Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
penduduk
Desa
Mejobo
Kecamatan
Mejobo
Kudus
berdasarkan hasil registrasi penduduk 2013 sebanyak 7.410 orang terdiri atas
3.644 laki-laki dan 3.766 perempuan. Menurut kelompok umur, sebagian
besar penduduk Desa Mejobo termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun)
sebanyak 68,08%, selebihnya 26,82 % berusia dibawah 15 tahun dan 5,10%
berusia 65 tahun keatas. Hasil penelitian Hubungan Pola Asuh Orang Tua
dengan Perilaku Seks Pranikah di Desa Bulungcangkring RW 10 Kecamatan
Jekulo, Kabupaten Kudus didapatkan hasil sebagai berikut :
B. Karakteristik Responden
Jumlah responden yang banyak, tentunya akan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, sehingga peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian
dari masing-masing karakteristik tersebut dan menyajikan hasil penelitian
sebagai berikut :
1. Umur Responden
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di RW 10 Desa
Bulungcangkring Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.
Umur
Frekuensi
Persentase (%)
Mean
SD
13
25
27,5
14
21
23,1
15
9
9,9
16
9
9,9
15,27
2,21
17
11
12,1
18
4
4,4
19
7
7,7
20
5
5,5
Total
91
100
(4,4%), umur 19 tahun sebanyak 7 orang (7,7%) dan umur 20 tahun sebanyak
5 orang (5,5%) dengan nilai SD (standar deviasi) 2,21.
2. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di RW 10 Desa
Bulungcangkring, Jekulo, Kudus.
Jenis Kelamin
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Laki-laki
36
39,6
Perempuan
55
60,4
Total
91
100
Tabel 4.4.
Tabulasi Per Item Pola Asuh Orang Tua di RW 10 Desa Bulung Cangkring
Kecamatan Jekulo Kudus berdasarkan pola pengasuhan anak
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Pernyataan
Otoriter
Orang tua saya memegang kendali kepada saya
bagaimanapun keadaannya
Orang tua saya selalu membuat keputusan
untuk saya
Saya mematuhi atau melaksanakan apa yang
orang tua perintahkan
Orang tua sering membentak saya ketika
marah
Menurut orang tua saya disiplin berarti
memberi hukuman jika saya melakukan
kesalahan
Orang tua saya memberikan hukuman secara
fisik kepada saya
Orang tua saya menghabiskan sedikit waktu
dengan saya
Demokratis
Orang tua saya melibatkan saya dalam proses
pengambilan keputusan
Jikasikap atau perilaku saya tidak baik orang
tua saya menegur secara langsung tetapi tidak
kasar
Orang tua saya memberikan penghargaan
terhadap sikap saya yang baik
Orang tua saya memberi penghargaan kepada
saya atas prestasi sekolah
Orang tua saya berharap saya dapat bersikap
mandiri di usia yang tepat
Orang tua saya mendukung sikap saya yang
konstruktif atau membangun
Orang tua saya mendiskusikan peraturan
secara langsung kepada saya
Permisif
Orang tua saya menetapkan beberapa peraturan
untuk saya
Orang tua saya tidak konsisten dalam
menenegakkan peraturan yang telah di buat
Orang tua saya mengabaikan kebanyakan sikap
yang tidak tepat dari saya, karena mengangap
itu sebagai hal yang biasa
Orang tua saya memendam rasa jengkel atas
sikap saya dalam hati
Orang tua saya merasa kualahan dalam
menghadapi sikap dan perilaku saya
Orang tua saya selalu mengalah pada bantahan,
rengekan, dan tuntutan lain dari saya
Orang tua saya memberikan kebebasan kepada
saya dalam mengekspresikan keinginan hati
saya
(SS)
(S)
(KK)
(TP)
10
11,0
28
30,8
31
34,1
22
24,2
34
37,4
47
51,6
8,8
2,2
1,1
25
27,5
33
