Вы находитесь на странице: 1из 24

Richard Kurniawan

515130025

MESIN PENDINGIN
A. TUJUAN
1. Memahami prinsip prinsip termodinamika dari mesin pendingin.
2. Mengetahui hubungan antara tekanan dengan temperatur, entalphi, entropi,
volume spesifik, kondensasi, evaporasi, kompresi, ekspansi dari suatu siklus
pendingin.
3. Mengetahui siklus refrigerasi dan karakteristik dari mesin pendingin dengan
berbagai macam penggunaan tipe komponen mesin pendingin contoh
penggunaan katup ekspansi, kondensor pendingin air atau udara.
4. Mengetahui penggunaan intercooler pada mesin pendingin.
5. Mengetahui perubahan yang terjadi pada sistem akibat adanya intercooler
B. DASAR TEORI
Mesin pendingin adalah adalah suatu rangkaian yang mampu bekerja
untuk menghasilkan suhu atau temperatur dingin.
Mesin pendingin umumnya terbagi menjadi berbagai macam komponen
di dalamnya, yaitu :
-

Bahan Pendingin (Refrigerant)


Refrigerant adalah salah satu zat pendingin yang mudah diubah wujudnya
dari gas menjadi cair.
Kompresor
Dalam sistem mesin pendingin, kompresor merupakan unit tenaga. Fungsi
kompresor adalah memompa bahan pendingin keseluruhan bagian kulkas
dan menghisap gas yang bertekanan rendah. Jadi kompresor memiliki 3
fungsi yaitu sebagai fungsi penghisap. Fungsi penekanan dan fungsi

pemompaan.
Kondensor
Fungsi kondensor adalah sebagai alat penukar kalor, menurunkan
temperature refrigerant dari bentuk gas menjadi cair. Kondensor di dalam
sistem AC merupakan alat yang digunakan untuk merubah gas refrigerant

bertekanan tinggi menjadi cairan.


Filter (Receiver Dryer)
Receiver Dryer merupakan tabung yang berisikan fiber dan desiccant
(bahan pengering) yang digunakan untuk menyaring benda benda asing

Richard Kurniawan
515130025

dan uap air dari sirkulasi refrigerant untuk disimpan. Fungsi filter atau
receiver drier antara lain adalah untuk menyimpan refrigerant, menyaring
benda benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak
bersirkulasi pada system mesin pendingin, dan memisahkan gelembung
-

gas dengan cairan refrigerant sebelum dimasukkan ke katup ekspans.


Pipa Kapiler
Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan tekanan cairan bahan pendingin

sebelum masuk ke evaporator.


Evaporator
Evaporator harus menyerap panas dalam melakukan fungsinya yaitu
merubah kembali zat pendingin cair dari receiver dryer dan kondensor

menjadi gas.
Accumulator
Selain sebagai penampung sementara refrigerant cair bertemparut rendah
dan campuran minyak pelumas evaporator, accumulator juga berfungsi
mengatur sirkulasi aliran bahan refrigerant agar bias keluar masuk melalui
saluran yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap

kompresor.
Thermostat berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan/frosting yang
terjadi pada fin evaporator akibat menurunnya aliran udara serta kapasitas
pendinginan jika suhu pengabutan refrigerant menurun dibawah suhu
beku. Thermostat ini juga dipasangkan agar temperature ruang dalam

kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan.


Katup ekspansi
Katup ekspansi dipasang pada saluran masuk evaporator untuk menjaga
agar penyerapan panas dan perubahan bentuk zat pendingin dari air
menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar

evaporator.
Fan Motor
Fan motor disebut juga kipas angin yang berguna unutk menghembuskan
angin. Dua jenis fan yang ada mesin pendingin kulkas adalah fan motor

evaporator dan fan motor kondensor.


Defrost Heater
Selain dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rake
s dan rak penyimpan buah, pemanas berfungsi untuk mencairkan bunga es

Richard Kurniawan
515130025

yang

terdapat

di

evaporator.

Defrost

heater

berfungsi

untuk

menghancurkan salju yang ada dalam mesin pendingkin kulkas.


