Вы находитесь на странице: 1из 7

ANALISIS MMINAT BACA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

ANGKATAN 2013 PADA PERPUSTAKAAN JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Alifian Al Hanif Riyadi
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Gedung E-3, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang.Telp/ Fax. (024) 8508101-8508009,website:
http://ft.unnes.ac.id.

ABSTRAK
Eksistensi sebuah perpustakaan merupakan suatu hal yang wajib ada dalam sebuah lembaga
atau lingkungan pendidikan. Perpustakaan merupakan gudangnya ilmu dan informasi bacaan,
baik yang berkaitan dengan pendidikan maupun pengetahuan umum sehingga keberadaan
perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam
mencari referensi atau rujukan sumber ilmu yang sedang dipelajarinya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui besarnya minat baca mahasiswa prodi Pendidikan Teknik bangunan angkatan
2013 pada perpustakaan Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa minat baca mahasiswa Progam Pendidkikan Teknik Bangunan Angkatan
2013 Universitas Negeri Semarang berada dalam kategori cukup berminat pada perpustakaan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang dengan persentase 68,42%. Hasil tersebut
diperoleh dari 5 aspek yang mempengaruhi minat baca mahasiswa pada perpustakaan yaitu
frekuensi kunjungan, alasan dan tujuan membaca, motivasi membaca, kondisi sumber belajar dan
pelayanan informasi.

Kata kunci : Minat Baca Mahasiswa, Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil


mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut pengertiannya, minat seseorang
terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang
tinggi, gairah atau keinginan seseorang tersebut
terhadap sesuatu ( Sutarno, 2006 : 26 27 ).
Minat merupakan sumber motivasi
yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang
mereka inginkan bila mereka bebas memilih (
Hurlock, 1995 : 144 ). Menurut Aiken dalam
Ginting (2005:19) mengungkapkan
definisi
minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan

PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya merupakan
interaksi antara komponen-komponen yang
saling terpadu dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan. Komponen pendidikan berarti
bagian-bagian dari sistem proses pendidikan
yang menentukan berhasil dan tidaknya, atau ada
dan tidaknya proses pendidikan. Dalam dunia
pendidikan harus ada minimal 6 komponen
pendidikan yang saling terkait guna mencapai
tujuan pendidikan nasional, diantaranya yaitu: 1)
tujuan pendidikan; 2) peserta didik; 3) orang tua;
4) guru/pendidik; 5) isi pendidikan; 6)
lingkungan pendidikan. Sebagaimana tujuan
pendidikan nasional telah dijelaskan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang
berbunyi Pendidikan nasional berfungsi
1

dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan


adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang
dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah
penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.
Pada dasarnya perpustakaan merupakan
tempat penyimpanan berbagai macam ilmu yang
terbungkus apik dalam sebuah buku. Mulai dari
buku-buku sains, ilmu pengetahuan sosial, ilmu
pengetahuan agama Islam, referensi, karya
ilmiah, kamus bahasa, majalah-majalah nasional
hingga buku-buku popular ada diperpustakaan.
Perpustakaan Perguruan Tinggi (PPT)
merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang
bersama-sama dengan unit lain melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dengan cara
menghimpun, memilih, mengolah, merawat serta
melayani sumber informasi kepada lembaga
induk khususnya dan masyarakat akademis pada
umumnya. Adapun yang termasuk dalam
Perguruan Tinggi meliputi universitas, institut,
sekolah tinggi, akademi, politeknik dan atau
Perguruan Tinggi lain yang sederajat.
Perpustakaan dipandang sebagai perpaduan
antara manusia, tempat/fasilitas dan informasi,
karena antara satu dengan yang lainnya saling
ketergantungan.
Manusia, merupakan pengelola dan
pemakainya. Tempat/fasilitas merupakan sarana
yang digunakan manusia untuk melakukan
transaksi informasi, sedang informasi dapat
berupa buku, jurnal, majalah, koran dan materi
lainnya yang merupakan bahan-bahan yang harus
disajikan di perpustakaan. Sehingga dengan
keterpaduan tadi akan jelas misi yang diemban
oleh sebuah perpustakaan, yaitu antara lain turut
mencerdaskan bangsa dengan menyediakan
informasi yang diperlukan, melestarikan nilainilai budaya bangsa dan berkiprah dalam
pengembangan ilmu dan teknologi.
G. Eward Evan mengatakan ada 4 tipe
perpustakaan, yaitu: Perpustakaan perguruan
tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaan
umum, dan perpustakaan khusus. Antara satu
perpustakaan dengan perpustakaan yang lainnya
akan berbeda. Hal ini tergantung dari jenis
perpustakaan yang tentunya dari tipe itu akan
mempunyai masyarakat pemakai yang berbeda.
Oleh karenanya, koleksinya harus disesuaikan
dengan
kebutuhan
pemakainya.
Karena
masyarakat pemakainya berbeda, maka sistem
pelayanannya pun akan berbeda pula.
Salah satu Universitas Negeri di Semarang
adalah Unversitas Ngeri Semarang, di Unversitas
ini terdapat beberapa fakultas dan jurusan
termasuk jurusan teknik sipil fakultas teknik. Di

melebihi kegiatan lainnya, ini berarti minat


berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat
seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya.
Selanjutnya menurut Slameto ( 2010:180) minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh.
Menurut Hodgson dalam buku Tarigan (
1986 : 7 ), membaca adalah sesuatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh
pesan,
yang hendak
disapaikan oleh penulis melalui media kata-kata /
bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan
akan terlibat dalam suatu pandangan sekilas,
dan agar makna kata-kata secara individual akan
dapat diketahui. Kalau ini tidak terpenuhi, maka
pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan
tertangkap atau dipahami, dan proses membaca
itu tidak terlaksana dengan baik. Sedangkan
menurut Wiryodijoyo ( 1989 : 78 ) Membaca
adalah proses psikologis yang melibatkan
penglihatan gerak mata, ingatan pengetahuan
mengenai kata yang dapat dipahami dan
pengalaman membacanya. Minat baca dapat
timbul berdasarkan respon positif diri, begitu
juga dengan minat pada Perpustakaan.
Terkait dengan perpustakaan perguruan
tinggi sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 24, bahwa: (1)
Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan
perpustakaan yang memenuhi standar nasional
perpustakaan dengan memperhatikan Standar
Nasional
Pendidikan.(2)
Perpustakaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki
koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah
eksemplarnya,
yang
mencukupi
untuk
mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat, (3)
Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan
layanan perpustakaan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi, (4) Setiap perguruan
tinggi
mengalokasikan
dana
untuk
pengembangan perpustakaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan guna memenuhi
standar nasional pendidikan dan standar nasional
perpustakaan.
Perpustakaan merupakan upaya untuk
memelihara dan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan
yang terorganisasi secara baik dan sistematis,
secara langsung atau pun tidak langsung dapat
memberikan kemudahan bagi proses belajar
mengajar
di Perguruan
Tinggi
tempat
perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait
2

untuk memperhatikan kegiatan tersebut tanpa ada


seseorangpun yang menyuruh, dilakukan dengan
kesadaran diri sendiri dan diikuti dengan
perasaan yang senang. Minat merupakan sumber
motivai seseorang. Sehingga minat itu besar
pengaruhnya terhadap kegiatan yang dilakukan
seseorang. Bahkan kegiatan yang menarik minat
seseorang akan dilakukan dengan senang hati.

