Вы находитесь на странице: 1из 4

KEAMANAN LISTRIK AC

Asyifatun Sholihah#1, Ahmad Khafid S*2, Prisma Megantoro#3


#

Metrologi dan Instrumentasi , Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 55281 INDONESIA


1
asyifatunsholihah@gmail.com, 3prisma.megantoro@giz.de

ABSTRACT
Miniatur Circuit Breaker atau MCB adalah adalah pemutus hubungan listrik secara otomatis bilamana
daya/tegangan melampaui standar yang ditentukan. Dalam perencanaan instalasi listrik di gedung maupun di pabrik
yang membutuhkan banyak jalur untuk masing-masing blok, maka akan dibutuhkan sebuah panel pengendali yang
berfungsi untuk mengendalikan keadaan jika suatu saat terjadi gangguan yang diakibatkan oleh korsleting
(hubungan pendek), tidak adanya arus listrik yang mengalir, atau beban yang berlebih. Jika terjadi beban yang
berlebih, maka Mini Circuit Breaker (MCB) yang ada di dalam panel pengendali tersebut akan mengetrip,
sehingga listrik padam untuk sesaat.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa tau mengenai keamanan listrik AC, metode pengukuran
dilakukan secara langsung.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah apabila suatu jenis beban arusnya melebihi arus yang bisa diterima oleh
MCB atau Over current maupun over load maka rangkaian MCB akan menjadi rangkaian tertutup atau posisi MCB
menjadi OFF.
KeywordsOver Load, Over Current, MCB, MCCB
A. Pendahuluan

B. Tinjauan Pustaka

Dari tahun ke tahun perkembangan teknologi


berkembang semakin pesat. Perkembangan tersebut
tidak lepas dari penemuan peralatan elektronik.
Berkembangnya peralatan elektronik mempengaruhi
perkembangan teknologi sebagai penemuan dan ide
untuk berinovasi. Semakin berkembangnya teknologi
mendorong perkembangan peralatan elektrik dalam
dunia peralatan rumah tangga. Pada kenyataannya masa
sekarang ini dimana perkembangan teknologi semakin
canggih, contohnya untuk pengaturan beban pada
kelistrikan rumah tangga.
Sering kali masyarakat beranggapan bahwa
kebakaran di bangunan disebabkan oleh adanya
hubungan singkat. Penyebab terjadinya arus hubung
singkat dapat diakibatkan adanya kontak antara kabel
terbuka. Hal ini dapat disebabkan melelehnya isolasi
kabel akibat arus beban yang melebihi dari arus hantar
kabel. Padahal setiap instalasi rumah umumnya
memiliki alat pengaman berupa Miniatur Circuit
Breaker(MCB), akan tetapi arus hubung singkat tetap
saja terjadi bahkan mengakibatkan kebakaran.
Praktikum ini dimulai dengan merancang rangkaian
listrik menggunakan MCB, kemudian diikuti dengan
melihat perubahan pada MCB ketika MCB sudah
terhubung dengan beban apakah masih tetap on atau
berubah menjadi off. Praktikum ini dilakukan di
laboratorium metrologi sekolah vokasi.
Hasil pada praktikum ini adalah pada jenis beban
yang mengalami over current atau over load akan
menyebabkan posisi MCB menjadi OFF secara
otomatis.

Berdasarkan IEV (International Electrotechnical


Vocabulary) 441-14-20 disebutkan bahwa Circuit
Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan
peralatan saklar / switching mekanis, yang mampu
menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam
kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan
(dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus beban
dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti
kondisi short circuit / hubung singkat.
Circuit Breaker (CB) merupakan suatau alat listrik
yang berfungsi untuk melindungi sistem tenaga listrik
apabila terjadi kesalahan atau gangguan pada sistem
tersebut, terjadinya kesalahan pada sistem akan
menimbulkan berbagai efek seperti efek termis, efek
magnetis dan dinamis stability. Fungsi utamanya adalah
sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian
listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka
atau menutup saat terjadi arus gangguan ( hubung
singkat ) pada jaringan atau peralatann lain
MCB atau Miniatur Circuit Breaker adalah
pengaman, dan pemutus hubungan instalasi listrik,
akibat arus lebih hubungan singkat, dan beban lebih
(over load) dari kapasitas arus nominal MCB tersebut.
MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang
disebabkan oleh aliran listrik lebih dengan
menggunakan elektromagnet/bimetal. Cara kerja dari
MCB ini adalah memanfaatkan pemuaian dari bimetal
yang panas akibat arus yang mengalir untuk
memutuskan arus listrik.

