Вы находитесь на странице: 1из 2

EXECUTIVE

SUMMARY
Dalam rangka memenuhi mata kuliah Analy1cal and Crea1ve thinking (ACT), kami membuat
sebuah project terkait mata kuliah tersebut.. Tema dari ACT tahun ini adalah Bo#om of the Pyramid,
yaitu masyarakat yang berpenghasilan dibawah Upah Minimum Kecamatan (UMK). Kami diminta untuk
membuat produk ataupun system yang bertujuan untuk membantu kaum-kaum yang berada di BoFom
of the Pyramid, guna untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Kemiskinan yang terjadi di Indonesia ini memiliki beberapa sebab. Pertama, pendidikan di

Indonesia belum merata sepenuhnya dan 1dak memiliki standar yang jelas di se1ap regional.
Penyebaran kualitas guru yang mumpuni untuk mengajarkan murid di sekolah juga merupakan salah
satu masalah yang menyebabkan 1dak sedikitnya masyarakat yang 1dak menyelesaikan sekolah dan
1dak mendapat pekerjaan. Hal ini juga terkait dengan masalah mind set pada sebagian masyarakat di
Indonesia, yang juga merupakan penyebab dari angka kemiskinan yang 1nggi. Cara berpikir yang 1dak
matang tentu dikarenakan pendidikan mereka yang 1dak baik dan berkualitas. Kedua hal ini
menyebabkan masalah lain datang, yaitu gizi rendah. Gizi rendah pada anak dapat disebabkan karena
pendapatan orang tua mereka yang 1dak mempunyai pendapatan yang cukup untuk memberikan anak
mereka makanan yang bergizi. Lalu hal ini diiku1 dengan masalah kesehatan. Tentu saja 1dak hanya
dari masalah gizi, tetapi juga pengaruh dari lingkungan yang kotor dikarenakan mereka 1dak dapat
membeli rumah dengan kualitas dan lingkungan yang baik. Selain itu, terdapat juga masalah kelaparan
dimana masyarakat 1dak dapat mengkonsumsi makanan yang cukup dan layak untuk memenuhi
kebutuhan asupan gizi sehari-hari. Harga lauk yang mahal dan juga proses pengolahan makanan yang
membutuhkan biaya menjadi salah satu faktor dari pemasalahan ini.

Jika dilihat secara garis besar, semua masalah penyebab kemiskinan ini akan terus terjadi jika

1dak ada 1ndakan yang dapat membantu dan menekan angka kemiskinan di Indonesia. Kami melihat
adanya peluang dalam hal kelaparan dan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah,
yaitu dalam hal nilai gizi. Makanan yang selama ini dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah 1dak
sepenuhnya layak dan masih ada masalah-masalah yang terkait dengan kurangnya gizi seimbang dari
makanan tersebut. Terlebih lagi, masih banyak masyarakat yang 1dak dapat membeli makanan karena
faktor harga yang 1dak dapat dijangkau terutama oleh mereka yang berpendapatan dibawah UKM.
Oleh karena itu, kami mengambil tema kelaparan serta makanan gizi seimbang dan memfokuskan
peneli1an kami kepada hal tersebut.Kami melihat kurangnya variasi makanan yang mengenyangkan,
mengandung gizi seimbang, dan berharga rela1f murah Banyaknya masyarakat yang 1dak
mengkonsumsi gizi seimbang diakibatkan oleh beberapa hal ,seper1 mahalnya harga makanan
sehingga kurang tersedianya makanan yang bergizi baik namun dengan harga yang rela1ve murah dan
terjangkau. Harga lauk yang mahal dan juga proses pengolahan makanan yang membutuhkan biaya
menjadi salah satu faktor dari pemasalahan ini.

Dari permasalahan tersebut, kami menyimpulkan bahwa akar permasalahan dari kelaparan

dan kurangnya gizi seimbang adalah karena harga makanan yang kurang terjangkau dan kurang gizi
seimbang. Oleh karena itu, kami memiliki solusi yang tepat untuk memperbaiki masalah kemiskinan
dengan cara membuat sebuah produk makanan murah, sehat, dan mengenyangkan. Produk tersebut
adalah LOGU (Lontong sagu). Logu adalah lontong isi yang terbuat dari beras sagu, ayam presto, dan
sayur yang dibalut dengan daun pisang sebagai kemasan. Se1ap kemasan berukuran +- 12 x 3
cm .Beras sagu jagung dalam hal ini menggan1kan peran beras padi yang merupakan bahan yang
biasanya dibuat untuk membuat lontong .Beras sagu jagung memiliki kandungan 70% sagu 30% jagung.
Selain itu, beras ini mengandung kandungan lemak, protein, karbohidrat,vitamin, energi, dan serat
pangan yang sangat baik bagi keseimbangan gizi bagi tubuh. Terlebih lagi, beras ini memiliki indeks
gilkemik sebesar 40 yang sangat berperan untuk membuat tubuh merasa kenyang lebih lama dibanding
beras padi yang memiliki indeks gilkemik sebanyak 60 atau lebih. Melalui lontong sagu jagung ini,
konsumen akan merasa kenyang lebih lama. Dengan harga yang sangat terjangkau, sangat
memungkinkan untuk masyarakat menengah kebawah untuk membeli produk ini. . Dengan
penggan1an bahan makanan menggunakan sayur-sayuran dan pengolahan daging dengan metode
presto sehingga tulang ayam dapat dikonsumsi membuat biaya produksi dapat ditekan seminimal
mungkin sehingga harga pun dapat menjadi murah. Untuk jangka panjang, produksi lontong ini dapat
mengalami economic of scale dimana dalam jangka panjang harga produksi dapat lebih murah lagi
sehingga masyarakat dapat membeli produk ini lebih murah. Pengembangan produk dan inovasi akan
terus dikembangkan untuk terus meminimalisir biaya produksi dan meningkatkan manfaat bagi
konsumen. Kami berharap dengan adanya produk ini, kami dapat membantu masyarakat kelas bawah
dengan menyediakan makanan mengenyangkan, murah, dan bergizi sehingga angka kelaparan dan
kurang gizi di Indonesia akan berkurang.

Jika kelompok kami berhasil masuk ke dalam Crea1fest, kami akan membawa produk kami

sebagai display dan juga sebagai tester kepada pengunjung. Kami juga akan memberikan contoh beras
sagu jagung secara utuh, serta memaparkan keunggulan dari produk kami dibanding produk-produk
sejenis lainnya.Booth akan dihias dengan warna-warna yang menarik dan berkesan bagi para
pengunjung. Display makanan akan ditaruh di piring dan ditata sehingga terlihat rapih. Apabila tersedia
aliran listrik, kami akan menghiasi booth dengan lampu LED.

Вам также может понравиться