Jurusan
Teknik
Sipil
terdapat
sebuah
perpustakaan, di perpustakaan ini tidak terlihat
banyak aktifitas yang di lakukan oleh mahasiswa,
khusunya mahasiwa teknik sipil. Menurut data
yang diperoleh dari pengelola perpustakaan
jurusan Teknik Sipil Univrsitas Negeri Semarang
dalam sehari hanya ada 20-30 mahasiswa yang
berkunjung ke perpustakaan dari jumlah
keseluruhan mahasiswa jurusan Teknik Sipil,
kurangnya minat mahasiswa membuat kondisi
perpustakaan tidak memperlihatkan sebagaimana
mestinya fungsi dari sebuah perpustakaan.
Salah satu penyebab kurangnya minat
mahasiswa yang berkunjung ke perpustakaan,
diduga minimnya aktivitas dan minat membaca
mahasiswa itu sendiri. Di waktu senggang
misalnya, waktu jam istirahat mahasiswa lebih
suka nongkrong dikantin daripada nongkrong
diperpustakaan.. Aktivitas membaca itu sendiri
ternyata memiliki banyak manfaat yang mungkin
secara ilmiah belum banyak diketahui oleh para
remaja dan masyarakat luas secara universal.
Sebuah studi mengatakan bahwa aktivitas
membaca dapat meningkatkan fungsi otak
manusia. Yang melatar belakanginya adalah
manusia terlahir dengan 100-200 milyar sel otak
yang siap dikembangkan secara optimal,
sehingga dapat menentukan
intelegensi,
kepribadian dan kualitas hidup sesesorang. Dan
dikatakan juga, produksi sel neurogial (= sel
khusus yang terdapat pada unit dasar otak)
berkembang lebih tinggi karena aktivitas
membaca yang disebabkan adanya akselerasi
(percepatan) proses berpikir.

2. Pengertian minat baca


Sutarno (2006:27) mengemukakan bahwa
minat baca seseorang dapat diartikan sebagai
kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut
kepada suatu sumber bacaan tertentu. Menurut
Ginting (2003:430) mendefinisikan minat
membaca adalah bentuk-bentuk perilaku yang
terarah guna melakukan kegiatan membaca
sebagai tingkat kesenangan yang kuat dalam
melakukan
kegiatan
membaca
karena
menyenangkan dan memberikan nilai.
Dari bebrapa pengertian diatas, dapat
diambil kesimpulan bahwa minat membaca yaitu
merupakan aktivitas yang dilakukan dengan
penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam
rangka membangun pola komunikasi dengan diri
sendiri untuk mengembangkan intelektualitas
dengan mendatangkan perasaan seseorang, suka
dan gembira, disamping itu adanya keinginan
kuat yang disertai usaha-usaha seseorang atau
masyarakat untuk membaca. Orang yang
mempunyai minat membaca yang besar
ditunjukan oleh kesediaan untuk mendapatkan
bahan bacaan dan kemudian membacanya atas
dasar keinginannya sendiri, sedangkan orang
yang mempunyai minat membaca yang kuat akan
menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan
dan sekaligus kebutuhan.

A. Landasan Teori
Landasan teori dimaksudkan sebagai
pendukung permasalahan yang telah atau akan
diungkapkan.

3. Faktor yang mempengaruhi minat baca


Menurut Soeatminah (1991: 73-75),
faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca
adalah sebagai berikut.

1. Pengertian Minat
Menurut Winkel (1996) dalam Puspitasari
(2011), mengatakan bahwa minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek
untuk merasa terarik pada bidang atau hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
bidang tersebut. Menurut Abror (1993) dalam
Puspitasari (2011), minat mengandung unsureunsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan
konasi (kehendak).
Dari berbagai pendapat diatas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan minat adalah suatu rasa yang lebih suka
atau rasa ketertarikan pada suatu kegiatan yang
ditujukan dengan keinginan, kecenderungan

A. Faktor dari dalam


a) Pembawaan/ bakat
Pembawaan/ bakat seseorang merupakan
faktor genetik yang dituruntan oleh orang tua
kepada anaknya. Jika kedua orang tuanya senang
membaca buku akan dimungkunkan sifat tersebut
akan menurun pada anaknya. Apabila anak
tersebut sudah memiliki rasa senang untuk
membaca, berarti dia sudah memiliki kesadaran
akan pentingnya membaca buku. Selain itu
pembawaan/ bakat seorang anak mempengaruhi
rasa ketertarikan anak pada suatu bacaan.
3

waktu luangnya untuk membaca buku/ bacaan.


