Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I.
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
PT. Aneka Tambang Tbk Unit Pertambangan Nikel Pomalaa adalah
1.2
1.2.1
Perumusan Masalah
Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini terdapat beberapa permasalahan yang timbul antara
lain :
a.
b.
c.
d.
Persiapan
teknis
dan
non
teknis
sebelum
melakukan pengukuran
1.2.2
Masalah Penelitian
Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum dilakukan penelitian
kemajuan tambang PT. Aneka Tambang Tbk UBPN 0perasi Pomalaa Kabupaten
Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.
1.2.3
Batasan Masalah
Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian, maka peneliti
hanya membatasi masalah kemajuan tambang pada lokasi perintisan PT. Aneka
Tambang Tbk UBPN Operasi Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi
Tenggara, dengan menggunakan program Surfer 8.
1.3
aktivitas penambangan pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPN Operasi Pomalaa
Mengetahui cara pengolahan data dalam hal ini pengolahan data untuk
mendapatkan volume serta tonase material yang tertambang dalam satu
periode waktu tertentu.
II.
LANDASAN TEORI
2.1 Alat Ukur Theodolit
Pengukuran dengan alat theodolit dlakukan untuk mendapatkan bayangan
keadaan lapangan dengan cara menentukan tempat titik titik di atas permukaan
bumi. Untuk mendapatkan hubungan antara dua titik, baik hubungan horizontal
( mendatar ) maupun hubungan tegak ( vertikal ) diperlukan sudut sudut yang
harus diukur di lapangan.
Untuk hubungan mendatar diperlukan sudut mendatar dan untuk hubungan
tegak diperlukan sudut vertikal pula. Sudut mendatar diukur lingkaran yang
terletak mendatar dan sudut vertikal diukur pada lingkaran yang tegak lurus.
Sudut mendatar dan sudut vertikal diukur dengan alat ukur yang dikenal dengan
nama Theodolit.
4
Alat pengukur sudut yang dinamakan theodolit, dibagi dalam tiga bagian.
1. Bagian
Bagian bawah terdiri atas tiga sekrup penyetel Sk yang menyangga suatu
tabung dan pelat yang berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat
skala Lms dan dinamakan limbus.
2. Bagian Tengah
Bagian tengah terdiri atas suatu sumbu yang dimasukkan kedalam taabugn
pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak atau sumbu kesatu (S1).
Di atas sumbu (S1) diletakkan lagi suatu pelat yang berbentuk lingkaran yang
mempunyai jari-jari pelat pada bagian bawah
3. Bagian Atas
Pada bagian atas sumbu mendatar atau sumbu kedua yang diletakkan di atas
kaki penyangga sumbu kedua (S2). Pada sumbu kedua ditempatkan suatu
teropong tp yang mempunyai diafragma dan garis bidik gb.
Visir
penghitungan usahakanlah pembacaan benang silang sama dengan tinggi alat, lalu
baca benang atas dan benag bawah.
Kemudian kunci dan baca sudut horisontal dan sudut vertikal melalui
nonius.
Kesalahan pada alat ukur disebabkan sumbu kesatu tidak tegak lurus dengan garis
jurusan nivo (a3 b3). Untuk membuat sumbu kesatu menjadi tegak lurus maka
sudut 90o - antara dua garis tersebut ditambah dengan . Hal ini dilakukan
dengan menurunkan b2 menjadi b3 atau menaikkan a2 menjadi a3 sehingga garis
jurusan b3 a3 mempunyai sudut miring =
Tg ab =
Xb Xa
Yb - Ya
Ab = Arc Tg
Xb Xa Yb - Ya
Xb Xa
Yb - Ya
10
ab = Arc Tg
Xb Xa
Yb - Ya
Rumus Azimuth
AB = 1800 + ab
11
belakang
(BS)
12
Sudut antara PA dan garis mendatar dinamakan sudut miring h dan sudut
antara PA dan garis tegak lurus dinamakan sudut zenith z, karena garis tegak lurus
yang ditarik selalu melalui titik zenith. Hubungan antara sudut miring h dan sudut
zenith z adalah h + z = 90 0. Bila garis PA terletak di bawah garis mendatar maka
sudut h akan diberi tanda negatif. Nilai h berada pada 0 90 0 dengan tanda positif
dan negatif. Sedangkan sudut zenith selalu mempunyai tanda positif dengan nilai
0 1800.
13
= ( BA BB ) x 100 x cos Z + TA BT
Dimana
H= beda tinggi
2.7.8
Skala peta, tentukan skala peta terlebih dahulu sebelum meplot data
pengukuran di atas kertas gambar. Besarnya skala ditentukan oleh kegunaan
peta yang akan digambar.
Berikutnya tentukan interval kontur dengan menggunakan rumus :
Skala Peta
IK =
2000
Letakkan titik poligon pertama sedemikian rupa, sehingga semua titik titik
yang saudara ukur di lapangan dapat diplot ke bidang / kertas gambar.
14
15
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jika alat telah dilevelkan, putar alat teodolith searah jarum jam, arahkan
alat pada satu patok ikat, sebagai titik ikat, kemudian catat sudut azimuth dan
sudut vertical serta jarak optis yang diperoleh.
8.
16
9.
Besaran-besaran yang diukur dicatat pada lembar kerja yaitu pda saat
rambu dibidik tempatkan benang vertical optis pesawat berimpit dengan garis
tengah rambu/ bak ukur yang dibidik dan posisi benang tengah sesuai tinggi
pesawat.
10.
Dari pembacaan tersebut didapat jarak optis, azimuth dan sudut lereng.
11.
12.
II.10
hasil dari suatu grid dihubungkan dengan grid lainnya dengan menginterpolasi
nilai dari data tertentu.
Untuk menentukan kontur dengan nilai tertentu yang terletak di antara dua
titik yang telah diketahui ketinggiannya, maka dilakukan interpolasi linear
berdasarkan pada nilai grid suatu data.
18
rangkaian
garis
grid.
Karena
kontur
merupakan
garis
yang
menghubungkan titik ketinggian yang sama maka suatu garis kontur dengan garis
kontur lainnya tidak pernah saling berpotongan.
19
20
21
Garis
Z atau garis ketinggian yang tergambar pada permukaan. Jumlah garis ini
tergantung pada level minimum dan maksimum yang kemudian diatur
dengan interval kontur.
Garis Warna (Color Zone) dapat diatur dengan mengikuti perbedaan level
pada wireframe map.
22
23
3.10.5
Volume
Perhitungan volume digambarkan pada bidang solid yang ketinggian
dasar dan permukaannya telah ditentukan. Volume dihitung dengan menggunakan
tiga metode yaitu cara Trapezodial, cara Simpsonss dan cara Simpsons 3/8.
Masing-masing cara ini dijumlahkan dengan volume positif (Cut) dan volume
negatif (Fill).
24
Volume positif (Volume Cut) adalah volume material suatu bidang dimana
bidang atasnya lebih dari bidang bawah, sedangkan volume negatif (Fill) adalah
material dimana bidang atasnya lebih rendah dari bidang bawah.
III.
TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini diusulkan pada PT. ANEKA TAMBANG Tbk. UBPN
Operasi Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.
IV.
selama bulan Februari sampai Maret 2010 dengan kegiatan meliputi orientasi
25
V.
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat, untuk menjadi bahan pertimbangan, atas
perhatian Bapak/Ibu sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
26