Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH
KELOMPOK C GELOMBANG 2
24
25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penuaan di dalam masyarakat kita merupakan fenomena yang dominan pada
saat ini. Tiga dari empat penyebab kematian yang paling sering terjadi di
kalangan lansia. Penyakit jantung, kanker dan stroke merupakan akibat dari
gaya hidup yag kurang sehat. Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan
merupakan hal yang mendesak dan merupakan kerangka kerja untuk
perawatan lansia. serta mengutamakan pelayanan promotif, edukatif dan
preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, terpadu, ditujukan kepada individu, keluaga,
kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan (Stanley, 2006).
Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini tidak hanya digunakan sebagai
bahan pangan ataupun untuk dinikmati keindahannya saja, tetapi juga
bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati berbagai penyakit. Di Indonesia,
ada begitu banyak tanaman obat yang berkualitas tinggi dan bermanfaat
sebagai obat herbal alami. Tanaman obat keluarga (TOGA) memiliki arti
tanaman yang dapat ditanam di halaman atau pekarangan daaan kebun pada
rumah, untuk kemudian dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Tanaman obat
tidak memberikan efek negatif atau efek samping yang lebih banyak daripada
obat-obatan modern yang diolah dari berbagai macam bahan kimia.
Berdasarkan kajian situasi yang dilakukan di Balai Perlindungan Sosial
Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay dari tanggal 20 Juni 2016 hingga 22 Juni
2016, melalui wawancara, pengumpulan data dan observasi yang dilakukan
kelompok didapatkan bahwa belum optimalnya penanaman, penggunaan dan
perawatan Toga oleh perawat, petugas sosial, dan lansia di Balai Perlindungan
Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay.
B.
RUMUSAN MASALAH
26
27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang
berkhasiat sebagai obat Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang
tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka
memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya
obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk
keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-
28
Tanaman obat keluarga disebut demikian karena Toga adalah singkatan dari
tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan
keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan
selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan.
29
Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat
yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran
misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
1. Sarana untuk pelestarian alam.
2. Pelestarian tanaman bermanfaat, Apabila pembuatan tanaman obat alam
tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka
sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami
kepunahan.
3. Penghijauan.
4. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan,
dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk
pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan
lain-lain.
5. Sarana untuk pemerataan pendapatan.
6. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat
bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi
keluarga tersebut.
7. Sarana keindahan.
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan
menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk
menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di
tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.
D. Jenis Tanaman Obat.
1. Tanaman Obat Seledri (Apium Graveolens)
Seledri merupakan sayuran hijau yang rendah kalori. Daun seledri
mengandung sekitar 16 kalori per 100 gram. Daun seledri selain biasa
digunakan sebagai penambah aroma masakan, juga bisa digunakan sebagai
tanaman obat keluarga. Seledri mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin
B1 dan zat besi lainnya seperti kalium, mineral dan zat besi. Beberapa
manfaat daun seledri diantaranya dapat mengobati tekanan darah tinggi,
30
31
alamiah
tubuh,
meningkatkan
metabolisme
tubuh,
32
dijadikan bubuk. Setelah jadi bubuk, oleskan pada bagian yang sakit.
Untuk pengobatan bisul, siapkan bayam duri segar secukupnya, cuci
sampai bersih lalu digiling halus. Setelah itu campurkan madu
secukupnya, tempelkan pada bagian kulit yang bisul lalu dibalut. Diganti
dua kali sehari. Untuk melancarkan produksi ASI, siapkan 1 batang bayam
duri, cuci sampai bersih lalu digiling halus. Pakai sebagai tapal disekitar
payudara.
33
kalau
tanaman
ini
ditanam
untuk
digunakan
sebagai
34
lembar daun miana dan satu ruas kunyit. Bersihkan keduanya sampai
bersih lalu direbus menggunakan 5 gelas air. Setelah mendidih kemudian
didinginkan. Dalam sehari cukup minum satu gelas ramuan ini.
