Вы находитесь на странице: 1из 3

hare

[Stop Cyberbully] Mari Lindungi Siswa


Indonesia dari Cyberbullying
OPINI | 27 January 2013 | 20:25 Dibaca: 389 Komentar: 0 0
Bila Anda suka nongkrong di jejaring sosial seperti facebook dan twitter pasti Anda tidak asing lagi
dengan yang namanya cyberbulying. yah meskipun Anda tidak mengetahui arti sebenarnya. Lalu apa
itu cyberbullying? Menurut Bill Belsey cyberbullying adalah penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi (seperti: sms, internet, email, chatting, video online, situs jejaring sosial, dll) secara sengaja
oleh individu maupun kelompok untuk mendukung perilaku yang bertujuan memusuhi dan menyakiti
orang lain ( Sumber : http://familinesia.com/awas-cyberbullying/ ).
Korban cyberbullying biasanya hanya menimpa anak-anak dan sesama remaja, tapi bila kita kritis
dengan jejaring sosial sebenarnya guru sering menjadi bahan cyberbullying. Dalam kasus ini pelaku
biasanya adalah pelajar dengan latar belakang yang beragam seperti tidak terima dengan nilai ulangan
harian, habis terkena teguran di sekolah, ketahuan mencontek, dan salah paham saat berdiskusi di
internet. Beberapa kasus yang pernah muncul di media adalah cyberbullying yang menimpa seorang
guru bahasa Inggris di florida pada tahun 2008. Kasusnya bermula saat seorang siswa bernama
Katherine Evans meluapkan kekesalannya terhadap sang guru di facebook dengan menyebut gurunya
sebagai guru terburuk yang pernah dijumpainya, selain itu Katherine juga mengajak teman-teman
sekelasnya
untuk
melakukan
hal
yang
sama
(Sumber
:
http://inet.detik.com/read/2008/12/11/075747/1051761/398/siswa-diskors-ejek-guru-via-facebook?
id771108bcj ). Lalu pada tahun 2010 kasus cyberbullying terjadi di Indonesia dan korbannya adalah
guru asal Tanjungpinang bernama Yunita yang mengajar di SMA 4 Tanjungpinang dan pelakunya
adalah 4 orang siswa dari sekolah tempatnya mengajar. Keempat siwa tersebut melakukan penghinaan
terhadap gurunya dengan kata-kata yang tidak pantas di jejaring sosial facebook yang diduga karena
kesal
dengan
tugas
yang
diberikan
sang
guru
(Sumber
:
http://regional.kompas.com/read/2010/02/12/17280818/Menghina.Guru.di.Facebook..4.Siswa.Dikeluar
kan ). Dua kasus ini meerupakan kasus yang disorot oleh media, sebenarnya masih banyak kejadian
siswa membully guru di jejaring sosial yang tidak tersorot media karena mungkin bullyan yang terjadi
dianggap tidak terlalu parah dan sang guru yang menjadi korban tidak menanggapi secara serius atau
tidak menindaklanjuti-nya dengan sanksi yang berlaku di sekolah. Tapi apa pun alasanya membully
orang tetaplah bukan tindakan yang terpuji dan tidak boleh dilakukan.
Lalu dengan kasus di atas siapa yang patut disalahkan, siswa kah?
Sebenarnya dalam kasus mem-bully guru di internet bukanlah sepenuhnya murni kesalahan siswa tapi
karena siswa sendiri yang dijaman sekarang masih minim pendidikan etika di jejaring sosial. Siswa
harus diajarkan bagaimana mengakses jejaring sosial dengan baik dan bertanggungjawab.
Bagaimana mengajarkannya?
Bisa dilakukan dengan cara memberikan studi kasus tentang cyberbullying di pelajaran ilmu komputer
dan pemberian pengetahuan tentang UU Interaksi dan Transaksi Elektronik di Sekolah. Karena kasus
cyberbullying menurut saya bisa dituntut secara hukum dengan alasan pencemaran nama baik, memang
sih bila siswa masih dibawah umur tidak bisa dipenjara dan maksimal dikeluarkan dari sekolah. Tapi
bila ia sudah beranjak dewasa dan masih saja berkutat dengan cyberbullying maka ia bisa dipenjara
karena terkena hukum pencemaran nama baik. Dan tentunya dalam hal ini yang akan rugi adalah
bangsa Indonesia karena satu per satu penerus bangsanya habis di penjara dan tidak bisa berprestasi

untuk memajukan bangsanya akibat cyberbullying. Orang tua juga akan sedih karena anaknya
dipenjara. Nah tentunya kita tidak ingin hal ini terjadi bukan? yuk sekarang mari lindungi siswa
Indonesia dari cyberbullying dengan memberikan pengetahuan kepada mereka, dan itu bisa melalui
sekolah, pendidikan dan pengawasan dari orang tua, atau kita sendiri yang langsung memberikan
contoh kepada mereka dengan berkomunikasi secara sehat di jejaring sosial. Mari stop cyberbully !

Вам также может понравиться