Вы находитесь на странице: 1из 11

PSIKOLOGI KONSUMEN

PENERAPAN TEORI IVAN PAVLOV


S R (Stimulus Response)
Aplikasinya dalam bentuk Iklan Video Axis dan Iklan Cetak Nike

Nama : 1. Paramitya Hari Kuntari 1224090025


2. Hanna Andiani 1224090028
3. Umdah Tsalisah Oktaviani 1224090031
4. Cerlyna Talitha Yessy 1224090056
5. Diesheilla Amalia - 1224090057

Dosen : Usman Effendi


Hari/Jam : Jumat / 12.50 14.30

FAKULTAS PSIKOLOGI UPI YAI


2016

DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan....................................................................................... 1
BAB II
Teori....................................................................................................
BAB III
Aplikasi dalam Iklan Cetak..............................................................
Aplikasi dalam Iklan Video..............................................................
BAB IV
Penutup...............................................................................................

Daftar Pustaka............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi pemasar. Para
pemasar mencoba memahami perilaku konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan
yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen pada
tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku
konsumen tidak tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara
akurat apa yang sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar
mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen tergolong aset paling berharga
bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak akan eksis. Sebaliknya jika
bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis
kita tumbuh. Lebih dari itu mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan
relasinya. Setidaknya perlu memahami 10 ayat-ayat agar dapat menajamkan fokus dalam
melayani konsumen.
Jadilah pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan konsumen
dengan bertanya dan fokus terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya,
intonasi suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka. Jauhkan
diri dari asumsi-asumsi dan berpikir intutif tentang keinginan konsumen.
Dari pendengar yang baik, kita akan mengerti apa yang dibutuhkan dan tidak yang
dibutuhkan oleh konsumen. Kita juga dapat mengerti strategi apa yang pas untuk dimaukkan
ke pasaran.
Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun
terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar dapat didefenisikan sebagai integrasi
prinsip-prinsip yang menuntun di dalam merancang kondisi demi tercapainya tujuan
pendidikan. Dengan adanya teori belajar akan memberikan kemudahan bagi guru dalam
menjalankan model-model pembelajaran yang akan dilaksanakan. Banyak telah ditemukan
teori belajar yang pada dasarnya menitik beratkan ketercapaian perubahan tingkah laku
setelah proses pembelajaran. Teori belajar merupakan suatu ilmu pengetahuan tentang
pengkondisian situasi belajar dalam usaha pencapaian perubahan tingkah laku yang
diharapkan.Teori belajar yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran adalah teori
belajar konstruktivisme dan teori belajar pemrosesan informasi.Teori belajarkonstruktivisme
adalah teori yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentranformasikan
informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya
apabila aturan-aturan lama itu tidak lagi sesuai.Teori belajar pemrosesan informasi
merupakan teori yang menitikberatkantentang bagaimana informasi yang didapat tersebut
dapat diolah oleh siswa dengan pemahamannya sendiri.Pemanfaatan lingkungan sebebasbebasnya untuk pencapaian tujuan belajar haruslah diberikan pada siswa, sehingga kreatifitas
siswa lebih tampak
1

BAB II
TEORI
Teori S-R (Stimulus-Response)
S-R (Stimulus-Response) yang pada dasarnya mengungkapkan adanya reaksi akibat
dari adanya stimulus yang dalam hal ini diberikan oleh media massa. Terdapat kaitan erat
antara pesan-pesan media dengan reaksi atau respon dari khalayak. Pada teori ini
mengemukakan bahwa pesan-pesan media yang berisi stimulus menghasilkan respon yang
berbeda-beda dari kalangan khalayak. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap
stimuli sehingga akhirnya seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian
antara pesan dan reaksi komunikan.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pesan-pesan yang
disampaikan oleh media massa akan diterima oleh masing-masing individu menurut
keputusan mereka sendiri. Mulai dari memilih, menafsirkan bahkan sampai dalam hal
mengingatnya. Masing-masing individu mempunyai sifat dan karakteristik tertentu yang
berbeda satu sama lainnya, dan hal ini tentunya yang menyebabkan terjadinya perbedaan
tanggapan / respon dari tiap-tiap individu itu yang juga akan menimbulkan sikap dan perilaku
yang berbeda-beda pula.
Respon dalam hal ini dapat diasumsikan merupakan perubahan sikap yang terjadi
pada komunikan berdasarkan stimulus atau rangsangan yang diterimanya. Proses perubahan
sikap ini dapat terjadi atau dapat berubah hanya jika stimulus yang diberikan benar-benar
baik. Prinsip Stimulus-Respon ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermik. Model ini
mempunyai asumsi bahwa komponen-komponen komunikasi (komunikator, pesan, media)
amat perkasa dalam mempengaruhi komunikasi. Disebut jarum hipodermik karena dalam
model ini dikesankan seakan-akan komunikasi disuntikkan langsung kedalam jiwa
komunikan, sebagaimana obat disimpan dan disebarkan dalam bentuk fisik begitu pula pesanpesan persuasif mengubah sistem psikologis. Model ini sering juga disebut bullet
theory (teori peluru) karena komunikan dianggap secara pasif menerima berondongan
pesan-pesan komunikasi.

