Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
dan kotoran-kotoran lain, serta panas yang mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik.
PERSAMAAN / RUMUS DASAR
Tekanan adalah gaya per-satuan luas penampang.
Dalam persamaan dinyatakan dengan :
P=F/A
dimana :
P = Pressure/ Tekanan (Pascal).
F = Force/gaya (Newton).
A = Area/luas (Meter 2)
Kapasitas adalah jumlah aliran per-satuan waktu.
Dalam persamaan dinyatakan dengan :
Q=V/t
dimana :
Q = Kapasitas/Debit (M3/dt).
V = Volume Fluida (M3).
t = Waktu (dt).
Atau ;
Q = Ax V
dimana :
A = Luas (Meter 2).
V = Kecepatan Fluida (M/dt).
Persamaan Boyle :
P1 x V1 = P2 x V2
dimana :
P = Tekanan
V = Volume
Persamaan Kontinuitas :
Q1 = Q2 A1 x V1 = A2 x V2
Konversi satuan :
- 1 Pascal = 1 Newton/ Meter2 (Pa = N/M2)
- 1 Bar = 105 Pa = 100 kPa = 14.7 Psi (Lbf/ in2) = 1 Kgf/ Cm2
- 1 M3/dt = 60 M3/menit
- 1 M3/menit = 1000 LPM (liter/menit).
II. FLUIDA HIDROLIK.
Fungsi fluida hidrolik :
Digunakan untuk memberikan perlawanan aliran fluida pada saat batas-batas tekanan yang
dapat dipilih (gaya pengimbang).
f. Sequence Valve
Digunakan untuk menimbulkan gerakan dalam suatu sistem dalam suatu urutan-urutan
tertentu dan untuk menjaga tekanan minimum yang ditentukan sebelumnya dalam saluran
primer sementara operasi sekunder tetap berlangsung.
1.
dasar
a.
Sistem
Hidrolik
Hukum
Pascal
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan
dalam
1)
fluida
Tekanan
statis
harus
bekerja
mempunyai
tegak
lurus
sifat-sifat
pada
sebagai
permukaan
berikut:
bidang.
2)
Tekanan
disetiap
titik
sama
untuk
semua
arah.
2.
Kelengkapan (accessories),
penduga, relief valve
seperti
pressure
gauge,
gelas
Contoh jenis katup pengarah : Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah
dengan piring putar, katup dengan pegas bias.
3.2 Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi sebagai pengarah aliran
dan juga sebagai pressure control (pengontrol tekanan)
2) Pilot Operated Check Valve, Katup ini dirancang untuk aliran cairan hidrolik
yang dapat mengalir bebas pada satu arah dan menutup pada arah
lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat membukanya.
3) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik diatur untuk berbagai
tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem
hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja
secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang mengalir dalam
saluran tertentu menjadi kecil.
Macam-macam Katup pengatur tekanan adalah:
a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem
dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi
kemampuan rangkaian hidrolik.
b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan
pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru
yang lain.
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang
mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya
didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
4) Flow Control Valve, katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran
yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator (piston).
Fungsi katup ini adalah sebagai berikut:
Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran tidak dapat berubahubah yaitu melalui fixed orifice.
Variable flow control yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubahubah sesuai dengan keperluan
3.
Contoh :
Dua buah bejana yang berhubungan, Gaya pada bejana 1 (F1) = 1000 N.
Diameter bejana 1 (d1) = 10 Cm2
Diameter bejana 2 (d2) = 40 Cm2
Gaya pada bejana 2 (F2) = .. ?
Penyelesaian :
- Pada Bejana 1 :
Tekanan 1 (P1) =
F1 = 200 N
A1 = ; d1 = 10 Cm2 = 10 x 10-2 m2
= 0,1 m
A1 = = 7,85 x 10-3 m2
P1 = = = 127,388 x 103 N/m2
= 1,27388 x 105 N/m2
= 1,27388 x 105 Pascal = 1,27388 Bar
- Pada bejana 2 :
Menurut hukum pascal Tekanan pada suatu bejana tertutup akan diteruskan kesegala arah
dengan besar yang sama.
- Tekanan di bejana 1 (dari perhitungan) = 1,27388 N/m2
- Sesuai dengan hukum pascal maka tekanan pada bejana 2 akan sama dengan tekanan pada
bejana 1.
- Tekanan pada bejana 2 (P2) = P1 = 1,27388 x 105 N/m2.
