Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Eksistensi sebuah perpustakaan merupakan suatu hal yang wajib ada dalam sebuah lembaga
atau lingkungan pendidikan. Perpustakaan merupakan gudangnya ilmu dan informasi bacaan,
baik yang berkaitan dengan pendidikan maupun pengetahuan umum sehingga keberadaan
perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam
mencari referensi atau rujukan sumber ilmu yang sedang dipelajarinya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui besarnya minat baca mahasiswa prodi Pendidikan Teknik bangunan angkatan
2013 pada perpustakaan Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa minat baca mahasiswa Progam Pendidkikan Teknik Bangunan Angkatan
2013 Universitas Negeri Semarang berada dalam kategori cukup berminat pada perpustakaan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang dengan persentase 68,42%. Hasil tersebut
diperoleh dari 5 aspek yang mempengaruhi minat baca mahasiswa pada perpustakaan yaitu
frekuensi kunjungan, alasan dan tujuan membaca, motivasi membaca, kondisi sumber belajar dan
pelayanan informasi.
PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya merupakan
interaksi antara komponen-komponen yang
saling terpadu dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan. Komponen pendidikan berarti
bagian-bagian dari sistem proses pendidikan
yang menentukan berhasil dan tidaknya, atau ada
dan tidaknya proses pendidikan. Dalam dunia
pendidikan harus ada minimal 6 komponen
pendidikan yang saling terkait guna mencapai
tujuan pendidikan nasional, diantaranya yaitu: 1)
tujuan pendidikan; 2) peserta didik; 3) orang tua;
4) guru/pendidik; 5) isi pendidikan; 6)
lingkungan pendidikan. Sebagaimana tujuan
pendidikan nasional telah dijelaskan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang
berbunyi Pendidikan nasional berfungsi
1
Jurusan
Teknik
Sipil
terdapat
sebuah
perpustakaan, di perpustakaan ini tidak terlihat
banyak aktifitas yang di lakukan oleh mahasiswa,
khusunya mahasiwa teknik sipil. Menurut data
yang diperoleh dari pengelola perpustakaan
jurusan Teknik Sipil Univrsitas Negeri Semarang
dalam sehari hanya ada 20-30 mahasiswa yang
berkunjung ke perpustakaan dari jumlah
keseluruhan mahasiswa jurusan Teknik Sipil,
kurangnya minat mahasiswa membuat kondisi
perpustakaan tidak memperlihatkan sebagaimana
mestinya fungsi dari sebuah perpustakaan.
Salah satu penyebab kurangnya minat
mahasiswa yang berkunjung ke perpustakaan,
diduga minimnya aktivitas dan minat membaca
mahasiswa itu sendiri. Di waktu senggang
misalnya, waktu jam istirahat mahasiswa lebih
suka nongkrong dikantin daripada nongkrong
diperpustakaan.. Aktivitas membaca itu sendiri
ternyata memiliki banyak manfaat yang mungkin
secara ilmiah belum banyak diketahui oleh para
remaja dan masyarakat luas secara universal.
Sebuah studi mengatakan bahwa aktivitas
membaca dapat meningkatkan fungsi otak
manusia. Yang melatar belakanginya adalah
manusia terlahir dengan 100-200 milyar sel otak
yang siap dikembangkan secara optimal,
sehingga dapat menentukan
intelegensi,
kepribadian dan kualitas hidup sesesorang. Dan
dikatakan juga, produksi sel neurogial (= sel
khusus yang terdapat pada unit dasar otak)
berkembang lebih tinggi karena aktivitas
membaca yang disebabkan adanya akselerasi
(percepatan) proses berpikir.
A. Landasan Teori
Landasan teori dimaksudkan sebagai
pendukung permasalahan yang telah atau akan
diungkapkan.
1. Pengertian Minat
Menurut Winkel (1996) dalam Puspitasari
(2011), mengatakan bahwa minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek
untuk merasa terarik pada bidang atau hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
bidang tersebut. Menurut Abror (1993) dalam
Puspitasari (2011), minat mengandung unsureunsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan
konasi (kehendak).