Mesin pendingin bisa bekerja dengan baik jika memiliki komponen
berikut:
1. Kompresor (pipa hisaptekan).
Kompresor atau pompa hisap mempunyai fungsi yang vital. Dengan
adanya kompresor, refrigerant bisa mengalir ke seluruh sistem pendingin. Sistem
kerjanya adalah dengan mengubah tekanan, sehingga terjadi perbedaan tekanan
yang memungkinkan refrigerant mengalir dari sisi bertekanan rendah ke sisi
bertekanan tinggi. Ketika bekerja refrigerant dihisap oleh evaporator dengan suhu
dan tekanan rendah dimampatkan sehingga suhu dan tekanannya naik. Gas yang
dimampatkan ini ditekan keluar dari kompresor lalu dialirkan ke kondensor, tinggi
rendahnya suhu dikontrol dengan thermostat. Jenis kompresor yang banyak
digunakan adalah kompresosr torak, kompresosr rotary, kompresor suhu,
kompresor sentrifugal:
a. Kompresor torak (Reciprocating compressor)
Pada saat langkah hisap piston, gas refrigerant yang bertekanan
rendah ditarik masuk melalui katup hisap yang terletak pada piston atau di
kepala kompresor. Pada saat langkah buang, piston menekan refrigerant
dan mendorongnya keluar melalui katup buang, yang biasanya terletak
pada kepala silinder.
b. Kompresor rotary
Rotor adalah bagian yang berputar didalam stator, rotor terdiri dari
dua baling-baling.Langkah hisap terjadi saat katup mulai terbuka dan
berakhir setelah katup tertutup.Pada waktu katup sudah tetutup dimulai
langkah tekan sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pada katup
secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap, demikian seterusnya.
c. Kompresor sudu
Kompresor jenis ini kebanyakan digunakan untuk lemari es, frezer,
dan pengkondisan udara rumah tangga, juga digunakan sebagai kompresor
pembantu pada bagian tekanan rendah sistem kompresi bertingkat besar.
2. Kondensor (pipa pengembun).

Richard Kurniawan
515130025

Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap dari evaporator


dan panas yang diperoleh dari kompresor, serta mengubah wujud gas menjadi cair.
Banyak jenis kondensor yang dipakai, untuk kulkas rumah tangga digunakan
kondensor dengan pendingin air. Jenis lain kondensor berpendingin air memiliki
pipa-pipa yang dapat dibersihkan.
Kondensor dibedakan menjadi 3 jenis, yakni Air-cooled Condensor, Water-cooled
Condensor dan Evaporative-cooled Condensor.
1. Air-cooled Condensor
Dalam Air-cooled condensor, kalor dipindahkan dari refrigeran ke
udara dengan menggunakan sirkulasi alamiah atau paksa. Kondensor
dibuat dari pipa baja, tembaga dengan diberi sirip untuk memperbaiki
transfer kalor pada sisi udara. Refrigeran mengalir didalam pipa dan udara
mengalir diluarnya. Air cooled condensor hanya digunakan untuk
kapasitas kecil seperti refrigerator dan small water cooler.
2. Water cooled Condensor
Water cooled condensor dibedakan menjadi 3 jenis yakni shell and
tube, shell and coil, double tube.
Shell and Tube
Salah satu jenis alat penukar kalor yang menurut kontruksinya dicirikan
oleh adanya sekumpulan pipa (tabung) yang dipasangkan didalam shell
(pipa galvanis) yang berbentuk silinder dimana 2 jenis fluida saling

bertukar kalor yang mengalir secara terpisah (air dan freon).


Shell and Coil
Terdiri dari sebuah cangkang yang dilas elektrik dan berisi koil air,

kadang-kadang juga dengan pipa bersirip.


Double Tube
Refrigeran mengembun diluar pipa dan air mengalir dibagian dalam
pipa pada arah yang berlawanan. Double tube digunakan dalam
hubungan dengan cooling tower dan spray pond.

