro, A., Elvis, R., dan Endah, S. 2010. Aktivitas Ekstrak Buah Makassar
(Brucea Javanica L. Merr) Terhadap Radika Anion Superoksida secara In Vitro.
Jurnal Penelitian Saintek. Vol.10(1).