Dari berbagai pendapat diatas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan minat adalah suatu rasa yang lebih suka
atau rasa ketertarikan pada suatu kegiatan yang
ditujukan dengan keinginan, kecenderungan
d) Keadaan kesehatan
Minat
membaca
seseorang
akan
dipengaruhi oleh keadaan kesehatannya. Apabila
seseorang
(khususnya
anak-anak)
yang
mempunyai minat membaca buku, tapi dia dalam
keadaan yang kurang sehat/ sakit maka gairahnya
untuk membaca akan terganggu bahkan minat
membacanya bisa sampai hilang. Sebaliknya
apabila orang/ anak tersebut dalam keadaan yang
sehat maka dia sangat bersemangat untuk
membaca.
e) Keadaan jiwa
Faktor
kejiwaan
seseorang
juga
berpengaruh terhadap minat bacanya. Apabila
seseorang
(khususnya
anak-anak)
yang
mempunyai minat membaca sedang dalam
keadaan resah, sedih ataupun kacau pikirannya,
kebanyakan orang bila dalam keadaan tersebut
maka gairahnya untuk membaca akan berkurang
atau mungkin hilang. Berbeda jika dia dalam
keadaan senang/ gembira orang tersebut akan
sangat bersemangat untuk membaca.
b) Kebutuhan anak
Seorang anak akan berminat membaca
sebuah bacaan/ buku apabula bacaan/ buku
tersebut menarik perhatian anak, sesuai
kebutuhan anak dan bermanfaat bagi anak
tersebut. Apabila terdapat sebuah buku/ bacaan
yang bentuknya menarik tapi isi dari buku
tersebut tidak sesuai dengan minat kebutuhan
anak tentu buku tersebut tidak/ kurang menarik
minat baca anak. Dalam lingkungan sekolah,
perpustakaan sekolah sebaiknya memiliki bukubuku yang menarik perhatian anak didik/ siswa,
sesuai kebutuhan anak didik dan bermanfaat bagi
anak didik sehingga perpustakaan tersebut dapat
menarik minat baca anak didik/ siswa.
f) Kebiasaan
Anak yang mempunyai kebiasaan/
kegemaran membaca tentu memiliki minat
terhadap buku/ bacaan, atau sebaliknya orang
yang punya minat yang besar terhadap bacaan
karena mereka telah mempunyai kebiasaan dan
gemar membaca. Intensitas/ jumlah waktu yang
diperlukan seseorang yang gemar membaca
dengan orang yang tidak suka membaca akan
berbeda. Anak yang gemar membaca dalam satu
hari akan meluangkan waktu untuk membaca
lebih banyak dari pada anak yang tidak suka
membaca. Ciri-ciri anak yang gemar membaca
apabila ada waktu luang akan memanfaatkan
4
a. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang punya
kebiasaan dan kegemaran membaca akan
memberikan pengaruh yang besar terhadap minat
baca anak. Misalnya dengan membelikan anak
sebuah buku bacaan, mendongengkan sebuah
cerita sebelum tidur, mengajak pergi ke toko
buku, mengajarkan membaca kepada anak, dll.
Hal itu dilakukan untuk merangsang, menarik
perhatian, memupuk minat anak terhadap bacaan
dan menumbulkan anak gemar membaca.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, penulis menggunakan
metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Tujuan
penelitian
kuantitatif
adalah
mengembangkan dan menggunakan modelmodel matematis, teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena alam.
b. Lingkungan sekolah
Sekolah memiliki peran yang besar
terhadap usaha menumbuhkan dan membina
minat baca anak. Melalui bimbingan dan
dorongan dari para pendidik (guru) siswa akan
mempunyai minat untuk membaca. Misalnya,
siswa akan lebih berminat membaca buku jika ia
diberi tugas oleh gurunya untuk membaca sebuah
buku. Ataupun apabila sebuah sekolah
menerapkan peraturan kepada siswanya untuk
wajib membaca buku setiap hari, maka siswa
dari sekolah tersebut akan mempunyai minat
baca yang lebih tinggi dari siswa sekolah lain.
Kondisi dari perpustakaan yang ada di sekolah
tersebut juga mempengaruhi minat baca anak di
perpustakaan sekolah. Anak akan lebih tertarik
mengunjungi perpustakaan jika, perpustakaan
yang ada di sekolah tersebut mempunyai ruangan
yang nyaman, bersih dan rapi, kelengkapan isi
dari perpustakaan juga mempengaruhi minat
baca anak di perpustakaan sekolah. Selain itu,
teman bermain juga mempengaruhi minat
membaca anak. Seorang anak jika mempunyai
teman yang gemar membaca, anak tersebut juga
akan gemar membaca. Karena secara tidak
langsung sifat yang ada pada teman bermainnya
tersebut mempengaruhi anak tersebut.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan
bahwa minat membaca dapat terbentuk karena
adanya faktor yang mempengaruhinya. Faktor
tersebut dapat berasal dari dalam dirinya
(pembawaan/ bakat, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, keadaan kesehatan, keadaan jiwa,
kebiasaan) dan faktor dari luar (buku/ bahan
bacaan, kebutuhan anak dan lingkungan).
keseluruhan subjek
penelitian ini adalah
Teknik Bangunan
Teknik, Universitas
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Arikunto (2006:134)
menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat
tersebut, maka dalam penelitian ini jumlah
sampel yang diambil ditetapkan yaitu seluruh
jumlah Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan
Angkatan 2013 Universitas Negeri Semarang
yaitu 38 mahasiswa.
