Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Bab ini membahas mengenai: (1) Pengetahuan Bahan Baku Utama dan
Penunjang, (2) Pengetahuan Bahan Pengemas, (3) Pengetahuan Produk, dan (4)
Pengetahuan Proses Pengolahan.
2.1 Pengetahuan Bahan Baku Utama dan Penunjang
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan
suatu produk dan keberadaannya tidak dapat digantikan oleh bahan lain. Bahan
pembantu adalah bahan yang tidak harus ada dalam pembuatan suatu produk dan
digunakan untuk mendukung proses pembuatan produk, meningkatkan dan
memperbaiki karakteristik produk. Bahan baku yang digunakan dalam industri
pengolahan soft candy lunak adalah gula, sirup glukosa, air dan bahan pengental
(seperti gelatin, gum arabic).
2.1.1 Pengetahuan Bahan Baku Utama
A. Manggis
Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana Linn merupakan tanaman
buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di
kawasan Asia Tenggara, seperti di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman
manggis mudah dijumpai di Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Manggis
merupakan tumbuhan fungsional karena sebagian besar dari tumbuhan tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai obat. Diluar negeri manggis dijuluki sebagai Quen
of the Tropical Fruits yang merupakan refleksi perpaduan dari rasa asam manis
yang tidak di punyai oleh komoditas buah lainnya (Jose Pedraza et al, 2008). Di
Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu
(Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista
(Sumatera Barat).
Tanaman manggis mudah dijumpai di Indonesia dari Sabang hingga
Merauke. Tanaman yang sekerabat dengan kandis ini dapat mencapai tinggi 25 m
dengan diameter batang mencapai 45 cm. Pohon manggis mampu tumbuh dengan
0
baik pada ketinggian 0-600 m dpl, suhu udara rata-rata 20-30 C, pH tanah
berkisar 5-7. Lahan dengan pH asam seperti di lahan gambut, manggis tetap
mampu tumbuh dengan baik. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan
manggis berkisar 1500- 300 mm/tahun yang merata sepanjang tahun (Mardiana,
2012).
Pohon manggis memiliki cabang yang teratur, berkulit cokelat, dan
bergetah. Bentuk buahnya khas, kulitnya berwarna merah keunguan ketika
matang, terdapat varian warna lain di kulit, yakni merah cerah. Buah manggis
memiliki beberapa ruang atau segmen dengan satu biji pada tiap segmennya,
namun yang dapat menjadi biji sempurna hanya 1-3 biji. Setiap biji diselubungi
oleh selaput berwarna putih bersih, halus, disertai rasa segar. Secara organoleptik,
rasa manggis cenderung seragam, yaitu manis, asam, sedikit sepat (Mardiana,
2012).
Menurut Hutapea (1994), klasifikasi tanaman manggis adalah sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Guttiferanales
Famili
: Clusiaceae
Genus
: Garcinia
Spesies
: Garcinia mangostana L.
Buah manggis dapat disajikan dalam keadaan segar. Komponen terbesar dari
buah manggis adalah air, yaitu 83%. Komponen protein dan lemak yang
dikandung sangat kecil. Buah manggis tidak mengandung vitamin A, tetapi
mengandung vitamin B1 dan vitamin C. Komposisi kimia buah manggis dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Buah Manggis per 100 gam
Kandungan
Jumlah
Kalori
63,00 Kkal
Karbohidrat
15,60 g
Lemak
0,60 g
Protein
0,60 g
Kalsium
8,00 mg
Vitamin C1
2,00 mg
Vitamin B1
0,03 mg
Fosfor
12,00 mg
Zat Besi
0,80 mg
Bagian yang dapat dimakan
29,00%
(Sumber : Hasyim dan Iswari, 2012)
Buah manggis mempunyai banyak keunggulan dibandingkan buah lainnya.