35
tertarik untuk merasakan manfaat dari jintan hitam, kamu bisa membeli
produk Seperti Habbatussauda.
10. Wortel (Daucus Carota)
Wortel merupakan jenis tanaman sayur yang bisa ditanam sepanjang
tahun. Wortel bisa tumbuh dengan maksimal di daerah dataran tinggi yang
lembab dan memiliki suhu dingin. Tanaman wortel memiliki kandungan
vitamin A yang tinggi. Wortel bisa dimanfaatkan untuk mengobati
penyakit mata minus, cacing kremi, eksim dan kejang jantung.
36
37
38
39
40
ini
merupakan
bahasan
mengenai
manfaat
jahe
selain
menghangatkan tubuh:
a. Menurunkan berat badan
Di dalam tubuh jahe berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah
menjadi panas tubuh. Di lain sisi TOGA ini hanya menyumbang sedikit
kalori sehingga tidak mempunyai andil besar untuk menaikkan berat
badan.
b. Menjaga kondisi jantung
Jika tubuh menyimpan banyak kolesterol dan minyak yang merupakan
susunan dari lemak nabati dan hewani dapat meningkatkan risiko
terkena penyakit jantung. Hubungannya dengan manfaat jahe karena di
dalam tubuh memegang sebuah peran sebagai penurun kadar trigliserida
dan kolesterol yang berlebih dalam tubuh.
c. Mengatasi mabuk perjalanan
Dengan minum wedang jahe sebelum bepergian jauh dengan menaiki
kendaraan roda empat dapat mencegah mabuk perjalanan karena sifatnya sebagai anti-mual.
d. Mengatasi gangguan pencernaan
Gangguan kesehatan yang menyerang sistem pencernaan seperti kram
dan rasa sakit yang timbul menjelang haid dapat ditepis dengan minum
air jahe secara rutin.
41
42
akan
kebal
dari
serangan
penyakit,
caranya
dengan
43
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Kemampuan jahe untuk melakukan berbagai tindakan medis secara alami tadi
tentu tidak lepas dari peran zat kimia yang terkandung di dalamnya. Semakin
banyak kandungan gizi dalam tanaman rimpang ini, tentu semakin banyak pula
manfaat jahe untuk manusia.
25.
BAB III
44
KAJIAN SITUASI
MANAJEMEN KEPERAWATAN GERONTIK DI BPSTW CIPARAY
A. Profil Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay
BPSTW adalah unit pelayanan dinas sosial Provinsi Jawa Barat dalam
penanganan lanjut usia yang terlantar dan pemeliharaan taman makam
pahlawan.
kesejahteraan sosial yang prima di Jawa Barat Tahun 2018. BPSTW berada di
Jalan Raya Pacet No. 186 Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Tujuan
dan fungsi dari BPSTW adalah memberikan pelayanan dan perlindungan
sosial terhadap lanjut usia terlantar dalam upaya memenuhi hak dan
kewajiban sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No 13 Tahun 1998
tentang kesejahteraan sosial lanjut usia.
BPSTW memiliki enam program pelayanan lanjut usia yaitu; pemenuhan
kebutuhan pokok, pemenuhan kebutuhan aksesibilitas sarana dan prasarana
pemenuhan kebutuhan kesehatan, pemenuhan kebutuhan fisik, sosial, mental
dan spiritual, pemberdayaan, perlindungan, sosialisasi dan koordinasi.
BPSTW Ciparay lembaga milik pemerintah Provinsi Jawa Barat, seluruh
fasilitas yang digunakan olej lanjut usia BPSTW dibiayai oleh dana APBDN
Provinsi Jawa Barat.
Misi dinas BPSTW :
1. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia.
2. Meningkatkan saranadan prasarana pelayanan.
3. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait serat partisipasi sosial
masyarakat.