TEORI STIMULUS - RESPON MENURUT IVAN PAVLOV


Dalam teori Behaviorisme ada tiga konsep penting: rangsangan (stimulus) yang
disimbolkan dengan S, tanggapan atau respons (response) dengan simbol R, dan penguatan
(reinforcement) dengan simbol P. Istilah stimulus mengacu pada semua hal atau perubahan
yang ada dalam lingkungan. Kata-kata atau kalimat dalam tulisan ini adalah contoh dari
rangsangan. Stimulus dapat berasal dari luar (external stimulus), misalnya suara keras, suara
manusia, ujaran atau sinar dan dapat dari dalam (internal stimulus) misalnya rasa lapar, atau
keinginan untuk berbicara. Respons mengacu pada perubahan perilaku yang melibatkan
adanya aktivitas yang disebabkan oleh otot dan kelenjar. Sama halnya dengan stimulus,
2

respons bisa berupa respons luar (external) dan respons dalam (internal). Penguatan
(reinforcement) adalah peristiwa atau sesuatu yang dianggap sebagai hadiah atau hukuman
yang menyebabkan makin besarnya kemungkinan stimulus (S) tertentu menghasilkan respons
(R) tertentu.
Belajar dapat digambarkan sebagai pembentukan hubungan antara S dan R atau
dengan kata lain, belajar adalah kecenderungan S tertentu menghasilkan R tertentu. Prinsip
yang menjadi dasar dari pendekatan pembelajaran S-R pada penelaahan perilaku ialah
classical conditioning dan operant conditioning. Kedua prosedur pengkondisian ini mulai dari
penelitian pada bagaimana hewan belajar dan diperluas pada pembelajaran bahasa. Prosedur
conditioning ini dijadikan dasar untuk program pengajaran bahasa kepada tuna rungu dan
tuna grahita. Para pakar psikolog juga mengaplikasikan prinsip-prinsip pengkondisian dan
pembelajaran makna dan bentuk-bentuk gramatika.
Teori Classical Conditioning yang juga disebut sebagai teori contiguity (keterdekatan
dua objek atau lebih tanpa diselingi hal lain) dikembangkan oleh ahli fisiologi Rusia, Ivan
Petrovich Pavlov (1894-1936). Dalam mengembangkan teori ini, Pavlov melakukan
serangkaian percobaan. Bagaimana percobaan atau eksperimennya? Marilah kita ikuti
paparan berikut ini. Dalam ekperimennya ia menunjukkan makanan kepada anjing yang
kemudian memakan makanan itu. Setiap kali ditunjukkan makanan, anjing itu mengeluarkan
air liur. Tampak bahwa makanan yang di sini disebut unconditional stimulus (UCS)
menyebabkan respons (R), keluarnya air liur. Pada percobaan-percobaan berikutnya, bel
dibunyikan sebelum makanan ditunjukan kepada anjing. Sesudah beberapa kalipercobaan,
anjing mulai mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bunyi bel saja. Dengan kata lain
anjing tersebut telah terkondisi (terbiasa) untuk memindahkan (mentransferkan) responnya,
dalam hal ini keluarnya air liur dari stimulus adalah wajar, yakni makanan ke stimulus yang
terkondisi (conditioned stimulus) dalam hal ini bunyi bel.
Sementara itu, stimulus makanan disebut unconditioned stimulus karena stimulus itu
dapat menimbulkan respons tanpa adanya pelatihan atau pembelajaran. Stimulus bunyi bel
disebut conditioned stimulus atau stimulus terkondisi karena rangsangan ini dapat
menimbulkan respons (R) yakni keluarnya air liur setelah latihan berulang kali dengan
memasangkannya bersamaan dengan stimulus makanan. Respons yang ditimbulkan oleh
conditioned stimulus disebut respons terkondisi (conditioned respons).
Aplikasi Teori Ivan Petrovich Pavlov
Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia? Ternyata dalam kehidupan sehari-hari ada
situasi yang sama seperti pada anjing. Sebagai contoh, suara lagu dari penjual es krim Walls
yang berkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya mungkin suara itu asing, tetapi setelah si
pejual es krim sering lewat, maka nada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada
siang hari yang panas. Bayangkan, bila tidak ada lagu tersebut betapa lelahnya si penjual
berteriak-teriak menjajakan dagangannya. Contoh lai adalah bunyi bel di kelas untuk penanda
waktu atau tombol antrian di bank. Tanpa disadari, terjadi proses menandai sesuatu yaitu
membedakan bunyi-bunyian dari pedagang makanan(rujak, es, nasi goreng, siomay) yang
3