Dalam lingkungan sekolah anak yang gemar
membaca apabila ada waktu luang akan
dipergunakan untuk membaca bacaan baik di
kelas ataupun di perpustakaan sekolah. Hal ini
berbeda dengan anak yang tidak mempunyai
minat membaca yang tinggi, apabila ada waktu
luang anak tersebut akan menggunakan waktu
luangnya untuk kegiatan yang lain seperti
bermain dan lain sebagainya.

Apabila anak tersebut sudah mempunyai rasa


ketertarikan terhadap suatu bacaan maka anak
tersebut akan keinginan untuk meminjam
ataupun memiliki buku/ bacaan yang ia temui.
b) Jenis kelamin
Perbedaan
minat
membaca
juga
dipengaruhi oleh perbedaan kelamin. Mungkin
karena sifat kodrati, maka pria dan wanita
memiliki minat dan selera yang berbeda.
c) Tingkat pendidikan
Orang yang lebih tinggi tingkat
pendidikanya akan berbeda minat membacanya
dengan orang yang lebih rendah tingkat
pendidikannya. Minat yang berbeda disebabkan
karena perbedaan kemampuan dan kebutuhan.

B. Faktor dari luar


a) Buku/ bahan bacaan
Keragaman jenis buku juga mempengaruhi
minat baca anak. Anak akan merasa lebih tertarik
pada suatu bacaan apabila bacaan tersebut
terdapat gambar dan warna-warna yang menarik.
Ada berapa jenis buku bacaan untuk anak.
Misalnya, buku-buku yang berhubungan dengan
pelajaran dan buku non pelajaran seperti buku
cerita (dongeng, fabel), majalah dan lain
sebagainya. Buku/ bahan bacaan itu besar
peranannya terhadap minat baca seseorang,
karena:
Dapat menstimulasi dan merangsang minat
baca anak. Misalnya, buku yang bentuknya
menarik, banyak ilustrasi dan gambar-gambar
yang berwarna-warni akan lebih menarik orang
untuk membaca buku tersebut terutama anakanak.
Dapat
membantu
anak
melatih
berkonsentrasi. Misalnya, seorang anak apabila
mendapati sebuah buku yang isinya menarik
perhatian anak tersebut akan terpusat pada
bacaan tersebut.

d) Keadaan kesehatan
Minat
membaca
seseorang
akan
dipengaruhi oleh keadaan kesehatannya. Apabila
seseorang
(khususnya
anak-anak)
yang
mempunyai minat membaca buku, tapi dia dalam
keadaan yang kurang sehat/ sakit maka gairahnya
untuk membaca akan terganggu bahkan minat
membacanya bisa sampai hilang. Sebaliknya
apabila orang/ anak tersebut dalam keadaan yang
sehat maka dia sangat bersemangat untuk
membaca.
e) Keadaan jiwa
Faktor
kejiwaan
seseorang
juga
berpengaruh terhadap minat bacanya. Apabila
seseorang
(khususnya
anak-anak)
yang
mempunyai minat membaca sedang dalam
keadaan resah, sedih ataupun kacau pikirannya,
kebanyakan orang bila dalam keadaan tersebut
maka gairahnya untuk membaca akan berkurang
atau mungkin hilang. Berbeda jika dia dalam
keadaan senang/ gembira orang tersebut akan
sangat bersemangat untuk membaca.

