Вы находитесь на странице: 1из 4

CARA MENDIDIK ANAK

Pada suatu hari seketika berkumpul bersama sahabat rasulullah pernah


memberikan peringatan, rasulullah bersabda:


"pada suatu saat nanti akan datang ditengah-tengah kamu wahai ummat
Islam dimana orang lain di sekeliling kamu akan bersatu mengerubungi
kamu seperti orang-orang mengerubungi makanan diatas meja hidangan"
Akan datang suatu saat nanti dimana kondisimu di kepung sedemikian rupa.
Yang barat mau menerjang, yang timur mau menghantam, yang selatan mau
menginjak-nginjak, yang utarapun mau menjelajah. Kondisimu seperti
makanan di atas meja hidangan. Sebagian sahabat merasa heran dan
terkejut, lalu mereka bertanya:


"apakah jumlah kami sedikit pada waktu itu ya rasul kami sampai di kepung
sedemikian rupa"
Kemudian beliau menjawab:


"sama sekali tidak, kamu tidak sedikit pada waktu itu, bahkan jumlahmu
sangat banyak, kamu adalah mayoritas"


"tetapi keadaanmu pada saat itu persis seperti buih diatas lautan"
Banyak, tetapi centang perenang, banyak tetapi tidak mempunyai daya dan
kekuatan, banyak tetapi dipermainkan gelombang lautan di hempaskan
ketepian lautan tanpa punya makna dan arti. Kondisimu pada waktu itu
kuantitas yang tanpa kualitas. Sehingga orang lain enak saja mengepung
kamu, akidahmu didangkalkan, dibanjiri dengan peradaban dan kebudayaan
yang menjauhkan dari agama. Dari segi maksiat dan mungkarot, seluruhnya
mengepung. Sampai kita melepaskan nilai-nilai islam kita ini. Dan celakanya
sambung beliau (Rasulullah):


"akan dicabut kehebatan mu di mata musuh-musuhmu. "

Sehungga pada waktu itu orang lain memandangmu wahai ummat islam,
enteng saja, remeh saja, tidak ada apa-apanya. Sudahlah pokoknya ummat
islam sikat saja, ummat islam enteng, ummat islam kecil, ummat islam tidak
ada apa-apanya. Alangkah ironisnya, alangkah menyedihkannya memilukan,
dan sekaligus memalukan. Ummat yang mayoritas ini dipermainkan oleh
yang minoritas. Ummat yang jumlahnya terbesar, terbanyak, bahkan konon
menurut catatan, sampai 90%. Tapi dipermainkan oleh mereka kelompokkelompok kecil ini.


"dan pada waktu itu dihatimu dicampakkanlah penyakit wahn"


"penyakit wahn itu apa ya... Rasulullah"


"terlalu cinta dunia dan takut mati"
Materialistis dan takut resiko. Dua penyakit inilah yang menyebabkan,
walaupun ummat ini mayoritas tapi dipermainkan oleh yang minoritas. Meski
mereka golongan terbesar tetapi nasibnya seperti makanan diatas meja
hidangan. Dari segala macam penjuru mau menghantam dia.
Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia.....
Ini merupakan analisa sosial. Bahwa pada saat nanti akan terjadi ditengahtengah ummat, dimana kita dihantam dan diserbu dari segala penjuru.
Akidah didangkalkan peradaban dan kebudayaan dirusak. Makanan dan
minuman diracuni, pakain ditelanjangai, dan lain sebagainnya, sampai kita
inimelepaskan nilai islam yang kita cintai ini. Kondisi sosial ini suatu saat
pasti akan datang kepada kita. Demikianlah analisa dan peringatan dari
Rasulullah.
Marilah sekarang kita melihat, adalah benar bahwa di zaman sekarang kita
tidak akan mengalami perang badar yang pernah dialami oleh Rasul dan
para Sahabatnya. Tetapi sesungguhnya perang yang kita hadapi dizaman
sekarang ini, tidak kalah hebatnya dengan perang badar, tidak kurang
dahsyatnya dengan perang uhud, tidak kurang ngerinya dengan perang
khandaq. Hanya yang kita hadapi sekarang ini, bukan unjung pedang, bukan
ujung tombak, bukan ujung panah. Yang kita hadapi sekarang ini adalah
perang akidah, perang ideologi, perang mempertahankan keyakinan. Yang
kalau kita kalah sekarang kita masih beragama. Akan tetapi anak kita, cucu

kita, generasi yang akan hidup lima, sepuluh, dua puluh, tiga puluh yang
akan datang walla hu a'lam bi al-shawaab.
Islam saudara-udaraku, tidak mungkin hilang dari dunia, tapi tidak mustahil
islam gulung tikar dari desa kita, tidak mustahil islam gulung tikar dari
kampung dan kota kita, jikalau kita tidak menjaganya, jikalau kita tidak
memeliharanya, bahkan jikalau kita tidak mewariskannya kepada anak-anak
kita generasi yang akan datang.
Marilah kita mengingat sejenak bagaimana islam di Spanyol, yang pernah
jaya pernah mewarnai daratan eropa yang sekarang hanya tinggal ceritanya
saja. Ini pernah diperingatkan oleh Rasulullah dalam satu Hadist:

