Вы находитесь на странице: 1из 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menunjukkan dalil, Al-Quran selalu menggugah fitrah manusia atau
seluruhnya memperhatikannya struktur alam dengan segala keindahannya, di mana
alam ini merupakan dalil tentang wujud Allah.
Al-Quran adalah kitab suci yang ditunjukan kepada setiap orang baik, orang awam
maupun orang cendekiawan. Orang awam disuruh melihat dan memperhatikan alam
untuk menilai kebesaran Allah. Para cendikiawan menyelidiki, menilai dengan
seksama, akhirnya mereka beriman kepada Allah. Al-Quran memang bukan kitab
filsafat, sebab ia tidak hanya diperuntukkan kepada ahli-ahli filsafat dan ahli mantiq
saja. Karena kalau demikian, maka Al-Quran itu tidak akan difahami oleh orang
awam.
Para mutakallimin mempunyai cirri khusus dalam membahas ilmu kalam, yang
berbeda dengan ulama-ulama yang lain. Ahmed Ameen menerangkan demikian.
Sesungguhnya mutakallimin itu mempunyai system tersendiri di dalam membahas,
menetapakan, dan berdalil. Berbeda dengan system Al-Quran dan hadits serta fatwafatwa sahabat. Dari segi lain, berbeda dengan system falsafat dalam membahas,
menetapkan dan berdalil. System mereka berbeda dengan system orang-orang
sebelumnya dan sesudahnya. Untuk itu akan kami jelaskan secara singkat. Adapaun
perbedaan mereka dengan system Al-Quran ialah karena Al-Quran itu mendasarkan
seruannya, berpegang pada fitrah manusia. Hampir setiap manusia, dengan fitrahnya
mengakui adanya Tuhan, Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam. Hampir setiap
manusia dengan fitrahnya sepakat terhadap hal tersebut, sekalipun berbeda
menamakan Tuhan itu dan menyebutkan sifat-sifat Nya.
Teologi, sebagaimana diketahui membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama.
Setiap orang ingin menyelami seluk-beluk agamanya masing-masing secara
mendalam. Mempelajari teologi akan memberikan seseorang keyakinan-keyakinan
yang berdasarkan pada landasan kuat, yang tidak mudah diombang-ambing oleh
peredaran zaman. Ilmu kalam merupakan salah satu ilmu Islam. Yang dibahas adalah
iman dan akidah Islam yang perlu dipeluk oleh seorang Muslim. Ulama membagi

ilmu islam menjadi tiga bagian yaitu dokrin, moral, dan hukum. Dokrin atau akidah
merupakan topik-topik yang dimengerti dan diimani, seperti keesaan Allah, sifat-sifat
Allah, kenabian yang sifatnya universal dan terbatas, dan seterusnya. Namun ada
perbedaan tertentu di kalangan mazhab seperti pa yang merupakan rukun imam. Ilmu
kalam termasuk ilmu Islam yang membahas tentang dokrin atau aqidah.
Teologi dalam Islam juga `ilm al-tauhid. Kata tauhid mengandung arti satu atau
keesaan dalam pandangan Islam, sebagaimana agama monoteisme, merupakan sifat
yang terpenting di antara segala sifat Tuhan. Selanjutnya teologi Islam disebut `ilm alkalam. Kalam adalah kata-kata. Kalau yang dimaksud dengan kalam ialah sabda
Tuhan maka teologi dalam Islam disebut `ilm al-kalam, sabda Tuhan atau al-Qur`an
yang pernah menimbulkan pertentangan-pertentangan keras di kalangan umat Islam di
abad IX dan X Masehi, sehingga timbul penganiayaan dan pembunuhan-pembunuhan
terhadap sesama muslim.
Kalau yang dimaksud kalam adalah kata-kata manusia, maka teologi dalam Islam
disebut `ilm al-kalam, karena kaum teolog Islam bersilat dengan kata-kata dalam
mempertahankan pendapat dan pendirian masing-masing. Teolog dalam Islam
memang diberi nama mutakallim yaitu ahli debat yang pintar memainkan kata-kata.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ilmu kalam
2. Fungsi ilmu kalam
3. Apa hubungan antara ilmu kalam dengan ilmu (agama) lainnya.
4. Apa saja ruang lingkup dalam ilmu kalam
5. Bagaimana metode pembahasan ilmu kalam
6. Bagaimana ilmu kalam mempertahankan aqidah