C. Dasar Teori
Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman
terhadap beban lebih dengan tujuan untuk menjaga dan
melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal
akibat gangguan beban lebih. Thermal Overload Relay
(TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari
arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor
listrik terlalu besar maka akan merusak beban, oleh
sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila ada
arus listrik yang melebihi batas beban. Sebab-sebab
terjadinya overload atau kelebihan muatan listrik bisa di
karenakan terlalu besar sumber listrik yang di gunakan,
atau terjadi kegagalan pada salah satu rangkaian yang
menyebabkan naiknya beban listrik yang berlebihan.
TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda
bimetal. Apabila benda terkena arus yang tinggi, maka
benda akan memuai sehingga akan melengkung dan
memutuskan arus.
Sedangkan Over Current Relay arus lebih adalah
relay yang bekerja berdasarkan kenaikan arus yang
melewatinya, dan juga dapat berdasarkan setting waktu
yang ditentukan. Pengukuran waktu berhubungan
dengan masalah koordinasi pengaman. Relay jenis ini
paling sederhana, mudah dalam penyetelannya. Fungsi
dari Relay Arus Lebih adalah sebagai pengaman
hubung singkat dan pengaman beban lebih, serta
pengaman utama jaringan distribusi dan subtransmisi
system radial, juga sebagai pengaman cadangan
generator, trafo daya, saluran transmisi. Over Current
Relay (OCR) bekerja dengan membaca masukan berupa
besaran arus kemudian membandingankan dengan nilai
setting, apabila nilai arus yang terbaca oleh rele
melebihi nilai setting, maka rele akan mengirim
perintah trip (lepas) kepada Pemutus Tenaga (PMT)
atau Circuit Breaker (CB) setelah tunda waktu yang
diterapkan pada setting.
Salah satu instrument yang menjaga keamanan
instalasi kelistrikan pada perumahan maupun pada
industri adalah MCB ( miniature circuit breaker) yang
umumnya berfungsi sebagai pengganti sekering (fuse)
untuk kebanyakan rumah atau industri sekarang ini.
Fungsi dari MCB sama dengan TOR namun pada TOR
tidak mempunyai switch on atau switch off.
Perbedaan antara Circuit breaker (sirkuit pemutus)
dengan TOR adalah Circuit Breaker itu proteksi untuk
semua system dalam rangkaian, sedangkan TOR adalah
proteksi adanya beban berlebih pada motor, jadi bila
pada sebuah rangkaian TOR bekerja maka hanya TOR
yang melayani motor yang gangguan yang
kerja(memutus tegangan/off) sedang yang lain tetap
operasi, sedangkan pada CB yang kerja maka semua
system dalam rangaian akan off.

Miniatur Circuit Breakers (MCB) dan Molded Case


Circuit Breakers (MCCB) adalah contoh dari tegangan
rendah pemutus sirkuit. Mereka dirancang untuk
aplikasi arus searah, MCB adalah pemutus sirkuit kecil
yang dapat dioperasikan dan digunakan untuk beban
listrik yang lebih kecil seperti yang dibutuhkan di dalam
rumah kabel secara manual. Mereka dapat membawa
arus (arus listrik yang perangkat dapat membawa tanpa
overheating) hingga 100 ampere saja sedangkan MCBB
adalah pemutus sirkuit yang memiliki arus pengenal
sampai dengan 2500 ampere.
Beberapa perbedaan MCB dan MCCB adalah pada
MCB adalah pemutus sirkuit yang digunakan untuk
beban listrik yang lebih kecil sementara MCCB adalah
pemutus sirkuit yang digunakan untuk beban listrik
yang lebih tinggi. Jadi MCB cocok untuk digunakan
dalam rumah tangga sementara MCCB cocok untuk
digunakan dalam aplikasi komersial dan industri.
D. Pelaksanaan penelitian
Praktikum keamanan listrik AC dilakukan pada hari
kamis, 29 November 2015 di Laboratorium Metrologi
Sekolah Vokasi UGM. Pada praktikum ini yang
pertama kali kita lakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan, alat dan bahan yang digunakan adalah:

Gb. 1 MCB C1

Gb. 2 MCB C2

Gb. 3 Motor AC

Gb. 4 LCD

Gb. 5 Lampu Halogen

Setelah alat dan bahan disiapkan maka kita


membuat rangkaian seperti pada skema berikut :

