Вы находитесь на странице: 1из 11

SKENARIO 7

Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke poliklinik dengan


keluhan nyeri ulu hati,dada terasa panas disertai muntah seperti kopi
yang dialami sejak tadi malam. Keluhan i n i s e r i n g d i a l a m i t e t a p i
t i d a k p e r n a h s a m p a i m u n t a h s e p e r t i i n i . Ter n y a t a p a s i e n
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan makan tidak teratur.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmHg, nadi 96 kali/menit, suhu
36,5 C, nyeri tekan ulu hati (+).

A. Permasalahan

nyeri ulu hati

dada terasa panas disertai muntah seperti kopi

kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan makan tidak teratur


Diagnosa: Ulkus peptikum

B. Tujuan terapi

Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri ulu hati dan mual

Untuk menghentikan muntah

Mencegah kekambuhan

C. Daftar kelompok obat yang manjur sesuai tujuan terapi

Terapi:

Penetral asam lambung : Antacid


Penghambat muntah
: antiemetic ( Antagonis 5HT3)
Mencegah kekambuhan: AH2
Mengurangi atau menghentikan produksi asam lambung: Antacid,
Proton Pump Inhibitor (PPI), Antagonis H2 Receptor.

D. Mengurangi rasa nyeri ulu hati dan mual


Pilihan obat antasida:

Obat
Natrium
bikarbonat
tablet 500 mg

Efficacy
Nilai 90

Safety
Nilai 60

Suitability
Nilai 60

cost
Botol

Menetralkan asam
lambung dengan cepat
karena daya larutnya
yang tinggi

Tidak ada KI pada


pasien
ES:

Tersedia
(untuk mengobati asidosis
sistemik, membuat urine
alkali, dan penggunaan lokal
pada pruritus)

1000 tablet

alkalosis sistemik, edema,


perforasi lambung

Alumunium
hidroksida

Nilai 70

Nilai 70

Daya menetralkan asam


lambung lambat

ES:
Eksresi alumunium fosfat
meningkat, menimbulkan
sindrom deplesi fosfat,
konstipasi, mual, muntah
dan onstruksi usus.

Magnesium
hidroksida

Kalsium
karbonat
tablet 500 mg

Antasida doen

Rp.12.188

KI: gangguan hati dan ginjal,


penyakit jantung, kehamilan,
hindari penggunaan jangka
panjang
Nilai 70

210

Tersedia
Indikasi: Untuk megobati
tukak peptik, nefrolitiasis
fosfat dan absorben pada
keracunan
KI: hipofosfatemia

Nilai 80

Nilai 70

Nilai 70

Onset lebih lama dari


kalsium karbonat tapi
lebih cepat dari
alumunium hidroksida,
dosis lebih besar dari
kalsium karbonat
Nilai 90

Efek samping Diare,


kelainan neurologi,
jantung, alkaliuria.

Tersedia
KI: hipofosfatemia

Nilai 50

Nilai 60

Botol

onset cepat, masa


kerjanya lama, dan daya
menetralkan asamnya
tinggi

Fenomena acid rebound,


tinja menjadi keras,
kerusakan ginjal,
hiperkalsemia, alkalosis,
milk alkali sindrom
Nilai 90

Tersedia
KI: insufiensi ginjal

100 tablet
Rp.5403

Nilai 70

Kotak 10X10

Nilai : 80

Score
210

220

200

240

Berdasarkan tabel diatas maka P-drug dalam kelompok antasida untuk mengatasi keluhan nyeri pada pasien yaitu antasida doen
(sedian kombinasi Mg(OH)2 + Al(OH)3) dengan total nilai paling tinggi, agar onset kerjanya lebih cepat maka BSO dalam bentuk
suspensi. Untuk dosis dewasa antasida suspensi adalah sehari 3-4 kali dengan dosis CTH 2. Diminum 1-2 jam setelah makan dan
menjelang tidur.

E. Mencegah Kekambuhan
Pilihan obat penurun produksi asam lambung:
Kelompok
obat
Antagonis
reseptor H2

PPI

Efficacy

Safety

Suitability

Score

Nilai: 80

Nilai 80

Nilai 80

240

Menghambat reseptor H2 sehingga


mengurangi produksi asam lambung, tetapi
tidak berpengaruh pada sekresi asam melalui
pengaru kolinergik atau gastrin posprandial

ESO: ringan

KI: Gangguan
SSP, gangguan
hepar dan
gangguan ginjal

Nilai: 90
Menghambat pompa proton pada membram
apikal sel parietal sehingga praktis
menghambat produksi asam lambung
(>90%)

Pusing lelah dan ruam kulit, Ginekomasti


pada pria dan galaktorea pada wanita pada
penggunaan simetidin.
Nilai 80
ESO:
mual, nyeri abdomen, konstipasi,
flatulensi dan diare

Nilai 80

250

Pengawasan
pada ibu hamil,
menyusui dan
penyakit hati.

Golongan obat yang dipilih adalah PPI sesuai skor di table di atas.
Pilihan Obat Golongan PPI:
Obat

Efficacy

Safety

Suitability

Cost

Omeprazol

Lansoprazol

Pantoprazol

Rabeprazol

Menghambat
sekresi asam
lambung

ESO: Gangguan saluran cerna, mual muntah,


kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi,
nyeri kepala dan pusing, insomnia,
penglihatan kabur, ruam kulit, pruritus,
mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.

