Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SISTEM RESPIRASI
1. Syarat-syarat mengukur CTR (cardiothoracic ratio) pada foto toraks
adalah, kecuali :
a. Posisi PA
b. Jarak antara objek (pasien) dengan sumber sinar 2 meter
c. Ekspirasi maksimal
d. Orang dewasa
e. Posisi berdiri
2. Pada foto toraks didapatkan infiltrat pada lobus medius paru kanan dan
terdapat kavitas dengan ukuran diameter sekitar 2 cm, maka menurut
panduan American Tuberculosis Association termasuk golongan :
a. TBC minimal
b. TBC lanjut sedang
c. TBC sangat lanjut
d. TBC milier
e. Bukan salah satu di atas
3. Pada foto toraks PA didapatkan lesi kavitas di lapangan atas paru kiri,
penebalan pleura dan gambaran air crescent, maka diagnosis yang
paling tepat untuk gambaran radiologis seperti ini adalah :
a. TBC lesi minimal
b. Aspergilosis
c. Histoplasmosis
d. Candidiasis
e. Ca paru
4. Gambaran radiologis foto toraks pada tumor ganas adalah, kecuali :
a. Nodul soliter batas tidak tegas
b. Kalsifikasi multipel
c. Perselubungan inhomogen
d. Sentral nekrosis (kavitas)
e. Efusi pleura
5. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah :
a. Lesi pada TBC dewasa lebih sering di lapangan atas paru
b. TBC dewasa sering disertai dengan pembesaran kelenjar hillus
c. TBC anak sering disertai bronkiektasis
d. TBC dewasa sering disertai komplikasi
e. TBC paru pada orang dewasa selalu disertai efusi pleura dan kalsifikasi
6. Tumor mediastinum di lapangan posterior toraks umumnya adalah :
a. Thymoma
b. Tumor thyroid
c. Neurofibroma
d. Teratoma
e. Bronchogenic carcinoma
SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kasus fraktur adalah sebagai
berikut, kecuali :
a. Komplit inkomplit
b. Arah garis fraktur
c. Angulasi fragmen fraktur
d. Dislokasi
e. Reaksi periosteal
2. Seorang penderita laki laki umur 35 th, berobat ke bagian emergensi
dengan keluhan memar dan nyeri pada paha kanan bawah karena KLL.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan perawatan darurat penderita harus di
rontgen.
Rontgen : tampak diskontinuitas tulang komplit os femur kanan dekat
sendi lutut, disertai fragmen fraktur lebih dari dua fragmen.
Interpretasi hasil yang tepat rontgen tersebut adalah :
a. Fraktur multipel os femur kanan 1/3 proximal
b. Fraktur kominutif os femur kanan 1/3 distal
c. Fraktur kominutif os femur kanan 1/3 proximal
d. Fraktur multipel os femur kanan 1/3 distal
e. Fraktur avulsi os femur kanan 1/3 distal
3.
6.
7.
8.
9.
12. Seorang penderita laki laki umur 10 th, berobat ke poli ortopedik dengan
keluhan bengkak pada lengan bawah
kanan. Pada pemeriksaan
didapatkan pembengkakan pada lengan bawah
kanan, tak tampak
kemerahan, tak nyeri tekan. Pada pemeriksaan rontgen: tampak reaksi
15. Seorang penderita laki laki umur 25 th, berobat ke poli ortopedi dengan
keluhan bengkak tungkai bawah kanan sekitar lutut. Pada pemeriksaan
tampak pembengkakan pada tungkai bawah kanan sekitar lutut, tak
tampak tanda tanda peradangan pada kulit. Setelah dilakukan
pemeriksaan rontgen, tampak penonjolan cortex os Tibia kanan 1/3
proximal disertai kalsifikasi dan bentuk cauliflower.Interpretasi yang tepat
pada hasil rontgen tersebut adalah:
a. Chondroma
b. Osteochondroma
c. Aneurysmal bone cyst
d. Giant cell tumor
e. Simple bone cyst
SISTEM KEPALA / NEUROLOGI
1. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam kasus trauma kepala pada CT
scan adalah sebagai berikut, kecuali :
a.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
d.
e.
Perdarahan subdural
Konstusio serebri
Perdarahan intraventrikel
Perdarahan intraparenkim.
14.Sutura kranial dapat terlihat pada foto kepala yang meliputi proyeksi :
a. AP / PA
b. Lateral
c. Townes
d. Dua di atas adalah benar
e. Semua adalah benar
15.Pada bayi dengan craniosynostosis (penutupan sutura kranial secara dini),
maka akan terjadi kelainan (deformitas) bentuk kepala seperti yang ada di
bawah ini, kecuali:
a. Scaphocephaly
b. Trigonocephaly
c. Brachycephaly
d. Macrocephaly
e. Plagiocephaly
DASAR RADIOLOGI
1. Pemeriksaan radiologi yang tidak menggunakan sinar X, adalah :
a. Colon in loop
b. BNO-IVP
c. Foto toraks
d. CT scan
e. USG
2. Sinar X mempunyai beberapa sifat fisik antara lain, kecuali :
a. Semakin tinggi tegangan (KV) yang digunakan, maka makin besar daya
tembusnya
b. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, maka makin
besar daya tembus sinarnya
c. Makin tinggi kepadatan atau berat atom suatu bahan, makin besar
penyerapan sinarnya
d. Sinar X tidak akan menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur) jika
melalui suatu bahan/zat
e. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologik pada
jaringan
3. Benda-benda yang mudah ditembus oleh sinar X akan memberikan
bayangan di foto berwarna :
a. Radioopak
b. Radiolusen
c. Abu-abu
d. Krem
e. Keputih-putihan
4. Benda-benda yang sukar ditembus oleh sinar X akan memberikan
bayangan di foto berwarna :
a. Radioopak
b.
c.
d.
e.
Radiolusen
Abu-abu
Krem
Keputih-putihan
SISTEM GASTROINTESTINAL
1. Kontras yang digunakan dalam pemeriksaan traktus gastrointestinal
antara lain :
a. Barium sulfat
b. Udara
c. Iodium
d. Dua di atas adalah benar
e. Semua adalah benar
14.Usus halus dan usus besar pada foto abdomen dapat dibedakan dari
beberapa hal, yaitu :
a. Posisi usus
b. Bowel markings
c. Ukuran usus
d. Dua di atas adalah benar
e. Semua adalah benar
15.Seorang laki-laki mengeluh sakit perut kanan atas. Pasien kemudian
dikirim ke bagian radiologi untuk dilakukan USG abdomen dan didapatkan
lesi hiperekoik dengan posterior acoustic shadowdi dalam kandung
empedu, dinding tidak tampak menebal. Interpretasi yang tepat adalah :
a. Polip
b. Kolelithiasis
c. Kolesistitis
d. Tumor
e. Sludge empedu
SISTEM URINARIUS
1. Ilmu yang mempelajari prosedur / tata cara pemeriksaan ginjalm ureter
dan vesika urinaria menggunakan sinar X dengan melakukan injeksi media
kontras melalui vena adalah :
a. Intra Venous Pyelography
b. Cystography
c. Uretrography
d. Uroradiography
e. Uretrocystography
2. Berikut ini bukan merupakan indikasi pemeriksaan Intra Venous
Pyelography :
a. Renal agenesis
b. Horse shoe kidney
c. Hidronefrosis
d. Pyelonefritis
e. Gravid dengan hidronefrosis
3. Berikut ini bukan merupakan kontraindikasi pemeriksaan Intra Venous
Pyelography :
a. Alergi terhadap media kontras
b. Multipel myeloma
c. Balita
d. Diabeter mellitus
e. Hasil ureum dan kreatinin tidak normal
4. Berikut ini bukan merupakan kelebihan pemeriksaan Intra Venous
Pyelography :
a. Bersifat invasif
b. IVP memberikan gambaran dan informasi yang jelas, sehingga dokter
dapat mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat mulai
dari adanya batu ginjal hingga tumoa
c. Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adanya batu pada ginjal
dapat dilakukan
5. Pemeriksaan radiologi untuk melihat fungsi dari uretra dan vesika urinaria
yang mengalami gangguan berupa penyempitan dan sumbatan sehingga
menimbulkan gangguan pada uretra dan vesika urinaria adalah :
a. Intra Venous Pyelography
b. Cystography
c. Uretrography
d. Uroradiography
e. Urethrocystography
6. Berikut ini bukan merupakan indikasi pemeriksaan urethrocystography :
a. Striktur urethra
b. Retensi urine
c. Fistula urethra
d. Tumor urethra
e. Infeksi
7. Berikut ini merupakan kontraindikasi pemeriksaan urethrocystography :
a. Retensi urine
b. Fistula urethra
c. Tumor urethra
d. Infeksi akut
e. Infeksi kronis
8. Pemeriksaan radiologi berikut ini merupakan gold standar penegakan
diagnosis vesikoureteral refluks adalah :
a. Intra Venous Pyelography
b. Cystography
c. Urethrocystography
d. Uroradiography
e. Voiding cystourethrography
9. Berikut ini merupakan kontraindikasi relatif untuk antegrade pyelography :
a. Obstruksi traktus urinarius
b. Ureteral injury
c. Batu ureter
d. Pasien tidak kooperatif
e. Striktur urethra