Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pneumonia adalah peradangan/ inflamasi yang mengenai parenkim paru.
Penyakit ini disebabkan kuman Pneumococcus, Staphylococcus, Streptococcus,
dan virus. Gejala penyakit pneumonia yaitu menggigil, demam, sakit kepala,
batuk, mengeluarkan dahak, dan sesak napas. Populasi yang rentan terserang
pneumonia adalah anakanak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65
tahun dan orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi).
Menurut hasil Riskesdas 2013, period prevalence pneumonia berdasarkan
diagnosis selama 1 bulan sebelum wawancara sebesar 0,2%. Sedangkan
berdasarkan diagnosis/gejala sebesar 1,8%. Dibandingkan dengan hasil Riskesdas
2007 yang sebesar 2,13%, period prevalence pneumonia pada tahun 2013
mengalami penurunan menjadi 1,8%. Pada balita, period prevalence berdasarkan
diagnosis sebesar 2,4 per 1.000 balita dan berdasarkan diagnosis/gejala sebesar
18,5 per 1.000 balita. Menurut umur, period prevalence pneumonia tertinggi
terjadi pada kelompok umur balita terutama usia <1 tahun. Menurut daerah tempat
tinggal, period prevalence pneumonia di perdesaan (2,0%) lebih tinggi
dibandingkan di perkotaan (1,6%). Sedangkan menurut status ekonomi dengan
menggunakan indeks kepemilikan, semakin rendah status ekonomi semakin
tinggi period prevalence pneumonia. (PROFIL KESEHATAN INDONESIA
Infeksi saluran napas bawah masih tetap merupakan masalah utama dalam
bidang kesehatan, baik di negara yang sedang berkembang maupun yang sudah
maju. Dari data SEAMIC Health Statistic 2001 influenza dan pneumonia
merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia, nomor 9 di Brunei, nomor 7
di Malaysia, nomor 3 di Singapura, nomor 6 di Thailand dan nomor 3 di Vietnam.
Laporan WHO 1999 menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat
penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut termasuk pneumonia
dan influenza. Insidensi pneumonia komuniti di Amerika adalah 12 kasus per
1000 orang per tahun dan merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi
pada orang dewasa di negara itu. Angka kematian akibat pneumonia di Amerika
adalah 10 %.(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia 2003)
Kompetensi dokter umum untuk kasus sindrom nefrotik adalah tingkat
kemampuan empat yang artinya dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas. Oleh karena itu,
dibutuhkan pemahaman mengenai sindrom nefrotik sehingga dapat mengenali
secara dini sindrom nefrotik dengan harapan dapat mencegah progresivitas dan
komplikasi akibat keterlambatan penatalaksanaan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pneuomonia?
1.3 Tujuan Umum
Mengetahui cara penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pneumonia.
1.4 Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi dan klasifikasi pneumonia
2. Mengetahui tanda dan gejala klinis anak dengan pneumonia
3. Mengetahui cara penatalaksanaan pneumonia
1.5 Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang pneumonia
2. Dapat dijadikan sumber informasi referensi dalam diagnosis dan
penatalaksanaan kasus pneumonia