Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/283718667
READS
20
1 author:
Widiatmaka Widiatmaka
Bogor Agricultural University
94 PUBLICATIONS 67 CITATIONS
SEE PROFILE
ISSN : 2086-8227
Volume 06 No. 02 Agustus 2015
-
SILVIKULTUR TROPlKA
Journal ofTropical Silviculture Science and Technology
PENERBIT (PUBLISHER):
Departemen Silvikultur
Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor
(Department ofSUviculture, Faculty ofForestry, Bogor Agricultural University)
ABSTRACT
Mangrove ecosystem has role 0/ inter/ace ecosystem between land and sea. Some anthropogenic factors are
responsible lor the damage o/mallgrove ecosystem. The purposes o/this research are to explore the performance o/the
biophysical mangrove ecosystems at Birem Bayeun and Rantau Selamat Sub-District. East Aceh. Some analyses done in
this study are: the analysis o/vegetation. environment properties. and analysis o/area and distriblllion o/mangrove. The
results show that mangroves in the study area consist of 10 species, in which R. apiculata and B. gymorrhiza have
dominallt species in the study area, Imporlance Value Index (IVI) that is higher than the other species. Based on the
imerpretation of citra image. width 0/ mangroves in the study area has been reduced. Biophysical properties 0/ the
mangrove area were suitable lor mangrove growth (Physical-chemical properties 0/ the soil. the chemical properties 0/
water (salinity). inundation class and the ji-equency 0/ tidal).
Key words: anthropogenic, biophysical, ecosystem, mangrove.
PENDAHULUAN
Ekosistem mangrove merupakan wilayah yang
berperan sebagai peraliban an tara daratan dan lautan.
Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologi, sosial
ekonomi dan fisiko Fungsi fisik seperti penghalang
terhadap erosi pantai dan gempuran ombak, pengolahan
limbah organik, fungsi biologi sebagai tempat mencari
makan, memijah dan bertelumya berbagail biota laut
seperti ikan dan udang dan juga habitat untuk ikan yang
menernpati terumbu karang, padang lamun dan zona
pelagik. Selain itu sebagai habitat berbagai jenis
margasatwa. Fungsi so sial ekonomi sebagai penghasil
kayu dan nonkayu (produksi madu, penghasil tanin)
serta jasa (potensi ecotourism) (Chong et al. 1996;
Cormier 2006; Kusmana 2007).
Menurunnya kualitas dan kuantitas hutan mangrove
telah
mengakibatkan
dampak
yang
sangat
mengkJlawatirkan, seperti abrasi yang meningkat,
penurunan tangkapan perikanan pantai, intrusi air laut
yang semakin jauh k.e arah darat, malaria dan lainnya
(Onrizal dan Kusmana 2008). Perubahan dari hutan
mangrove primer dan sekunder menjadi areal non hutan
mangrove diakibatkan oleh konversi, terutama
pembukaan areal untuk pertambakan dan pertanian
(OnrizaI201O).
Pada saat ini luasan hutan mangrove di Kabupaten
Aceh Timur semakin berkurang luasannya. Dari 23.437
. Alamat kon:spodensi
JI Syiah Kuala Loron!; Petus Husen No 2 Kota Langsa 24414
72
Nulailita et al
Frek'1Jensi
=L
F S1la/1I spesies
x 100%
F sellll1lh spesies
Dominansi
D S1l(l/1I spesies
D sel1lruh spesies
Indeks Nilai P nting (IMP) = KR + FR + DR
----.:....--- x 100%
73
Kelompok
Mangrove Mayor
Famili
Avicenniaceae
Palmae/Arccaceae
Combretaceae
Rhizophoraceae
Lokasi Dijumpai
KBB
v
v
v
v
v
v
Jenis
KRS
Avieenllia alba
Nypafrutieans
Lun1l1itzera lil/orea
Rhizoplzora apieulala
Rhizophora mucronala
Brllguiera gymnorrhiza
Brllglliera parviflora
Ceriops tagal
Sonneralia easeolaris
Xylocarplls grannalllm
v
v
v
v
Sonneraliaceae
v
2
Mangrove Minor
Meliaceae
v
Keterangan: v = dijumpai: - = tidak dijumpai; KRS = Kecamatan Ranlau Selamat; KBB = Kecamalan Birem 8ayeun.
Tabel3. lndeks Nilai Penting (lNP) vegetasi mangrove di lokasi penelitian
KR(%)
No.