b) Kebutuhan anak
Seorang anak akan berminat membaca
sebuah bacaan/ buku apabula bacaan/ buku
tersebut menarik perhatian anak, sesuai
kebutuhan anak dan bermanfaat bagi anak
tersebut. Apabila terdapat sebuah buku/ bacaan
yang bentuknya menarik tapi isi dari buku
tersebut tidak sesuai dengan minat kebutuhan
anak tentu buku tersebut tidak/ kurang menarik
minat baca anak. Dalam lingkungan sekolah,
perpustakaan sekolah sebaiknya memiliki bukubuku yang menarik perhatian anak didik/ siswa,
sesuai kebutuhan anak didik dan bermanfaat bagi
anak didik sehingga perpustakaan tersebut dapat
menarik minat baca anak didik/ siswa.

f) Kebiasaan
Anak yang mempunyai kebiasaan/
kegemaran membaca tentu memiliki minat
terhadap buku/ bacaan, atau sebaliknya orang
yang punya minat yang besar terhadap bacaan
karena mereka telah mempunyai kebiasaan dan
gemar membaca. Intensitas/ jumlah waktu yang
diperlukan seseorang yang gemar membaca
dengan orang yang tidak suka membaca akan
berbeda. Anak yang gemar membaca dalam satu
hari akan meluangkan waktu untuk membaca
lebih banyak dari pada anak yang tidak suka
membaca. Ciri-ciri anak yang gemar membaca
apabila ada waktu luang akan memanfaatkan
4

buku (bahan bacaan). Dalam bahasa Inggris


disebut library yang berarti perpustakaan.
Menurut Sutarno (2006;7), Perpustakaan
adalah
suatu
ruangan,
bagian
dari
gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang
berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan
diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari
dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu
diperlukan untuk pembaca.

c) Faktor lingkungan anak

a. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang punya
kebiasaan dan kegemaran membaca akan
memberikan pengaruh yang besar terhadap minat
baca anak. Misalnya dengan membelikan anak
sebuah buku bacaan, mendongengkan sebuah
cerita sebelum tidur, mengajak pergi ke toko
buku, mengajarkan membaca kepada anak, dll.
Hal itu dilakukan untuk merangsang, menarik
perhatian, memupuk minat anak terhadap bacaan
dan menumbulkan anak gemar membaca.

METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, penulis menggunakan
metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Tujuan
penelitian
kuantitatif
adalah
mengembangkan dan menggunakan modelmodel matematis, teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena alam.

b. Lingkungan sekolah
Sekolah memiliki peran yang besar
terhadap usaha menumbuhkan dan membina
minat baca anak. Melalui bimbingan dan
dorongan dari para pendidik (guru) siswa akan
mempunyai minat untuk membaca. Misalnya,
siswa akan lebih berminat membaca buku jika ia
diberi tugas oleh gurunya untuk membaca sebuah
buku. Ataupun apabila sebuah sekolah
menerapkan peraturan kepada siswanya untuk
wajib membaca buku setiap hari, maka siswa
dari sekolah tersebut akan mempunyai minat
baca yang lebih tinggi dari siswa sekolah lain.
Kondisi dari perpustakaan yang ada di sekolah
tersebut juga mempengaruhi minat baca anak di
perpustakaan sekolah. Anak akan lebih tertarik
mengunjungi perpustakaan jika, perpustakaan
yang ada di sekolah tersebut mempunyai ruangan
yang nyaman, bersih dan rapi, kelengkapan isi
dari perpustakaan juga mempengaruhi minat
baca anak di perpustakaan sekolah. Selain itu,
teman bermain juga mempengaruhi minat
membaca anak. Seorang anak jika mempunyai
teman yang gemar membaca, anak tersebut juga
akan gemar membaca. Karena secara tidak
langsung sifat yang ada pada teman bermainnya
tersebut mempengaruhi anak tersebut.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan
bahwa minat membaca dapat terbentuk karena
adanya faktor yang mempengaruhinya. Faktor
tersebut dapat berasal dari dalam dirinya
(pembawaan/ bakat, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, keadaan kesehatan, keadaan jiwa,
kebiasaan) dan faktor dari luar (buku/ bahan
bacaan, kebutuhan anak dan lingkungan).

A. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah
penelitian. Populasi dalam
mahasiswa Pendidikan
Angkatan 2013 Jurusan
Negeri Semarang.

keseluruhan subjek
penelitian ini adalah
Teknik Bangunan
Teknik, Universitas

2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Arikunto (2006:134)
menyatakan apabila subjeknya kurang dari 100
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat
tersebut, maka dalam penelitian ini jumlah
sampel yang diambil ditetapkan yaitu seluruh
jumlah Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan
Angkatan 2013 Universitas Negeri Semarang
yaitu 38 mahasiswa.
3. variabel
Variabel adalah gejala yang bervariasi,
yang menjadi objek penelitian. Variabel
dibedakan atas kuantitaif dan kualitatif. Dalam
penelitian menggunakan variabel mandiri yaitu
minat baca.

4. Perpustakaan
Dalam
bahasa
Indonesia
istilah
perpustakaan dibentuk dari kata dasar pustaka
ditambah awalan per dan akhiran an.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
perpustakaan diartikan sebagai kumpulan buku5

Dapat disimpulkan dari anlisis data


diperoleh bahwa minat baca mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan Angkatan 2013
berada pada kategori cukup berminat, hal ini
ditunjukan dengan angka rata-rata
rata persentase
62,48% mahasiswa cukup berminat membaca
pada perpustakaan Jurusan Teknik Sipil
Universitas Negeri Semarang.

HASIL PENELITIAN
Dari analisis data menunjukkan bahwa
minat mahasiswa
siswa Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Semarang di tunjukkan dhasil
rata-rata
rata data 68,42, sementara itu apabila di
tinjau dari hasil secara keseluruhan di dapat
13,16% berminat, 68,42% cukup berminat dan
18,42% tidak berminat pada perpustakaan
Jurusan Teknik Sipil. Hal ini dapat dilihat pada
tabel 4.1 dan gambar 4.1 berikut :

PEMBAHASAN
Terdapat beberapa aspek
yang
menunjukkan minat baca mahasiswa Pendidikan
Teknik Bangunan Angkatan 2013 Universita
Universitas
Negeri Semarang pada perpustakaan. Aspek
Aspekaspek
yang
mempengaruhi
memberikan
pengaruh kepada minat baca mahasiswa pada
perpustakaan yang termasuk dalam kategori
cukup berminat. Aspek-aspek
aspek tersebut antara lain
yaitu motivasi membaca, kondisi sumber belaja
belajar
dan pelayanan informasi berada pada posisi
tengah, sedangkan untuk aspek alasan dan tujuan
membaca pada kategori baik, dan aspek
frekuensi kunjungan dalam kategori tidak sering
untuk mengunjungi perpustakaan jurusan teknik
sipil Universitas Negeri Semar
Semarang. Berikut
aspek-aspek
aspek tersebut beserta persentasenya yaitu
kunjungaan mahasiswa 14,26% masuk dalam
kategori tidak sering mengunjungi perpustakaan,
aspek alasan dan tujuan membaca 15,92% masuk
dalam kategori baik dalam aspek alasan dan
tujuan membaca, aspek
pek motivasi membaca
20,07% masuk dalam kategori sedang dalam
motivasi membaca, apek kondisi sumber belajar
28,05% masuk dalam kategori cukup baik pada
aspek kondisi sumber belajar, dan aspek
pelayanan informasi 21,70% berada pada
kategori cukup memuaskan untuk pelayanan
informasi di perpustakaan Jurusan Teknik Sipil
Universitas Negeri Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
minat baca mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Angkatan 2013 Universitas
Negeri Semarang 68,42% termasuk dalam
kategori
egori cukup berminat pada perpustakaan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri
Semarang. Hal tersebut menandakan bahwa
posisi minat baca mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan angkatan 2013 Universitas Negeri
Semarang pada perpustakaan Jurusan Teknik
sipil Universitas
niversitas Negeri Semarang berada di
tengah dikarenakan adanya pertimbangan sisi
positif dan negatif yang hampir sama besar
dalam mempengaruhi minat baca pada
perpustakaan. Pada penelitian ini jenis kelamin