Gb. Skema Rangkaian MCB keamanan listrik AC


dengan 1 beban

Gb. Skema Rangkaian MCB keamanan listrik AC


dengan 2 beban
Setelah rangkaian dipasang maka kita bisa memulai
praktikum keamanan listrik ac, beban yang digunakan
berbeda beda. Ada 3 beban yang digunakan yaitu Motor
AC, LCD dan Lampu Halogen serta ada beberapa
beban yang dihubungkan menjadi satu seperti motor
ac+lcd dan lampu halogen+lcd. Setelah beban dipasang
pada rangkaian, lalu mcb diposisikan dalam keadaan
switch on lalu kita bisa mengamati ketika beban sudah
dihubungkan ke terminal apakah mcb masih pada posisi
on atau menjadi off. Catat semua data pada tabel
pengukuran.
E. Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan, kita
memperoleh data sebagai berikut :
No Jenis Beban
MCB C1 MCB C2
ON/OFF ON/OFF
1
Motor AC
OFF
ON

Dari hasil yang telah kita dapatkan diketahui bahwa


ketika beban melebihi arus mcb yang telah ditentukan
atau over current maka posisi mcb yang tadinya dalam
keadaan on berubah menjadi off. Seperti pada data 1
yaitu pada jenis beban motor ac yang menggunakan
MCB 1 terjadi perubahan posisi on menjadi off ini
disebabkan karena pada mcb 1 hanya bisa menerima
beban dengan arus maksimal 1 A sedangkan pada motor
AC beban memiliki besar arus 2 A. Pada data 2 yaitu
dengan jenis beban LCD tidak ada perubahan posisi
MCB karena nilai arus hanya sebesar 0,3 A dan pada
data 3 yaitu dengan jenis beban lampu halogen terjadi
perubahan posisi yang pada awalnya mcb dalam
keadaan ketika lampu halogen dihubungkan pada
terminal posisi on berubah menjadi off ini disebabkan
karena besar arus lampu halogen sekitar 4 A. Ketika
posisi MCB dalam keadaan off maka rangkaian tersebut
menjadi rangkaian tertutup itu mengakibatkan semua
sistem berhenti, seperti pada lampu halogen ketika
posisi MCB berubah menjadi off maka lampu halogen
juga tidak menyala.
Sedangkan pada MCB C2 bisa menerima beban
dengan arus maksimal 2 A, jadi pada jenis beban motor
ac yang menggunakan MCB C2 posisi MCB tidak
mengalami perubahan karena tidak terjadi kelebihan
arus atau over current. Sedaangkan pada jenis beban
lampu halogen tetap terjadi perubahan posisi MCB dari
switch on ke switch off secara otomatis karena masih
kelebihan arus pada beban lampu halogen.
F. Kesimpulan dan Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan kita dapat
menyimpulkan, bahwa :
1. Besar arus pada beban yang bisa diterima oleh MCB
C1 adalah sebesar 1 A, dan pada MCB C2 sebesar 2
A
2. Ketika nilai arus pada beban melebihi arus yang bisa
diterima oleh MCB maka MCB akan terputus atau
posisi MCB menjadi OFF.
3. Ketika nilai arus pada beban tidak melebihi arus
yang bisa diterima oleh MCB maka MCB masih
dalam keadaan ON

LCD

ON

ON

Saran pada praktikum ini adalah kondisi dan situasi


pada ruangan lebih dikondisikan dan sebelum memulai
praktikum hendakya asisten praktikum menjelaskan
materi yang berhubungan dengan apa yang akan kita
lakukan di praktikum tersebut.

Lampu Halogen

OFF

OFF

G. Referensi

Motor AC +
LCD
Lampu Halogen
+ LCD

OFF

ON

OFF

OFF

[1] Pengertian Over Load


http://www.sisilain.net/2011/08/pengertianoverload.html. Diakses pada tanggal 30 November
2015

[2] Pengertian MCB


http://www.miung.com/2013/05/pengertian-danfungsi-mcb-miniature.html. Diakses pada tanggal 30
November 2015
[3]Thermal
http://historyend17.blogspot.co.id/2012/12/mempela
jari-kontaktortdr-thermal.html. Diakses pada tanggal
30 November 2015
[4] Over Current Relay
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TE
KNIK_ELEKTRO/195507051981031SUMARTO/rele_arus_lebih.pdf. Diakses pada
tanggal 01 November 2015.
[5] Circuit Breaker
http://eprints.polsri.ac.id/1684/3/BAB%20II.pdf.
Diakses pada tanggal 02 November 2015

LAMPIRAN

Вам также может понравиться