3. variabel
Variabel adalah gejala yang bervariasi,
yang menjadi objek penelitian. Variabel
dibedakan atas kuantitaif dan kualitatif. Dalam
penelitian menggunakan variabel mandiri yaitu
minat baca.
4. Perpustakaan
Dalam
bahasa
Indonesia
istilah
perpustakaan dibentuk dari kata dasar pustaka
ditambah awalan per dan akhiran an.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
perpustakaan diartikan sebagai kumpulan buku5
HASIL PENELITIAN
Dari analisis data menunjukkan bahwa
minat mahasiswa
siswa Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Semarang di tunjukkan dhasil
rata-rata
rata data 68,42, sementara itu apabila di
tinjau dari hasil secara keseluruhan di dapat
13,16% berminat, 68,42% cukup berminat dan
18,42% tidak berminat pada perpustakaan
Jurusan Teknik Sipil. Hal ini dapat dilihat pada
tabel 4.1 dan gambar 4.1 berikut :
PEMBAHASAN
Terdapat beberapa aspek
yang
menunjukkan minat baca mahasiswa Pendidikan
Teknik Bangunan Angkatan 2013 Universita
Universitas
Negeri Semarang pada perpustakaan. Aspek
Aspekaspek
yang
mempengaruhi
memberikan
pengaruh kepada minat baca mahasiswa pada
perpustakaan yang termasuk dalam kategori
cukup berminat. Aspek-aspek
aspek tersebut antara lain
yaitu motivasi membaca, kondisi sumber belaja
belajar
dan pelayanan informasi berada pada posisi
tengah, sedangkan untuk aspek alasan dan tujuan
membaca pada kategori baik, dan aspek
frekuensi kunjungan dalam kategori tidak sering
untuk mengunjungi perpustakaan jurusan teknik
sipil Universitas Negeri Semar
Semarang. Berikut
aspek-aspek
aspek tersebut beserta persentasenya yaitu
kunjungaan mahasiswa 14,26% masuk dalam
kategori tidak sering mengunjungi perpustakaan,
aspek alasan dan tujuan membaca 15,92% masuk
dalam kategori baik dalam aspek alasan dan
tujuan membaca, aspek
pek motivasi membaca
20,07% masuk dalam kategori sedang dalam
motivasi membaca, apek kondisi sumber belajar
28,05% masuk dalam kategori cukup baik pada
aspek kondisi sumber belajar, dan aspek
pelayanan informasi 21,70% berada pada
kategori cukup memuaskan untuk pelayanan
informasi di perpustakaan Jurusan Teknik Sipil
Universitas Negeri Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
minat baca mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Angkatan 2013 Universitas
Negeri Semarang 68,42% termasuk dalam
kategori
egori cukup berminat pada perpustakaan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri
Semarang. Hal tersebut menandakan bahwa
posisi minat baca mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan angkatan 2013 Universitas Negeri
Semarang pada perpustakaan Jurusan Teknik
sipil Universitas
niversitas Negeri Semarang berada di
tengah dikarenakan adanya pertimbangan sisi
positif dan negatif yang hampir sama besar
dalam mempengaruhi minat baca pada
perpustakaan. Pada penelitian ini jenis kelamin
Frekuensi
Kategori
Persenta
se
Sangat
tidak
berminat
Tidak
berminat
Cukup
berminat
13,16%
10
Berminat
18,42%
Sangat
berminat
0%
<40%
40 55%
55 70%
23
70 85 %
> 85%
0%
68,42%
Berdasarkan tabel
abel 4.1 distribusi di atas disajikan
dalam bentuk grafik seperti di bawah ini :
Persentase
68.42%
18.42%
0%
13.16%
0.00%
DAFTAR PUSTAKA
Abror, A.R 1989, Psikologi Pendidikan, Tiara
Wcana Yogya, Pontianak
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
KESIMPULAN
SARAN
Wiryodijoyo,
Suwarno.
1989.
membaca:Strategi
Pengantar dan
Tekniknya.
Jakarta:Depdikbud dan
Dirjendikti
2. Dosen
Dosen hendaknya berperan lebih
mendorong, motivasi, agar motif-motif positif
dibangkitkan dan atau ditingkatkan dari dalam
diri anak untuk memaca.