Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. AO
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 50 tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Makassar/Indonesia
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Makassar
No. Register
: 030952
Tanggal pemeriksaan
: 28 April 2016
Tempat pemeriksaan
: RSP
II. ANAMNESIS
Keluhan utama
Anamnesis terpimpin :
Benjolan pada kelopak mata kiri dialami sejak 8 hari yang lalu. Benjolan
awalnya kecil kemudian semakin membesar dan menetap. Riwayat mata merah
(-), nyeri (+), gatal (-), rasa mengganjal (+), banyak keluar air mata (-), Banyak
kotoran mata (-), penglihatan menurun (+).
Oculus Dextra
Oculus Sinista
Oculus Sinista
V. PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Inspeksi
Pemeriksaan
Palpebra
OD
edema (-).
OS
edema (+).
Tampak benjolan superior
medial, dengan ukuran
2x4x2
mm,
warna
merah.
Apparatus lakrimalis
hiperlakrimasi (-)
hiperlakrimasi (-)
Silia
sekret (-)
sekret (-)
3
Konjungtiva
hiperemis (-)
hiperemis (-)
Bola Mata
Kesan intak
Kesan intak
Kesegala arah
Kesegala arah
Kornea
Jernih
Jernih
Kesan Normal
Kesan Normal
Iris
Pupil
Bulat,
Mekanisme muscular
sentral,
Refleks Bulat,
sentral,
Cahaya (+)
Cahaya (+)
Jernih
Jernih
Palpasi
OD
OS
Tensi Okuler
Kesan Tn
Kesan Tn
Lensa
Refleks
Palpasi
Nyeri Tekan
(-)
(+)
Massa Tumor
Tidak ada
warna
merah,
Pembesaran (-)
Pembesaran (-)
OD
OS
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Kornea
Jernih
Jernih
Normal
Normal
Iris
Pupil
Lensa
jernih
Jernih
X. Light Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
dengan
ukuran
2x4x2mm.
berwarna
merah,
konsistensi
XIII. Funduskopi :
Tidak dilakukan pemeriksaan.
XIV. Resume :
Seorang laki-laki berumur 50 tahun datang berobat ke poli mata dengan
keluhan masa tumor pada palpebra sinistra. Massa tumor pada palpebra superior
6
medial sinistra dialami sejak 8 hari yang lalu. Massa tumor awalnya kecil
kemudian semakin membesar dan menetap. Riwayat nyeri ada, rasa mengganjal
ada, penglihatan menurun ada. Riwayat pernah berobat pada tanggal 24/4/2016.
Dari pemeriksaan oftalmologi, VOD : 20/70 F, VOS : 20/ 40 F. pada
pemeriksaan slit lamp, SLOS: Palpebra edema (+). Tampak massa tumor palpebra
superior bagian medial, dengan ukuran 2x4x2mm, warna merah, konsistensi
lunak,berbatas tegas, terfiksir, permukaan rata, konjungtiva hiperemis (-), kornea
jernih, BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+),
lensa jernih.
XIX. Prognosis
Quo ad Vitam
: Bonam
Quo ad Visam
: Bonam
Quo ad Sanationam
: Bonam
XX. Diskusi
Hordeolum adalah salah satu penyakit yang cukup sering terjadi pada
kelopak mata. Hordeolum merupakan infeksi atau peradangan pada kelenjar di
tepi kelopak mata bagian atas maupun bawah yang disebabkan oleh bakteri.
Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar
kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis, dan Moll. Bila
kelenjar Meibom yang terkena disebut hordeolum internum, sedangkan bila
kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut hordeolum eksternum.
Hordeolum biasanya menyerang pada dewasa muda, namun dapat juga
terjadi pada semua umur, terutama orang-orang dengan kesehatan yang kurang
baik.
Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri Streptococcus dan
Staphylococcus, terutama Staphylococcus aureus yang akan menyebabkan
inflamasi pada kelenjar kelopak mata. Hordeolum externum timbul dari blokade
dan infeksi dari kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi
pada kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus. Obstruksi dari kelenjarkelenjar ini memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan sekitarnya.
Gejala utama pada hordeolum yaitu nyeri, bengkak, dan merah. Intensitas
nyeri menandakan hebatnya pembengkakan palpebra. Gejala dan tanda yang lain
pada hordeolum yaitu: eritema, terasa panas dan tidak nyaman, sakit bila ditekan
serta ada rasa yang mengganjal. Diagnosis hordeolum ditegakkan berdasarkan
gejala dan klinis yang mucul pada pasien dan pemeriksaan mata yang sederhana.
Pemeriksaan penunjang tidak diperlukan dalam mendiagnosis hordeolum.