36,3
32
35,2
25
27,5
39
42,9
22
24,2
5,5
23
25,3
33
36,3
24
26,4
11
12,1
55
60,4
29
31,9
4,4
3,3
31
34,1
26
28,6
21
23,1
13
14,3
6,6
12
13,2
43
47,3
30
33,0
23
35,2
32
35,2
23
25,3
13
14,3
25
27,5
25
27,5
22
24,2
19
20,9
24
26,4
19
20,9
24
26,4
24
26,4
25
27,5
22
24,2
26
28,6
18
19,8
21
23,1
30
33,0
26
28,6
14
15,4
11
12,1
34
37,4
24
26,4
22
24,2
17
18,7
48
52,7
20
22,0
6,6
6,6
24
26,4
36
39,6
25
27,5
14
15,4
41
45,1
28
30,8
8,8
22
24,2
32
35,2
26
28,6
11
12,1
2,2
4,4
35
38,5
50
54,9
4,4
10
11,0
45
49,5
32
35,2
28
30,8
27
29,7
23
25,3
13
14,3
28
responden
(30,8%),
sebagian
besar
responden
saya sebanyak 45
Jumlah
Persentase
Otoriter
5,5%
Permisif
38
41,8%
Demokratis
44
48,4%
Campuran
4,4%
91
100,0
Jumlah
Dari tabel 4.5. dapat diketahui bahwa sebagian besar orang tua
di desa Bulungcangkring Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus,
diketahui memiliki pola asuh orang tua yang demokratis, yaitu ada 44
orang (48,4%), Permisif 38 orang (41,8%), Otoriter 5 orang (5,5%)
dan pola asuh orang tua yang campuran sebanyak 4 orang tua (4,4%).
Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Berfantasi seks
Melihat film porno
Mencium kening saat berpacaran
Mencium pipi saat pacaran
Mencium bibir saat pacaran
Mengelus-elus leher saat berpacaran
Mencium leher saat berpacaran
Meremas-remas buah dada saat pacaran
Meraba-raba organ kelamin di luar baju
Saling meraba daerah kemaluan saat pacaran
Menggesekkan organ kelamin pada pasangannya
Memegang-megang alat kelamin saat pacaran
Melakukan oral seks pada waktu berpacaran
Melakukan hubungan seks (senggama) saat
berpacaran
Melakukan hubungan seks melalui dubul(anal
seks)
15
Ya
f
Tidak
17
27
28
31
14
7
7
4
2
1
0
0
0
0
%
18,7 %
29,7 %
30,8 %
34,1 %
15,4 %
7,7 %
7,7 %
4,4 %
2,2 %
1,1 %
0%
0%
0%
0%
f
74
64
63
60
77
84
84
87
89
90
91
91
91
91
%
81,3%
70,3%
69,2%
65,9%
84,6%
92,3%
92,3%
95,6%
97,8%
98,9%
100%
100%
100%
100%
100 %
91
100%
Tabel 4.7.
Distribusi Frekuensi Perilaku Seks Pranikah di RW 10 Desa Bulungcangkring
Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus
Perilaku seks pranikah
Jumlah
Persentase
Menyimpang
43
47,3%
Tidak menyimpang
48
52,7%
91
100,0
Jumlah
Tabel 4.8.
Hubungan masing-masing pola asuh orang tua dengan prilaku seks bebas pada
anak remaja di Desa Bulungcangkring RW 10, Jekulo, Kudus
Pola asuh
orang tua
Total
n
44
38
5
4
91
%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
p value
-0,296
-0,229
-0,243
-0,119
0,004
0,029
0,020
0,261
Tabel 4.9
Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku seks pranikah remaja di
Desa Bulungcangkring RW:10, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus
Variabel
Independen
Pola asuh
orang tua
Variabel Dependen
Perilaku seks bebas
Menyimpang
Tidak menyimpang
N
%
n
%
43
47,3%
48
52,7%
Total
n
91
%
100%
P
value
-0,262
0,012
Dari tabel di atas antara pola asuh orang tua dengan perilaku seks
pranikah remaja didapatkan nilai p value sebesar 0,012 dengan nilai (r)=
-0,262. Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku seks pranikah
remaja dan ada perbandingan terbalik antara 2 variabel tersebut yang
artinya bahwa semakin bagus pola asuh orang tua maka perilaku seksual
pranikah remaja akan semakin berkurang dan sebaliknya, dapat dilihat dari
p value 0,012 lebih kecil dari 0,05 (<0,05). Ini menjelaskan perilaku seks
pranikah tergantung pada pola asuh orang tua.