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari ilmu kalam
2. Menjelaskan apa fungsi ilmu kalam
3. Menjelaskan hubungan antara ilmu kalam dengan ilmu (agama) lainnya.
4. Menjelaskan apa saja ruang lingkup dalam ilmu kalam

5. Menjelaskan metode pembahasan ilmu kalam


6. Menjelaskan bagaimana ilmu kalam mempertahankan aqidah

D. Manfaat
1. Menambah wawasan bagi penyusun mengenai ilmu kalam secara luas.
2. Mendalami tentang ilmu kalam dari berbagai sudut pandang, sesuai sumber
sumber yang kami dapatkan mengenai ilmu kalam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Nama Dan Pengertian Ilmu Kalam


Ilmu kalam bisa disebut dengan beberapa nama,antara lain: ilmu ushuluddin, ilmu
tauhid, fiqh Al-Akbar, dan teologi islam. Disebut ilmu ushuluddin karena ilmu ini
membahas pokok-pokokagama (ushuluddin); disebut ilmu tauhid karena ilmu ini
membahas keesaan Allah SWTdan hal-hal yang berkaitan dengan-NYA. Secara
objektif, ilmu kala sama dengan ilmu tauhid, tetapi argumentasi ilmu kalam lebih
dikonsentrasikan pada penguasaan logika. Oleh sebab itu,sebagian teolog
membedakan anatara ilmu kalam dan ilmu tauhid.
Abu hanifah menyebut nama ilmu ini dengan Fiqh al-Akbar. Menurut persepsinya,
hukum Islam yang dikenal dengan istilah fiqh terbagi atas dua bagian. Pertama, fiqh
al-kbar, membahas keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua, fiq
al-asghar membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokokpokok agama, tetapi hanya cabang saja.
Teologi islam merupakan istilah lain dari ilmu kalamdari bahasa inggris theology.
William L. Reese mendefinisikan dengan diskursus atau pemikiran tentang Tuhan,
menurut William Ockham Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang
kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan. Sementara Gove
menyatakan bahwa teologi adalah penjelasan tentang keimanan perbuatan, dan
pengalaman agama secara rasional.
Definisi Ilmu kalam menurut Al-Farabi adalah disiplin ilmu yang membahas Dzat dan
sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan
masalah dunia sampai masalah esudah mati yang berlandaskan doktrin Islam.
Ibnu Kaldun mendefinisikan ilmu kalam sebagai berikut, ilmu kalam adalah disiplin
ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat
dalil-dalil rasional.
Jadi, untuk mendefinisikan ilmu kalam maka kita cukup dengan mengatakan bahwa
ilmu kalam merupakan sebuah ilmu yang mengkaji doktrin-doktrin dasar atau akidah-

akidah pokok dan berupaya membuktikan keabsahannya dan menjawab keraguan


terhadap akidah-akidah pokok tersebut.
Ilmu kalam merupakan salah satu ilmu islam, yang dibahas adalah iman dan akidah
islam yang perlu di peluk oleh seorang muslim. Ilmu ini menjelaskan iman dan akidah
islam, membahasnya dari segala aspeknya dan memaparkan alasan alasan untuk
memperkuatnya.
Ilmu kalam merupakan studi tentang doktrin (akidah) dan iman islam. Dimasa lalu
juga disebut, ushuluddin atau ilm ut tauhid wash shifat.
Doktrin yang dimaksud diatas adalah salah satu bagian ajaran islam yangdi bagi oleh
ulama, doktrin atau akidah (keyakinan hati) ini merupakan topik topik yang harus di
mengerti dan diimani, seperti keesaan Allah, sifat sifat Allah, kenabian yangbersifat
universal dan terbatas, dan seterusnya. Namun ada perbedaan tertentu di kalangan
madzhab seperti apa saja yang merupakan rukun iman (ushuludin).
Ilmu kalam merupakan sebuah ilmu yang mengkaji doktrin doktrin dasar atau
akidah akidah pokok islam (ushluhuddin). Ilmu kalam mengidentifikasi kidah
akidah pokok dan berupaya membuktikan keabsahannya dan menjawab keraguan
terhadap akidah akidah pokok tersebut.
Dalam tulisan tulisan tentang logika dan filasafat disebutkan bahwa setiap ilmu
memiliki materi kajiannya sendiri dan bahwa berbagai ilmu ada perbedaannya antara
yang satu dengan yang lain berbagai ilmu ada perbedaannya antara yang satu dengan
yang lainnya di sebabkan oleh isi materi pembahasannya.
Dalam ilmu ilmu materi pembahasannya memang pada hakikat merupakan paduan
beragam hal atau entitas, maka tak ada kemungkinan terjadinya tumpah tindih
masalah. Namun dalam ilmu ilmu yang aransemen topik topik pembahasannya
berbasis metode yang sudah mapan maka sah atau wajar saja kalau terjadi tumpah
tindih topik. Kesamaan masalah dalam filasafat dan kalam, psikologi dan kalam, atau
sosiologi dan kalam, terjadi karena alasan ini.
Sebagian ulama telah berupaya mendefinisikan dan menguraikan materi pembahasan
ilmu kalam. Mereka mengungkapkan berbagai pendapat. Namun, ini merupakan
sebuah kekeliruan, karena menjelaskan materi studi dengan terperinci dan sedemikian
pasti sehingga tak ada kemenduan baru bisa di lakukan hanya untuk ilmu ilmu yang
aransemen masalah masalah kajiannya merupakan ciri atau elemen paling dasarnya.
Namun, dalam ilmu ilmu yang aransemen masalah masalah kajiannya berbasis

