Вы находитесь на странице: 1из 2

Seorang laki-laki berusia 55 tahun, datang ke IGD RSUP Fatmawati dengan keluhan

utama sesak nafas sejak satu hari SMRS. Hasil pemeriksaan primary survey didapatkan jalan
nafas bebas, pernafasan 30x/menit dengan pola nafas cepat dalam, sirkulasi baik dengan
frekuensi nadi 88x/menit, isi cukup dan CRT<3. Dari hasil tersebut pasien dilakukan
tatalaksana awal berupa:
1. Oksigen 14L/menit via NRM
Pemberian oksigen tersebut berdasarkan pada perhitungan sebagai berikut:
Volume/menit = Volume tidal x RR
(60x8)x30 =14 L/menit
2. IVFD cairan Ringer Laktat 20 tetes per menit untuk menggantikan defisit cairan dan
elektrolit, serta memperbaiki keadaan umum.
Pada pemeriksaan secondary survey, dari hasil anamnesis didapatkan sesak nafas pada
pasien tidak dipengaruhi oleh cuaca, aktivitas, waktu maupun posisi tubuh serta tidak disertai
suara napas yang berbunyi. Pasien menyangkal terbangun saat tidur karena sesak, tidak
disertai bengkak dan nyeri pada dada. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus
yang baru diketahui saat 2 tahun yang lalu dan pasien hanya meminum obat glibenklamid.
Pasien tidak rutin kontrol ke dokter. Pasien juga memiliki luka pada kaki kirinya yang
semakin hari semakin membesar dan sulit sembuh sejak 1 tahun yang lalu.
Dari hasil anamnesis, sesak napas pada pasien mengarah ke ketoasidosis diabetikum.
Hal tersebut perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan gula darah sewaktu yang didapatkan
hasilnya adalah 489 g/dl. Pada pemeriksaan fisik didapatkan mukosa mulut pasien kering
yang merupakan tanda dari dehidrasi pada pasien dan pada ekstremitas inferior didapatkan
ulkus pada regio cruris sinistra berukuran 5x1x15 dengan dasar jaringan otot, mengeluarkan
nanah, dan berbau.
Hasil dari anamnesis dan pemeriksaan fisik mengarah kepada diagnosis ketoasidosis
diabetikum karena pada kriteria klinis untuk diagnosis KAD adalah keluhan poliuri, polidipsi,
hiperglikemia, riwayat berhenti menyuntik insulin, demam/infeksi, muntah nyeri perut,
penurunan kesadaran, pernapasan cepat dan dalam, dehidrasi, dan syok hypovolemia.
Sedangkan pada pasien ini klinis yang muncul adalah keadaan hiperglikemia, pernapasan
cepat dalam, dan dehidrasi.
Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien adalah pemeriksaan darah lengkap, fungsi
hati, fungsi ginjal, gula darah sewaktu, analisa gas darah, dan elektrolit. Untuk pemeriksaan

yang seharusnya dilakukan yaitu pemeriksaan darah lengkap untuk melihat hasil dari leukosit
untuk menentukan apakah ada penyakit infeksi yang mendasari dan pada pasien didapatkan
leukosit 12,1 rb/ul yang berarti bahwa ada penyakit infeksi yang mendasari pada pasien ini.
Selain itu pemeriksaan gula darah sewaktu yang didapatkan pada pasien ini adalah 489 g/dl,
hal tersebut menunjang penegakan diagnosis KAD yaitu jika kadar gula darah yang > 250
g/dl.
Pemeriksaan penunjang selanjutnya adalah pemeriksaan analisa gas darah arteri. Pada
pasien ini didapatkan hasil asidosis metabolik tidak terkompensasi dengan pH 7,252, BE
-13,4, pO2 64,3 mmHg, HCO3 12,1 mmol/l, pCO2 28,2 mmHg. Pada pemeriksaan elektrolit
didapatkan hasil keton darah 5,4.

Вам также может понравиться