4. Meningkatkan sistem pelayanan.
5. Meningkatkan sistem informasi.
6. Meningkatkan pengelolaan keungan yang akuntabel.
Motto :
Bersih balaiku, sehat jiwa ragaku
Mandiri, berkarya, berkualitas tekadku, bahagia keluargaku
Mantap keimananku, bahagia di dunia dan akhirat harapanku
B. Kajian Situasi
1. Sumber daya manusia (M1-Man)
45
TMT
01-04-2014
GOLONGAN
IV/a
01-04-2011
01-04-2002
IV/a
III/b
01-04-2006
01-04-2014
01-04-2010
01-04-2010
01-04-2010
01-04-2013
III/b
I/a
III/d
II/a
III/a
III/d
01-04-2011
01-04-2010
01-04-2010
01-04-2013
I/d
I/d
I/a
III/d
01-04-2002
01-10-2009
01-04-2003
01-04-2011
III/d
III/d
III/d
III/d
01-04-2013
01-10-2010
01-10-2013
01-04-2013
IV/a
III/d
III/c
III/b
01-10-2015
JABATAN
Pramuwerdha
Pramuwerdha
Pramuwerdha
Pramuwerdha
46
Gunawan
Ana Nuriana
Siti musitoh, A.md Kep
Adang
Sunardi
Ikhsan Fauzi, A.md Kep
Ai Bekty Nurhayati, AMK
Sunaryo
Andrie Wahyu S
Indra Gunawan
Heri Sugandi
Heri
Hermanto
Sena Krisna AD
Ipin
Ipar Pariati
Dedeh
Euis Rodiah
Titah Nurroswati
Yana Cahyana
Tedi Sunandar
Ficki Nurilahi, S.Pdi
Abdul Aziz Irawadi, S.ST
Rodiat
Elan Suherlan
Pramuwerdha
Pramuwerdha
Pramuwerdha
Pramuwerdha
Pramuwerdha
Perawat
Perawat
Petugas Keamanan
Petugas Keamanan
Petugas Keamanan
Petugas Keamanan
Petugas Kebersihan
Petugas Kebersihan
Petugas Kebersihan
Petugas Kebersihan
Juru Masak
Juru Masak
Juru Masak
Juru Masak
Juru Masak
Tenaga Administrasi
Tenaga Administrasi
Tenaga Administrasi
Penjaga Kebun
Penjaga Kebun
b. Struktur Organisasi
Bagan 3.1
Struktur organisasi BPSTW
KEPALA
ADANG SURAHMIN, A.KS., MM.
NIP. 19661225 198802 1 001
47
SEKSI PELAYANAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
-DEDI KUSNADI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
-SITI NURJANAH
-PLENTI
1.
2.
3.
4.
Keterangan
Gangguan tidur
Presentase
10%
48
2.
3.
4.
5.
Resiko jatuh
Depresi
Demensia
Kunjungan keluarga
Total
21%
8%
22%
39%
100
2. Keuangan (M2-Money)
Fasilitas untuk aki & nini di BPSTW dibiayai oleh dana APBDN
Provinsi Jawa Barat.
3. Metode (M3-Method)
BPSTW memiliki SOP penerimaan dan penyaluran, alur tahapan
pelayanan lanjut usia, persyaratan penerimaan,
a. Standar operasional prosedur penerimaan dan penyaluran.
- Home visit
- Penerimaan
- Penempatan klien
- Penyaluran ke keluarga
- Penyaluran ke makam
b. Alur tahapan pelayanan lanjut usia.