3. Evaporator (pipa penguap).


Evaporator adalah pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair yang
berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud menjadi gas
dingin karena mengalami penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu

Richard Kurniawan
515130025

menyerap kondisi panas yang ada dalam ruangan mesin pendingin. Selanjutnya
gas yang ada dalam evaporator akan mengalir menujukompresor karena terkena
tenaga hisapan. Demikian terus menerus sirkulasi udara dan perubahannya dalam
rangkaian mesin pendingin.
4. Pipa pengisap.
Pada umumnya refrigerasi merupakan suatu proses perpindahan kalor,
yaitu proses penyerapan panas / kalor dari suatu benda sehingga temperaturnya
lebih rendah. Proses ini terjadi antara media penyerap kalor dengan lingkungan.
Media ini biasanya disebut refrigerant. Selama proses, refrigeran mengalami
perubahan fase, yaitu dari fase cair ke uap (proses penguapan / evaporasi) dan dari
fase uap kembali lagi ke fase cair (proses pengebunan / kondensasi). Pada proses
penguapan, refrigerant membutuhkan sejumlah kalor yang diambil dari
lingkungan sehingga suhu lingkungan menjadi lebih dingin atau yang biasa
disebut efek pendinginan. Pada proses pengembunan, refrigerant melepas
sejumlah kalor ke lingkungan sehingga temperaturnya menjadi lebih hangat.
Kedua proses tersebut terjadi pada tekanan dan temperatur tertentu. Proses
penguapan terjadi pada tekanan yang rendah dimana pada tekanan yang rendah
akan mengakibatkan titik penguapan dari cairan refrigerant akan turun di bawah
suhu lingkungan, sehingga proses penguapan cairan refrigerant akan terjadi.
Sedangkan proses pengembunan terjadi pada tekanan yang tinggi, yang
mengakibatkan titik embun dari uap refrigerant naik melebihi suhu lingkungan,
sehingga akan terjadi proses pengembunan.
Komponen utama yang lain untuk mesin refrigerasi adalah katup ekspansi.
Katup ekspansi ini dipergunakan untuk menurunkan tekanan dan untuk
mengekspansikan secara adiabatik cairan yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi sampai mencapai tingkat tekanan dan temperatur rendah, atau
mengekspansikan refrigeran cair dari tekanan kondensasi ke tekanan evaporasi,
refrigerant cair diinjeksikan keluar melalui oriffice, refrigerant segera berubah
menjadi kabut yang tekanan dan temperaturnya rendah.

Richard Kurniawan
515130025

C. SPESIFIKASI ALAT PERCOBAAN


Instalasi unit refrigrasi
- Berat = 60kg
- Ukuran : panjang = 0.72 / lebar = 0.45 / tinggi = 0.835 m
- Operasi 220 V / 1 phase / 50 hz
1.

Sirkuit refrigrasi
Refrigan : freon R 134 A non toxic
Jalur refrigan :
- Jalur kap (suction line)
Panjang pipa lurus

= 0.3 m

Diameter

= 1/2

Elbow standar

= 90

- Jalur refrigan cair dari kondensor ke reciever


Panjang pipa lurus

= 0.47 m

Diameter

Elbow standar

= 90

- Jalur tekan (discharge line)


Panjang pipa

= 0.8 m

Diameter

Elbow standar

= 90

-Jalur refrigeran cair dari dryer ke katup ekspansi thermostat


Panjang pipa lurus

= 0.225 m

Penyambung T

= 1 (digunakan pipa kapasitas)

Katub bola

=1

-Jalur refrigran cair dari dryer ke pipa kapiler


Panjang pipa lurus

= 0.225 m

-Kipas pendingin kondensor = 6 blades


Daya

= 40 50 hz

Diameter blade

= 0.31 m

-Dryer

Richard Kurniawan
515130025

Merk

: castle

Type

= 936400 5/2

-Pipa kapiler
Diameter dalam

= 0.0063 m

Panjang

= 0.248487 m

-Kilowatt tower (KWT)