"akan datang suatu masa ditengah ummatku, dimana pada masa itu islam
ada tapi hanya sekedar tinggl namanya saja, dan qur'an pun ada tapi
sekedar tinggal tulisannya saja"
Apabila kita ini tidak mewariskannya kepada generasi yang akan datang,
maka serbuan dari macam penjuru dari hari ke hari semakin kita rasakan
kehebatannya. Tidak mustahil sejarah Spanyol akan terjadi di desa kita, akan
terjadi di kota kita, akan terjadi di kampungkita. Orang spanyol, kalau
mereka cerita kepada anaknya, mereka akan cerita "nak..... disini dulu ada
masjid", "kapan pak.....???" "dulu........" "banyak orang Islam kalau hari
jum'at pada sembahyang" "kapan itu pak???" "dulu....dulu sekali"
"sekarang??" "sekarang Cuma tinggal ceritanya saja".
Bukankah sesuatu yang tidak mustahil, bila kita tidak menjaga dan
mewariskan Islam ini kepada generasi yang akan datang, maka, serbuanserbuan akan membawakan hasil yang di inginkan oleh para penyerbu itu
tadi. Kita telah menjadi ummat yang mayoritas. Akan tetapi ummat yang
mayoritas ini menurut Rasul di kepung sedemikian rupa. Akidahnya
didangkalkan, peradaban dan kebudayaan ditekan sedemikian rupa,
kehidupan sosialnya dibuat individualis. Kemudian dari segi pergaulan,
pakain, makanan, minuman semuanya diracuni. Sampai ia tidak berpegang
teguh kepada agamanya, dan dikala itu hilanglah kehebatan ummat ini
dimata musuh-musuhnya. Sehingga orang lain memandang kita enteng saja,
ringan saja, satu ummat yang sudah kehilangan wibawa. Padahal konon
kabarnya kita mayoritas tapi enak saja dikutak kutik orang lain. Dan dikala
itu dihati kita meraja rela penyakit wahan penyakit wahan itu apa?
(..........................). pertama terlalu cinta kepada dunia. Terlalu cinta kepada
dunia yang menyebabkan kita lupa, lupa akan tanggung jawab yang kita

emban, lupa untuk mewariskan islam ini pada generasi yang akan datang.
Kita hanya berlomba...berlomba...berlomba untuk mengejar dunia dan
seluruh seisinya. Baik dia bernama materil, baik dia bernama seksuil, baik
dia bernama pangkat dan kedudukan. Berlomba-lomba kita didalamnya
sampai tercampaklah penyakita hubbud dunya di hati kita ini. Berurat dan
berakar dunia itu, sulit dan berat kita berpisah dari padanya. Akibatnya
berbuat demi dan atas nama agama, sangat sulit terwujud didalam
kehidupan ini
Yang ke 2 karihiyatul maut terlalu takut pada mati, baik mati ajal dalam
artian mati yang sebenarnya. Baik mati usahanya, baik mati karirnya, baik
mati pangkat dan jabatannya. Sehingga dengan demikian akibatnya jatuhlah
kita sebagai ummat yang kehilangan wibawa dimata orang lain
..........................................
Yang saya katakan tadi perang yang kita hadapi dizaman sekarang adalah
perang akidah, perang menghadapi kebudayaan dan peradaban yang
menghancurkan moral dari pada anak-anak kita. Perang menghadapi
banjirnya maksiat dan munkarot, dan ditengah-tengah itu, disamping
berkewajiban menjaga diri dan keluarga, kita juga berkewajiban menjaga
anak-anak kita generasi yang akan datang, mengarahkan dan mendidik
mereka sesui dengan yang dikehendaki oleh Allah. S.W.T. oleh karena itu
pada pertemuan kali ini yang saya bicarakan adalah, bagaimana idealnya
seorang muslim pertama kali memberikan pendidikan kepada anak-anaknya

Вам также может понравиться