- Calon klien dititipkan dari ; dinas sosial, masyarakat, sub unit,
-
49
- Dispenser
- Peralatan makan
- Peralatan mandi
- Peralatan kebersihan
- Mesin cuci
- Setrika
- Jam dinding
- Kalender
b. Bangsal keperawatan lansia perempuan dan laki-laki dengan
fasilitas :
- Tempat tidur
- Bantal
- Dispenser
- Peralatan mandi
c. Poliklinik lansia
- Nursing kit
- Alat timbang berat badan
- Persediaan obat-obatan
d. 2 Ruang Aula dengan fasilitas :
- Kursi dan Meja
- Sofa
- AC
- Keyboard
- Alat-alat musik tradisonal (gong, calung, kolentang,dll)
e. Ruang pertemuan
- Kursi dan Meja
- Kipas angin
f. Rumah dinas
- Tempat tidur (sprei, bantal dan selimut)
- Kursi dan meja
- TV
- AC
- Peralatan mandi
- Peralatan makan
g. Kantor
- Kursi dan meja
- Lemari berkas
- Rak buku
- ATK (Alat tulis kantor)
- Komputer
- Printer
- AC
50
Sofa
h. Dapur umum
- Kompor gas
- Alat memasak
- Tabung gas
- Tempat sampah
- Kursi dan meja makan
i. Taman dan lapangan
- Tempat sampah
- Lampu taman
- Mobil dinas
- Motor dinas
j. Pos keamanan
- Kursi dan meja
- TV
5. Lingkungan (E1-Enviroment)
BPSTW mendapatkan penghargaan sertifikat ISO pada tahun 2008,
atas penerapan sistem manajemen mutu dan telah dilakukan asesmen
terhadap kesesuaian standar : ISO-9001 : 2008 / SNI ISO 9001:
2008.
Tabel 3.5
Kajian lingkungan BPSTW
Kategori
Nilai
Ventilasi
Sedang
Pencahayaan
Kebersihan
Kerapihan
Tempat tidur
Tempat
Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang
C. Identifikasi SWOT
Usulan
Perlu adanya perbaikan
ventilasi
yang
lebih
memadai pada setiap
wisma.
Perlunya pengadaan
51
kekuatan dan
terarah
Terdapat tempat pemakaman untuk lansia yang sudah meninggal.
Terdapat jadwal kunjungan keluarga.
Terdapat perpustakaan mini di panti untuk lansia gunakan.
Adanya TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di sekitar wisma lansia.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Belum tersedianya sarana ibadah untuk umat Kristen, Katolik,
Budha, dan Hindu
b. Kunjungan dokter yang tidak sesuai dengan jadwal.
c. Kurangnya tenaga perawat
3. Opportunity (Peluang)
52
D. SWOT Analisis
Eksternal
Kekuatan/ Strength :
1. Memiliki lahan yang luas
yaitu seluas 22.924,10 m
2. BPSTW memiliki pegawai
Weakness (W) :
1. Wilayah panti
BPSTW
strategis
dan
sulit
wilayah perkotaan.
2. Belum
tersediannya
sarana dan prasana yang
optimal di perpustakaan
mini BPSTW Ciparay.
3. Belum tersedianya sarana
ibadah
untuk
umat
53
pegunungan
6. Memiliki bangsal
keperawatan khusus lansia
sakit
7. Memiliki poliklinik untuk
pemeiksaan kesehatan
lansia
8. Kunjungan dokter dalam
seminggu untuk program
pemenuhan kebutuhan
kesehatan berupa
pemeriksaan rutin oleh
dokter dan perawat yang
dilaksanakan setiap 2 kali
dalam seminggu.
9. Terdapat program
pemenuhan kebutuhan fisik,
sosial, mental dan spiritual
oleh tenaga yang
berkompeten di bidangnya
melalui bimbingan
olahraga, sosial, psikososial
dan keagamaan.
10. Memiliki taman dan
halaman yang luas
11. Memiliki susunan kegiatan
yang
memadai.
5. Kurangnya
kurang
kebersihan
menimbulkan
penyakit.
6. Kunjungan dokter yang
tidak
sesuai
dengan
jadwal.
7. Program diet pada lansia
dengan
Hipertensi
perhatikan.
diagnosa
kurang
di
54
WO Strategi :
ruang 1. Mengajukan proposal
kosong
berada
di
1998
tentang
Kesejahteraan Sosial
optimal di area
Lanjut Usia.
sarana.