PLN

= HA

Jenis

= A 101 Z kelas 2 fasa tunggal


Z kawat 5 (20) A 220 V, 50 hz
K = 1250 put/KW

-Saklar (MCB)
561 GA
Type

= 3240 / 4.5

2. Kompresor
- kompresor single cylinder reciprocating
- tipe = (AJ 4461A)
- daya maks = hp / 300rpm
- displacement = 18.30 cm3
- kondensor = pendingin udara
- panjang = 0.294 m
- tinggi = 0.27 m
- debit = 1200m3/h
- lebar = 0.143 m
- jumlah tube = 30
- evaporator = jenis batrical dengan tabung
- Di dalam = R 13
- Di luar = air
- ukuran tabung: diameter dalam = 0.611 m
Diameter luar = 0.165 m
Tinggi = 0.28 m

Richard Kurniawan
515130025

- jumlah lilitan = 8
- ukuran helitica kecil = diameter kecil = 0.1611 m
D. JALAN PERCOBAAN
1. Menyambungkan kabel listrik untuk memastikan mesin pendingin mennyala
2. Mengecek katup kapiler 1 dan 2 dalam keadaan terbuka.
3. Memutar katup bukaan tabung Freon dan menunggu sampai tekanan yang
telah ditentukan.
4. Menutup katup tabung Freon agar tekanan katup stabil pada 100 Psi.
5. Menyalakan mesin pendingin dan menunggu 10 menit agar mesin berjalan
normal.
6. Memeriksa seluruh termometer,dan memastikan terpasang dengan baik,
begitu juga untuk tekanan.
7. Untuk pencatatan, tutuplah katup kapiler 2, pastikan katup kapiler 1 dalam
keadaan terbuka, dengan tingkat putaran fan 1, kemudian catatlah
temperatur dan tekanan yang tertera. Catatlah 3 kali dengan selang waktu 2
menit.
8. Lakukan langkah 7 diatas, tetapi dengan tingkat putaran fan 2
9. Lakukan langkah 7 diatas, tetapi dengan tingkat putaran fan 3
10. Membuka kedua katup kapiler dan mematikan mesin, serta mencabut
kabel dari PLN untuk memastikan mesin pendingin telah berhenti
beroperasi.

Gambar 1. Mesin Pendingin

Richard Kurniawan
515130025

Gambar 2. Switch On/Off dan Panel Pengatur Kecepatan

Richard Kurniawan
515130025

Dalam
pengukuran
T1-T5 hanya
thermometer
bagian atas
yang di
gunakan

Gambar 3. Termometer pada Mesin Pendingin

10

Richard Kurniawan
515130025

E. BAGIAN SKEMA ALAT MESIN PENDINGIN


1

3
2

Keterangan :
1
2
3
4
5
6

: Pressure Gauge untuk P3 dan P4


: Ampere Meter
: Pressure Gauge untuk P1,P2,P5
: Flow Meter
: Panel Kontrol
: Termometer untuk mengukur T1,T2,T3,T4,T5

F. PERHITUNGAN
Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan:

11

Richard Kurniawan
515130025

1. Efek refrigeran (Qc)


(h h ) (kW)
Q = m
c

2. Energi yang dibutuhkan untuk kompresi (W)


(h h ) (kW)
W= m
3
2

3. Koefisien prestasi atas koefisien uji performa


COP =

Qc
W

4. Daya yang dibutuhkan untuk setiap ton refrigeran


3,516
P = COP

(kW/ton)

G. TUGAS
1. Sebutkan dan jelaskan prinsip kerja dan komponen komponen mesin
pendingin dalam sistem kompresi uap!
2. Sebutkan reefrigeran refrigeran yang ramah lingkungan!
3. Jelaskan mengapa refrigeran R-12 dapat merusak lapisan ozon!
4. Buatlah grafik dari hasil pengujian yang saudara peroleh!

12

Richard Kurniawan
515130025

PENGUJIAN PENGGUNAAN INTERCOOLER PADA SISTEM


REFRIGERASI

Evaporator
Kecepatan

Sisi Refrigeran

kondensor

Kecepatan
kondensor

Flow (L/h)

T1 (oC)

P1 (bar)

T2 (oC)

P2 (bar)

50

-19

20

0,3

55

-15

1,5

21

0,4

65

-7

1,8

22

0,5

Kompreso

Kondensor

Refrigeran

Arus (A)
1

3,7

3,6

3,7

Ekspansi

T3 (oC)

P3 (bar)

T4 (oC)

P4 (bar)

T5 (oC)

P5 (bar)

