Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SITI ARIFAH
NIM. 10610375
JUDUL :
Hubungan antara kadar limfosit T CD4 dengan infeksi oportunistik pada pasien
AIDS di RS Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung tahun 2013
LATAR BELAKANG :
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan
gejala yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia, yang
disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV merupakan virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Perjalanan infeksi HIV di dalam tubuh
menyerang sel Cluster of Differentiation 4 (CD4) sehingga terjadi penurunan
sistem pertahanan tubuh (Burner dan Suddarth, 2002).
Penyakit infeksi HIV dan AIDS hingga kini masih merupakan masalah
kesehatan global dengan tingginya angka kejadian dan kematian. Berdasarkan
case report United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) tahun 2011
jumlah orang yang terjangkit HIV di dunia sampai akhir tahun 2010 terdapat 34
juta orang. Kawasan Asia Pasifik merupakan urutan kedua terbesar di dunia
setelah Afrika Selatan dimana terdapat 5 juta penderita HIV/AIDS. Menurut
World Health Organization (WHO) dilaporkan bahwa pada tahun 2011 terdapat
3,5 juta orang di Asia Tenggara hidup dengan HIV/AIDS. Indonesia adalah salah
satu negara berkembang di Asia Tenggara yang memungkinkan masuknya
HIV/AIDS cukup besar. Selain itu, keterbatasan teknologi di negara berkembang
juga dapat menghambat pelaksanaan pemeriksaan diagnosis yang akan berdampak
pada tingginya kasus HIV/AIDS dan kematian akibat HIV/AIDS.
Indonesia dari tahun 2007 sampai Maret 2012 tercatat 548 kasus (Depkes Provinsi
Jatim, 2012). Replikasi virus yang terus menerus mengakibatkan semakin berat
kerusakan sistem kekebalan tubuh dan semakin rentan terhadap infeksi
oportunistik sehingga akan berakhir dengan kematian (Burner dan Suddarth,
2002). Secara klinis digunakan hitung jumlah limfosit T CD4 sebagai penanda
munculnya infeksi oportunistik pada penderita HIV/AIDS. Limfosit T CD4 adalah
sebuah marker atau penanda yang berada dipermukaan sel-sel darah putih
terutama sel-sel limfosit. Jumlah limfosit T CD4 normal berkisar antara 500-1200
sel/mm3. Penurunan limfosit T CD4 disebabkan oleh kematian limfosit T CD4
yang dipengaruhi oleh HIV. Pada masa asimtomatik terjadi penurunan limfosit T
CD4 secara lambat dan penurunannya semakin tajam pada stadium infeksi HIV
yang lanjut. Infeksi-infeksi oportunistik umumnya terjadi bila jumlah CD4 < 200
sel/mm3 atau kadar lebih rendah.
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa infeksi HIV/AIDS adalah
suatu proses yang membutuhkan input pasien HIV/AIDS, nakes, dan sarana
prasarana. Ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi terjadinya infeksi
HIV/AIDS yaitu hubungan seks per anal, homoseksual; hubungan seks
multipartner;
penyalahgunaan
obat
intrevena;
pengobatan
medis
yang
menggunakan darah maupun produk darah; bayi yang lahir dari ibu pengidap
HIV; dan pasangan dari individu yang terinfeksi HIV.
Infesi HIV/AIDS mengakibatkan terjadinya penurunan limfosit T CD4 dan
sistem imun tubuh. Faktor yang dapat meringankan penurunan limfosit T CD4 dan
penurunan sistem imun tubuh tersebut yaitu kepatuhan dalam pengobatan dan
dukungan sosial (keluarga, teman sebaya, sesama penderita. Sedangkan, Faktor
yang dapat memperberat penurunan limfosit T CD4 dan penurunan sistem imun
tubuh tersebut yaitu defisiensi vitamin dan mineral, hilangnya nafsu makan,
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan lingkup
penelitian termasuk inferensial. Berdasarkan tempat penelitian termasuk
penelitian klinis. Berdasarkan waktu pengumpulan data termasuk Cross
Sectional. Berdasarkan cara pengumpulan data termasuk penelitian survei.
Berdasarkan ada atau tidaknya perlakuan termasuk
expost facto
20
100
2.
Variabel
Definisi
Operasional
Variabel
independen
: kadar
limfosit T
CD4
Kadar
Limfosit T
CD4 yang
diperoleh
dari
pemeriksaan
laboratorium
, diukur
dengan
satuan
sel/mm3
Variabel
Parameter
normal limfosit T
CD4: 500-1200
sel/mm3
Alat ukur
Skala
Kategor
i
Pemeriksaa
n
laboratoriu
m CD4
Ordina
l
1= CD4
< 200
2 = CD4
200-500
3 = CD4
>500
Manifestasi
Nomina
dependen:
infeksi
oportunisti
k
timbul akibat
infeksi bakterial
penurunan
lain
sistem
(Mycobacteriu
kekebalan
m aviumtubuh.
intraseluler,
Didapatkan
Listeria
dari catatan
monocytogen,
rekam medis
Nocardia
pasien AIDS
asteroides,
yang muncul
spesies
bersamaan
salmonella,
dengan
spesies
perubahan
streptococcus)
- Pneumocystis dan
kadar
protozoa lain
limfosit T
(Pneumocystis
CD4
carinii
pneumonia
(PCP);
Toxoplasma
gondii;
Cryptosporidio
sis,
Microsporidios
is, Isosporiasis)
- Infeksi jamur
(Criptococcus
neoformans,
Candida
apesies,
Histoplasma
capsulatum,
Coccidioides
immitis,
Aspergillus
spesies,
Blastomyces
dermatitidis,
Penicillum
marneffei)
- Infeksi virus
(herpes
simpleks,
herpes zoster,
Cytomegalovir
us, epstein-barr
virus, human
herpesvirusses
6 dan 7, human
herpesvirusses
klinis dan
l
pemeriksaan
diagnostik
masingmasing
infeksi
8 ); virus
hepatitis
(hepatitis virus
B, hepatitis
virus C)
- Infeksi pada
sistem saraf
pusat
(meningitis
aseptik, AIDS
dementia
komplex,
toksoplasmosis
serebral,
meningitis
cryptococcal,
leukoencephalit
is multifokal
progresif,
infeksi CMV)
- Infeksi pada
saluran cerna
(Cryptosporidi
osis)