Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
11/12/2014
Penetrating Trauma
(tajam)
Ruptur Limfa
Ruptur ginjal
Ruptur limfa
Cidera diafragma
Fraktur pelvis
hepar
Laserasi ginjal
Laserasi intestinal
Ruptur Bladder
Cidera intestinal
Ruptur Bladder
BLUNT TRAUMA
Kecelakaan lalu lintas,
PENETRATING
TRAUMA
Tembak
Senjata tajam
Pecahan peluru/bom
Tertusuk benda tajam
Kecelakaan
dsb
11/12/2014
11/12/2014
Pengkajian Primer
A : Jalan nafas umumnya tidak mengalami
gangguan, kecuali ada trauma lain atau
penurunan kesadaran
B: Look, listen dan feel pada pernafasan
umumnya baik, pada beberapa kasus
terjadi gangguan ekspansi dada dengan
nafas pendek akibat nyeri atau distensi
abdomen
C: Waspadai tanda-tanda syok hipovolemik
akibat perdarahan terbuka maupun
tertutup (internal)
11/12/2014
Pemeriksaan
Penderita cedera abdomen, harus
dilakukan survei primer.
Inspeksi dan palpasi yang akurat
Observasi luka antara lain evicerasi dan
distensi, perhatikan rasa nyeri tekan
dan ketegangan pada dinding perut
Palpasi abdomen:
lokalis, tenderness,
distensi, dsb
Tenderness berat
merupakan tanda
perdarah internal
11/12/2014
Blunt Trauma
Penetrating trauma
Mekanisme signifikan
Nyeri abdominal
Nyeri abdomen
Perdarahan
Distensi
Perubahan warna
penancap
Distensi
Shock
dsb
11/12/2014
Impalement Injury
Diagnosis Keperawatan
Pola nafas tidak efektif b.d distensi
abdomen, nyeri
Defisit volume cairan b. d perdarahan
Nyeri b.d trauma/luka abdomen
11/12/2014
Intervensi Keperawatan
Kaji status kegawatdaruratan berdasarkan ABCD.
Mulai prosedur resusitasi (memperbaiki jalan napas,
pernapasan, sirkulasi) sesuai indikasi.
Pertahankan pasien pada brankar atau tandu
papan ; gerakkan dapat menyebabkan fragmentasi
bekuan pada pada pembuluh darah besar dan
menimbulkan hemoragi masif.
Pastikan kepatenan jalan napas dan kestabilan
pernapasan serta sistem saraf.
Jika pasien koma, bebat leher sampai setelah
sinar x leher didapatkan.
Gunting baju dari luka.
Hitung jumlah luka.
Tentukan lokasi luka masuk dan keluar.
Intervensi Keperawatan
Kaji tanda dan gejala hemoragi.
Kontrol perdarahan dan pertahanan volume darah
sampai pembedahan dilakukan.
Berikan kompresi pada luka perdarahan eksternal
dan bendungan luka dada.
Pasang kateter IV diameter besar untuk
penggantian cairan cepat dan memperbaiki
dinamika sirkulasi.
Perhatikan kejadian syok setelah respons awal
terjadi terhadap transfusi ; ini sering merupakan
tanda adanya perdarrahan internal.
Kolaborasi dgn dokter untuk melakukan
parasentesis untuk mengidentifikasi tempat
perdarahan.
Aspirasi lambung dengan selang nasogastrik.
11/12/2014
Intervensi Keperawatan
Tutupi visera abdomen yang keluar dengan
balutan steril, balutan salin basah untuk
mencegah kekeringan visera.
Fleksikan lutut pasien; posisi ini mencegah
protusi lanjut.
Tunda pemberian cairan oral untuk mencegah
meningkatnya peristaltik dan muntah.
Pasang kateter uretra menetap untuk
mendapatkan kepastian adanya hematuria dan
pantau haluaran urine.
Pertahankan lembar alur terus menerus tentang
tanda vital, haluaran urine, pembacaan tekanan
vena sentral pasien (bila diindikasikan), nilai
hematokrit, dan status neurologik.
Intervensi Keperawatan
11/12/2014
Monitoring
Perubahan pernafasan: frekuensi, irama
Tanda-tanda shock hipovolemik: TD,
Nadi, urine output, CRT, akral,
pernafasan
Cidera tertusuk
Jangan megeluarkan
atau menggerakan
benda yang tertancap
Dpt menyebabkan
perdarahan berat
shock
10
11/12/2014
Evisceration
11
11/12/2014
12
11/12/2014
13