55

12

27

10

25

10

56

12,5

28

11

25

11

56

12,5

28

11

25

12

H. PERHITUNGAN
Data 1:
Dari diagram Mollier refrigeran R 134 A, didapat :
13

Richard Kurniawan
515130025

T1 = -19oC
T2 = 20oC
T3 = 55oC
T4 = 27oC

P1 = 100 kPa
P2 = 30 kPa
P3 = 1200 kPa
P4 = 1000 kPa

h1 = 170 kJ/kg
h2 = 410 kJ/kg
h3 = 420 kJ/kg
h4 = 245 kJ/kg

Densitas refrigeran ( R 134 A ) = 1170 kg/m3

pada T = 270c, P = 10 Bar

Flow refrigeran (q 134 A) = 60 L/h = 1,11 x 10-5 m3/s


) = q134 x R134 =1,11 x 10-5 x 1000
Laju aliran massa refrigeran ( m
=0,011 kg/s
1. Qc

(h h )
= m
2
1

2. W

= 0,011 kg/s (410 kJ/kg 170 kJ/kg ) = 3,12 kJ/s


(h h )
= m

3. COP

= 0,013 kg/s (420 410) kJ/kg = 0,13 kJ/s


Qc
3,12
= W = 0, 13 = 24

3,516
4. P = COP

3,516
24

= 0,1465 kW/ton

Data 2:
Dari diagram P-h refrigeran R134 A, didapat :

P1 = 150 kPa
P2 = 40 kPa
P3 = 1250 kPa
P4 = 1100 kPa

T1 = -15oC
T2 = 21oC
T3= 56oC
T4 = 28oC

h1 = 210 kJ/kg
h2 = 235 kJ/kg
h3 = 153 kJ/kg
h4 = 160 kJ/kg

Densitas refrigeran ( R134 ) = 1170 kg/m3

pada T = 280c, P = 1,25 Mpa

Flow refrigeran (q134) = 50 L/h = 1,38 x 10-5 m3/s


) = q134 x R134 = 1,38 x 10-5 x 1170
Laju aliran massa refiregeran ( m

=0,01625 kg/s

14

Richard Kurniawan
515130025

1. Qc

(h h )
= m
2
1
= 0,01625 kg/s (235 kJ/kg 210 kJ/kg ) = 0,40625 kJ/s

2. W

(h h )
= m
3
2

3. COP

= 0,01625 kg/s (153-235) kJ/kg = -1,3325 kJ/s


Qc
0,40625
= W = 1,3325
= 0,3048

3,516
4. P = COP

3,516
0,3048

= 11,53248 kW/ton

Data 3:
Dari diagram P-h refrigeran R134 A, didapat :

T1 = -7oC
T2 = 22oC
T3 = 56oC
T4 = 28oC

P1 = 150 kPa
P2 = 50 kPa
P3 = 1250 kPa
P4 = 1100 kPa

h1 = 210 kJ/kg
h2 = 230 kJ/kg
h3 = 153 kJ/kg
h4 = 160 kJ/kg

Densitas refrigeran ( R134 ) = 1170 kg/m3

pada T = 300c, P = 1,19 MPa

Flow refrigeran (q134) = 60 L/h = 1,67 x 10-5 m3/s


) = q134 x R134 = 1,67 x 10-5 x 1170 =
Laju aliran massa refrigeran ( m
0,0195 kg/s
1. Qc

(h h )
= m
2
1

2. W

= 0,0195 kg/s (230 kJ/kg 210 kJ/kg ) = 0,39 kJ/s


(h h )
= m

3. COP

= 0,0195 kg/s (153-230) kJ/kg = -1,5015 kJ/s


Qc
0,39
= W = 1,5015 = 0,25974

3,516
4. P = COP

3,516
0,25974

= 13,5366 kW/ton

I. JAWABAN PERTANYAAN

15

Richard Kurniawan
515130025

Prinsip kerja mesin pendingin


Didalam mesin pendingin, refrigeran bersirkulasi dari tangki penampung
menuju katup ekspansi, evaporator, kompresor, kondensor dan kembali lagi ke
tangki penampung seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Sirkulasi Refrigeran