Bukan hanya daging buahnya saja, namun kulit buah manggispun sangat kaya
dengan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh. Buah manggis terkenal dengan rasa
asam-manis yang berasal dari perpaduan kandungan kadar gula dan kadar asam.
Selain itu buah manggis dan kulitnya terbukti mengandung antioksidan yang
sangat tinggi yakni senyawa yang dapat bereaksi dengan radikal bebas sehingga
mengurangi kapasitas radikal bebas untuk menimbulkan kerusakan pada sel,
jaringan dan atau organ. Mutu buah manggis segar sangat ditentukan oleh
Pemupukan Manggis
Jenis & dosis pemupukan anjuran adalah:
Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (3:2:1)
kali.
Pohon berumur 4 tahun & seterusnya dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl
(1:4:3) sebanyak 3-6 kg.pohon ditambah 40 kg/pohon pupuk kandang.
Pupuk ditaburkan di dlm larikan/di dlm lubang-lubang di sekeliling batang
dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. dlm larikan & lubang sekitar
dan kulitnya mudah pecah. Buah akan masak dipohon pada umur 114 hari setelah
bunga mekar, dengan kandungan total padatan terlarut 18,85% dan total asam
0,57%. Buah manggis yang berumur kurang dari 114 hari, kandungan total padatan
terlarut berkisar antara 16,55-17,65% .
Buah yang dipanen pada tingkat ketuaan buah berwarna hijau dengan
bintik ungu, yaitu pada umur 104 hari, warna kulit buahnya berubah dengan
cepat menjadi 20-25% ungu kemerahan dalam satu hari penyimpanan pada suhu
25oC/RH 70%. Warna kulit berubah menjadi ungu kemerahan 100% setelah 6
hari penyimpanan.
Sebagian besar petani memanen
buah
satu monomer yaitu glukosa. Sirup glukosa dapat dibuat dengan cara hidrolisis
asam atau dengan cara enzimatis. Bahan lain yang diperlukan adalah enzim
amilase (Scribd, 2013).
C. Gula
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap
Jumlah
364
94
5
D. Bahan Pelapis
Marshmallow biasanya memiliki sifat kecenderungan menjadi lengket
karena sifat higrokopis dari gula pereduksi yang membentuk permen, sehingga
perlu ditambahkan bahan pelapis berupa tepung maizena. Selain berfungsi
sebagai pelapis, tepung maizena tersebut juga berfungsi memberikan rasa
manis. Umumnya permen gelatin dilapisi dengan tepung pati kering untuk
membentuk lapisan luar yang tahan lama dan mempertahankan bentuk gel
yang baik. Pelapisan permen marshmallow
dan
tepung
gula
dapat
menggunakan
kanji
CH3
Polipropilen mempunyai nama dagang Bexophane, Dynafilm, Luparen,
Escon, Olefane dan Profax.
2.2.2. Karton (Dus)
Karton lipat dan kardus merupakan jenis kertas yang populer karena
praktis dan murah. Dalam perdagangan disebut juga folding carton (FC), dan
digunakan untuk mengemas bahan hasil pertanian atau jenis-jenis barang
lainnya. Bahan yang banyak digunakan untuk membuat karton lipat adalah
cylinder board yang terdiri dari beberapa lapisan, dan bagian tengahnya
terbuat dari kertas-kertas daur ulang, sedangkan kedua sisi lainnya berupa
kertas koran murni dan bahan murni yang dipucatkan. Untuk memperbaiki
sifat-sifat karton lipat, maka dapat dilapisi dengan selulosa asetat dan polivinil
klorida (PVC) yang diplastisasi. Kasein yang dicampurkan pada permukaan
kertas akan memberikan permukaan cetak yang lebih halus dan putih.
