Вы находитесь на странице: 1из 5

Emergency Trauma Life Support

Fak. Kedokteran Unmuh Malang

SKILLS STATION III :


KRIKOTIROIDOTOMI
SUMBER-SUMBER DAN PERLENGKAPAN YANG PENTING
Daftar berikut ini memuat perlengkapan yang diperlukan untuk
menjalankan ketrampilan sesuai dengan tujuan dan maksud dari
prosedur yang telah digambarkan secara garis besar. Tambahan
perlengkapan dapat digunakan sepanjang itu tidak menyimpang dari
tujuan dan maksud yang telah diuraikan dalam stasiun ini, atau dari
melakukan prosedur dengan metoda yang aman. Catatan:
Perlengkapan yang tertera disini diperlukan untuk kelompok yang
terdiri dari 4 peserta.
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.

10.
11.
12.

Hewan hidup, dibius atau cadaver yang masih baru - satu


Dokter hewan berlisensi (lihat referensi pada pedoman di atas)
Palung atau meja hewan, tali (kantung pasir opsional) - satu,
Pencukur listrik dengan pisau #40 (untuk mencukur sebelum
kursus)
Perlengkapan intubasi hewan
a. Pipa endotrakeal - satu masing-masing hewan
b. Daun laringoskop dan pemegangnya - satu atau dua
c. Respirator dengan adapter 15-mm - satu masing-masing
hewan
Meja atau tempat instrumen - satu untuk satu grup terdiri dari 4
peserta
Over-the-needle catheter ukuran #12 sampai #14 (panjang 8.5
cm) - dua
Kapas antiseptik
Perlengkapan jet insufflation
a. Selang oksigen dengan sebuah lubang yang dibuat pada
salah satu sisinya
b. Sumber oksigen tanpa regulator dengan tekanan 50 psi atau
lebih (atau dari saluran keluar dinding) dengan flowmeter
oksigen terpasang
Adaptor pipa endotrakeal anak 3.0 mm - satu
Semprit 6- dan 12-ml - masing-masing dua
Plester 0.5-inch (1.25 mm)

237

Emergency Trauma Life Support

Fak. Kedokteran Unmuh Malang

13. Perlengkapan bedah


a. Pegangan pisau (scalpel) dengan pisau ukuran #10 dan #11 dua
b. Hemostat - tiga
c. Penggait trakea - satu (optional)
d. Tracheal spreader - satu (optional)
e. Rake retractors kecil - dua
14. Pipa endotrakeal atau pipa trakeostomi #5 - satu
15. Pita kain
16. Busa 4x4
17. Pakaian bedah (sarung tangan, penutup sepatu, dan baju bedah
atau. gaun bedah)
TUJUAN
Pada stasiun ini peserta akan dapat melatih dan mendemonstrasikan
teknik-teknik
krikotiroidotomi
dengan
jarum
(needle
cricothyroidotomy)
dan
dengan
pembedahan
(surgical
cricothyroidotomy) pada hewan hidup yang dibius atau cadaver.
Secara khusus, peserta akan mampu untuk:
1. Mengidentifikasi tanda-tanda dipermukaan (surface markings)
dan struktur-struktur yang harus diperhatikan bila melakukan
needle dan surgical cricothyroidotomy.
2. Mendiskusikan indikasi-indikasi dan penyulit-penyulit needle dan
surgical crico-thyroidotomy .
3. Melakukan needle dan surgical cricothyroidotomy pada hewan
hidup yang dibius atau cadaver sesuai yang telah digambarkan
pada skills stasiun ini.
PROSEDUR KETRAMPILAN
1. Needle cricothyroidotomy
2. Surgical cricothyroidotomy
PROSEDUR KETRAMPILAN
Krikotiroidotomi
Catatan: Perhatian terhadap
merawat penderita trauma.

