Вы находитесь на странице: 1из 11

ASDP

Jabawan no 1.
1. BAB III RUANG LINGKUP BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG
Pasal 4
Undang-Undang ini berlaku untuk:
a. semua kegiatan angkutan di perairan, kepelabuhanan,
keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan
lingkungan maritim di perairan Indonesia;
b. semua kapal asing yang berlayar di perairan Indonesia dan
c. semua kapal berbendera Indonesia yang berada di luar perairan
Indonesia.
Jawaban no 2.
Pasal 118
Kenavigasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 ayat (1) huruf b
terdiri atas:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran;


Telekomunikasi-Pelayaran;
hidrografi dan meteorologi;
alur dan perlintasan;
pengerukan dan reklamasi;
pemanduan
penanganan kerangka kapal; dan
salvage dan pekerjaan bawah air.

Jawaban no 3.
Jenis-jenis rambu
1) Rambu larangan :

Rambu larangan berbentuk empat persegi panjang. berukuran 100 x


40 cm warna dasar putih dengan sebuah garis diagonal dan garis tepi
warna merah setebal 10 cm, sedang petunjuk berwarna hitam dan
angka-angka di dalam rambu berukuran tinggi 60 cm dan tebal 10 cm.
Rambu larangan berbentuk lingkaran berukuran diamater 100 cm.
warna dasar putih dengan sebuah garis diagonal dan garis tepi
lingkaran berwarna merah dengan ketebalan 10 cm. Papan tambahan
pada rambu larangan berukuran 100 x 40 cm dengun warna dasar
putih dan warna huruf dan/atau angka berwarna hitam. Pada gambar
berikut ditunjukkan beberapa rambu larangan yang telah digunakan di
Indonesia

Dilarang melewati dan mendahului.

Dilarang melewati bagi kapal-kapal yang sedang menggandeng /


mendorong kapal lain.


Dilarang bertambat dipinggir jalan air, dimana rambu dipasang.
2) Rambu wajib :
Rambu wajib berbentuk empat persegi panjang. ukuran 100 x 140 cm
dengan diameter linnkaran di dalamnya 50 cm. warna dasar.putih.
gatis tepi warna merah. warna petunjuk hitam dengan ketebalan 10 ca.
ketinggian angka 50 cm. Rambu wajib berupa pelampung, berbentuk
silinder diameter 100 cm tinggi 140 cm. warna dasar putih, tepi atas
dan tepi bawah berwarna merah, warna petunjuk berwarna merah
dengan ketebalan 10 cm.

Kapal tetap berjalan mempertahankan Haluan-nya pada sisi /


arah panah yang bergaris tebal.

Kapal tetap berjalan mempertahankan Haluan-nya pada sisi /


arah panah yang bergaris tebal.

Supaya mengeluarkan tanda isyarat bunyi (peluit).


3) Rambu perintah :
Rambu peringatan berbentuk bujur sangkar, ukuran 100 x 100 cm,
warna dasar putih, garis tepi warna mera, warna petunjuk hitam
dengan ketebalan 10 cm. Rambu peringatan berbentuk empat persegi
panjang, ukuran 100 x 140 cm. warna dasar putih, garis tepi warna
merah, warna petunjuk hitam dengan ketebalan 10 cm. Rambu
peringatan berbentuk papan-papan, ukuran 30 x 200 cm warna putih
bersilangan tersusun tegak lurus. Rambu peringatan berbentuk segi
tiga sama sisi, panjang sisi 100 cm, warna dasar putih, garis tepi warna
merah dengan ketebalan 10 cm.

Tinggi maximum dari permukaan air terbatas, (angka tertera


menunjukkan maximum dari permukaan air, ukuran dalam
meter)


Dalam alur terbatas (angka yang tertera menunjukkan dalamnya
air, ukuran dalam meter).

Lebar perairan yang dapat dilayari terbatas (angka yang tertera


menunjukkan lebar maximum dalam meter).
4) Rambu petunjuk/penuntun :
Rambu petunjuk/penuntun berbentuk bujur sangkar, ukuran 100 x 100
cm, warna dasar biru warna petunjuk putih. Rambu petunjuk/penuntun
berbuntuk papan-papan ukuran 30 x 200 cm warna putih. . Rambu
petunjuk/penuntun berbentuk segitiga sama sisi berwarna putih
dengan panjang sisi 100 cm.

Berlayar dalam arah panah.


Melintasi saluran listrik dengan tekanan tinggi

Diijinkan untuk berlabuh di pinggiran dalam perairan dimana


rambu dipasang.
Jawaban no.4
Jenis-jenis SBNP :
PM perhub No 7 Thn 2009
TENTANG
PENYELENGGARAAN SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN
BAB II
JENIS DAN FUNGSI SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN
Pasal 2
(1) Jenis sarana bantu navigasi pelayaran terdiri dari :
a. sarana bantu navigasi pelayaran visual;
b. sarana bantu navigasi pelayaran elektronik;

c. sarana bantu navigasi pelayaran audible.