persepsi personal, tak mungkin ada ketunggalan materi.


Adapun nama ilmu kalam berasal dari berbagai alasan, diantaranya :
Sebagian orang, mengatakan bahwa sebutan kalam (secara harfiah, perkataan atau
percakapan) di berikan kepada disiplin ini karena disiplin ini memberikan tambahan
kemampuan berbicara dan berargumen kepada orang yang menguasainya.
Sebagian lain lagi, mengatakan bahwa penyebabnya adalah karena para pakar di
bidang ilmu ini suka mengawali penuangan pikiran mereka dalam buku bukumereka
dengan ungkapan al kalamu fi hadza. Sebagian lain menjelaskan bahwa sebutan
kalam diberikan karena disiplin ini membahas topik topik yang ahli ahli hadis
lebih memilih sikap diam seribu bahasa.
Namun menurut sebagian orang lain lagi, sebutan ini menjadi mode ketika topik
apakah Al Quran (yang disebut kalamullah , firman Allah) itu makhluk (ciptaan) atau
bukan menjadi materi perdebatan seru di kalangan muslim -sebuah kontroversi yang
menyebabkan terjadinya dendam, kebencia, rasa permusuhan di kalangan pihak
pihak yang berseberangan dan memicu pertumpahan darah. Ini pula alasannya kenapa
periode itu diingat sebagai periode yang amat sulit atau membawa penderitaanmihnah. Yaitu, karena sebagian besar perdebatan tentang akidah akidah islam
berkisar seputar huduts (kemakhlukan, leterciptaan, temprolitas) atau qidam
(keabadian) firman atau kalam Allah, maka disiplin yang membahas akidah utama
agama islam pun mendapat sebutan, ilmu kalam (secara harfiah, ilmu firman).
Demikianlah berbagai pandangan tentang kenapa ilmu kalam mendapat sebutan
seperti ini.

B. Fungsi Ilmu Kalam


Banyak yang mempertanyakan apa fungsi Ilmu Kalam- sebagaimana keadaannya
sekarang bagi kehidupan sosial kaum muslimin khususnya. sikap mempertanyakan
keberadaan dan fungsi Ilmu Kalam itu sangat mungkin disebabkan oleh kenyataan
konsepsi-konsepsi teologis didalamnya, yang selain hanya memiliki relavansi
intelektual juga terbatas dan tidak pernah bergeser dari orientasinya yang serba keatas.
Hal tersebut lebih terasa lagi pada kurun waktu terakhir ini. Konsepsi teologis yang
demikian keadaanya itu, memang tidak akan meneyentuh dan mampu menyelesaiakn
permasalahan-permasalahan sosial, dan akibatnya terasa adanya kondisi saling

ketersendirian dan keterasingan antara konsepsi teologis itu sendiri dengan kenyataan
sosial sekitarnya. Selain dari kemungkinan tersebut diatas, di dalam sikap
mempertanyakan itupun tentu terkandung harapan akan adanya aktivitas perumusan
dan pengembangan Ilmu Kalam ; dan tentu saja yang mampu menjawab kenyataankenyataan sosial.