Peristiwa yang dialami refrigerant selama bersirkulasi:
- Mulanya melewati katup ekspansi, cairan dari tangki tekanannya turun dan
memasuki evaporator.
- Sepanjang perjalanan didalam evaporator cairan bertekanan rendah itu
menguap dan menyerap panas dari setiap benda disekelilingnya. Pada akhir
evaporator semua refrigeran telah berbentuk gas yang temperaturnya juga
rendah. Gas ini kemudian masuk ke dalam kompresor.
- Gas yang masuk ke kompresor dimanfaatkan hingga tekanannya naik.
Kenaikkan tekanan harus cukup tinggi hingga titik kondensasi gas itu
menjadi 35oC s/d 40oC. Gas mampat dari kompresor mengalir melalui
kondensor.
- Di dalam kondensor, gas itu dikondensasikan dengan cara didinginkan dengan
air atau udara. Cairan yang terjadi akan mengalir kembali ke dalam
tangki penampung (apabila ada) dan siap untuk dialirkan kembali kedalam
evaporator melalui katup ekspansi.
Jadi

dapat

disimpulkan

bahwa

refrigerant

itu

berturut-turut

mengembang di katup ekspansi, menguap di evaporator, mampat di


kompresor dan mengembun di kondensor.

16

Richard Kurniawan
515130025

Kapasitas suatu mesin pendingin ialah kemampuan mesin tersebut


untuk menyerap panas dari benda yang didinginkan, umumnya dinyatakan
dalam Kkal/jam atau Btu/jam. Satuan lain yang sering dipakai ialah Ton Of
Refrigeration (TR) atau Refrigeration Ton (RT). Satuan ini dihitung
berdasarkan panas pencairan 1 ton es selama 24 jam. Yang dimaksud 1 ton
ialah 1 short-ton yang dipakai di Amerika, yaitu sebesar = 2000 lb. Karena
tiap 1 lb es yang mencair membutuhkan panas 144 Btu, maka :
1 RT = (2000 lb x 144 Btu/lb) / 24 jam = 288.000 Btu/24 jam
1 RT = 12.000 Btu/jam = 3.026 Kkal/jam.
Komponen-Komponen Mesin Pendingin
1. Kompresor (pipa hisaptekan).
Kompresor atau pompa hisap mempunyai fungsi yang vital. Dengan
adanya kompresor, refrigerant bisa mengalir ke seluruh sistem pendingin. Sistem
kerjanya adalah dengan mengubah tekanan, sehingga terjadi perbedaan tekanan
yang memungkinkan refrigerant mengalir dari sisi bertekanan rendah ke sisi
bertekanan tinggi. Ketika bekerja refrigerant dihisap oleh evaporator dengan suhu
dan tekanan rendah dimampatkan sehingga suhu dan tekanannya naik. Gas yang
dimampatkan ini ditekan keluar dari kompresor lalu dialirkan ke kondensor, tinggi
rendahnya suhu dikontrol dengan thermostat. Jenis kompresor yang banyak
digunakan adalah kompresosr torak, kompresosr rotary, kompresor suhu,
kompresor sentrifugal.
a. Kompresor torak (Reciprocating compressor)
Pada saat langkah hisap piston, gas refrigerant yang bertekanan rendah
ditarik masuk melalui katup hisap yang terletak pada piston atau di kepala
kompresor. Pada saat langkah buang, piston menekan refrigerant dan
mendorongnya keluar melalui katup buang, yang biasanya terletak pada
kepala silinder.
b. Kompresor rotary
Rotor adalah bagian yang berputar didalam stator, rotor terdiri dari dua
baling-baling.Langkah hisap terjadi saat katup mulai terbuka dan berakhir
setelah katup tertutup. Pada waktu katup sudah tetutup dimulai langkah