Keuntungan dari karton lipat adalah dapat digunakan untuk transportasi, dan
meleleh
di
dalam
mulut
karena
merupakan
hasil
dari
campuran gula atau sirup jagung, putih telur, gelatin, gom arab, dan bahan
perasa yang dikocok hingga mengembang. Marshmallow merupakan makanan
ringan yang sering dimakan setelah dipanggang di atas api unggun. Bila
dipanggang di atas api, bagian luar marshmallow mengalami karamelisasi
sedangkan bagian dalam sedikit mencair. Lama pemanggangan bergantung pada
selera, mulai dari sedikit berubah warna hingga manisan kenyal menyala dan
sedikit gosong. Resep untuk membuat manisan kenyal ada lebih dari 1.000 cara
yang berbeda.
Informasi rinci komposisi kandungan Nutrisi/gizi pada Marshmallow :
Jumlah Kandungan Energi Marshmallow = 318 kkal, Jumlah Kandungan Protein
Marshmallow = 1,8 gr, Jumlah Kandungan Lemak Marshmallow = 0,2 gr, Jumlah
Kandungan Karbohidrat Marshmallow = 81,3 gr, Jumlah Kandungan Air
Marshmallow = 16,4 gr, Jumlah Kandungan Serat Marshmallow = 0,1 gr, Jumlah
Kandungan Sodium Marshmallow = 80 mg, Jumlah Kandungan Kadar Abu
Marshmallow = 0,3 gr, Jumlah Kandungan Gula Marshmallow = 57,56 gr,
Marshmallow yang beredar dipasaran pada umumnya menggunakan perisa
vanilla artifisial. Hal ini dianggap kurang menarik dalam diversifikasi pangan.
Oleh karena itu, produk olahan marshmallow manggis ini memiliki rasa yang
unik, sehingga dapat meningkatkan nilai jual, serta sebagai alternatif
marshmallow yang mengadung nilai gizi yang baik.
Pada proses pembuatan Marshmallow ini, digunakan buah manggis asli
sebagai zat flavour. Buah manggis tersebut dijadikan bubur buah terlebih dahulu,
baru dicampur dengan bahan tambahan yang lain. Buah manggis sendiri memiliki
senyawa katekin yang terbukti lebih efektif dan lebih berdaya guna dibandingkan
vitamin C atau vitamin E dalam melawan radikal bebas yang ada di dalam tubuh
kita. Manggis selain manis rasanya juga memiliki zat anti-inflamasi yang dapat
memerangi rasa sakit (peradangan, nyeri dan kerusakan sendi, arthritis, atau nyeri
yang disebabkan oleh latihan olahraga dan luka ringan)
2.4. Pengetahuan Pengolahan
Terdapat tiga pengolahan untuk menghasilkan marshmallow manggis,
tahap pertama adalah proses pembuatan bubur buah manggis. Tahap kedua
pembuatan larutan gelatin dan tahap terakhir adalah pembuatan marshmallow
menggunakan mesin ekstruder.
Secara umum proses pembuatan marshmallow manggis ada beberapa
tahapan penting yaitu:
Trimming
Pulping
Bahan baku yang telah dipisahkan dari kulitnya akan memasuki proses
pulping dimana pada akhir proses ini akan didapatkan bubur buah. Pada
proses pulping menggunakan mesin berupa pulper yang bertujuan untuk
memisahkan fraksi padatan (berupa biji) dan cairan kental (berupa bubur
daging buah) pada buah manggis.
Pengukuran pH
Pengukuran pH dilakukan agar bubur buah yang dihasilkan sesuai
memudahkan
proses
pengolahan,
gelatin
terlebih
dahulu
dilakukan
pencampuran dengan air panas dengan suhu 100C. Setelah terbentuk larutan,
larutan gelatin bisa dimasukkan ke dalam mesin ekstrusi.
Ekstrusi
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat marshmallow seperti
bubur buah, larutan gelatin, sukrosa, sirup glukosa dan air dimasukan ke
dalam mesin ekstruder. Mesin ekstruder yang digunakan adalah Ekstruder
Pelapisan
Pelapisan bertujuan agar bagian marshmallow yang baru terpotong tak