2. BPSTW
Ciparay 2. Mengadakan kegitan senam
menerima
pembiayaan
musik.
langsung
dari
APBDN
Provinsi
Jawa Barat.
3. Adanya
pemberdayaan
lansia
diluar
BPSTW Ciparay.
4. Adanya kunjungan
dari
pemerintah
perencanaan tentang
perpustakaan mini.
55
pusat
atau
yang
mewakili.
5. Perencanaan
untuk
mengajukan
pengadaan
perpustakaan
mini
terapi
kognitif.
6. Perencanaan
untuk
lansia
berbeda
membangun
akan
menimbulkan
dapat
kerjasama
antar lansia.
2. Mengadakan kegiatan dan
ancaman
ketentraman.
2. Semakin tingginya
tuntutan
lansia
terhadap
fasilitas
yang
Panti
Werdha.
3. Kurangnya
kunjungan keluarga
pada lansia.
E. Perumusan Masalah
kesejahteraan
prasarana panti.
56
MASALAH
Belum optimalnya
g
4
v
3
n
4
penanaman, penggunaan
dan pemeliharaan
tanaman toga oleh
petugas sosial dan lansia
di lingkungan BPSTW
Ciparay Bandung.
Nc
SKOR
KET
f
4
18
57
C
4
A
4
R
4
L
3
Score
15
Ket
I
13
II
Keterangan :
C
58
MEN :
-Kurangnya tenaga untuk
memelihara tanaman
toga
MONEY:
BPSTW Ciparay menerima
pembiayaan langsung dari
APBDN Provinsi Jawa Barat
MATERIAL
Belum optimalnya
penanaman, penggunaan dan
pemeliharaan tanaman toga
oleh petugas sosial dan lansia
METHODE :
-Belum tersedianya program
MACHINE :
ENVIRONMENT :
-
Lingkungan
dan terawat
di lingkungan BPSTW
bersih
Ciparay Bandung.
59
I. Planning of Action
NO
1.
MASALAH
Belum optimalnya
TUJUAN
1. Untuk
STRATEGI
KEGIATAN
1. Koordinasi
1. Mengajukan
SASARAN
MEDIA
WAKTU
PJ
Seluruh
Proposal. 20 Juni-22
Kepala Pekerj
penanaman dan
meningkatkan
dengan
kepala
proposal terkait
pegawai
Tanaman
Juni
Sosial BPSTW
penggunaan
derajat lansia
pekerja
sosial
pengoptimalan
BPSTW
toga,
kldgjilgjid
Ciparay
tanaman toga di
secara mandiri
BPSTW Ciparay
penanaman tanaman
Ciparay
label
lgj2016
Bandung dan
lingkungan
dengan
Bandung tentang
toga di lingkungan
seluruh
nama
mahasiswa
BPSTW Ciparay
memanfaatkan
pemeliharaan
BPSTW Ciparay
lansia yang
serta
praktek STIK
Bandung.
tanaman yang
berada di
manfaat
Immanuel
wisma 1-16
dai
Bandung
panti
tanaman
BPSTW
toga
bersifat obat
2. Untuk
tanaman toga.
2. Melibatkan
Bandung.
2. Melakukan
lansia
secara
resosialisasi tentang
meningkatkan
mandiri
dalam
kegunaan dan
derajat kesehatan
kegiatan
lansia secara
menanam
mandiri dengan
merawat
penanaman di
memaksimalkan
tanaman toga
BPSTW Ciparay.
tanaman obat.
manfaat tanaman
dan
toga, melakukan
Ciparay
Bandung
60
KESIMPULAN
Dari hasil belum optimalnya penanaman, penggunaan dan pemeliharaan tanaman toga oleh
petugas sosial dan lansia di lingkungan BPSTW Ciparay Bandung dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya pembuatan lahan tanaman toga dapat memberi pemahaman tentang cara
penanaman tumbuhan terutama toga di lingkungan BPSTW dan untuk mengaplikasikan
konsep manajemen untuk memecahkan masalah yang ada.