17

Richard Kurniawan
515130025

tekan sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pada katup secara


bersamaan sudah terjadi langkah hisap, demikian seterusnya.
c. Kompresor Sudu
Kompresor jenis ini kebanyakan digunakan untuk lemari es, frezer, dan
pengkondisan udara rumah tangga, juga digunakan sebagai kompresor
pembantu pada bagian tekanan rendah sistem kompresi bertingkat besar.
2. Kondensor (pipa pengembun).
Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap dari evaporator
dan panas yang diperoleh dari kompresor, serta mengubah wujud gas menjadi cair.
Banyak jenis kondensor yang dipakai, untuk kulkas rumah tangga digunakan
kondensor dengan pendingin air. Jenis lain kondensor berpendingin air memiliki
pipa-pipa yang dapat dibersihkan. Kondensor dibedakan menjadi 3 jenis, yakni
Air-cooled

Condensor,

Water-cooled

Condensor

dan

Evaporative-cooled

Condensor.
a. Air-cooled Condensor
Dalam Air-cooled condensor, kalor dipindahkan dari refrigeran ke udara
dengan menggunakan sirkulasi alamiah atau paksa. Kondensor dibuat dari
pipa baja, tembaga dengan diberi sirip untuk memperbaiki transfer kalor
pada sisi udara. Refrigeran mengalir didalam pipa dan udara mengalir
diluarnya. Air cooled condensor hanya digunakan untuk kapasitas kecil
seperti refrigerator dan small water cooler.
b. Water cooled Condensor
Water cooled condensor dibedakan menjadi 3 jenis yakni shell and tube,
shell and coil, double tube.
Shell and Tube
Salah satu jenis alat penukar kalor yang menurut kontruksinya
dicirikan oleh adanya sekumpulan pipa (tabung) yang dipasangkan
didalam shell (pipa galvanis) yang berbentuk silinder dimana 2 jenis
fluida saling bertukar kalor yang mengalir secara terpisah (air dan

freon).
Shell and Coil
Terdiri dari sebuah cangkang yang dilas elektrik dan berisi koil air,
kadang-kadang juga dengan pipa bersirip.
Double Tube
18

Richard Kurniawan
515130025

Refrigeran mengembun diluar pipa dan air mengalir dibagian dalam


pipa pada arah yang berlawanan. Double tube digunakan dalam
hubungan dengan cooling tower dan spray pond.
3. Evaporator (pipa penguap).
Evaporator adalah pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair yang
berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud menjadi gas
dingin karena mengalami penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu
menyerap kondisi panas yang ada dalam ruangan mesin pendingin. Selanjutnya
gas yang ada dalam evaporator akan mengalir menujukompresor karena terkena
tenaga hisapan. Demikian terus menerus sirkulasi udara dan perubahannya dalam
rangkaian mesin pendingin.
4. Pipa pengisap.
Pada umumnya refrigerasi merupakan suatu proses perpindahan kalor,
yaitu proses penyerapan panas / kalor dari suatu benda sehingga temperaturnya
lebih rendah. Proses ini terjadi antara media penyerap kalor dengan lingkungan.
Media ini biasanya disebut refrigerant. Selama proses, refrigeran mengalami
perubahan fase, yaitu dari fase cair ke uap (proses penguapan / evaporasi) dan dari
fase uap kembali lagi ke fase cair (proses pengebunan / kondensasi). Pada proses
penguapan, refrigerant membutuhkan sejumlah kalor yang diambil dari
lingkungan sehingga suhu lingkungan menjadi lebih dingin atau yang biasa
disebut efek pendinginan. Pada proses pengembunan, refrigerant melepas
sejumlah kalor ke lingkungan sehingga temperaturnya menjadi lebih hangat.
Kedua proses tersebut terjadi pada tekanan dan temperatur tertentu. Proses
penguapan terjadi pada tekanan yang rendah dimana pada tekanan yang rendah
akan mengakibatkan titik penguapan dari cairan refrigerant akan turun di bawah
suhu lingkungan, sehingga proses penguapan cairan refrigerant akan terjadi.
Sedangkan proses pengembunan terjadi pada tekanan yang tinggi, yang
mengakibatkan titik embun dari uap refrigerant naik melebihi suhu lingkungan,
sehingga akan terjadi proses pengembunan.
Komponen utama yang lain untuk mesin refrigerasi adalah katup ekspansi.
Katup ekspansi ini dipergunakan untuk menurunkan tekanan dan untuk