Tingkat Pertumbuhan
Jumlah Jenis
Jenis Dominan dan
Kodominan
a. Kecamalan Ranlau Selamal
Semai
R. apiel/lala
34.19
6
B. gymnorrhiza
22.78
Pancang
B. gymnor/,hiza
2
8
17 .81
R. ml/cronala
12.32
8
B. gymnorrhiza
Pohon
3
22.11
R. !Ill/cronata
20.53
b. Kecamatan Birem Bayeun
B. gymnorrhiza
Semai
3
79.07
C. lagal
6.98
Pancang
2
B. gymnorrhiza
2
91.18
A. alba
8.82
Pohon
5
A. alba
3
46.15
B. gymnorrhiza
23.08
FR(%)
35.71
14.29
23.08
23.08
18.18
18.18
57.14
28.57
80
20
27.27
27.27
DR(%)
30.39
14.29
59.07
26.48
INP
(%)
69.90
37.07
69.63
40.91
99.35
65.19
136':1
J5 .55
77.13
22.87
39.92
2-18.31
2H2
90.!
5 1 oil
It'. , 'S:;
74 Nulailita et al.
1. Silvikultur Tropika
Tabel4. Sifat kimia air, kelas penggenangan, frekuensi pasang dan tipe tekstur tanah di lokasi penelitian
Tipe Pasang I
Kelas Penggenangan
Kelas
Titik Sam pel
Tipe Tekstur Tanah
No.
(Salinitas dan Frekuensi Pasang)
Penggenangan
Payau sampai masin, salinitas 37 ppt, selalu
All high tides
Lempung Berpasir
I. Aramiyah
tergenang (1-2 kalilhari, seJama satu bulan)
15 hari/bulan, salinitas 29 ppt
Medium high
Lempung Liat Berpasir
2. Krueng T Aramiyah
tides
All high tides
3.
Paya Peulawi
4.
Keude Birem
5.
Birem Rayeuk
6.
Bayeun I
7.
Bayeun 2
Medium high
tides
Medium high
tides
Medium high
tides
8.
Bayeun 3
9.
Alue Kumba I
10.
Alue Kumba 2
12.
Krueng Birem
13.
Seunebok Dalam I
14.
Seunebok Dalam 2
Normal high
tides
Normal high
tides
Normal high
tides
Normal high
tides
Normal high
tides
IS.
16.
Lempung Berpasir
Lempung Berliat
Berlempung
Berliat
Berliat
Liat
Berliat
Lempung Berpasir
Berliat
Berlempung
Lempung Berdebu
Lempung
75
~6
ul ilita et at.
1. Silvikultur Tropika
DAFTAR PUSTAKA
Aksornkoae S. 1993 . Ecology and Management of
Mangrove. Bangkok (Thai): IUCN.
Amri NS, Arifin T. 2012. Mangrove di Muara Sungai
Kuri Lompo, Kabupaten Maros, Sulawesi
Selatan : Kondisi dan Pemanfaatannya. Jurnal
Segara. 8 (I): 45-51.
Anwar, 1., S.J. Damanik, N. Hisyam dan A.J. Whitten.
1984. Ekologi Ekosistem Sumatera. Yogyakarta :
UGM Press.
Chapman, SB.1976. Production Ecology and Nutrient
Budgets. In: Chapman, S.B. (ed.) Methods in
Plant Ecology. Blackwell Scientific Publications,
Oxford.
Chong, YC, A Sasekumar, E Wolanski. 1996. The Role
of Mangrove in Retaining Penaeid Prawn
Larvae in Klang Strait, Malaysia. Journal
Mangroves and Salt Marshes. I (I): 11-22.
Cormier SMC. 2006. Mangroves: Changes and
Conflict in Claimed Ownership, Uses and
Purposes. Environmental and Livelihood in
Tropical Coastal Zonas. CAB International
2006.
Cox GW. 1985. Laboratory Manual of General
Ecology. 5 th ed. Dubuque: WCM Brown.
[Dishutbun] Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Aceh Tirnur, 2014. Statistik Kehutanan Kabupaten
Aceh Timur Tahun 2013. Idio
[FAO] Food and Agricultural Organization. 2004.
Status and Trends in Mangrove Area Extent
Worldwide, Forest Resources Assessment
Working Paper. (063) 287 pp.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta:
Akademika Press indo.
Hogarth P1. 1999. The Biology of Mangroves. Oxford
University Press.
Kusmana C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor: IPB
Press.
