Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Chusnul Khotimah ( P07124112050 )
Regular B Tingkat II
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan
masalah kesehatan yang sering dialami pada sebagian masyarakat
yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Kejadian
BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan
nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan
banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga
sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makananpun kurang.
Namun kejadian BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek
perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat saja terjadi pada mereka
dengan status perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan
dengan
jarak
pelayanan
kelahiran,
ante
natal.
kadar
BBLR
hemoglobin
termasuk
dan
faktor
pemanfaatan
utama
dalam
serta
memberikan
dampak
jangka
panjang
terhadap
(ginjalbelumsempurna),
gangguan
sistem
juga
dapat
berdampak
mendatang,
yaitu
akan
serius
pada
memperlambat
kualitas
generasi
pertumbuhan
dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian BBLR
3
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Pembagian
menurut berat badan ini sangat mudah tetapi tidak memuaskan. Lama
kelamaan ternyata bahwa morbiditas dan mortalitas neonatus tidak
hanya bergantung pada berat badannya, tetapi juga pada maturitas
bayi. Bayi berat lahir rendah (BBLR) berdasarkan batasan berat
badan dapat dibagi 3, yaitu :
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
antara 1500 gram sampai dengan 2500 gram.
2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) adalah bayi dengan
berat lahir antara 1000 gram sampai kurang dari 1500 gram.
3. Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) adalah bayi
dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) berdasarkan maturitas yaitu:
1. Prematuritas Murni
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya
sesuai dengan berat badan untuk masa gestasinya itu atau biasa
disebut neonatus kurang bulan-sesuai untuk masa kehamilan
(NKB-SMK)
2. Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa gestasi. Berarti bayi mengalami retardasi
pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk
masa kehamilannya (KMK)
Untuk merawat bayi baru lahir digunakanlah Kurva lubchenco.
Kurva Lubchenco adalah kurva pertumbuhan yang disajikan
dalam bentuk tabel. Definisi tentang bayi premature adalah setiap
bayi baru lahir dengan berat lahir < 2500 g. Definisi ini
direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics dan
World Health Assembly. Dokter ahli pediatrics dihadapkan pada
masalah hubungan antara usia kehamilan dan pertumbuhan janin.
Dengan
Kurva
Lubchenco
diharapkan
dapat
menunjukkan
B. Etiologi BBLR
1. Faktor Ibu
a. Toksemia gravidarum (pre-eklampsia dan eklampsia)
Pre-eklampsia/Eklampsia dapat mengakibatkan keterlambatan
pertumbuhan janin dalam kandungan atau IUGR dan kelahiran
mati. Hal ini disebabkan karena Pre-eklampsia / Eklampsia
pada ibu akan menyebabkan perkapuran di daerah placenta,
sedangkan bayi memperoleh makanan dan oksigen dari
placenta, dengan adanya perkapuran di daerah placenta, suplai
makanan dan oksigen yang masuk ke janin berkurang.
b. Riwayat kelahiran premature sebelumnya, perdarahan
antepartum dan malnutrisi, anemia sel sabit.
c. Kelainan bentuk uterus (misal : uterus bikurnis, inkompeten
serviks).
d. Tumor (misal : mioma uteri, eistoma).
e. Ibu yang menderita penyakit antara lain :
1) Akut dengan gejala panas tinggi (misal : tifus abdominalis
dan malaria).
2) Kronis (misal: TBC, penyakit jantung, hipertensi, penyakit
ginjal (glomerulonefritis akut).
f. Trauma pada masa kehamilan antara lain jatuh
g. Kebiasaan ibu (ketergantungan obat narkotik, rokok dan
alkohol)
h. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari
35 tahun.
i. Paritas ibu
Jumlah anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan
pertumbuhan janin sehingga melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim
biasanya sudah lemah.
2. Faktor Janin
a. Kehamilan ganda.
Berat badan kedua janin pada kehamilan kembar tidak sama,
dapat berbeda antara 50 sampai 1.000 gram, karena
pembagian darah pada placenta untuk kedua janin tidak sama.
Regangan pada uterus yang berlebihan kehamilan ganda salah
satu
faktor
yang
menyebabkan
kelahiran
BBLR.
Pada
keadaan
cairan
amnion
yang
berlebihan.
disebabkan
oleh
karena
berkurangnya
kekuatan
kira-kira
20%
meninggal
dalam
minggu
pertama
kehidupannya .
e. Infeksi (misal : rubella, sifilis, toksoplasmosis).
f. Insufensi plasenta.
Plasenta secara anatomi dan fisiologi tidak mampu memberi
nutrisi dan oksigen kepada janin
g. Inkompatibilitas darah ibu dari janin (faktor rhesus, golongan
darah A, B, dan O)
3. Faktor Plasenta
a. Plasenta privea.
b. Solusi plasenta.
4. Faktor lingkungan
Radiasi atau zat-zat beracun.
5. Keadaan sosial ekonomi yang rendah
Keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya prematuritas.
Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi yang
rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang.
Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari
perkawinan yang tidak sah ternyata lebih tinggi bila dibandingkan
dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.
6. Kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan dan merokok
7. Tingkat Pendidikan
C. Insiden BBLR
yang
mempunyai
riwayat
BBLR
sebesar
43,3%.
memiliki
riwayat
BBLR
sebesar
33,3%.Faktor
yang
menderita
morbiditas
anemia
maupun
berat
mortalitas
dapat
ibu
meningkatkan
dan
bayi,
resiko
kemungkinan
masih
banyak
ditemukan
11
E. Komplikasi BBLR
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah
yaitu:
1. Hipotermi
Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh di bawah 360C.Suhu
normal bayi, baru lahir berkisar 36,50C 37,50C (suhu Axilla).
Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir :
a. Radiasi: dari objek ke panas bayi
Contoh : timbangan bayi dingin tanpa alas
b. Evaporasi : karena penguapan cairan yang melekat pada kulit.
Contoh : air ketuban pada tubuh bayi, baru lahir, tidak cepat
dikeringkan.
c. Konduksi : panas tubuh diambil oleh suatu permukaan yang
melekat ditubuh.
Contoh : pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti.
d. Konveksi : penguapan dari tubuh ke udara.
Contoh : angin dari tubuh bayi baru lahir
2. Hipoglikemia
Kadar gula darah bayi secara bermakna dibawah rata-rata bayi
seusia dan berat badan yang sama. Sebagai batasannya pada
bayi aterm (cukup bulan) dengan berat badan 2500 gram atau
lebih, kadar glukosa plasma darah lebih rendah dari 30 mg/dl
dalam 72 jam pertama dan 40 mg/dl pada hari berikutnya,
sedangkan pada berat badan lahir rendah dibawah 25 mg/dl.
Glukosa merupakan sumber energi utama selama kehidupan
janin, walaupun asam amino dan laktat ikut berperan pada
kehamilan lanjut. Kecepatan glukosa yang diambil janin tergantung
dari kadar gula darah ibu, kadar gula darah janin sekitar dua
pertiga dari kadar gula darah ibu. Karena terputusnya hubungan
plasenta dan janin, maka terhenti pula pemberian glukosa. Bayi
aterm dapat mempertahankan kadar gula darah sekitar 50-60
mg/dl selama 72 jam pertama, sedangkan bayi berat lahir rendah
(BBLR) dalam kadar 40 mg/dl.
Dikatakan juga hipoglikemi apabila kadar gula darah kurang dari
30 mg/dl pada semua neonatus tanpa menilai masa gestasi atau
12
13
kehamilan
fullterm)
perkembangan
mata
bayi
16
17
Asuhan spasme
3.
4.
5.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Bayi berat lahir
rendah (BBLR) berdasarkan batasan berat badan dapat dibagi 3, yaitu
:
18
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
antara 1500 gram sampai dengan 2500 gram.
2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) adalah bayi dengan
berat lahir antara 1000 gram sampai kurang dari 1500 gram.
3. Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) adalah bayi
dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) berdasarkan maturitas yaitu:
1. Prematuritas Murni
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya
sesuai dengan berat badan untuk masa gestasinya itu atau biasa
disebut neonatus kurang bulan-sesuai untuk masa kehamilan
(NKB-SMK)
2. Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa gestasi. Berarti bayi mengalami retardasi
pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk
masa kehamilannya (KMK)
Kurva Lubchenco adalah kurva pertumbuhan yang disajikan
dalam bentuk tabel. Dari kurva Lubchenco dimungkinkan definisi
yang lebih tepat lahir prematur dan adopsi luas dari istilah kecil
untuk usia kehamilan, besar untuk usia kehamilan, kelambatan
pertumbuhan intrauterin dan janin dysmaturity.
Etiologi BBLR
1. Faktor Ibu
a. Toksemia gravidarum (pre-eklampsia dan eklampsia)
b. Riwayat kelahiran premature sebelumnya, perdarahan
antepartum dan malnutrisi, anemia sel sabit.
c. Kelainan bentuk uterus (misal : uterus bikurnis, inkompeten
serviks).
d. Tumor (misal : mioma uteri, eistoma).
e. Ibu yang menderita penyakit antara lain :
1) Akut dengan gejala panas tinggi (misal : tifus abdominalis
dan malaria).
2) Kronis (misal: TBC, penyakit jantung, hipertensi, penyakit
ginjal (glomerulonefritis akut).
f. Trauma pada masa kehamilan antara lain jatuh
19
kadang-kadang
merupakan
cairan
keadaan
disebut
amnion
polihidramnion
yang
berlebihan.
darah A, B, dan O)
h. Faktor Plasenta
a. Plasenta privea.
b. Solusi plasenta.
i. Faktor lingkungan
Radiasi atau zat-zat beracun.
j. Keadaan sosial ekonomi yang rendah
k. Kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan dan merokok
l. Tingkat Pendidikan
Insiden BBLR
Kejadian BBLR di Indonesia selama 5 tahun terakhir adalah
sebesar 5,7%. Beberapa provinsi yang kejadian BBLR nya relatif
jauh dengan rata-rata nasional, di antaranya Kepulauan Riau
(8,3%), Bali (8,9%), NTT (10%), Kalimantan Tengah (10,8%),
Kalimantan Selatan (9,1%) Sulawesi Utara (9,3%), Sulawesi
Selatan (9,6%) dan Maluku Utara (11,3%) dan Papua Barat
(8,9%).Faktor yang berhubungan bermakna dengan kejadian
BBLR dalam penelitian ini adalah meminum zat besi, kejadian
20
21
menderita
morbiditas
anemia
maupun
berat
mortalitas
dapat
ibu
dan
meningkatkan
bayi,
resiko
kemungkinan
B. Saran
Peningkatan kesehatan ibu hamil harus mendapat dukungan dari
semua pihak. Agar kejadian BBLR bisa menurun.
24
DAFTAR PUSTAKA
http/:kuliahbidan.wordpress.com
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.2000.Ilmu Kesehatan Anak. Infomedika. Jakarta
Behrman,
Kliegman
&
Arvin,
Nelson.2000.
Ilmu
Kesehatan
Anak.EGC.Jakarta
www.depkes.go.id
www.docstoc.com
http://www.biomedcentral.com
http://lontar.ui.ac.id
Departemen Kesehatan RI.Direktorat Bina Kesehatan . 2008. Modul
Masyarakat Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) untuk Bidan di
Desa. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
25
KurvaLubchenco
26
27