C. Hubungan Ilmu Kalam, Filsafat Dan Tasawuf


a. Titik Persamaan
Ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf mempunyai kemiripan obyek kajian. Obyek kajian
ilmu kalam adalah adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya.
Obyek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah alam, manusia,
dan segala sesuatu yang ada. Sementara itu obyek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni
upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi, dilihat dari aspek obyeknya, ketiga ilmu
itu membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan.
Baik ilmu kalam, tasawuf, dan filsafat berurusan dengan hal yang sma, yaitu
kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya sendiri berusahan mencari kebenaran
tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya sendiri pula,
berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia (yng belum
atau tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan karena berada di luar atau diatas
jangkauannya), atau tentang Tuhan. Sementara itu, tasawuf juga dengan metodenya
yang tipikal berusaha menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan
spiritual menuju Tuhan.
b. Titik Perbedaan
Perbedaan di antara ketiga ilmu tersebut teletak pada aspek metodologinya. Ilmu
kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika di samping argumentasi-argumentasi
naqliah berfngsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama. Sebagai sebuah
dialog keagamaan, ilmu kalamberisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang
dipertahankan melalui agumen-argumen rasional.
Sementara itu, filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh
kebenaran rasional. Metode yang digunakannya pun adalah metode rasional. Filsafat
menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan (menggambarkan atau
mengelanakan) akal budi secara radikal (mengakar) dan integral ( menyeluruh)

sertauniversal (mengalam); peranan filsafat sebagaiana dikatakan Socrates adalah


berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan konsep-konsep
(the gaining of conceptual clarity).
Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. Oleh
sebab itu, filsafat dan taasawuf sangat distingtif. Sebagi sebuah ilmu yang prosesnya
dipeoleh dari rasa, ilmu tasawuf bersifat sangat subyektif, yakni sangat brkaitan
dengan pengelaman seseorang. Itulah sebabnya, bhasa tasawuf sering tampak aneh
bila dilihat dari aspek rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf
adalah intuisi atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan. Kebenaran yang
dihasilkan ilmu tasawuf dikenaldengan istila kebenaran Hudhuri, yaitu suatu
kebenaran yang objeknya datang dari dalam diri subjek sendiri.
Di dalam pertumbuhannya, ilmu kalam(teologi)berkembang menjadi teologi rasional
dan teologi rasional. Filsafat berkembang menjadi sains dan filsafat sendiri. Sains
berkembang menjadi sains kealaman, sosial, dan humaniora: sedangkan filsafat
berkembang lagi menjadi filsafat klaik, pertengahan, dan filsafat modern. Tasawuf
selanjutnya berkembang menjadi tasawuf praktisdan tasawuf teoretis.
Dilihat dari aspek aksiologi ( manfaatnya), teologi di antaranya- berperan sebagai
ilmu yang mengajak orang yang baru untuk mengenal rasio sebagai upaya mengenal
Tuhan secara rasional. Adapun filsafat, lebih berperan sebagai ilmu yang engajak
kepada orang yang mempunyai rasio secara prima untuk mengenal Tuhan secara lebih
bebas melalui pengamatan dan kajian alam dan ekosistennya langsung. Adapun
tasawuf lebih berperan sebagai ilmu yang memberi kepuasan kepada orang yang telah
melepaska rasionya secara bebas karena tidak memperoleh apa yang ingin dicari.

D. Ruang Lingkup Ilmu Kalam


Adapun ruang lingkup pembahasan ilmu kalam mencakup beberpa hal,yaitu :
1. Hal hal yang berhubungan dengan AlLAH SWT antara lain tentang takdir.
2. Hal hal yang berhubungan dengan rasul Allah sebagai penyambung ataupun
pembawa risalah kepada manusia, seperti malaikat, nabi, rasul, dan beberapa kitab
suci.
3. Hal hal yang berhubungan dengan kehidupan yang akan datang, seperti adanya
kebangkitan, siksa kubur, surga dan neraka.