F. Pembahasan
1. Pola Asuh Orang Tua
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua
di desa Bulungcangkring Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus,
diketahui memiliki pola asuh orang tuasebagai berikut :
Penelitian ini memperoleh hasil pola asuh orang tua yang
otoriter sebanyak 5 responden dengan persentase 5,5%. Dengan hasil
ini sebagian kecil orang tua di Desa Bulungcangkring RW 10, Jekulo,
Kudus menggunakan pola asuh otoriter yang dimana pola asuh ini
menggunakan interaksi antara orang tua dengan anak dengan cara yang
keras atau tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengeluarkan pendapatnya. Menurut Edwards D. (2006), pola asuh
otoriter adalah pengasuhan yang kaku, diktator dan memaksa anak
untuk selalu mengikuti perintah orang tua tanpa banyak alasan. Dalam
pola asuh ini biasa ditemukan penerapan hukuman secara fisik dan
aturan-aturan tanpa merasa perlu menjelaskan kepada anak apa guna
dan alasan di balik aturan tersebut
Penelitian ini memperoleh hasil pola asuh orang tua yang
demokratis sebanyak 44 responden dengan persentase 48,4%. Pola
asuh ini merupakan pola asuh yang banyak digunakan di Desa
Bulungcangkring RW 10, Jekulo, Kudus. Pola asuh demokratis
merupakan pola asuh yang melibatkan anak dalam pengambilan
keputusan dalam keluarganya. Menurut Drew (2006), Orang tua yang
dapat diandalkan menyeimbangkan kasih sayang dan dukungan
emosional dengan struktur dan bimbingan dalam membesarkan anakanak mereka.
Penelitian ini memperoleh hasil pola asuh orang tua yang
permisif sebanyak 38 responden dengan persentase 41,8%. Pola asuh
ini
merupakan
pola asuh
di
Desa
seperti pola asuh orang tua, tehnologi, teman sebaya, lingkungan dan
masih banyak lagi faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
perilaku yang menyimpang.
Pola asuh orang tua dapat mempengaruhi perilaku seks
menyimpang pada remaja itu di karenakan orang tua belum dapat
memberikan pola asuh yang baik kepada anaknya.
Perilaku menyimpang pada remaja banyak dapat di pengaruhi
oleh berbagai macam hal seperti : Pola asuh orang tua, Tekhnologi,
teman sebaya dll. Pola asuh dapat mempungaruhi perilaku
menyimpang itu dapat di buktikan dengan penelitian dari Hidayat.T
(2009) dengan hasil nilai p value sebesar 0,000 (p<0,05) ini
membuktikan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku seks
bebas dan kualitas komunikasi orang tua dan anak. Jadi jika kualitas
komunikasi orangtua dan anak semakin rendah, maka perilaku seks
semakin meningkat.
Tekhnologi juga dapat mempengaruhi perilaku menyimpang
itu di buktikan dengan adanya hasil dari penelitian Fitriasary.E dan
Muslimin.Z.I (2010) dengan judul intensitas mengakses situs porno
dan perilaku seksual remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil
sebaya
juga
dapat
mempengaruhi
perilaku
meluapkan
kekesalan
mereka
dengan
melakukan
hal-hal
yang
bertentangan
dengan
norma-norma
dengan
dibuktikan
dengan
hasil
penelitian
dari
G. Keterbatasan penelitian
Penelitian yang dilakukan di RW 10 Desa Bulungcangkring Kecamatan
Jekulo Kabupaten Kudus ini tidak terlepas dari faktor keterbatasan penelitian.
Keterbatasan penelitian ini terletak pada responden yang masih banyak
berumur 13 tahun dengan presentase 27,5%, sehingga banyak yang kurang
mengerti tentang penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian ini juga memiliki
keterbatasan pemilihan responden sebagai sampel tidak dilakukan secara acak,
tetapi menggunakan responden yang mewakili semua RT yang ada di lokasi
penelitian. Penelitian ini menggunakan pengukuran variabel yang hanya
berdasarkan data dari kuesioner sehingga membatasi jawaban responden atau
kurang sesuai dengan maksud responden.