Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Dimas Junianto
Mario Norman Syah
5301413065
5301413067
Hubungan dari perubahan hambatan dan tegangan dalam sebuah kawat yang digunakan
dalam dalam konstruksi strain gauge dapat dinyatakan dengan persamaan (2) sebagai berikut:
Dimana K didefinisikan sebagai faktor gauge dari kertas timah atau kawat,R merupakan
perubahan resistansi karena adanya tegangan, R merupakan resistansi awal, L merupakan
perubahan panjang, L merupakan panjang awal dari kertas timah atau kawat, dan L/L
merupakan satuan tekan yang mana kawat atau kertas timah menjadi subjeknya.
Tidak semua material atau bahan menunjukkan efek dari sensitivitas tekanan, dan material
berbeda mempunyai faktor gauge yang berbeda. Material filamen yang biasa digunakan
sebagai bahan untuk strain gauge adalah konstantan (Ni 0,45; Cu 0,55), yang mempunyai
faktor gauge mendekati +2,0; Isoelastik (Ni 0,36 ; Cu 0,08 ; Fe 0,52 ; dan Mo 0,005), yang
mempunyai faktor gauge berkisar +3,5, dan modfikasi karma (Ni 0,75; dan Cr 0,20) yang
mempunyai faktor gauge +2,1. Kebanyakan strain gauge menggunakan bahan kertas timah,
yang dapat ditunjukkan pada gambar.1 sebagai berikut:
Walaupun kawat yang baik pada strain gauge digunakan untuk tujuan tertentu seperti
penggunaan pada suhu tinggi. Strain Gauge yang berbahan dari kertas timah biasanya dibuat
dengan proses penyetakan jaringan. Semenjak kertas timah digunakan sebagai strain gauge
dan sangat baik atau tipis untuk mempunyai penerimaan untuk hambatan listrik tinggi
(biasanya diantara 60 hingga 350 ), yang susah untuk ditangani. Biasanya kawat timah yang
digunakan mempunyai ukuran sekitar 0,1 mili tebalnya. Beberapa penggunaan dibuat dari
kawat filamen dalam strain gauge, tapi jenis ini jarang digunakan kecuali dalam penggunaan
khusus atau penggunaan pada suhu tinggi. Dalam fungsinya untuk mempergunakan kertas
timah, harus disediakan sebuah medium pembawa atau material backing. Biasanya
digunakan potongan kertas, plastik, atau ekpoksi. Material backing mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam penamabahan untuk menyediakan kemudahan dari penggunaan dan
penyederhaan aplikasinya. Kawat penghubung atau terminal penyambung biasa digunakan
pada strain gauge tipe kertas timah seperti yang telah ditunjukkan pada gambar 1 diatas
(Wilson, 1976)
Jumlah dari strain gauge yang diaplikasikan pada suhu tinggi menggunakan platina golongan
logam telah dikembangkan. Platina, gologan logam yang digunakan dalam strain gauge
mempunyai komposisi dalam persen berat: platina (8,5~9,5) tungsten (Pt-(8,5~9,5)W) (1),
platinum-8 nikel-2 tungsten (Pt-8Ni-2W), platinum-8 nikel-2 kromium (Pt-8 Ni -2 Cr) (2),
dan palladium -13 Krom (Pd-13Cr) (3). Strain gauge yang tmengandung bahan bukan logam
mulia adalah: Tembaga- Nikel (Cu-Ni), Nikel=Krom (Ni-Cr), dan Besi-Krom-Alumunium
(FeCr-Al)
(Jinxing Guo, 1997).
PRINSIP KERJA STRAIN GAUGE
Prinsip dasar dari penggunaan hambatan listrik strain gauge merupakan fakta bahwa
hambatan dari perubahan kawat sebagai fungsi tegangan, meningkat dengan ekanan dan
menurun dengan adanya pemampatan. Perubahan dalam hambatannya diukur dengan
menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone. Strain gauge terikat pada spesimen dan
kemudian pengukur (gauge) dikenanan pada tekanan yang sama sebagaimana spesimen yang
sedang dalam pengujian (U.A.Bakshi, 2008). Perubahan hambatan yang terjadi pada strain
gauge akan kecil, instrumentasi ang presisi diperlukan untuk mendeteksi perubahan tersebut
dengan akurasi yang
baik. Penggunaan jembatan Wheatstone merupakan konfigurasi yang umum digunakan untuk
pengukuran strain gauge. Biasanya pada setiap lengan dari jembatan mengandung elemen
pendeteksi tegangan yang sensitif. Jembatan akan seimbang ketika R1 R3 = R2 R4, setelah
kondisi seimbang perubahan pada tegangan outputnya dinyatakan dengan persamaan (3)
sebagai berikut:
Dari persamaan (3) diatas dapat dilihat bahwa dua elemen dari lengan yang berdekatan dari
jembatan ( R1, R2 dan R3, R4), efek suhu akan diminimalkan karena pengaruhnya pada
keluaran subtraktif. Rangkaian jembatan Wheatstone dapat mendeteksi tegangan statis
maupun dinamis dan cocok untuk ganti rugi pada suhunya. Rangkaian jembatan Wheatstone
tersebut dapat dilihat pada gambar 2. sebagai berikut (Liptak, 2003)