Menurut Hasan Al Banna ruang lingkup pembahasan ilmu kalam mencakup :


1. Illahiyat yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan illah (Tuhan,
Allah) seperti wujud Allah, nama nama dan sifat Allah, afal Allah dan lain lain.
2. Nubuwat yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan nabi dan rasul,
termasuk pembahasan tentang kitab kitab Allah, mukjizat, karomah, dan lain
sebagainya.
3. Ruhuniyat, yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan alam
metafisik seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh dan lain sebagainya.
4. Samiyat yaitu kajian tentang segala hal yang hanya bisa diketahui lewat sami
(dalil naqli / berupa Al Quran dan sunnah) sepertialam barzah, akhirat, azab kubur,
tanda tanda hari kiamat, surga, dan neraka, dan lain sebagainya.
Disamping sistematika diatas, kajian ilmu kalam bisa juga mengikuti sistematika
arkanul iman yang enam, yaitu :
1. Iman kepada Allah SWT
2. Iman kepada malaikat
3. Iman kepada kitab kitan Allah
4. Iman kepada nabi dan rasul
5. Iman kepada hari akhir
6. Iman kepada qadha dan qadar Allah
Kemudian dalam kajian tauhid sebagai suatu ilmu tauhid terbagi 4 macam, yaitu :
1. Tauhid rubbubiyah
2. Tauhid Al Asma waal sifat
3. Tauhid ulluhiyah
4. Tauhid dauli atau amali
Beberapa masalah yang di jadikan perdebatan dalam ilmu kalam antara lain :
1. Tentang khalifaf, polemikini bermula dari ketidakpuasan kelompok tertentu
mengenai pengganti khalifah setelah Utsman Bin Affan wafat.
2. Tentang kediaman Al Quran dalamn hal ini kalangan mutakallimin
memperdebatkan apakah Al- Quran itu qadim atau hadits
3. Tentang sifat sifat Allah, yaitu berkisar tentang kehendak, keadilan dan lain
lain.
4. Tentang melihat Allah di akhirat, melihat tersebut secara fisik atau rohani.
5. Tentang dosa besar, dalam hal ini mutakallimin berbeda pendapat tentang dosa

10

besar antara lain apakah ia masuk surga, masuk neraka, atau berada di antara
keduanya.
E. Metode Pembahasan Ilmu Kalam
Mengkaji aliran aliran ilmu kalam pada dasarnya merupakan upaya memahami
kerangka berpikir dan proses pengambilan keputusan para ulama aliran teologi dalam
menyelesaikan persoal persoalan kalam. Pada dasarbya, potensi yang dimiliki setiap
manusia-baik berupa potensi biologis maupun potensi psikologis secara natural adalah
sangat distingtif. Oleh sebab itu, perbedaan kesimpulan antara satu pemikiran dan
pemikiran lainnya dalam mengkaji suatu objek tertentu merupakan suatu hal yang
bersifat natural pula.
Dalam kaitan ini, Waliyullah Ad-Dahlawi pernah mengatakan bahwa para sahabat dan
tabiin biasa berbeda pendapat dalam mengkaji suatu masalah tertentu. Beberapa
indikasi yang menjadi pemicu perbedaan pendapat doi antara mereka adalah terdapat
beberapa sahabat yang mendengar ketentuan hukum yang di putuskan nabi, sementara
yang lainnya tidak. Sahabat yang tidak mendengar keputusan itu lalu berijtihad. Dari
sini kemudian, terjadi perbedaan pendapat dalam memutuskan suatu ketentuan
hukum.
Mengenai sebab sebab pemicu perbedaan pendapat, Ad-Dahlawi tampaknya lebih
menekankan aspek subjek pembuatan keputusan sebagai pemicu perbedaan pendapat.
Penekanan serupa pun pernahdi katakan Imam Munawwir. Ia mengatakan bahwa
perbedaan pendapat di dalam islam lebih di latarbelakangi adanya beberapa hal yang
menyangkut kapasitas dan kreditibilitas seseorang sebagai figur pembuat keputusan
lain lagi yang dinyatakan umar sulaiman asi-syaqor. Ia lebih menekankan aspek objek
keputusan sebagai pemicu terjadinya pendapat. Menurutnya, ada 3 persoalan objek
perbedaan pendapat, yaitu persoalan keyakinan [akaid atau aqidah], persoalan
syariah, persoalan politik.
Bertolak dari ketiga pandangan di atas perbedaan pendapat di dalam masalah objek
teologi sebenarnya berkaitan erat dengan cara (metode aliran aliran ilmu kalam)
dalam menguraikan objek pengkajian (persoalan persaoalan ilmu kalam). Perbedaan
metode berpikir secara garis besar dapat di katagorikan menjadi dua macam, yaitu :
1. kerangka berpikir rasional, prinsip prinsipnya :
a. hanya terikat dogma dogma yang dengan jelas dan tegas di sebut dalam Al
Quran dan hadits nabi yakni ayat yang qathi.
b. Memberikan kebebeasan kepada manusia dalam berbuat dan berkehendak serta

11

memberikan daya yang kuat kepada akal.