sering lewat di rumah, bel masuk kelas-istirahat atau usai sekolah dan antri di bank tanpa
harus berdiri lama.
Contoh yang lain yaitu pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam kegiatan belajar
mengajar, seorang guru menunjukkan sikap yang ramah dan memberi pujian terhadap muridmuridnya, sehingga para murid merasa terkesan dengan sikap yang ditunjukkan gurunya.
Satu lagi sebagai contoh untuk menambah kelekatan dengan pasangan, Jika anda mempunyai
pasangan yang sangat suka (UCR) dengan coklat (UCS). Disetiap anda bertemu (CS)
dengan kekasih anda maka berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara otonom dia
akan sangat suka dengan coklat pemberian anda.
Berdasarkan teori, ketika hal itu dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya cukup dengan
bertemu dengan anda tanpa memberikan coklat, maka secara otonom pasangan anda akan
sangat suka (CR) dengan anda, hal ini dapat terjadi karena pembentukan perilaku antara
UCS, CS, UCR, dan CR seperti ekperimen yang telah dilakukan oleh pavlov. Menarik
bukan?
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dengan menerapkan strategi Pavlov ternyata
individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang
tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak
menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.

BAB III
APLIKASI TEORI PSIKOANALISA PADA IKLAN CETAK
NAMA PRODUK : PROMO BANK MEGA
JUDUL IKLAN : NIKE WAREHOUSE SALE

Bagian - bagian dari iklan yang menggambarkan unsur teori S - R (Stimulus Response) :
1. Dorongan (drive)
Dalam iklan ini yang mengandung unsur dorongan untuk memiliki sepatu baru, selain
itu individu juga tertarik dengan adanya program menukarkan sepatu lama dengan
voucher diskon, dimana voucher tersebut bisa digunakan untuk menambah diskon
untuk membeli sepatu baru.
2. Rangsangan (stimulus)
5

Individu tertarik untuk membeli sepatu dikarenakan adanya diskon yang sangat besar
dan menarik perhatian.
3. Respon (response)
Positif : Pada akhirnya individu membeli produk sepatu tersebut.
Negatif : Individu tidak tertarik dengan adanya diskon tersebut.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pesan-pesan yang
disampaikan oleh media massa akan diterima oleh masing-masing individu menurut
keputusan mereka sendiri.
4. Penguatan (reinforcement)
Karena adanya diskon yang besar dan promo lainnya.

APLIKASI TEORI PADA IKLAN VIDEO


NAMA PRODUK : PROVIDER AXIS
JUDUL IKLAN : IKLAN AXIS BARU 2016!! Ha eL (iritology no.72)

Bagian - bagian dari iklan yang menggambarkan unsur teori S - R (Stimulus Response) :
1. Dorongan (drive)
Karena kebutuhan komunikasi semakin tinggi dan untuk memanfaatkan waktu
semaksimal mungkin. Jadi, individu sangat membutuhkan provider yang tidak terlalu
mengeluarkan biaya yang besar.
2. Rangsangan (stimulus)
Individu tertarik menggunakan provider tersebut karena provider tersebut
menawarkan harga yang sangat murah. Menelpone selama apapun individu tidak
memikirkan jangka waktu dan besarnya pulsa yang dikeluarkan.
3. Respon (response)
Positif : Pada akhirnya individu memakai provider tersebut.
Negatif : Individu tidak tertarik untuk memakai provider tersebut.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pesan-pesan yang
disampaikan oleh media massa akan diterima oleh masing-masing individu menurut
keputusan mereka sendiri.
4. Penguatan (reinforcement)
Karena adanya penawaran harga yang sangat murah.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
7

Jadi, dapat diketahui bahwa dengan menerapkan strategi Pavlov ternyata individu dapat
dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk
mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari
bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya. Lalu, jika stimulus yang
diberikan itu stimulus yang bagus, maka respon yang ditampilkan oleh konsumen juga bagus.
Apalagi ditambah dengan penguat yang bisa membuat konsumen menjadi membeli barang
tersebut. Jadilah pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan
konsumen dengan bertanya dan fokus terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan
kata-katanya, intonasi suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan
mereka. Jauhkan diri dari asumsi-asumsi dan berpikir intutif tentang keinginan konsumen.
Dari pendengar yang baik, kita akan mengerti apa yang dibutuhkan dan tidak yang
dibutuhkan oleh konsumen. Kita juga dapat mengerti strategi apa yang pas untuk dimaukkan
ke pasaran.

DAFTAR PUSTAKA

https://oktavianipratama.wordpress.com/makalah-makalah/teori-belajar-ivan-petrovichpavlov/
http://www.kompasiana.com/annafarida/psikolinguistik-teori-stimulusrespons_5520c60aa33311314746d131

Вам также может понравиться