Tabel 4.1. Distribusi skor minatmahasiswa


mahasiswa pada
perpustakaan Jurusan teknik sipil
Persentase

Frekuensi

Kategori

Persenta
se

Sangat
tidak
berminat
Tidak
berminat
Cukup
berminat

13,16%

10

Berminat

18,42%

Sangat
berminat

0%

<40%

40 55%

55 70%

23

70 85 %
> 85%

0%

68,42%

Berdasarkan tabel
abel 4.1 distribusi di atas disajikan
dalam bentuk grafik seperti di bawah ini :

Persentase

Grafik Distribusi skor minat baca


pada perpustakaan
80%
60%
40%
20%
0%

68.42%
18.42%
0%

13.16%
0.00%

Gambar 4.1. Grafik Distribusi skor minat


mahasiswa PTB angkatan 2013 pada
perpustakaan Jurusan Teknik Sipil

juga mempengaruhi untuk mahasiswa laki-laki


dari penelitian sebesar 57,69% sedangkan
perempuan 42,31%.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa minat mahasiswa Pendidikan Teknik
Bangunan angkatan 2013 Universitas Negeri
Semarang termasuk dalam kategori cukup
berminat pada perpustakaan jurusan teknik sipil
yang di tunjukkan dengan angka 68,42%.

DAFTAR PUSTAKA
Abror, A.R 1989, Psikologi Pendidikan, Tiara
Wcana Yogya, Pontianak
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.

KESIMPULAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Puspitasari, Devi. 2011. Pengaruh Presepsi
Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan
Prestasi Belajar Terhadap Minat
Menjadi Guru. Fakultas Ilmu Social
Dan Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian dan


pembahasan yang diuraikan pada bab IV dapat
diambil kesimpulan, yaitu minat baca mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
angkatan 2013 Universitas Negeri Semarang ada
pada kategori cukup berminat pada perpustakaan
jurusan teknik sipil Universitas Negeri
Semarang, hal ini ditunjukkan dengan angka
62,48% cukup berminat membaca pada
perpustatakaan Jurusan Teknik Sipil Universitas
Negeri Semarang.

Soeatminah dan Sri Marnohadi. (1991) Pedoman


Penyelengaraan Perpustakaan sekolah,
Yogyakarta : IKIP yogyakarta.
Sutarno

SARAN

NS, (2006), Perpustakaan dan


Masyarakat, CV. Sagung Seto, Jakarta

Tarigan, HG.1986. membaca sebagai suatu


keterampilan berbahasa. Bandung:
Angkasa.

Berdasarkan hasil keseluruhan dalam


penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Mahasiswa
Mahasaiswa
Pendidikan
Teknik
Bangunan angkatan 2013 agar lebih sering
berkunjung ke perpustakaan jurusan teknik sipil
dan lebih menumbuhkan minat baca pada
perustakaan. Motivasi membaca yang cukup
tinggi hendaknya lebih di tingkatkan lagi. Agar
perpustakaan
jururusan
teknik
sipil
memperlihatkan seabagaimana mestinya fungsi
dari perpustakaan.

Undang-Undang. R.I. No 43 Tahun 2007.


Tentang Perpustakaan Sekolah.

Wiryodijoyo,
Suwarno.
1989.
membaca:Strategi
Pengantar dan
Tekniknya.
Jakarta:Depdikbud dan
Dirjendikti

2. Dosen
Dosen hendaknya berperan lebih
mendorong, motivasi, agar motif-motif positif
dibangkitkan dan atau ditingkatkan dari dalam
diri anak untuk memaca.

Вам также может понравиться