2. metode berpikir tradisional.
a. Terikat pada dogma dogma dan ayat ayat yang mengandung arti zhanni
b. Tidak memberikan kebebasan dalam berbuat dan berkehendak
c. Memberikan daya yang kecil pada akal.
F. Penerapan Dalam Mempertahankan Aqidah
Menurut Ibnu Khaldun bahwa Ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan
untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalildalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng
dari kepercayaan salaf dan ahli sunah.
Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau
keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara
khusus aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan
dengan perbuatan. Menurut Arifin Zainal Dzamaris, aqidah istilah suatu yang dianut
oleh manusia dan diyakini apakah berwujud agama atau lainnya.
Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut
Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan
Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti
rukun iman.
Penerapan ilmu kalam, dimana ilmu kalam membahas tentang perTuhanan, keyakinan
pastinya berkenaan dengan aqidah.
Pembahasan keTuhanan dan sebagainya dalam ilmu kalam, akan merembet pada
aqidah, misalnya arkan Al Iman, membahas tentang keimanan yang juga berkaitan
dengan bagaimana ilmu kalam di bahas untuk tetapmempertahankan aqidah walau
lewat saling melempar argumen argumen.
Obyek materi pembahasan mengenai aqidah pada umumnya adalah Arkan Al-Iman,
yaitu:
1. Iman kepada Allah swt.
2. Uman kepada malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk rohani lainnya
seperti Jin, iblis dan syaitan).
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
4. Iman kepada Rasul Allah.
5. Iman kepada hari akhir.
6. Iman kepada taqdir Allah.

12

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu kalam merupakan salah satu ilmu islam, yang dibahas adalah iman dan akidah
islam yang perlu di peluk oleh seorang muslim. Ilmu kalam bisa disebut dengan
beberapa nama,antara lain: ilmu ushuluddin, ilmu tauhid, fiqh Al-Akbar, dan teologi
islam. Ilmu kalam merupakan sebuah ilmu yang mengkaji doktrin doktrin dasar atau
akidah akidah pokok islam (ushluhuddin). Ilmu kalam mengidentifikasi kidah
akidah pokok dan berupaya membuktikan keabsahannya dan menjawab keraguan
terhadap akidah akidah pokok tersebut.
Dalam ilmu ilmu materi pembahasannya memang pada hakikat merupakan paduan
beragam hal atau entitas, maka tak ada kemungkinan terjadinya tumpah tindih
masalah.
Dengan adanya aktivitas perumusan dan pengembangan Ilmu Kalam, maka tentu saja
akan mampu menjawab kenyataan-kenyataan sosial yang memang sering di
pertanyakan orang. Ilmu kalam bisa membantu para muslimin dalam mengerti tentang
agama, khususnya ruang lingkup ilmu kalam.
Obyek kajian ilmu kalam adalah adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan-Nya. Obyek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah
alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Sementara itu obyek kajian tasawuf
adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi, dilihat dari aspek
obyeknya, ketiga ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan.
Baik ilmu kalam, tasawuf, dan filsafat berurusan dengan hal yang sma, yaitu
kebenaran.
Ruang lingkup ilmu kalam diantaranya,
1. Illahiyat yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan illah (Tuhan,
Allah) seperti wujud Allah, nama nama dan sifat Allah, afal Allah dan lain lain.

13

2. Nubuwat yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan nabi dan rasul,
termasuk pembahasan tentang kitab kitab Allah, mukjizat, karomah, dan lain
sebagainya.
3. Ruhuniyat, yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan alam
metafisik
4. Samiyat yaitu kajian tentang segala hal yang hanya bisa diketahui lewat sami
(dalil naqli / berupa Al Quran dan sunnah)
Perbedaan metode berpikir secara garis besar dapat di katagorikan menjadi dua
macam, yaitu : kerangka berpikir rasional dan metode berpikir tradisional.
Penerapan ilmu kalam, dimana ilmu kalam membahas tentang perTuhanan, keyakinan
pastinya berkenaan dengan aqidah. Karena ilmu kalam juga menggunakan Arkan AlIman.
Pembahasan keTuhanan dan sebagainya dalam ilmu kalam, akan merembet pada
aqidah, misalnya arkan Al Iman, membahas tentang keimanan yang juga berkaitan
dengan bagaimana ilmu kalam di bahas untuk tetapmempertahankan aqidah walau
lewat saling melempar argumen argumen hanyalah untuk mencari kebenaran.
B. Saran
Dari pembahasan makalah ini, kami sebagai penyusun mengajukan saran-saran
sebagai berikut:
1. Sebagai seorang umat islam yang baik hendaknya kita selalu berpedoman pada
kitab suci Al-quran dan mempelajarinya dengan baik dan benar.
2. Selagi kita masih diberikan kesempatan, hendaknya kita memperbanyak amal
ibadah kita.