- Gaya pada bejana2 (F2)
P2 = ; maka F2 = P2 x A2
P2 = 1,27388 x 105 N/m2
A2 = d2 = 40 Cm = 40 x 10-2 m2
= 0,4 m2
A2 = = 0,1256 m2
F2 = P2 x A2
= 1,27388 x 105 N/m2 x 0,1256 m2
= 16.000 N
Jadi dengan menggunakan Prinsip Hidrolik dapat disimpulkan bahwa dengan gaya yang kecil
F1 (1000N) dapat dihasilkan gaya yang jauh lebih besar F2 (16000 N).
- Simbol
c. Unloading Valve
- Digunakan untuk menyediakan arah balik aliran pompa ke tanki, sementara sistem harus
dipertahankan (sistem unloading).
Disebut juga katup pengisi akumulator.
- Simbol.
d. Offloading Valve
- Digunakan untuk menyediakan arah balik aliran pompa ke tangki sementara tekanan sistem
tidak dipertahankan (sistem off loading).
- Simbol
- Simbol
f. Sequence Valve
- Digunakan untuk menimbulkan gerakan dalam suatu sistem dalam suatu urutan-urutan
tertentu dan untuk menjaga tekanan minimum yang ditentukan sebelumnya dalam saluran
primer sementara operasi sekunder tetap berlangsung.
- Simbol
V. KATUP PENGARAH.
(DIRECTIONAL VALVE)
Katup pengarah pada khususnya seperti yang dinyatakan dalam namanya adalah mengatur
arah aliran fluida. Katup-katup ini dipakai dalam rangkaian-rangkaian hidrolik untuk
memberikan fungsi-fungsi kontrol, seperti :
Mengatur arah gerakan elemen penggerak.
Memilih rangkaian-rangkaian kontrol alternatif.
Melakukan fungsi kontrol logika.
Simbol-simbol yang digunakan untuk mewakili katup dalam diagram rangkaian hanya
ditentukan oleh fungsi katup, dan bukan dinyatakan dalam prinsip rancangan pada konstruksi
katup.
Posisi pemindahan katup diwakili atau dinyatakan oleh segiempat.
Jumlah segiempat yang berdekatan menunjukkan banyaknya posisi pemindahan yang
dipunyai katup, gambar samping menunjukkan dua posisi.
Fungsi dan prinsip kerja digambarkan di dalam kotak segiempat. Garis menunjukkan
jalannya aliran fluida, dan anak panah menunjukkan arah daripada alirannya. Pada gambar
menunjukkan arah aliran naik.
Posisi menutup dinyatakan dalam kotak segiempat oleh garis siku-siku (simbol hurup T).
Pertemuan lubang aliran dinyatakan oleh suatu titik.
Lubang-lubang saluran (saluran masuk dan keluar) ditunjukkan oleh garis yang tergambar
pada bagian luar kotak segiempat, menunjukkan posisi normal atau posisi awal juga
banyaknya lubang saluran, dalam gambar menunjukkan empat saluran.
Posisi yang lain diperoleh dengan menggeser kotak segiempat itu sampai lubang aliran
(saluran) bertemu dan sesuai dengan sambungan-sambungannya.
Katup dengan tiga posisi pemindahan, posisi tengah = posisi netral, posisi dinyatakan oleh
huruf-huruf a, b dan 0.
Untuk menjamin bahwa katup terpasang dengan tepat, sambungan-sambungannya
dinyatakan dengan huruf-huruf besar (romawi).
Saluran kerja A, B, C
Sambungan tenaga P
Pembuangan (ke reservoar) T
Saluran-saluran kontrol X, Y, Z
Dari dasar-dasar pembacaan simbol katup pengarah di muka dapat dikembangkan menjadi
jenis-jenis katup pengarah yang banyak digunakan dalam rangkaian hidrolik. Dan dalam
keterangan atau pemberian nama katup misalnya hanya disebutkan katup 4/2-way.
Contoh : Katup 4/3 way, adalah 4 saluran sambungan , 3 posisi pemindahan (3 segiempat).
Katup yang ditunjukkan pada gambar tersebut adalah katup dua posisi dengan tiga lubang
saluran, dimana pada posisi normal (gaya penekanan pegas) tidak memberi kesempatan aliran
dari lubang tekanan P ke lubang saluran ke luar A.
- Katup Posisi Normal Membuka (Normaly Open / NO).
Dalam hal katup posisi normal membuka seperti gambar berikut saluran tekanan P diberi
kesempatan untuk mengalir ke lubang saluran ke luar A, sementara katup berada dalam posisi
normalnya.