I: tukak lambung, tukak


duodenum khususnya yang
disebabkan NSAID dan bakteri
H. pylori, refluks esofangitis
dan syndrome zollinger ellison

Kapsul 20 mg
kotak 3X10
kapsul

ESO: Gangguan saluran cerna, mual muntah,


kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi,
nyeri kepala dan pusing, insomnia,
penglihatan kabur, ruam kulit, pruritus,
mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.

I: tukak duodenum, tukak


lambung ringan, refluks
esofangitis

Kapsul 30 mg
kotak 2X10
kapsul

Hati-hati untuk gagal ginjal,


penyakit hati, kehamilan

Rp.41.800

Menghambat
sekresi asam
lambung

ESO: Gangguan saluran cerna, mual muntah,


kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi,
nyeri kepala dan pusing, insomnia,
penglihatan kabur, ruam kulit, pruritus,
mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.

I: GERD, tukak lambung, tukak


duodenum khususnya yang
disebabkan NSAID dan bakteri
H. pylori, refluks esofangitis
dan syndrome zollinger Ellison

Dos 7 tablet 20
mg Rp. 56.925

Menghambat
sekresi asam
lambung

ES : Gangguan saluran cerna, mual muntah,


kembung, nyeri lambung, diare, konstipasi,
nyeri kepala dan pusing, insomnia,
penglihatan kabur, ruam kulit, pruritus,
mulut kering, malaise, reaksi hipesensitifitas.

I : tukak duodenum yang aktif,


tukak lambung dan GERD
dengan erosi dan tukak.

Menghambat
sekresi asam
lambung

Rp.15.313

7 tablet 40 mg.
Rp. 71.750,-; 1
vial Rp. 109.205

P-drug berdasarkan skor diatas adalah Omeprazole dengan dosis 2x20 mg/standar dosis atau 1x40 mg/double dosis.

Pilihan obat antiemetic yang digunakan adalah yang bekerja pada Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ), yakni antagonis dopamin:
Kelompok obat

Efficacy

Safety

Suitability

Score

Metocloperamid

Nilai: 80

Nilai: 70

Nilai : 80

230

Antagonis reseptor
D2 yang spesifik
(CTZ dan
lambung)

EEfek samping: EPS


(Ekstrapiramidal syndrome),
restlesness, ngantuk, lemah,
agranulocytosis, methemoglobinemia

Menurunkan GERD (gastroesofageal refluks


disease), dispepsia ulkus peptikum, dyspepsia
non ulkus, gastroparesis, mual muntah.

Nilai: 80

Nilai: 75

Nilai: 80

Meningkatkan
peristaltic
esophagus,
lambung dan usus.

Tidak menembus blood brain barrier


sehingga EPS tidak terjadi. Efek
samping:mulut kering, gatal di kulit,
vertigo, diare, gejala peningkatan
sekresi prolaktin

Menurunkan GERD (gastroesofageal refluks


disease), dispepsia ulkus peptikum, dyspepsia
non ulkus, gastroparesis, mual muntah.
(Chemoteraphy induced nausea and vomiting)
dan PONV (post operative nausea and
vomiting)

Domperidon

Dari skoring di atas, P-drug yang dipilih adalah Domperidon dengan dosis 10 mg tiap 8 jam.

Pemilihan BSO dan Dosisnya

235

Omeprazol
Bentuk sediaan Kapsul
Dosis 20 mg
Frekuensi pemberian 2x sehari (setelah makan)

Antasida Doen
BSO dalam bentuk suspensi. Untuk dosis dewasa antasida suspensi adalah sehari 3-4 kali dengan dosis CTH 2. Diminum 12 jam setelah makan dan menjelang tidur.
Domperidon
BSO dalam bentuk tablet. Untuk dosis dewasa adalah 3 kali sehari. Diminum 20 30 menit sebelum makan.

F. Penulisan Resep
dr. Frost

SIP No : 300/123/UP/DINKES
Praktek :
Jl. Tanpa Komitmen no. 24 Mataram,
No. Telp : 0370 - 645439
Mataram, 20 Juni 2016
R/ Caps. Omeprazol mg 20
no III
S. u.d.d caps I. p.c

R/ Susp. Antasida Doen lag I


S.q.d.d. cth.I. p. c

R/ Tab . Domperidon mg 10
no X
S. p. r. n. t. d .d. tab I. a. c

Pro
: Jong ki
Umur : 28 Tahun
Alamat
: Jl. Bunga Mawar No. 7
Mataram

KIE
Minum obat secara teratur, berikut instruksi untuk masing-masing obat
- Cukup minum
- Kurangi makanan berlemak, berbumbu asam, cokelat, kopi dan alkohol
- Olahraga teratur
- Posisi kepala / tempat tidur ditinggikan 6-8 inch
- Jangan makan terlalu kenyang, jangan segera tidur setelah makan.
- Sebaiknya makan sedikit-sedikit tapi sering

Вам также может понравиться