Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
RENCANA KERJA
DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
(RKS TEKNIS)
PEMBANGUNAN TALUD
KABUPATEN PATI
(DANA BANTUAN KEUANGAN SARANA PRASARANA PROVINSI JAWA TENGAH)
2. Kemudian jika Direksi/Pengawas Lapangan telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor
dapat meneruskan pekerjaannya.
3. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari jam diterimanya
permohonan pemeriksaan , tidak terhitung hari libur/hari raya), tidak dipenuhi oleh
Direksi/Pengawas Lapangan, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang
sebenarnya diperiksakan dianggap telah disetujui Direksi/Pengawas Lapangan. Hal ini dikecualikan
bila Direksi/Pengawas Lapangan meminta perpanjangan waktu.
4. Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Direksi/Pengawas Lapangan berhak memerintahkan
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk memperbaiki, biaya pembongkaran
dan pemasangan menjadi tanggungan Kontraktor.
1.15. KENAIKAN HARGA/FORCE MAJEURE
1. Kenaikan harga yang bersifat biasa tidak dapat mengajukan klaim.
2. Kenaikan harga yang diakibatkan kebijaksanaan moneter oleh Pemerintah dan bersifat nasional
dapat mengajukan klaim sesuai petunjuk yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI.
3. Semua kerugian akibat Force Majeure yang dikarenakan gempa bumi, angin puyuh, badai topan,
kerusuhan, peperangan dan semua kejadian karena faktor alam serta kejadian tersebut dibenarkan
oleh Pemerintah bukan menjadi tanggungan Kontraktor.
1.16. PEKERJAAN TAMBAH/KURANG
1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan dengan tertulis dalam buku harian oleh
Direksi/Pengawas Lapangan serta persetujuan Pemberi Tugas.
2. Pekerjaan tambah / kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada perintah tertulis dari
Direksi/Pengawas Lapangan atas persetujuan Pemberi Tugas.
3. Biaya pekerjaan tambah / kurang akan diperhitungkan menurut daftar harga satuan pekerjaan, yang
dimaksudkan oleh Kontraktor yang pembayarannya diperhitungkan bersama-sama angsuran
terakhir.
4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan yang
dimasukkan dalam penawaran, harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh
Direksi/Pengawas Lapangan bersama-sama Kontraktor dengan persetujuan Pemberi Tugas.
5. Adanya Pekerjaan Tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab kelambatan penyerahan
pekerjaan, tetapi Direksi/Pengawas Lapangan dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu
karena adanya pekerjaan tambah tersebut.
1.17. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
Uitzet/Bouwplank
a. Semua papan bouwplank menggunakan kayu kuat kelas II dengan ketebalan 2 cm dipasang
terentang pada patok kayu ukuran 5/7 dan diserut rata pada permukaan atas dan terpasang
water pass dengan peil + 0.00.
b. Bouwplank dipasang memanjang keliling bangunan, pada as kolom dan dinding penyekat
supaya diberi tanda dengan cat warna merah / meni.
c. Bouwplank dipasang di luar garis bangunan dengan jarak minimal 2 m untuk mencegah
kelongsoran terhadap galian tanah pondasi.
d. Setelah pemasangan bouwplank selesai, Kontraktor wajib melapor kepada Direksi/Pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan selanjutnya.
2.
Pembersihan dan Perapihan
Setelah pekerjaan selesai semua, permukaan harus bersih dari segala macam kotoran dan dalam
keadaan baik sempurna, serta sisa dari bahan-bahan yang sudah digunakan yang berupa apapun
harus dibersihkan atau dibuang.
1.18. PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan Galian
a. Pekerjaan galian untuk semua lubang, baru boleh dilaksanakan setelah papan patok
(bouwplank) dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.