Dari anamnesis pada pasien ini didapatkan data berupa adanya benjolan
pada kelopak mata kiri atas. Benjolan ini awalnya kecil berwarna kemerahan dan
bengkak pada kelopak mata. Benjolan ini kemudian semakin membesar dan
disertai nyeri bila disentuh. Keadaan ini sesuai dengan kepustakaan yang
mengatakan bahwa hordeolum awalnya hanya berupa benjolan kecil yang
berwarna kemerahan yang makin lama makin membesar disertai nyeri bila
tertekan. Benjolan ini menjadi besar dan mengalami reaksi radang akibat infeksi
kuman stafilokokus atau streptokokus pada kelenjar Meibom.
Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan adanya edema dan hiperemis
pada palpebra superior okulus sinistra. Benjolan menonjol ke arah kulit
konjungtiva tarsal tanpa pergerakan kulit. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang
menyatakan bahwa hordeolum internum
Meibom sehingga ia bertumbuh ke arah konjungtiva tarsal dan tidak ikut bergerak
dengan pergerakan kulit.
Berdasarkan gejala dan tanda yang didapat pada pasien ini disimpulkan
bahwa pasien ini mengalami hordeolum interna pada mata kiri. Ada beberapa
penyakit yang menyerupai penyakit hordeolum, seperti kalazion dan karsinoma
sel squamous.
Penanganan pada pasien yaitu dengan kompres hangat yang dilanjutkan
dengan pemberian antibiotik oral dan natrium diclofenak. Maksud pemberian
kompres hangat yaitu untuk mempermudah ekskresi sekret pada kelenjar meibom
yang terinfeksi. Ciprofloxacin merupakan antibiotik spektrum luas yang diberikan
untuk mengobati infeksi baik dari bakteri gram positif atau negatif. Cendo Xitrol
adalah obat tetes mata yang mengandung kombinasi obat kortikosteroid
BAB I
PENDAHULUAN
Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting. Kelopak mata
melindungi kornea dan berfungsi dalam pendisribusian dan eliminasi air mata.
Penutupan kelopak mata berguna untuk menyalurkan air mata ke seluruh
permukaan mata dan memompa air mata melalui punctum lakrimalis.(1)
Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai dari
yang jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur
seperti hordeolum, ektropion, entropion dan blepharoptosis. Kebanyakan dari
kelainan kelopak mata tidak mengancam jiwa atau pun mengancam penglihatan.(1)
Hordeola dan chalazia adalah beberapa penyakit inflamasi dikelopak mata
yang paling umum ditemui dalam praktek Optometric. Banyak pasien mencoba
mengobati lesi ini konservatif menggunakan pengobatan rumah. Seringkali,
pengobatan tersebut bermanfaat. Namun pada kondisi yang menetap, beberapa
individu untuk penanganan lebih lanjut ke doker mata.(2)
10
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Palpebra
Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang
dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip
melindungi kornea dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior
berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan pipi. (1)
Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke
dalam terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan
areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis membran mukosa (konjungtiva
pelpebrae). Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena
tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak
subkutan. Muskulus orbikularis okuli berfungsi untuk munutup palpebra.
Serat ototnya mengelilingi fissura palpebra secara konsentris dan meluas
sedikit melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi.
Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian
12
Palpebra,
bagian
posterior
palpebrae
dilapisi
13
kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis, dan Moll.
(1,2)
internasional
bahwa
hordeolum
merupakan
infeksi
yang
disebabkan
oleh
bakteri
Patofisiologi
Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri Staphylococcus
aureus yang akan menyebabkan inflamasi pada kelenjar kelopak mata.
Hordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar Zeiss
atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar Meibom
yang terletak di dalam tarsus. Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini
15
2.8
Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari hordeolum, yaitu: kalazion, tumor palpebra, dan
selulitis preseptal. Kalazion merupakan suatu peradangan granulomatosa
kelenjar Meibom yang tersumbat. Kalazion memberikan gejala benjolan
pada kelopak mata, tidak hiperemi, dan tidak ada nyeri tekan, serta adanya
pseudoptosis. Hal yang membedakan antara kalazion dan hordeolum
adalah pada hordeolum terdapat hiperemi palpebra dan nyeri tekan. (1,6)
16
Gambar 3. Kalazion
Selulitis preseptal merupakan infeksi umum pada kelopak mata dan
jaringan lunak periorbital yang dikarakteristikkan denan adanya eritema
pada kelopak mata yang akut dan edema. Yang membedakan selulitis
preseptal dengan hodeolum adalah perjalanan penyakitnya, yang ditandai
dengan adanya demam yang diikuti oleh pembengkakan. (5)
17
18
Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari hordeolum adalah selulitis
Prognosis
Walaupun hordeolum tidak berbahaya dan komplikasinya sangat
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
19
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Khaw P, Shah P, Elkington A. ABC Of Eyes. Fourth Edition. London: BMJ
Publishing Group Ltd: 2004. p 29-32
20