19

Richard Kurniawan
515130025

mengekspansikan secara adiabatik cairan yang bertekanan dan bertemperatur


tinggi sampai mencapai tingkat tekanan dan temperatur rendah, atau
mengekspansikan refrigeran cair dari tekanan kondensasi ke tekanan evaporasi,
refrigerant cair diinjeksikan keluar melalui oriffice, refrigerant segera berubah
menjadi kabut yang tekanan dan temperaturnya rendah.
5. Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah salah satu alat ekspansi. Alat ekspansi ini mempunyai
dua kegunaan yaitu untuk menurunkan tekanan refrigeran cair dan untuk
mengatur aliran refrigeran ke evaporator. Cairan refrigeran memasuki pipa kapiler
tersebut dan mengalir sehingga tekanannya berkurang akibat dari gesekan dan
percepatan refrigeran. Pipa kapiler hampir melayani semua sistem refrigerasi yang
berukuran kecil, dan penggunaannya meluas hingga pada kapasitas regrigerasi
10kw. Pipa kapiler mempunyai ukuran panjang 1 hingga 6 meter, dengan diameter
dalam 0,5 sampai 2 mm (Stoecker, 1996). Diameter dan panjang pipa kapiler
ditetapkan berdasarkan kapasitas pendinginan, kondisi operasi dan jumlah
refrigeran dari mesin refrigerasi yang bersangkutan. Konstruksi pipa kapiler
sangat sederhana, sehingga jarang terjadi gangguan. Pada waktu kompresor
berhenti bekerja, pipa kapiler menghubungkan bagian tekanan tinggi dengan
bagian tekanan rendah, sehingga menyamakan tekanannya dan memudahkan start
berikutnya.

Gambar 5. Pipa Kapiler

20

Richard Kurniawan
515130025

J. KESIMPULAN
1. Semakin tinggi kecepatan kipas kondensor dinyalakan, maka akan
semakin banyak kalor yang akan dilepaskan ke lingkungan, sehingga
menyebabkan suhu ruangan menurun lebih cepat.
2. Pada saat awal mesin dinyalakan kinerja mesin pendingin belum optimal
dan tidak stabil sehingga membutuhkan selang waktu untuk menstabilkan
kinerja komponen-komponen yang ada di dalamnya.
3. Refrigeran menjadi komponen yang paling utama dalam percobaan kali
ini, karena sebagai media untuk menyerap kalor dari lingkungan dan
melepas kalor ke lingkungan.
4. Mesin pendingin dalam percobaan merupakan siklus tertutup, sehingga
tidak boleh terjadi kebocoran saat mesin dijalankan. Jika terdapat
kebocoran akan membuat data tidak valid dan harus diulang. Kebocoran
akan membuat volume refrigran berkurang dan mengakibatkan kalor yang
dapt diserap refrigran berkurang sehingga kinerja mesin menjadi tidak
optimal.
5. Kompresor disini untuk mengalirkan refrigerant, dan refrigerant dapat
bergerak karena ada perbedaan tekanan. Jika saluran pipa mesin pendingin
terlalu panjang, maka kerja kompresor akan semakin berat karena harus
menaikkan tekanan lebih tinggi dari yang seharusnya dilakukan.

21

Richard Kurniawan
515130025

LAMPIRAN
Diagram Mollier R 134 A

Gambar. Diagram Mollier

22

Richard Kurniawan
515130025

Gambar. Hasil Praktikum

23

Richard Kurniawan
515130025

DAFTAR PUSTAKA

Hambali, Desnata dan Harto Tanujaya. Buku Panduan Praktikum Prestasi Mesin.
Jakarta: Jurusan Teknik Mesin Universitas Tarumanagara, 2006.
http://www2.dupont.com/Refrigerants/en_US/assets/downloads/h39916_hfc134a_
pressure_enthalpy_si.pdf
http://psbtik.smkn1cms.net/kapal/teknika_perikanan_laut/dasar_mesin_pendingin.
pdf
https://dsupardi.wordpress.com/kimia-xi/termokimia/
Holman, J.P dan Ir.E.Jasjfi. Perpindahan Kalor (Heat Transfer).
Jakarta : Erlangga,1984.

24

Вам также может понравиться