Pada posisi normal (netral) semua saluran tertutup, sedangkan pada handel digerakkan maju
saluran P terhubung dengan saluran A dan saluran B terhubug dengan saluran T, sedangkan
jika handel digerakkkan mundur saluran P terhubung dengan saluran B dan saluran A
terhubung saluran T.
Penggerak Katup
Katup dapat digerakkan oleh lima dasar metode yaitu dengan tenaga manusia, secara
mekanik, secara elektrik, secara hidrolik, atau secara pnematik.
Aplikasi dalam mesin menggunakan beberapa dari apa yang disebutkan di muka, atau bahkan
dengan kombinasi dari beberapa penggerak untuk memperoleh sistem pengontrolan yang
optimum. Metode pengontrolan tenaga manusia menggunakan gerakan tangan atau kaki
seperti tuas, tombol tekan, knop dan pedal kaki.
Berikut adalah beberapa simbul hidrolik penggerak katup, simbol hidrolik yang lainnya dapat
dilihat pada lampiran.
POMPA HIDROLIK
Fungsi daripada Pompa adalah untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik
dengan cara menekan fluida hidrolik ke dalam system.
Dalam system hidrolik pompa merupakan suatu alat untuk menimbulkan atau
membangkitkan aliran fluida (untuk memindahkan sejumlah volume fluida) dan untuk
memberikan gaya sebagaimana diperlukan
Pompa adalah pembangkit aliran bukannya tekanan.
Sering kali dianggap bahwa pompa adalah pembangkit tekanan fluida, tetapi sebenarnya
tujuan utama pemakaian pompa hidrolik adalah untuk memproduksi aliran. Sedang tekanan
adalah gaya persatuan luas dan ditimbulkan oleh adanya hambatan untuk mengalir.
Dilihat dari segi volume pemindahan yang dihasilkan, pompa hidrolik dibedakan menjadi dua
bagian pula, yaitu :
Pompa pemindahan tetap (fixed).
Pompa pemindahan berubah ubah (variable).
Pada pompa pemindahan tetap, pompa akan menggerakkan atau memindahkan sejumlah
volume oil yang sama dalam setiap putaran (cycle). Volume ini hanya akan berubah apabila
kecepatan putar pompa (rpm) juga diubah.
Pompa dengan pemindahan tetap biasa ditemukan dalam sistem tekanan lebih rendah atau
sebagai pembantu pompa yang lain dalam suatu sistem tekanan yang lebih tinggi. Pada
pompa dengan pemindahan tidak tetap (variable) dapat memberikan volume pemindahan
olinya bervariasi dalam setiap putaran, bahkan pada kecepatan putaran yang sama sekalipun.
Sedangkan jika dilihat dari jenisnya pompa hirdlolik dapat dibedakan menjadi tiga yaitu roda
gigi, pompa sudu-sudu , dan pompa torak.
Simbol Pompa Hidrolik :
ELEMEN PENGGERAK
Tenaga hidrolik dirubah menjadi tenaga mekanik dengan mengunakan elemen penggerak.
Elemen penggerak yang digunakan pada sistim hidrolik ada tiga macam yaitu :
- Elemen penggerak linier (garis lurus) yang disebut juga silinder
- Elemen penggerak rotary (berputar) yang disebut juga motor hidrolik
- Elemen penggerak gabungan, yaitu kombinasi antara linier dan rotary.
Simbol hidrolik elemen penggerak :
Elemen penggerak yang lainya seperti silinder, motor variable dapat dilihat pada lampiran
(table simbul hidrolik)
AKUMULATOR
secara tiba-tiba tanpa menghiraukan sumber tekanan utama (pompa). Alat yang dipakai untuk
menyimpan tekanan fluida hidrolik ini disebut Akumulator.
Dalam sistem hidrolik penyimpanan fluida hidrolik bertekanan menyajikan beberapa tujuan
pemakaian seperti :
Menambah hantaran pompa (menyimpan energi)
Menjaga tekanan sistem konstan
Sumber kebutuhan tenaga mendadak
Meredam kejutan
Menghilangkan bunyi (berisik)
Meredam muai panas
Menaikkan tekanan secara berangsur-angsur.
Akumulator yang sering dipakai di dalam system hidrolik adalah adalah akumulator jenis gas
dan jenis pegas, simbul hidrolik akumulator adalah:
Kasus 3 :
Kasus 4 :
Sirkuit hidrolik 2 :
Sirkuit hidrolik 3 :
Sirkuit hidrolik 4: