Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KASUS
DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG PDL SAYAP A
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
Disusun Oleh :
Nama
: HARPAINSYAH
Nim
: 02101142
Tingkat : 1 (SATU)
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2010-2011
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
A. Definisi
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue I, II, III, dan IV yang ditularkan oleh nyamuk aides aegypti dan aides
albopictus. (Soegijanto, 2006: 61)
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada
anak remaja atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot atau
nyeri sendi yang disertai leukopenia, nyeri pada penggerakan bola mata,
trombositopenia ringan dan bintik-bintik pendarahan (petekie) spontan.
(Hendrawanto, 2004: 417)
B. Etiologi
Virus dengue tergolong dalam family / suku / grup flaviviridae dan dikenal
ada empat serotipe.
Dengue I dan H ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia
ke-II, sedangkan dengue III dan IV ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun
1953-1954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat sensitif terhadap inaktivasi
oleh dietileter dan natrium dioksikolat, stabil pada suhu 70C.
Keempat serotipe telah ditemukan pada pasien-pasien di Indonesia.
Dengue III merupakan serotipe yang banyak beredar. (Hendrawanto, 2004: 417)
C. Patoflow
Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya
perembesan plasma keruang ekstraseluler
DBD
D. Tanda dan Gejala
Gejala klinis utama pada DBD adalah demam dan manifestasi pendarahan
baik yang timbul secara spontan maupun uji torniquet. Tanda dan gejala DBD
berdasarkan pembagian derajat.
-
Derajat I
Demam dan uji torniquet
Derajat II
Demam pendarahan spontan, pada umumnya dikulit atau pendarahan lainnya.
Derajat III
Demam, pendarahan spontan, disertai atau tidak disertai hepatomegali dan
ditemukan gejala-gejala kegagalan sirkulasi meliputi nadi yang cepat dan
lemah, tekanan nadi menurun (< 20 mmHg) atau hipotensi disertai ekstremitas
dingin dan anak gelisah.
Derajat IV
Demam, pendarahan spontan, disertai atau tidak disertai hepatomegali dan
ditemukan gejala renjatan hebat (nadi tak teraba dan tekanan darah tak
terukur). (Soegianto, 2006: 85-87)
E. Standar Laboratorim
a. Haemoglobin : 12-16 g %
b. Leukosit
: 5-10 ribu
c. Diffount :
- Eosinofil
: 1-3%
- Basofil
: 0-1%
- Segment
: 50-70%
- Limfosit
: 20-40%
- Monosit
d. Trombosit
Hematokrit
: 2-8%
: 200-400 Ribu
: 37-48%
F. Diagnosa
Demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang berbahaya, yang jika
terlambat penanganannya dapat menyebabkan kematian. Permasalahan dalam
penanganan DBD adalah salah diagnose dimana pasien dianggap mengidap penyakit
lain seperti tipus, common cold, dan lainnya.
Biasanya pasien yang datang ke sarana kesehatan mengeluh adanya panas,
pusing, sakit kepala, mual dan kadang disertai nyeri otot abdomen.
Data ini sulit bagi petugas untuk mendiagnosa secara pasti sehingga berdasarkan
pengamatan , banyak petugas kesehatan dalam memberikan terapi bersifat
simptomatik dan kuratif sekaligus preventif.
Kondisi ini cenderung akan menyebabkan dampak merugikan bagi pasien
karena pasien diharuskan mengkonsumsi antibiotic dua macam sekaligus.
Bagi petugas lapangan pemberian antibiotic 2 macam sekaligus dianggap lebih baik,
mengingat :
1. Tidak adanya fasilitas laboratorium untuk diagnose penunjang
2. Lebih ekonomis disbanding pasien harus dating lagi
3. Sebagai sarana untuk mendiagnosa penyakit lain, misalnya jika dengan obat
tersebut tidak sembuh maka arah penyakit adalah penyakit yang tidak
responsive ke antibiotic contoh : jika tipus dianggap responsive ke antibiotic,
2.
1.
diperkenankan memberikan obat panas paracetamol 10-15 mg/kgBB setiap 34 jam diulang jika simkom panas masih nyata diatas 38,5 0C.
2.
