Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Tri Anna Fitriani
(H1A 012 060)
Pembimbing
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2016
an
PENDAHULUAN
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyebab utama keempat kematian
di Amerika Serikat dan diperkirakan menjadi penyebab utama ketigakematianpadatahun
2020.Lebih dari 50%pasiendengan PPOK dapatmenyebabkankematian. Sejumlah penelitian
sebelumnya menunjukkan adanyahubungan antara PPOKdenganpenyakitkardiovaskular. PPOK
danpenyakitkardiovaskularmemilikikesamaanfaktorrisikoyaitukebiasaanmerokok.
Health Study Lung menunjukkan bahwafaktor usia, merokok, jenis kelamin
laki,peningkatantekanandarahdiastolik,
penurunanfungsiparu
penurunan
lakiFEV1)
FEV1,
ini
tidak
spesifik
untuk
COPD.
Studikohort
yang
dilakukanCurkendall
dan
data
PPOK
dari
National
Health
Interview
Survey
danpenyakitkardiovaskular.Tujuannya
adalah:
1) Untuk mengukur prevalensi CVDs pada pasien PPOK;2) untukmenentukan diagnosis PPOK
sebagifaktorrisikoterjadinyapenyakitkaardiovaskular
yang
Faktorrisiko
FaktorrisikoPPOK
denganterjadinyapenyakitkardiovaskularantara
sosiodemografitermasukusia,
jeniskelamin,
tingkatpendidikandanpendapatankeluarga,
ras/
etnis,
danadanyakomorbiditas:
status
lain:
perkawinan,
hipertensi,
hiperkolesterolemia,
diabetes,
dan
BMI.Merokokmerupakanfaktorrisikoutamauntukpenyakitkardiovaskulardan
PPOK.Untuklebihmemastikankemungkinanbahwa
COPD
28%
dari
subjek
memiliki
memilikipenyakitkardiovaskulardan
usianyalebihtuadanmemilikipendapatankeluargarendah,
cenderungmerokokdansedikitmelakukanaktivitas.
penyakitkardiovaskular.Subjek
yang
PPOK
Tabel 2.daftar prevalensi CVD pada PPOK, sertaberbagai subkelompok COPD. 56%
pasien PPOKmemiliki penyakitkardiovaskular, sementara hanya 26% dari subyek non-PPOK
memilikipenyakitkardiovaskular.Selainitu,
subyek
yang
mengalamibronkitiskronisdanemfisemalebihmungkinuntukmemilikipenyakitkardiovaskulardiban
dingkandengansubyek yang tidakmengalami PPOK.
Tabel 3.prevalensi kategori CVD pada PPOK, non-PPOK, dan non-PPOK perokok
Gangguansirkulasi di daerah kaki dandetakjantung yang tidakteraturmerupakan 2 kondisi yang
umumditemukanpadapasien PPOK ( 34% dan 29 %), non PPOK ( 12% dan 12%) danperokok
non PPOK ( 13% dan 13%).
16%
dibandingkan
non-PPOK
dengan
pasien
Perbedaaninisignifikansecarastatistik (P <0.0001).
(6%)
dan
7%
perokok
non-
PPOK.
multivariat.
SubyekdenganPPOKmemiliki
risiko
CVD
lebih
dari
dua
kali
dibandingkansubyek tanpa PPOK, berdasarkan usia, pendapatan keluarga rendah, berat badan,
merokok, diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi secara signifikandikaitkan dengan
peningkatan risiko CVD.
Tabel 5 menyajikan hubungan PPOK dengan CVD dan kategoriindividu CVD
dikelompokkan berdasarkan usia dan jenis kelamin.faktorusia yang berisikountukterjadi PPOK
adalah 60 tahundan CVD 40-60 tahun. Dalamhal gender, PPOK seringterjadipadalakilakiusiatuandanpenyakitjantungkoronerlebihbesarpadawanitadibandingkandenganpria.
Pasien yang memiliki COPD dan CVD cenderungmasukrumahsakitlebihdarisekalikunjungan
selama 12 bulan terakhir dibandingkandengansubyek yang hanya CVD danhanyaPPOK
saja.Pasien dengan COPD (dengan definisi semua perokok) yanglebih cenderung memiliki lebih
banyak kategori CVD dari perokoktanpa COPDberdasarkanstudi kasus-kontrol padaperokok
dengan dan tanpa CVD. Kasus adalah mereka yang memiliki kategori CVD, kontrol adalah
mereka yang tidak memiliki CVD. Kasus dan kontrol disesuaikanberdasarkan usia, jenis kelamin
dan ras.Ada 2.975 subyek dalam setiap kelompok. Pasien COPDmemiliki risiko 2,5 kali lebih
tinggi
mengalamiCVD
daripada
mereka
yang
tidak
COPD
kolesterol
tinggisecara
signifikan
terkait
dengan
peningkatan
risiko
CVD.
Diskusi
Dari
penelitian
menunjukkan
bahwa
diagnosa
sosial
dengan
demikiandapatmewakilipopulasisecaraumum.
Penelitianinimerupakanpenelitianpertamayang
dilakukan
untukmengetahuihubunganmerokokterhadap
PPOK
hasilpenelitianmerokokmeningkatkanrisikoterjadinya
faktorkomorbiditasberperandalammorbiditas
menggunakan
data
CVD.
NHIS,
Hubungan
dengansampel
Padapenelitianinimenggunakanstudikasus-kontrol,
dandibandingkandenganperokoktanpa
PPOK
CVD
dan
dan
antara
di
AS
CVD.
Dari
COPD.
Selainitu,
PPOK
dan CVD
yang
yaituperokokdengan
(kontrol)
representatif.
CVD
berdasarkanusia,
(kasus),
ras/etnis,
danhiperkolesterolemia)
menunjukkan
PPOK
tetapsebagaiprediktorutamaterhadap
CVD.Penelitian
merupakanfaktorrisikoindependenuntuk
CVD.
lain
Studi
mendukung
yang
bahwa
PPOK
dilakukan
Sin
yang sama dilaporkan oleh Engstrom danrekan-rekannyamenunjukkan bahwa fungsi paru yang
menurundapatmemprediksitingkatfatalitasdaripeyakitjantung yang akanterjadidikemudianhari.
Tidak
adahasil
yang
padakeduapenelitoanini.
menunjukkanadanyareversibilitasonbstruksijalannafas,
Curkendall
dan
rekannyamemaparkanbahwa
diagnosis
PPOK
yang
lebih
buruk
biladisertaidenganinfarkmiokarddanrisikokematiansatutahunkedepanlebihbesar.
Padastudirisikoaterosklerosis
di
masyarakat,
ditelitihubunganantarapenurunanfungsiparudanpeningkatankejadianpenyakitjantungkoroner.
Hubunganinisemakinmeningkatpadawanita yang menguatkanpenelitianini
Penemuanbahwa
PPOK
meningkatkanrisikio
CVD
Bahkan
pada
perokok
yang
sudahtidakmerokokterdapatbuktiterjadinyainflamasiderajatrendahdanterjadihambatansalurannafa
skronis. Baru-baruinflamasisistemikpada PPOK terjadi peningkatan kadar inflamasidan
biomarker proinflamasi seperti protein C-reaktif,molekul adhesi vaskular, kadar fibrinogen,
reaktifoksigen, sitokin sepertiinterleukin-6 (IL-6), IL-8 dan tumor necrosis factor-(TNF-
dapatmeningkatkan
morbiditas
dan
mortalitas
(baik
betaagonis
dan
danmortalitaspenyakitkardiovaskular.
antikolinergik)
padapenelitianiniditemukan
terhadap
dengan
morbiditas
menggunakan
mungkin
terkait
dengan
peningkatansistemsaraf
simpatik.
yang
lebih.Padajurnalinidibutukanpenelitianlebihlanjutmengenai:
1) peran dan mekanisme inflamasisistemik sebagai faktor yang mendasari risiko CVD pada
pasien PPOK; 2) obat-obatan yang dapatmengurangimortalitasdanmorbiditas PPOKpada
pasienCVD; dan 3) strategi yang efektif untuk pencegahan CVD primer dan sekunder
pada pasien dengan PPOK.
DAFTAR PUSTAKA
Finkelstein j.,Cha E., Scharf S.M. 2009. Chronic obstructive pulmonary disease as an
independent risk factor for cardiovascular morbidity.International Journal of COPD.
2009:4 337349. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2754086/pdf/copd-4337.pdf