Pencegahan

238

diperlukan

apabila

Emergency Trauma Life Support

Fak. Kedokteran Unmuh Malang

1. NEEDLE CRICOTHYROIDOTOMY
A. Rakit dan siapkan selang oksigen dengan cara membuat
sebuah lubang pada salah satu ujungnya. Hubungkan ujung
satunya pada sumber oksigen, yang mampu mengeluarkan
tekanan pada nipplenya 50 psi atau lebih, dan pastikan
oksigen mengalir dengan lancar melalui selangnya.
B. Baringkan penderita.
C. Pasang cateter over-the-needle ukuran #12 atau #14, 8.5 cm
pada semprit 6 sampai 12-ml.
D. Siapkan secara bedah leher dengan kapas antiseptik.
E. Palpasi membrana krikoidea, sebelah anterior antara, kartilago
tiroid dan krikoid. Pegang trakea dengan ibu jari dan telunjuk
salah satu tangan untuk mencegah pergerakan trakea ke
lateral pada waktu prosedur.
F. Tusuk kulit pada garis tengah (midline) dengan jarum ukuran
#12 sampai #14 yang telah dipasang pada semprit, langsung
di atas membrana krikoidea (yaitu midsagital). Incisi kecil
dengan pisau ukuran #11 mempermudah masknya jarum
melewati kulit.
G. Arahkan jarum dengan sudut 45o kearah caudal, sambil
mengisap semprit (memberikan tekanan negatif).
H. Dengan hati-hati tusukkan jarum melewati setengah bagian
bawah membrana krikoidea, sambil melakukan aspirasi waktu
mendorong.
I. Aspirasi udara menunjukkan masuknya jarum kedalam lumen
trakea.
J. Lepas semprit dan tarik stylet sambil dengan lembut
mendorong kateter kearah bawah ke posisinya, dengan hatihati untuk tidak melubangi dinding belakang trakea.
K. Sambungkan selang oksigen pada ujung kateter yang di luar,
dan plester kateter pada leher penderita.
L. Ventilasi berkala dapat dicapai dengan menutup lubang yang
terbuka dengan ibu jari selama 1 detik dan membukanya
selama 4 detik. Setelah ibu jari dilepaskan
dari
lubang
selang, terjadi ekshalasi pasif. Catatan: Pa02 yang adekuat
dapat dipertahankan selama hanya 30 sampai 45 menit, dan
penumpukan C02 dapat terjadi lebih cepat.
M. Lanjutkan memperhatikan pengembangan paru dan lakukan
auskultasi dada untuk mengetahui ventilasi yang cukup.

239

Emergency Trauma Life Support

Fak. Kedokteran Unmuh Malang

PENYULIT-PENYULIT NEEDLE KRIKOTIROIDOTOMI


1. Ventilasi yang tidak adekuat akan menimbulkan hipoksia dan
kematian
2. Aspirasi (darah)
3. Laserasi esofageal
4. Hematoma
5. Perforasi dinding posterior trakea
6. Emfisema subkutan dan /atau mediastinal
7. Perforasi thyroid

II. SURGICAL CRICOTHYROIDOTOMY


1. Baringkan penderita dengan leher pada posisi netral. Palpasi
cekungan thyroid (thyroid notch), sela krikotiroid, dan cekungan
sternal (sternal notch) untuk orientasi. Rakit peralatan yang
diperlukan.
2. Persiapkan lapangan bedah dan beri anestesi lokal, apabila
penderita masih sadar.
3. Stabilisasi kartilago tiroidea dengan tangan kiri dan pertahankan
sampai trakea diintubasi.
4. Buat insisi kulit melintang (transversal) diatas membrana
krikotiroidea, dan dengan hati-hati iris melintang menembus
membrana.
5. Sisipkan gagang pisau pada masuk pada irisan dan putar 90 o
untuk membuka airway. (Dapat juga digunakan hemostat atau
trakeal spreader sebagai ganti gagang pisau.)
6. Sisipkan pipa endotrakeal atau pipa trakeostomi dengan cuff
dengan ukuran yang sesuai (biasanya #5 atau #6) masuk ke irisan
membrana, dengan mengarahkan pipa kedalam trakea sebelah
distal.
7. Kembangkan cuff dan ventilasi penderita.
8. Perhatikan pengembangan paru dan auskultasi dada untuk
mengetahui ventilasi yang cukup.

240

Emergency Trauma Life Support

Fak. Kedokteran Unmuh Malang

9. Plester pipa endotrakeal atau ikat pipa trakeostomi pada penderita


untuk mencegahnya tercabut.
10. Perhatian: Jangan memotong kartilago krikoidea.

PENYULIT-PENYULIT KRIKOTIROIDOTOMI SURGIKAL


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Aspirasi (misalnya darah)


Salah masuk kedalam jaringan
Stenosis/edema subglottic
Stenosis laringeal
Perdarahan atau hematoma
Laserasi esofagus
Laserasi trakea
Emfisema mediastinal
Paralisis pila suara, suara parau

241

Вам также может понравиться