14

DAFTAR PUSTAKA
Rozak Abdul, dkk. 2009.Ilmu Kalam (UIN, STAIN, BANDUNG).Bandung:Pustaka
Setia Bandung.
MUTHAHHARI, MURTADHA. 2003.Pengantar ilmu ilmu islam. Jakarta : pustaka
zahra.
Nata, Abuddin, dkk. 2005. INTEGRASI Ilmu Agama & Ilmu Umum. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Team Guru Bina PAI.2010.Al-Hikmah/ Aqidah Akhlak.Madrasah Aliyah.

http://resume-ilmu-kalam.html

Вам также может понравиться

  • Time Schedule Tesis
    Time Schedule Tesis
    Документ6 страниц
    Time Schedule Tesis
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Pertemuan Ke 3
    Pertemuan Ke 3
    Документ1 страница
    Pertemuan Ke 3
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Документ1 страница
    Penda Hulu An
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Rab
    Rab
    Документ20 страниц
    Rab
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • S1 2015 316411 Introduction
    S1 2015 316411 Introduction
    Документ12 страниц
    S1 2015 316411 Introduction
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Booklet Ibuild
    Booklet Ibuild
    Документ20 страниц
    Booklet Ibuild
    ikhsan_ismu10
    Оценок пока нет
  • 01 Cover PDF
    01 Cover PDF
    Документ1 страница
    01 Cover PDF
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Pelabuhan
    Pelabuhan
    Документ1 страница
    Pelabuhan
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Pelabuhan
    Pelabuhan
    Документ1 страница
    Pelabuhan
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Tugas Rekayasa Lalulintas
    Tugas Rekayasa Lalulintas
    Документ1 страница
    Tugas Rekayasa Lalulintas
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Документ2 страницы
    Tinjauan Pustaka
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Surat Pengesahan
    Surat Pengesahan
    Документ1 страница
    Surat Pengesahan
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Billing Rate Inkindo 2017 PDF
    Billing Rate Inkindo 2017 PDF
    Документ33 страницы
    Billing Rate Inkindo 2017 PDF
    Pejabat Pengadaan
    88% (8)
  • Billing Rate Inkindo 2017 PDF
    Billing Rate Inkindo 2017 PDF
    Документ33 страницы
    Billing Rate Inkindo 2017 PDF
    Pejabat Pengadaan
    88% (8)
  • 2 691022152022
    2 691022152022
    Документ10 страниц
    2 691022152022
    Kdk Kodok
    Оценок пока нет
  • Rab Samsat Babel Final
    Rab Samsat Babel Final
    Документ125 страниц
    Rab Samsat Babel Final
    Andi Sanjaya
    Оценок пока нет
  • Bagan
    Bagan
    Документ3 страницы
    Bagan
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Lampiran 3 Gambar Alat
    Lampiran 3 Gambar Alat
    Документ4 страницы
    Lampiran 3 Gambar Alat
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • JRK
    JRK
    Документ1 страница
    JRK
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Proposal Kulap Rekir 2016 Jurusan, DPM U, Lem, HM
    Proposal Kulap Rekir 2016 Jurusan, DPM U, Lem, HM
    Документ10 страниц
    Proposal Kulap Rekir 2016 Jurusan, DPM U, Lem, HM
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • 1.1 Petak Petak Irigasi 1. Petak Primer
    1.1 Petak Petak Irigasi 1. Petak Primer
    Документ1 страница
    1.1 Petak Petak Irigasi 1. Petak Primer
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Belanja I
    Belanja I
    Документ1 страница
    Belanja I
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • Business Plan
    Business Plan
    Документ13 страниц
    Business Plan
    Septi Ratih
    Оценок пока нет
  • 4. Lambung Singkat
    4. Lambung Singkat
    Документ6 страниц
    4. Lambung Singkat
    Septi Ratih
    Оценок пока нет