SUSUNAN ACARA
A. TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan yaitu Pemanfaatan Toga Sebagai Langkah Awal Mengatasi Masalah
Kesehatan
B. Jadwal Kegiatan
Pembuatan lahan akan dimulai pada :
Hari/Tanggal
: Jumat dan Sabtu, 24 Juni-25 Juni 2016
Lokasi
: Di BPSTW Ciparay
Jadwal kegiatan Terlampir
61
C. Pendanaan
Dalam Pendanaan Kegiatan, kami melakukan Kerjasama dengan berbagai pihak baik
kerjasama secara terikat maupun kerjasama secara tidak terikat. Rincian anggaran
Terlampir
D. Panitia Pelaksana
Struktur Kepanitiaan diisi oleh para Mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan XV dan
bekerjasama dengan petugas pekerja sosial dan lansia di Susunan Kepanitian Terlampir.
E. Penutup
Demikian proposal Pembuatan Rumah Toga ini dibuat dan kami harapkan adanya kerja
sama dan dukungan yang baik pada kegiatan tersebut, semoga Allah SWT senantiasa
merestui dan melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Ciparay, 22 Juni 2016
Hormat Kami,
Kelompok II
Lampiran I
Struktur Panitia
Pembuatan Lahan Toga
Ketua Pelaksana
Sekretaris
: Yosina Makuku
Bendahara
: Patrestin Dominggus
Humas
62
Meilenia Maharani
Widya Angreina Musak
Sie Penyiapan Lahan
: Suprayitno
Mite Soo Apolonarius
Ismanto
Sie Perlengkapan
Sie Dokumentasi
: Vedla Y. Lohonauman
Mirnasasi
Lampiran II
Jadwal Kegiatan
Pembuatan Lahan Toga
No.
1.
Hari/Tanggal
Jumat, 24 Juni 2016
Pukul 16.00 WIB - Selesai
2.
Kegiatan
Kerja Bakti dalam pembersihan dan pengolahan
lahan.
- Mempersiapkan
alat,
bahan,
perlengkapan
63
Lampiran III
Rincian Anggaran
Pembuatan Lahan Toga
No.
1.
Jenis Tanaman
Seledri
Biaya
Rp. 5.000,.
2.
Sereh
Rp. 5.000,.
3.
Pandan Wangi
Rp. 5.000,.
4.
Lengkuas
Rp. 5.000,.
5.
Kunyit
Rp. 5.000,.
6.
Kencur
Rp. 5.000,.
7.
Temulawak
Rp. 5.000,.
8.
Tomat
Rp. 5.000,.
9.
Lidah Buaya
Rp. 5.000,.
64
10.
Jahe
Rp. 5.000,.
11.
Kemangi
Rp. 5.000,.
12.
Poli bag
Rp. 5.000,.
13.
Pupuk
Rp. 5000,.
14.
Kawat 2 meter
Rp. 10.000,.
15.
Tiang Bambu
Rp. 20.000,.
16.
Laminating
Rp. 30.000,.
Biaya print
TOTAL
Rp. 175.000,.
Lampiran IV
Rincian Anggaran
Pemilihan Sampah Infeksius dan Non Infeksius
No.
1.
Kebutuhan
Tong sampah 2 buah x Rp. 150.000,.
Biaya
Rp. 150.000
2.
Rp. 25.000,.
3.
Rp. 30.000,.
4.
Laminating
Rp. 6.000,.
5.
Print
TOTAL
Lampiran V
Rincian Anggaran
Cindera Mata BPSTW
Rp. 2.000
Rp 213.000,.
65
No.
1.
Nama Barang
Kartpet
TOTAL
Biaya
Rp. 100.000,.
Rp. 100.000,.
Rp. 170.000,.
Rp. 406.000,.
Rp. 450.000,.
Total Rp. 1.026.000,.