Pusing
Mual muntah
B. Diagnosa Keperawatan
a. Peningkatan suhu tubuh
b. Gangguan rasa nyaman nyeri
c. Gangguan pemenuhan nutrisi sehingga kurang dari kebutuhan tubuh
d. Potensial terjadi perdarahan intraabdominal
e. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
f. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit diet dan perawatan
g. Gangguan aktivitas sehari-hari
C. Rencana Keperawatan
DP I
Tujuan
DP II
Tujuan
:
-
DP III
Tujuan
DP IV
:
-
Tujuan
DP V
:
-
Tujuan
:
-
Monitor KU pasien
DP VI
Tujuan
:
-
:
-
DP II
Memonitor KU pasien
E. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses dari bagian terakhir dari proses asuhan
keperawatan yang membandingkan secara sistematis perubahan prilaku klien
sebagai hasil dari tindakan keperawatan dengan tujuan yang hendak di capai
Hasil evaluasi berupa :
1. Teruskan, Jika rencana ada masalah rencana masih akan diteruskan
2. Modifikasi masalah yang disebut kemungkinan tapi tidak ditemui pedukung
3. Terpecahnya masalah yang dipecahkan dan intervensi dihentikan
10
PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama
Nn. M
Umur
24 Tahun
Jenis Kelamin
perempuan
Suku Bangsa
bugis
Agama
Islam
Alamat
Tanggal Masuk
Med. Reg
Diagnosa
: Tn A
Umur
Alamat
Hubungan
38 tahun
: Badan panas
11
2. Keluhan Tambahan
: tidak ada
b. pernah masuk RS
: tidak pernah
c. riwayat alergi
: tidak ada
e. Genogram
Ket:
: Meninggal
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Laki-laki
: Klien
: keturunan
f.
Tanda-tanda vital
TD
: 110/80
Nadi
: 84 X/Menit
Pernafasan
: 28 X/Menit
Suhu
: 39 C
Kepala
Bentuk
: Oval, simetris
Rambut
: Hitam
Tekstur
12
Kebersihan
2.
: Cukup
Mata
Bentuk
: Simetris
Pupil
: Isokor
Sklera
: Normal
Konjungtiva
: Tidak pucat
Kelainan
: Tidak ada
3.
Telinga
Bentuk
: Simetris
Kelainan
: Tidak ada
Sekret
: Tidak ada
4.
Hidung
Bentuk
: Simetris
peradangan
: tidak ada
5.
Mulut
Bentuk
: Simetris
Warna Bibir
6.
Leher
Bentuk
: Normal
Kebersihan
: Cukup
7.
Kulit
Warna
: Sawo matang
Oedema
: Tidak ada
Turgor
: Elastis
8.
Dada
bentuk
: Simetris
odem
Auskultasi
: Vesikuler
13
9.
Ekstremitas
Ekstremitas Bawah
: Simetris
Ekstremitas Atas
: Simetris
10.
Abdomen
bentuk
: Simetris
nyeri
Auskultasi
: normal
11.
Genetalia
Kelainan
: Tidak ada
Pengeluaran
: - BAB : 1 x sehari
- BAK : 4 5 x sehari
h.
Data Laboratorium
Pemeriksaan
i.
Hasil
Therapy
-
Amoxilin 4 x 250 mg
Dexametason
Paracetamol 2 x 1
14
Nilai Normal
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn P DENGAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG ANAK
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Nama
Umur
: Nn.M
: 24 Th
Tgl MRS
No. RM
: 03-02-2016
:
12
No
1
Diagnosa
hipertermia b.d
proses penyakit
Ds :
- klien mengatakan
badannya panas
Do :
- tubuh klien
Tujuan
Tujuan :
- Peningkatan
suhu tubuh
tidak terjadi.