(2) Sarana bantu navigasi pelayaran berfungsi untuk :
a. menentukan posisi dan/atau haluan kapal;
b. memberitahukan adanya bahaya/rintangan pelayaran;
c. menunjukkan batas-batas alur pelayaran yang aman;
d. menandai garis-garis pemisah lalu lintas kapal;
e. menunjukkan kawasan dan/atau kegiatan khusus di perairan;
f. penunjukan batas negara.
Pasal 3
(1) Sarana bantu navigasi pelayaran visual sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1), huruf a meliputi :
a. pada siang hari dikenal dari warna, tanda puncak, bentuk bangunan,
kode huruf dan angka;
b. pada malam hari dapat dikenal dari irama dan warna cahaya.
(2) Sarana bantu navigasi pelayaran visual sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat ditempatkan di darat atau di perairan berupa :
a. menara suar;
b. rambu suar;
c. pelampung suar;
d. tanda siang.
Pasal 4

(1) Sarana bantu navigasi pelayaran elektronik sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b, digunakan untuk menyampaikan
informasi melalui gelombang radio atau sistem elektromagnetik
lainnya untuk menentukan arah dan posisi kapal.
(2) Sarana bantu navigasi pelayaran elektronik sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

global position system (GPS);


differential global position system (DGPS);
radar beacon;
radio beacon;
radar surveylance;
medium wave radio beacon;
loran;
decca;
differential omega;
sarana bantu navigasi pelayaran elektronik lainnya sesuai
dengan perkembangan teknologi yang akan datang.
Pasal 5

(1) Sarana bantu navigasi pelayaran audible sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c, digunakan untuk menyampaikan
informasi mengenai posisi sarana bantu navigasi pelayaran melalui
suara.
(2) Sarana bantu navigasi pelayaran audible sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) ditempatkan pada sarana bantu navigasi pelayaran
visual di daerah berkabut atau pandangan terbatas.

1. SBNP Visual
Menara suar : Menara suar adalah sarana bantu navigasi
pelayaran tetap yang bersuar dan mempunyai jarak tampak
sama atau lebih 20 (dua puluh ) mil laut yang dapat
membantu

untuk

menunjukan

para

navigator

dalam

menentukan posisi dan/atau haluan kapal, menunjukan arah


daratan dan adanya pelabuhan serta dapat dipergunakan

sebagai tanda batas wilayah negara.


Rambu suar : Rambu suar, yaitu suatu alat penerang (lwnsa,
lampu dsb) yang mampu mengeluarkan sinar dengan sifat
tertentu yang dipasang diatas menera atau dilabuhkan di
dasar laut yang ditempatkan di perairan pantai pantai atau di
dalam

pelabuhan,

dan

berfungsi

memberikan

informasi

kepada kapal-kapal yang bernavigasi di daerah sekitarnya


mengenai lokasi-lokasi di pelabuhan, posisi alur masuk dan
alur keluar, tempat-tempat dangkal, lain-lain halangan di

bawah air beserta alur-alur pelayaran yang aman.


Pelampung suar : Pelampung suar adalah sarana bantu
navigasi pelayaran apung dan mempunyai jarak tampak lebih
kurang dari 6 (enam) mil laut yang dapat membantu untuk
menunjukan kepada para navigator adanya bahaya/rintangan
navigasi antara lain karang, air dangkal, gosong, kerangka
kapal dan untuk menunjukan perairan aman serta pemisah

alur.
Anak pelampung :
Rambu tanda siang : Tanda siang (Day Mark) adalah sarana
bantu navigasi pelayaran berupa anak pelampung dan/atau
rambu siang untuk menunjukan kepada navigator adanya
bahaya/rintangan navigasi antara lain karang, air dangkal,
gosong, kerangka kapal dan menunjukan perairan yang aman
serta pemisah alur yang hanya dapat dipergunakan pada

siang hari.
Rambu penuntun : Suar penuntun (landing light), yaitu suatu
alat penerang (lensa, lampu dsb) yang mampu memberikan
penerangan dengan sifat sinar tertentu, dipasang diatas
bangunan sejenis menara di dalam pelabuhan atau selat yang
berfungsi utuk memberikan informasi kepada kapal-kapal

yang beriperasi di alur-alur pelayaran yang sulit dan sempit di

pelabuhan atau selat.


Rambu lenting/resilient light beacon (RLB) : Resilient Light
Beacon (RLB) adalah sarana bantu navigasi pelayaran tetap
yang bersuar dan mempunyai jarak tampak sama atau lebih
10 mil laut yang dapat membantu untuk menunjukan para
navigator adanya bahaya/rintangan navigasi antara lain
karang, air dangkal, gosong, dan bahaya terpencil serta

menentukan posisi dan/atau haluan kapal.


2. Rambu radio : Rambu radio (Radio Beacon) adalah sarana bantu
navigasi pelayaran yang mengunakan gelombang radio untuk
membantu para navigator dalam menentukan arah baringan
dan/atau posisi kapal.
a. Rambu radio selatan
Median wave radio beacon (MWRB)
Radar Beacon (Racon) station
b. Diferential Global Positioning System (DGPS)
c. Diferential Omega
d. Local c station
3. Rambu Suar (Audible Aids to Navigation) SNBP visual yang
dilengkapi dengan peralatan suara seperti suling (FOG signal)
umumnya ditempatkan di dpn berkabuut atau jarak pandang
terbatas
4. Vessel Traffic System (VTS), Vessel Traffic System

(VTS) ad/ jasa

yang diterapkan oleh otorita yang kompeten dirancang untuk


memperbaiki keamanan dan melindungi lingkungan jasa atau
pelayanan tersebut harus memiliki kemampuan untuk berinteraksi
dengan

lalu

lintas

serta

dapat

mengatasi

berkembang di daerah VTS tersebut


Jawaban no 5.
A. alur pelayaran sungai
Karakteristik alami alur pelayaran sungai
- Banyak terdapat tikungan2 tajam

lalu

lintas

yang

Lebar alur pelayaran yang tidak rata, kadang lebar dan

kadang sempit
Kedalaman alur yang berbeda2 karena tingginya dimensi
Pandangan terbatas terutama pada saat2 terjadinya

kebakaran hutan
Arus sungai yang cenderung menguat pada saat musim

hujan
Adanya balok kayu/ sampah yang bergerak keluar
Mortologi sungai yang berbelok-belok.

Вам также может понравиться