Kusmana C. 2007 . Konsep Pengelolaan Mangrove yang
Rasional. Sosialisasi Bimbingan Teknis dan
Pemantauan
Pelaksanaan
Rehabilitasi
Mangrove; 13 Juni 2007; Makassar, Indonesia.
Kusmana C, Wilarso S, Iwan H, Pamoengkas P,
Wibowo C, Tiryana T, Triswanto A, Yunasfi,
Hamzah. 2005 . Teknik Rehabilitasi Mangrove.
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
77
lSI (CONTENT)
Artikel (Articles)
Keragaan Biofisik Ekosistem Mangrove di Kecamatan Birem Bayeun dan Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur
Performance ofBiophysical Mangrove Ecosystems in Birem Bayeun andRantau Selamat Sub-District, East Aceh
Nurlailita, Cecep Kusmana, dan Widiatmaka
71-77
Produkth'itas Kedelai pada Pola Agroforestri Nyamplung (Cal/ophylum inophylum) di Lahan Pantai Berpasir
'P angandaran, Jawa Barat Soybean Productivity in Agroforestry Nyamplung (Callophylum inophylum) Pattern in Sandy
Soil Coastal Area in Pangandaran, West lava
AdityaHani
78-82
Uji Resistensi Bibit Jabon Putih dan Merah (Anthocephalus spp.) terhadap Botryodiplodia theobromae (Pat.) Penyebab
Penyakit Mati Pucuk Resistency of White and Red labon Seedlings (Anthocephalus spp .) to Botryodiplodia theobromae
(Pat.) Causing DiebackDisease
Lola Adres Yanti, Achmad, dan Nurul Khumaida
83-92
Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba) pad a Media Bekas Tambang Pasir dengan Penambahan SubSoil
dan Arang Tempurung Kelapa Growth oflabon Seedling (Anthocephalus cadamba) on Medium ofEx-Sand Mining with the
Addition ofSub Soil and Charcoal ofCoconut Shell
Basuki Wasis, Dadan Mulyana, dan Bayu Winata
93-100
Deteksi Dini Keracunan Aluminium Tanaman Bridelia monoica Merr. pada Tana h Pasca Tambang Batu Bara PT.
Jorong Barutama Greston Kalimantan Selatan Early Detection ofAluminum Toxicity on Bridelia monoica Merr. to Post
Coal Mined Land in PT lorong Barutama Greston, South Kalimantan
Yadi Setiadi dan Fiona Citra Anira
101-106
Hubungan Kemampuan Transpirasi dengan Dimensi Tumbuh Bibit Tanaman Acac ia decurrens Terkolonisasi Glomus
etunicatum dan Gigaspora margarita Relationship Transpiration Ability with Growth Dimension of Seedling Acacia
decurenslnoculatedwith Glomus etunicatum andGigaspora margarita
AriefBudi Setiawan, Sri Wilarso Budi R., dan Cahyo Wibowo
107-113
Fungi Mikoriza Arbuskula dan Arang Tempurung Kelapa Mempercepat Per tumbuban Awal Bibit Calliandra
calothyrsus Meissn di Media Tanah Marginal Early Growth Enhancement ofCalliandra calothyrsus Meissn By Arbuscular
Mycorrhizae Fungi and Coconut Shells Charcoal at Marginal Soil
Sri Wilarso Budi R., Sabti Indah Purwanti, dan Maman Turjaman
114-118
Keanekaragaman Jenis Tumbuban Bawah di Gunung Papandayan Bagian Timur, Garut, Jawa Barat The Diversity of
Undergrowth Species in The Eastern Part ofGunung Papandayan, Garut, WestJava
lwan Hilwan dan Idealisa Masyrafina
119-125
Respon Pertumbuhan Tiga Jenis Tanaman pada Media Tailing Bekas Penamba ngan Pasir Kuarsa di Kabupaten
BeJitung Timur Growth Respond ofThree Tree Species on Tailing ofQuartz Sand, Mined in Easf Be/ifung Regency
lwanHilwan
126-131
Pendugaan Emisi Gas Rumah Kaca Akibat Kebakaran Hutan daD Lahan pada Berbagai Tipe Tutupan Lahan di
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2000-2009 Carbondioxide (C02) Emission Estimation Caused by Forest Fires on
Different LandCovers in South Sumatra Province in 2000-2009
Bambang Hero Sabarjo, Erianto Indra Putra, dan Nursyamsi Syam
132-138
7208!6 822043