Rencana
Intervensi
Rasional
Berikan
Kompres hangat
kompres hangat
dapat menurunkan
panas sehingga suhu
tubuh akan turun
-
Evaluasi
Implementasi
Memberi S :
kan kompres
- klien mengatakan
hangat
badannya panas
- klien mengatakan
bahwa badan
Peningkatan suhu Menganj
keringat dingin
tubuh
mengakibatkan
urkan klien
O:
Anjurkan
terabah panas
T
: 380c
RR : 24
x/mnt
N : 92
x/mnt
TD : 110/60
13
2
Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
intake makanan yang
tidak adekuat
Ds :
- klien mengatakan
mual
- klien mengatakan
nafsu makan
Do :
- Klien tampak mual
- Porsi makan yang
klien untuk
banyak minum
penguapan
tubuh
meningkat
sehingga
perlu di imbangi dengan
asepan
cairan
yang
banyak
Tupan :
Kebutu
han nutrisi
terpenuhi
Berikan
makanan dalam
Membantu
mengurangi kelelahan
klien dan meningkatkan
asupan makanan karena
mudah ditelan
untuk banyak
minum 7-8
gelas/hari
Mengkaji
keluhan mual
dan muntah
yang dialami
klien
Memberi
kan makanan
yang mudah
S :
ditelan
- Ibu klien
mengatakan bahwa
anaknya mual
- Ibu klien
mengatakan bahwa
diberikan tidak
dihabiskan
14
Potensial terjadinya
perdarahan b.d
trombositopenia
S:
- klien mengatakan
ada bintik-bintik
merah di
tangannya
Do :
- Tes torniquet (+)
- Timbul binti-bintik
di tangan kanan
klien
Catat
jumlah
makanan yang
dihabiskan
klien tiap hari
KU klien
lemah
Tupan :
- Perdarahan
tidak terjadi
-
Kolaboras
i dengan
18
P : Intervensi
diilanjutkan
S:
- klien mengatakan
ada bintik-bintik
merah di tangannya
O:
20
19
20
Trombosit : 25.000
Hb
: 16,2
eritrosit 5.270.000
hematokrit :49,3
petugas lab
dalam
memonitor
jumlah
trombosit setiap
hari
-
15
Gangguan aktivitas
sehari-hari b.d
kondisi tubuh yang
lemah
Ds :
- klien mengatakan
lemah
Do :
- klien tampak
lemah
- Klien tampak
bedrest
Tupan :
- Kebutuhan
aktivitas
sehari-hari
terpenuhi
tingkat kebocoran
- Tes torniquet (+)
plasma dan
- Timbul binti-bintik
kemungkinan perdarahan
di tangan kanan
yang dapat dialami
Berkolab
klien
kklien
orasi dengan
- Trombosit : 25.000
Aktivitas klien
petugas lab
- Hb
: 16,2
yang tidak terkontrol
dalam
- eritrosit 5.270.000
Anjurkan
dapat menyebabkan
memonitor
- hematokrit :49,3
klien untuk
terjadinya perdarahan
jumlah
A : Masalah belum
banyak istirahat
trombosit
teratasi
Dengan
setiap hari
P : Intervensi
menganjurkan klien
dilanjutkan
Anjurkan
banyak minum dapat
Menganj
klien untuk
membantu meningkatkan
urkan klien
banyak minum
jumlah trombosit
untuk banyak
istirahat
Dengan
berkolaborasi dengan
Menganj
Kolaboras
tim dokter bila terjadi
urkan klien
i dengan tim
perdarahan dapat diatasi
untuk banyak
dokter dalam
minum
Ds :
pemberian
- klien mengatakan
therapi
Untuk mengetahui
lemah
tingkat ketergantungan
Do :
Kaji halklien dalam memenuhi
Berkolab
- klien tampak lemah
hal yang
kebutuhannya
orasi dengan
- Klien tampak
mampu dan
tim dokter
bedrest
tidak mampu
dalam
A: Masalah teratasi
dilalukan klien Pemberian bantuan
pemberian
sebagian
sangat diperlukan oleh
therapi
P : Intervensi
Bantu
klien pada saat kondisi
dilanjutkan
klien dalam
memenuhi
kebutuhannya
sehari-hari
Letakkan
barang yang
mudah
dijangkau klien
tubuhnya lemah
Akan membantu
klien untuk memnuhi
kebutuhannya sendiri
tanpa bantuan orang lain
Untuk mencegah
terjadinya edema
Mengkaji
hal-hal yang
mampu dan
tidak mampu
dilalukan klien
Membant
u klien dalam
memenuhi
kebutuhannya
sehari-hari
Meletakk
an barang yang
mudah
dijangkau klien
18
16
17
5
23
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Tn P
Umur
: 3 tahun
Tanggal
DP
12, juli 2009
I
Perkembangan
S : Ibu klien mengatakan suhu tubuhnya mulai turun
O:
-
13,juli 2009
II
TD :
RR : 28x/mnt
Nadi :100x/mnt
Suhu : 39,0 C
A : Masalah teratasi
P : Intervesi dihentikan
S:
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mual
Ibu klien mengatakan anaknya belum ada
nafsu makan
O:
-
III
KU : Baik
Tanda-tanda vital :
19
20
15,juli 2011
IV
21