5
b. Dalamnya galian untuk lubang pondasi harus sesuai dengan gambar kerja. Untuk hal tersebut
diadakan pemeriksaan setempat oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
c. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja dan dibersihkan
dari segala kotoran.
d. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat - syarat yang ditentukan
dalam Spesifikasi Teknis dan atau petunjuk Direksi Pengawas.
e. Dasar dari semua galian harus waterpas. Bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat
akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubanglubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali
dasar yang waterpas.
f. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada
waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan
dapat bekerja terus menerus untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
g. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak
longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng
yang cukup.
h. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap
bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikan
penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak
akan mengalami kerusakan.
i. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu
harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan
atas petunjuk Direksi Pengawas.
j. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih, bebas dari
segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
k. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan. penimbrisan lubang-lubang galian yang terletak
di dalam garis bangunan harus diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi serta
dipadatkan sampai mencapai 100 % kepadatan kering maksimum yang dibuktikan dengan test
laboratorium.
l. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan,
seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui di lapangan harus dilindungi dari
kerusakan, dan apabila sampai menderita kerusakan harusdireparasi/diganti oleh Kontraktor
atas tanggungannya sendiri.
1.19. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1. Pekerjaan Pondasi Batu Kali
a. Lingkup Pekerjaan
Ini meliputi penyediaan bahan dan perekatnya, menyiapkan tempat yang akan dipasang batu
kali, serta pelaksanaan pekerjaan pasang batu kali itu sendiri, sesuai gambar dan spesifikasi ini.
b. Bahan
Batu putih yang digunakan harus berkualitas terbaik dan merupakan bahan setempat, padat,
bersih, tanpa retak-retak dan kekurangan - kekurangan lain yang mempengaruhi kualitas.
c. Adukan
Semua pasangan batu kali untuk dinding penahan tanah dan pekerjaan batu kali lainya
dilaksanakan dengan adukan1 pc : 3Kp : 10 pasir.
d. Pelaksanaan
Pasangan batu kali harus diukur dilapangan dan dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan
ketinggian seperti tercantum pada gambar - gambar.
Batu kali digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing, keras, tidak berpori
(porous).
Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimal 10cm atau sesuai
gambar kerja, disiram dan diratakan dan di atasnya diberi batu kali pecah yang dipasang
sesuai dengan gambar.
6
Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran 1Pc : 3Kp : 10Ps. Adukan harus
membungkus batu kali pada bagian tengah pondasi sedemikian rupa sehingga tidak ada
bagian pondasi yang berongga atau tidak padat.
e. Perlindungan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan batu kali yang tidak terlindung, bila hujan maka bagian atas
harus dilindungi.
2. Pekerjaan Plesteran
a. Spesi untuk plesteran adalah 1Pc : 4Ps.
b. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester harus dibersihkan
terlebih dahulu, kemudian dibasahi dengan air agar plesteran tidak cepat kering dan tidak retakretak.
c. Semua permukaan beton yang diplester permukaanya harus dikasarkan terlebih dahulu.
d. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak terlihat pecah-pecah.
e. Tebal plesteran 1,5 cm.
f. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan acian PC sehingga tidak
terjadi retak-retak dan pecah dengan hasil halus dan rata.
g. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata, vertikal dan tegak lurus dengan bidang lainnya.
h. Semua pekerjaan plesteran harus menghasilkan bidang yang tegak lurus, halus, tidak
bergelombang. Sedang sponeng/tali air harus lurus dan baik.
i. Susunan adukan untuk siaran harus terdiri dari campuran 1 pc : 2 ps dalam volume dan airnya
cukup untuk menghasilkan kekentalan untuk keperluan yang diinginkan.
j. Sebelum pekerjaan siaran dimulai, celah-celah diantara batu harus dikorek sebelum adukan
dipasang (atau dicungkil untuk pasangan batu yang sudah lama) dan permukaannya harus
dibersihkan dengansikat kawat dan dibasahi.
1.20. PEKERJAAN LAIN - LAIN
1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini yang mana masih termasuk lingkup
dalam pelaksanaan ini kontraktor harus menyelesaikan, sesuai dengan petunjuk, Perintah
Pengawas dan Pemberi Tugas, baik sesudah atau selama berjalannya pekerjaan, serta
perubahan-perubahan di dalam Berita Acara Aanwijzing.
2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh Pengawas, dengan dibuat Berita Acara yang disyahkan oleh
Pemberi Tugas.